Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PROSES KEPERAWATAN BERPIKIR KRISTIS

Dosen Pengampu :
Ns. Fadlyana Ekawati S.Kep.,M.Kep , Sp.An

Disusun Oleh :
Anisa Nabilla Sari
(G1B122084)
GENAP / R-002

PRODI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KASUS

An. A, laki-laki (usia 25 bulan) dibawa ibunya ke RS dengan keluhan BAB cair.
Pada saat dilakukan pengkajian ibu mengatakan anaknya BAB cair sejak 3 hari yang lalu, ibu
mengatakan anaknya BAB lebih dari 7x/hari, anak tampak lemas, mata cekung,bibir kering,
BAB encer dengan ampas sedikit, feses berwarna kuning pekat, anak juga tampak rewel. Ibu
juga mengatakan anaknya demam sejak tadi malam, suhu 38,5 derajat celcius, Nadi
100x/menit, akral teraba hangat. Ibu mengungkapkan cemas dengan kondisi anaknya saat ini,
ibu selalu bertanya dengan perawat apakah penyakit anaknya berbahaya, wajah ibu tampak
tegang. Dari hasil pengkajian tumbuh kembang anak tidak mengalami masalah tumbuh
kembang, riwayat status imunisasi lengkap. BB saat ini 11 kg, TB 90 cm. Setelah dilakukan
perawatan pada hari ke 3 ibu mengatakan BAB anaknya tidak encer lagi, konsistensi feses
tampat padat, anak tidak tampak rewel lagi, ibu juga mengatakan suhu tubuh anaknya sudah
turun, T: 37 derajat celcius, N: 98xmnt, akral tidak terasa hangat lagi, anak tampak ceria dan
bermain dengan orang tuanya, ibu juga sudah tampak tidak cemas lagi, wajah ibu tampak
rileks.Buatlah proses asuhan keperawatan pada An. A tersebut.
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

Tanggal Pengkajian : Tidak Terkaji


Tanggal Klien Masuk : Tidak Terkaji
No. Register : Tidak Terkaji
DX. Medis : Diare

IDENTITAS BAYI / KELUARGA

a. Klien
Nama : An. A
Umur : 25 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki

b. Orang Tua
Ayah
Nama ayah : Wahyu Abas
Umur : 34 tahun
Pekerjaan : PNS
Suku Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : S2
Alamat : Jl. Karya Maju
No. Telp : 088567823456
Ibu
Nama Ibu : Jasmin
Umur : 31 Tahun
Pekerjaan : PNS
Suku Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : S1
Alamat : Jl. Karya Maju
No. Telp : 081278907767
I. ALASAN MASUK KE RUMAH SAKIT
Ibu pasien membawa anaknya ke RS dengan keluhan BAB cair. Pada saat dilakukan
pengkajian ibu mengatakan anaknya BAB cair sejak 3 hari yang lalu, ibu mengatakan
anaknya BAB lebih dari 7x/hari, anak tampak lemas, mata cekung, bibir kering, BAB encer
dengan ampas sedikit, feses berwarna kuning pekat, anak juga tampak rewel. Ibu juga
mengatakan anaknya demam sejak tadi malam, suhu 38,5 derajat celcius, Nadi 100x/menit,
akral teraba hangat.

II.KELUHAN UTAMA
Keluhan utamannya mengalami BAB cair lebih dari 7x/hari sejak 3 hari yang lalu,

III. RIWAYAT KESEHATAH SEKARANG


P : Tidak terkaji
Q : Tidak terkaji
R : Tidak terkaji
S : Tidak terkaji
T : Tidak terkaji

IV. Pengkajian Kemampuan Konservasi (Energi)


a. Kesadaran : Tidak terkaji
b. Tanda-tanda Vital
- Tekanan darah : Tidak terkaji
- Suhu : 38,5 derajat celcius
- Denyut nadi : 100 x/menit
- Pernafaan : Tidak terkaji
c. Penampilan umum : Anak tampak lemas, mata cekung, bibir kering,
anak sedikit rewel
d. TB/BB : 90 cm/ 11 kg
e. Lingkar kepala : Tidak terkaji
MAKANAN
- Jenis Makanan : Tidak terkaji
- Nafsu makan : Tidak terkaji
- Pola makan (jumlah/frekuensi) : Tidak terkaji
- Makanan yang disukai : Tidak terkaji
- Makanan yang tidak disukai : Tidak terkaji

ISTIRAHAT TIDUR
- Jam tidur malam : Tidak terkaji
- Jam tidur siang : Tidak terkaji
- Gangguan/hambatan tidur : Tidak terkaji
- Kebiasaan sebelum tidur : Tidak terkaji
(perlu mainan, dibacakan cerita, benda yang dibawa tidur, dll)
I. PENGKAJIAN KEMAMPUAN INTEGRITAS STRUKTUR
a. Kepala
- Struktur : Tidak terkaji
- Rambut : Tidak terkaji
- Kulit kepala : Tidak terkaji
- Nyeri/pusing : Tidak terkaji
- Haematum : Tidak terkaji
- Lesi : Tidak terkaji
- Lain-lain : Tidak terkaji

b. Mata
- Ketajaman : Tidak terkaji
- Kelopak mata : Cekung
- Schelera : Tidak terkaji
- Pupil : Tidak terkaji
- Konjungtiva : Tidak terkaji
- Pergerakan bola mata: Tidak terkaji
- Lapangan pandang : Tidak terkaji
- Refleks kornea : Tidak terkaji
- Peradangan : Tidak terkaji
- Alat bantu : Tidak terkaji
- Keluhan : Tidak terkaji

c. Hidung
- Struktur : Tidak Terkaji
- Fungsi penciuman : Tidak Terkaji
- Membran mukosa : Tidak Terkaji
- Perdarahan : Tidak Terkaji
- Keluhan : Tidak Terkaji
d. Telinga
- Struktur : Tidak Terkaji
- Fungsi : Tidak Terkaji
- Cerumen : Tidak Terkaji
- Cairan telinga : Tidak Terkaji
- Nyeri telinga : Tidak Terkaji
- Alat bantu : Tidak Terkaji
- Keluhan : Tidak Terkaji

e. Mulut dan Kerongkongan

- Keadaan bibir : Kering


- Keadaan gusi : Tidak Terkaji
- Keadaan gigi : Tidak Terkaji
- Keadaan lidah : Tidak Terkaji
- Kemampuan bicara : Tidak Terkaji
- Fungsi mengunyah : Tidak Terkaji
- Fungsi menelan : Tidak Terkaji
- Fungsi mengecap : Tidak Terkaji
- Kerongkongan : Tidak Terkaji
- Suara : Tidak Terkaji
- Keluhan : Tidak Terkaji

f. Leher
- Struktur : Tidak Terkaji
- Trakhea : Tidak Terkaji
- Kelenjar thyroid : Tidak Terkaji
- Arteri carotis : Tidak Terkaji
- Vena jugularis : Tidak Terkaji
- Kelenjar getah bening : Tidak Terkaji
- Keluhan : Tidak Terkaji
g. Dada

1. Struktur : Tidak Terkaji


2. Payudara : Tidak Terkaji
3. Aksila : Tidak Terkaji
4. Pernafasan
a) Pola nafas : Tidak Terkaji
b) Frekuensi nafas : Tidak Terkaji
c) Kualitas nafas : Tidak Terkaji
d) Bunyi nafas : Tidak Terkaji
e) Penggunaan otot pernafasan tambahan : Tidak Terkaji
f) Batuk : Tidak Terkaji
g) Sputum : Tidak Terkaji
h) Keluhan lain : Tidak Terkaji

h. Kardiovaskuler
a) Ukuran jantung : Tidak Terkaji
b) Denyut jantung : Tidak Terkaji
c) Bunyi jantung : Tidak Terkaji
d) Palpitasi : Tidak Terkaji
e) Edema : Tidak Terkaji
f) Sianosis : Tidak Terkaji
g) Jari-jari tabuh : Tidak Terkaji
h) Keluhan lain : Tidak Terkaji

i. Abdomen
- Struktur : Tidak Terkaji
- Bising usus : Tidak Terkaji
- Keadaan hepar : Tidak Terkaji
- Keadaan lambung : Tidak Terkaji
- Keadaan ginjal : Tidak Terkaji
- Kandung kemih : Tidak Terkaji
- Nyeri tekan : Tidak Terkaji
- Benjolan : Tidak Terkaji
- Kembung : Tidak Terkaji
- Ascites : Tidak Terkaji
- Mual : Tidak Terkaji
- Muntah : Tidak Terkaji
- Keluhan lain : Tidak Terkaji

j. Genetalia

1) Laki-laki
- Struktur : Tidak Terkaji
- Skrotum : Tidak Terkaji
- Penis : Tidak Terkaji
- Testis : Tidak Terkaji
- Keluhan lain : Tidak Terkaji

k. rectum

- Struktur : Tidak Terkaji


- Pigmentasi : Tidak Terkaji
- Haemorrhoid : Tidak Terkaji
- Abses : Tidak Terkaji
- Kista/massa : Tidak Terkaji
- Keluhan : Tidak Terkaji

l. Ekstremitas
1). Atas
- Struktur : Tidak Terkaji
- Kekuatan otot : Tidak Terkaji
- Tonus otot : Tidak Terkaji
- Rentang gerak : Tidak Terkaj
- Kecacatan : Tidak Terkaji
- Nyeri : Tidak Terkaji
- Trauma/fraktur : Tidak Terkaji
- Deformitas : Tidak Terkaji
- Kejang : Tidak Terkaji
- Gangguan motorik (kelumpuhan) : Tidak Terkaji
- Pemasangan infuse : Tidak Terkaji
- Lain-lain : Tidak Terkaji
2). Bawah
- Struktur : Tidak Terkaji
- Kekuatan otot : Tidak Terkaji
- Tonus otot : Tidak Terkaji
- Keterbatasan gerak : Tidak Terkaji
- Kecacatan : Tidak Terkaji
- Nyeri : Tidak Terkaji
- Trauma/fraktur : Tidak Terkaji
- Deformitas : Tidak Terkaji
- Kejang : Tidak Terkaji
- Gangguan motorik (kelumpuhan) : Tidak Terkaji
- Pemasangan infuse : Tidak Terkaji
- Lain-lain : Tidak Terkaji

m. Punggung
- Struktur : Tidak Terkaji
- Skar : Tidak Terkaji
- Pembengkakan : Tidak Terkaji
- Lesi : Tidak Terkaji
- Nyeri : Tidak Terkaji
- Lain-lain : Tidak Terkaji

n. Kulit
- Warna : Tidak Terkaji
- Turgor : Tidak Terkaji
- Kelembaban : Tidak Terkaji
- Perasaan terhadap rangsangan
a. Nyeri : Tidak Terkaji
b. Suhu : Tidak Terkaji
c. Raba : Tidak Terkaji
d. Tekan : Tidak Terkaji
- Lesi : Tidak Terkaji
- Lain-lain : Tidak Terkaji
II. PENGAJIAN KEMAMPUAN INTEGRITAS PERSONAL

Anak lebih mandiri dalam aktivitas dan menggunakan kekuatan mental untuk
menolak suatu keputusan, bersifat egosentris.

Anak merasa malu & ragu jika merasa tidak mampu mengatasi tindakan yang
dipilihnya sendiri serta kurang support dari orang tua & lingkungan

Anak menggunakan inisiatif dan banyak belajar serta mencoba hal-hal yang baru

Anak merasa bersalah jika melakukan tindakan yang tidak tepat atau melakuakn
sesuatu yang berlawanan dengan perilaku yang diharapkan

Anak lebih bertanggung jawab & dapat mengikuti aturan

Anak mengembangkan kemandirian dan ingin menyelesaikan suatu tugas yang


dapat menjadikan dia menjadi seseorang yang berprestasi secara sosial.

Anak memiliki keinginan untuk bekerja sama, berkompetisi dengan orang lain

Perkembangan identitas diri. Identitas kelompok penting untuk mengembangkan


identitas dirinya. Anak mulai meninggalkan nilai-nilai yang dianut dalam
keluarga dan cendrung memilih menggunakan nilai, kebiasaan yang dianut oleh
kelompok sebayanya.
Emosional mengalami pasang surut , terkadang mengalami kematangan
emosional, terkadang berperilaku seperti anak-anak. kadang gembira dan
bersemangat, pada waktu yang lain dapat tiba-tiba depresi dan menarik diri.
III. PENGKAJIAN KEMAMPUAN INTEGRITAS SOSIAL

1. Siapa yang mengasuh : Tidak Terkaji


2. Hubungan dengan anggota keluarga : Tidak Terkaji
3. Hubungan dengan teman sebaya : Tidak Terkaji
4. Pembawaan anak secara umum : Tidak Terkaji

IV. DATA PENUNJANG


A. PEMERIKSAAN TUMBUH KEMBANG
1. Kemandirian dan bergaul : Tidak Terkaji
2. Motorik halus : Tidak Terkaji
3. Motorik kasar : Tidak Terkaji
4. Kognitif : Tidak Terkaji
5. Bahasa : Tidak Terkaji

B. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN


1. Pre Natal
a. Berapa kali memeriksa kehamilan : Tidak Terkaji
b. Tempat pemeriksaan kehamilan : Tidak Terkaji
c. Adakah dalam pengobatan
- Diet : Tidak Terkaji
- Infeksi : Tidak Terkaji
- Lain-lain : Tidak Terkaji
d. Pemeriksaan Rontgen : Tidak Terkaji
e. Ketergantungan obat-obatan : Tidak Terkaji
f. Adakah tanda-tanda pre-eklampsia : Tidak Terkaji
g. Adakah masalah lain : Tidak Terkaji

2. Natal
a. Usia kehamilan : Tidak Terkaji
b. BB/PB Lahir : Tidak Terkaji
c. Jenis persalinan : Tidak Terkaji
d. Lama persalinan : Tidak Terkaji
e. Keadaan anak setelah lahir
- Segera menangis : Tidak Terkaji
- Resusitasi : Tidak Terkaji
f. Masalah waktu persalinan : Tidak Terkaji

a. Post Natal
 IBU
a. Perawatan pasca persalinan : Tidak Terkaji
b. Masalah pasca persalinan : Tidak Terkaji
 Bayi
a. Apgar Score : Tidak Terkaji
b. Kelainan kongenital : Tidak Terkaji
c. Warna kulit
- Cyanosis : Tidak Terkaji
- Pucat : Tidak Terkaji
- Kuning : Tidak Terkaji
d. Panas : Tidak Terkaji
e. Kejang : Tidak Terkaji
f. Kesulitan dalam menelan, : Tidak Terkaji
mengisap/minum

C. RIWAYAT KESEHATAN MASA LAMPAU


1. Penyakit waktu kecil : Tidak Terkaji
2. Pernah dirawat di RS : Tidak Terkaji
- Kapan : Tidak Terkaji
- Berapa lama : Tidak Terkaji
3. Tindakan pembedahan : Tidak Terkaji
- Kapan : Tidak Terkaji
- Jenis pembedahan : Tidak Terkaji
4. Pernah kecelakaan/trauma : Tidak Terkaji
- Kapan : Tidak Terkaji
- Jenis kecelakaan : Tidak Terkaji
5. Adakah alergi : Tidak Terkaji i
- Jenis alergi : Tidak Terkaji
6. Imunisasi :

- Apakah imunisasi lengkap : Lengkap


- Jenis imunisasi : Tidak terkaji
- Alasan tidak imunisasi : Tidak ada
7. Obat-obatan yang dikonsumsi :-

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
2. Radiologi
3. Lain-Lain

Yang Melakukan
Pengkajian

(Ramadhita fadhilah G1B122016 )


ANALISA DATA

DATA PENYEBAB MASALAH

DS : Virus, parasit, bakteri, Diare berhubungan dengan


mikroorganisme
• Ibu pasien mengatakan proses infeksi, dan inflamasi
anaknya BAB cair sejak usus.
3 hari yang lalu, ibu
Infeksi pada sel
mengatakan anaknya
BAB lebih dari 7x/hari
DO :
1. Konsistensi BAB : Berkembang diusus

encer dengan ampas


sedikit, feses berwarna
kuning pekat Hipersekresi air dan
elektrolit
2. Anak tampak lemas
3. Anak rewel

Isi rongga usus


berlebihan

Diare

DS : - Diare Resiko kekurangan volume


DO : cairan berhubungan dengan
1. Bibir kering Frekuensi BAB meningkat kehilangan cairan melalui
2. Mata cekung feses.

Hilangnya cairan dan


elektrolit berlebihan

Gangguan keseimbangan
cairan elektrolit
Dehidrasi

Resiko kekurangan volume


cairan

DS :
• Ibu juga mengatakan Peningkatan laju metabolisme Hipertermia berhubungan
pasien demam sejak dengan proses penyakit
tadi malam ditandai dengan suhu tubuh
diatas normal, dan akral teraba
DO : Hipertermia hangat.
1. Suhu tubuh 38,5 derajat
celcius
2. Akral teraba hangat
3. Frekuensi nadi
100x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN

TANGGAL NO DIAGNOSA PARAF TANGGAL


KEPERAWATAN
DITEGAKKA DX TERATASI
N

Tidak terkaji 1 Diare berhubungan dengan proses


infeksi, dan inflamasi usus.

Tidak terkaji 2 Kekurangan volume cairan


berhubungan dengan kehilangan
cairan melalui feses

3 Hipertermia berhubungan dengan


Tidak terkaji proses penyakit ditandai dengan
suhu tubuh diatas normal, dan akral
teraba hangat.
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare berhubungan dengan proses infeksi, dan inflamasi usus.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui feses.
3. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan suhu tubuh diatas
normal,akral teraba hangat.
INTERVENSI KEPERAWATAN

No DIAGNOSA TUJUAN/ INTERVENSI


KRITERIA
HASIL
Setelah dilakukanOBSERVASI :
perawatan selama
3 hari diare dapat 1. Identifikasi penyebab diare
Diare berhubungan dihilangkan (mis.inflamasi gastrointestinal, iritasi
dengan proses dengan dibuktikan gastrointertinal, infeksi, malabsorpsi,
1 infeksi, dan oleh indicator : ansietas, stres, efek obat-obatan,
inflamasi usus. 1. BAB anak tidak pemberian botol susu)
encer lagi 2. Monitor jumlah pengeluaran diare
2. Konsistensi 3. Monitor warna, volume, frekuensi, dan
feses padat konsistensi tinja
4. Monitor keamanan penyiapan makanan
5. monitor intake dan output cairan

TERAPEUTIK :
1. Berikan asupan cairan oral (mis.
larutan garam gula, oralit, pedialyte,
renalyte)
2. Pasang jalur intravena
3. Atur interval waktu pemantauan
sesuai dengan kondisi pasien
4. Dokumentasikan hasil pemantauan

EDUKASI :
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
2. Anjurkan melanjutkan pemberian ASI

KOLABORASI :
1. Kolaborasi pemberian obat
antimotilitas (mis. loperamide,
difenoksilat)
2. Kolaborasi pemberian obat
antispasmodic/spasmolitik (mis. Pap
verin,Ekstak belladonna, mebeverine)
3. Kolaborasi pemberian obat pengeras
feses (mis. atapulgit, smektit, kaolin-
pektin)

2 Kekurangan volume Setelah dilakukan OBSERVESI :


cairan berhubungan perawatan selama 1. Identifikasi kemungkinan penyebab
dengan kehilangan 3 hari, kekurangan ketidakseimbangan elektrolit
cairan melalui feses cairan dapat 2. Monitor kadar elektrolit
teratasi dengan 3. Monitor mual, muntah dan diare
indicator : 4. Monitor kehilangan cairan
1. Anak tampak
ceria dan mulai TERAPEUTIK :
bermain dengan 1. Atur interval waktu pemantauan sesuai
orang tua nya dengan kondisi pasien
2. Dokumentasikan hasil pemantauan

EDUKASI :
1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Setelah dilakukan
OBSERVASI :
Hipertermia perawatan selama
3 berhubungan dengan 3 hari,hipertermi 1. Identifikasi penyebab hipertemia

proses penyakit dapat teratasi (mis.dehidrasi, terpapar lingkungan

ditandai dengan suhu dengan indicator : panas, penggunaan inkubator)

tubuh diatas normal 1. Suhu tubuh 2. Monitor suhu tubuh


dan akral teraba menurun (37
3. Monitor komplikasi akibat hipertemia
hangat derajat celcius)
2. Akral tidak TERAPEUTIK :

terasa hangat lagi 1. Sediakan lingkungan yang dingin


2. Berikan cairan oral

3. Hindari pemberian anti piretik atau


aspirin

4. Berikan oksigen jika perlu

EDUKASI :

1. Anjurkan tirah baring.

KOLABORASI :

1. Kolaborasi pemberian cairan dan


elektrolit intravena, jika perlu.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

TANGGAL/ DX IMPLEMENT PARAF


JAM ASI

1. Menganjurkan kepada ibu klien untuk


memberikan obat anti diare pada klien
2. Penatalaksanaan pemberian medikasi
infuse
3. Pantau tanda-tanda vital
4. Menganjurkan klien untuk makan
Makanan banyak serat
5. Pantau kadar elektrolit
6. Pantau cairan tubuh
CATATAN PERKEMBANGAN

NO
TANGGAL DX CATATAN PERKEMBANGAN PARAF

1 BAB pasien tidak encer lagi, konsistensi feses tampat


padat, anak tidak tampak rewel lagi

2 suhu tubuh An.A sudah turun, T: 37 derajat celcius, N:


98x mnt, akral tidak terasa hangat lagi,anak tampak ceria

Anda mungkin juga menyukai