Anisa Nabilla Sari - G1B122084
Anisa Nabilla Sari - G1B122084
Dosen Pengampu :
Ns. Fadlyana Ekawati S.Kep.,M.Kep , Sp.An
Disusun Oleh :
Anisa Nabilla Sari
(G1B122084)
GENAP / R-002
An. A, laki-laki (usia 25 bulan) dibawa ibunya ke RS dengan keluhan BAB cair.
Pada saat dilakukan pengkajian ibu mengatakan anaknya BAB cair sejak 3 hari yang lalu, ibu
mengatakan anaknya BAB lebih dari 7x/hari, anak tampak lemas, mata cekung,bibir kering,
BAB encer dengan ampas sedikit, feses berwarna kuning pekat, anak juga tampak rewel. Ibu
juga mengatakan anaknya demam sejak tadi malam, suhu 38,5 derajat celcius, Nadi
100x/menit, akral teraba hangat. Ibu mengungkapkan cemas dengan kondisi anaknya saat ini,
ibu selalu bertanya dengan perawat apakah penyakit anaknya berbahaya, wajah ibu tampak
tegang. Dari hasil pengkajian tumbuh kembang anak tidak mengalami masalah tumbuh
kembang, riwayat status imunisasi lengkap. BB saat ini 11 kg, TB 90 cm. Setelah dilakukan
perawatan pada hari ke 3 ibu mengatakan BAB anaknya tidak encer lagi, konsistensi feses
tampat padat, anak tidak tampak rewel lagi, ibu juga mengatakan suhu tubuh anaknya sudah
turun, T: 37 derajat celcius, N: 98xmnt, akral tidak terasa hangat lagi, anak tampak ceria dan
bermain dengan orang tuanya, ibu juga sudah tampak tidak cemas lagi, wajah ibu tampak
rileks.Buatlah proses asuhan keperawatan pada An. A tersebut.
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK
a. Klien
Nama : An. A
Umur : 25 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
b. Orang Tua
Ayah
Nama ayah : Wahyu Abas
Umur : 34 tahun
Pekerjaan : PNS
Suku Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : S2
Alamat : Jl. Karya Maju
No. Telp : 088567823456
Ibu
Nama Ibu : Jasmin
Umur : 31 Tahun
Pekerjaan : PNS
Suku Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : S1
Alamat : Jl. Karya Maju
No. Telp : 081278907767
I. ALASAN MASUK KE RUMAH SAKIT
Ibu pasien membawa anaknya ke RS dengan keluhan BAB cair. Pada saat dilakukan
pengkajian ibu mengatakan anaknya BAB cair sejak 3 hari yang lalu, ibu mengatakan
anaknya BAB lebih dari 7x/hari, anak tampak lemas, mata cekung, bibir kering, BAB encer
dengan ampas sedikit, feses berwarna kuning pekat, anak juga tampak rewel. Ibu juga
mengatakan anaknya demam sejak tadi malam, suhu 38,5 derajat celcius, Nadi 100x/menit,
akral teraba hangat.
II.KELUHAN UTAMA
Keluhan utamannya mengalami BAB cair lebih dari 7x/hari sejak 3 hari yang lalu,
ISTIRAHAT TIDUR
- Jam tidur malam : Tidak terkaji
- Jam tidur siang : Tidak terkaji
- Gangguan/hambatan tidur : Tidak terkaji
- Kebiasaan sebelum tidur : Tidak terkaji
(perlu mainan, dibacakan cerita, benda yang dibawa tidur, dll)
I. PENGKAJIAN KEMAMPUAN INTEGRITAS STRUKTUR
a. Kepala
- Struktur : Tidak terkaji
- Rambut : Tidak terkaji
- Kulit kepala : Tidak terkaji
- Nyeri/pusing : Tidak terkaji
- Haematum : Tidak terkaji
- Lesi : Tidak terkaji
- Lain-lain : Tidak terkaji
b. Mata
- Ketajaman : Tidak terkaji
- Kelopak mata : Cekung
- Schelera : Tidak terkaji
- Pupil : Tidak terkaji
- Konjungtiva : Tidak terkaji
- Pergerakan bola mata: Tidak terkaji
- Lapangan pandang : Tidak terkaji
- Refleks kornea : Tidak terkaji
- Peradangan : Tidak terkaji
- Alat bantu : Tidak terkaji
- Keluhan : Tidak terkaji
c. Hidung
- Struktur : Tidak Terkaji
- Fungsi penciuman : Tidak Terkaji
- Membran mukosa : Tidak Terkaji
- Perdarahan : Tidak Terkaji
- Keluhan : Tidak Terkaji
d. Telinga
- Struktur : Tidak Terkaji
- Fungsi : Tidak Terkaji
- Cerumen : Tidak Terkaji
- Cairan telinga : Tidak Terkaji
- Nyeri telinga : Tidak Terkaji
- Alat bantu : Tidak Terkaji
- Keluhan : Tidak Terkaji
f. Leher
- Struktur : Tidak Terkaji
- Trakhea : Tidak Terkaji
- Kelenjar thyroid : Tidak Terkaji
- Arteri carotis : Tidak Terkaji
- Vena jugularis : Tidak Terkaji
- Kelenjar getah bening : Tidak Terkaji
- Keluhan : Tidak Terkaji
g. Dada
h. Kardiovaskuler
a) Ukuran jantung : Tidak Terkaji
b) Denyut jantung : Tidak Terkaji
c) Bunyi jantung : Tidak Terkaji
d) Palpitasi : Tidak Terkaji
e) Edema : Tidak Terkaji
f) Sianosis : Tidak Terkaji
g) Jari-jari tabuh : Tidak Terkaji
h) Keluhan lain : Tidak Terkaji
i. Abdomen
- Struktur : Tidak Terkaji
- Bising usus : Tidak Terkaji
- Keadaan hepar : Tidak Terkaji
- Keadaan lambung : Tidak Terkaji
- Keadaan ginjal : Tidak Terkaji
- Kandung kemih : Tidak Terkaji
- Nyeri tekan : Tidak Terkaji
- Benjolan : Tidak Terkaji
- Kembung : Tidak Terkaji
- Ascites : Tidak Terkaji
- Mual : Tidak Terkaji
- Muntah : Tidak Terkaji
- Keluhan lain : Tidak Terkaji
j. Genetalia
1) Laki-laki
- Struktur : Tidak Terkaji
- Skrotum : Tidak Terkaji
- Penis : Tidak Terkaji
- Testis : Tidak Terkaji
- Keluhan lain : Tidak Terkaji
k. rectum
l. Ekstremitas
1). Atas
- Struktur : Tidak Terkaji
- Kekuatan otot : Tidak Terkaji
- Tonus otot : Tidak Terkaji
- Rentang gerak : Tidak Terkaj
- Kecacatan : Tidak Terkaji
- Nyeri : Tidak Terkaji
- Trauma/fraktur : Tidak Terkaji
- Deformitas : Tidak Terkaji
- Kejang : Tidak Terkaji
- Gangguan motorik (kelumpuhan) : Tidak Terkaji
- Pemasangan infuse : Tidak Terkaji
- Lain-lain : Tidak Terkaji
2). Bawah
- Struktur : Tidak Terkaji
- Kekuatan otot : Tidak Terkaji
- Tonus otot : Tidak Terkaji
- Keterbatasan gerak : Tidak Terkaji
- Kecacatan : Tidak Terkaji
- Nyeri : Tidak Terkaji
- Trauma/fraktur : Tidak Terkaji
- Deformitas : Tidak Terkaji
- Kejang : Tidak Terkaji
- Gangguan motorik (kelumpuhan) : Tidak Terkaji
- Pemasangan infuse : Tidak Terkaji
- Lain-lain : Tidak Terkaji
m. Punggung
- Struktur : Tidak Terkaji
- Skar : Tidak Terkaji
- Pembengkakan : Tidak Terkaji
- Lesi : Tidak Terkaji
- Nyeri : Tidak Terkaji
- Lain-lain : Tidak Terkaji
n. Kulit
- Warna : Tidak Terkaji
- Turgor : Tidak Terkaji
- Kelembaban : Tidak Terkaji
- Perasaan terhadap rangsangan
a. Nyeri : Tidak Terkaji
b. Suhu : Tidak Terkaji
c. Raba : Tidak Terkaji
d. Tekan : Tidak Terkaji
- Lesi : Tidak Terkaji
- Lain-lain : Tidak Terkaji
II. PENGAJIAN KEMAMPUAN INTEGRITAS PERSONAL
Anak lebih mandiri dalam aktivitas dan menggunakan kekuatan mental untuk
menolak suatu keputusan, bersifat egosentris.
Anak merasa malu & ragu jika merasa tidak mampu mengatasi tindakan yang
dipilihnya sendiri serta kurang support dari orang tua & lingkungan
Anak menggunakan inisiatif dan banyak belajar serta mencoba hal-hal yang baru
Anak merasa bersalah jika melakukan tindakan yang tidak tepat atau melakuakn
sesuatu yang berlawanan dengan perilaku yang diharapkan
Anak memiliki keinginan untuk bekerja sama, berkompetisi dengan orang lain
2. Natal
a. Usia kehamilan : Tidak Terkaji
b. BB/PB Lahir : Tidak Terkaji
c. Jenis persalinan : Tidak Terkaji
d. Lama persalinan : Tidak Terkaji
e. Keadaan anak setelah lahir
- Segera menangis : Tidak Terkaji
- Resusitasi : Tidak Terkaji
f. Masalah waktu persalinan : Tidak Terkaji
a. Post Natal
IBU
a. Perawatan pasca persalinan : Tidak Terkaji
b. Masalah pasca persalinan : Tidak Terkaji
Bayi
a. Apgar Score : Tidak Terkaji
b. Kelainan kongenital : Tidak Terkaji
c. Warna kulit
- Cyanosis : Tidak Terkaji
- Pucat : Tidak Terkaji
- Kuning : Tidak Terkaji
d. Panas : Tidak Terkaji
e. Kejang : Tidak Terkaji
f. Kesulitan dalam menelan, : Tidak Terkaji
mengisap/minum
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
2. Radiologi
3. Lain-Lain
Yang Melakukan
Pengkajian
Diare
Gangguan keseimbangan
cairan elektrolit
Dehidrasi
DS :
• Ibu juga mengatakan Peningkatan laju metabolisme Hipertermia berhubungan
pasien demam sejak dengan proses penyakit
tadi malam ditandai dengan suhu tubuh
diatas normal, dan akral teraba
DO : Hipertermia hangat.
1. Suhu tubuh 38,5 derajat
celcius
2. Akral teraba hangat
3. Frekuensi nadi
100x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TERAPEUTIK :
1. Berikan asupan cairan oral (mis.
larutan garam gula, oralit, pedialyte,
renalyte)
2. Pasang jalur intravena
3. Atur interval waktu pemantauan
sesuai dengan kondisi pasien
4. Dokumentasikan hasil pemantauan
EDUKASI :
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
2. Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
KOLABORASI :
1. Kolaborasi pemberian obat
antimotilitas (mis. loperamide,
difenoksilat)
2. Kolaborasi pemberian obat
antispasmodic/spasmolitik (mis. Pap
verin,Ekstak belladonna, mebeverine)
3. Kolaborasi pemberian obat pengeras
feses (mis. atapulgit, smektit, kaolin-
pektin)
EDUKASI :
1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Setelah dilakukan
OBSERVASI :
Hipertermia perawatan selama
3 berhubungan dengan 3 hari,hipertermi 1. Identifikasi penyebab hipertemia
EDUKASI :
KOLABORASI :
NO
TANGGAL DX CATATAN PERKEMBANGAN PARAF