MAKALAH
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA
Oleh :
Kelompok 5
Dosen Pembimbing :
0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan yang maha
kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini. Penulis juga bersyukur atas berkat rezeki dan kesehatan yang
diberikan-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat mengumpulkan bahan-
bahan materi makalah ini. Penulis telah berusaha semampu penulis untuk
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Bahan Ajar dan untuk menambah pengetahuan penulis tentang
Pengertian, Jenis-Jenis, dan Karakteristik Bahan Ajar Non Cetak Meliputi :
Audio, Audio Visual, Video, Multi Media, Display (Berbasis ICT).
Penulis menyadari dalam penyajian makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dari pembaca, agar penulis
dapat memperbaiki kesalahan tersebut pada pembuatan makalah selanjutnya.
Demikianlah makalah ini penulis buat, apabila ada kesalahan dalam
penulisan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan sebelumnya penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu khususnya
dosen pembimbing mata kuliah pengembangan bahan ajar, Ibu Prof. Dr. Festiyed,
M.Si dan Dr. Asrizal, M.Si. demi menyelesaikan makalah ini dan penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu yang memberikan materi ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL.............................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah............................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan............................................................................... 4
D. Manfaat Penulisan............................................................................ 4
BAB II KAJIAN TEORI
A. Landasan Agama............................................................................... 5
B. Landasan Yuridis.............................................................................. 7
C. Pengertian Bahan Ajar Non Cetak ................................................... 8
D. Jenis-jenis Bahan Ajar Non Cetak.................................................. 10
E. Peran Bahan Ajar Non Cetak............................................................11
BAB III PEMBAHASAN
A. Matriks Perbedaan Audio, Audio Visual, Multimedia, Display..........
...............................................................................................................19
B. Matriks Kelebihan Dan Kekurangan Bahan Ajar Non Cetak...........20
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................... 26
B. Saran............................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar merupakan kegiatan interaksi antara guru-siswa dan
komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
tujuan belajar. Interaksi dan komunikasi timbal balik antara guru dan siswa
merupakan ciri dan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi turut memberikan kontribusi
terhadap kegiatan pembelajaran, salah satunya adalah pemanfaatan ICT. Tuntutan
pemanfaatan ICT dalam pembelajaran semakin besar setelah lahirnya Kurikulum
2013 yang menuntut adanya pengintegrasian ICT ke dalam pembelajaran. Saat ini,
pemanfaatan ICT dalam pembelajaran sudah dilaksanakan secara luas, baik
sebagai bahan ajar maupun sebagai media pembelajaran.
Pengembangan bahan ajar dapat dilakukan dengan menggunakan ICT.
Beberapa bahan ajar yang dikembangkan menggunakan ICT diantaranya adalah
bahan ajar dalam power point, bahan dalam bentuk CD, bahan ajar berbasis web,
dan sebagainya. Penggunaan ICT di dalam bahan ajar dapat menghasilkan suatu
bahan ajar yang interaktif.
Pembelajaran berbasis ICT diharapkan mampu membantu peserta didik
menggambarkan sesuatu yang abstrak tersebut, misalnya dengan penggunaan
gambar, video, foto, bagan, skema, dll. Demikian pula materi yang rumit, harus
dapat dijelaskan dengan cara yang sederhana, sesuai dengan tingkat berfikir
peserta didik, sehingga menjadi lebih mudah dipahami.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka kegiatan pengembangan
bahan ajar perlu dilakukan seorang pendidik. Hal ini bertujuan untuk
menghasilkan suatu bahan ajar berkualitas yang dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dan untuk meningkatkan keprofesionalan seorang pendidik.
Peserta didik saat ini telah memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) hampir dalam setiap kegiatan mereka sehari-hari. (Sungkowo :
2010). Sebagai seorang guru yang akan mengembangkan bahan ajar, penulis
3
mencoba membahas dan menjabarkan tentang bahan ajar, khususnya bahan ajar
non cetak yang termasuk di dalamnya bahan ajar berbasis ICT.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, rumusan
masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apakah pengertian dari bahan ajar non cetak ?
2. Apa saja jenis-jenis dari bahan ajar non cetak ?
3. Apakah karakteristik dari bahan ajar non cetak ?
C. Tujuan Penulis
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui pengertian dari bahan ajar non cetak ?
2. Mengetahui jenis-jenis dari bahan ajar non cetak ?
3. Mengetahui karakteristik dari bahan ajar non cetak ?
D. Manfaat Penulis
Penulisan dari makalah ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak.
Manfaat penulisan makalah ini yaitu :
1. Penulis, sebagai modal dasar dalam mengembangkan pengetahuan
mengenai bahan ajar non cetak dan memenuhi tugas mata kuliah
pengembangan bahan ajar fisika.
2. Guru, sebagai sumber informasi dan pedoman dalam menyusun bahan ajar
yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan.
3. Pembaca, sebagai tambahan wawasan tentang bahan ajar cetak.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Agama
Pada dasarnya konsep belajar itu selalu menunjukkan kepada suatu proses
perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman
tertentu. Hal-hal ini dapat terlaksana dengan baik atas ketersediaan bahan ajar
yang baik sehingga materi-materi yang diajarkan dapat tersampaikan dengan
benar. Sejalan dengan Firman Allah dalam Q.S Al-Maidah ayat 46:
Artinya:”Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa
putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat.
Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya
(ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan
kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta
pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa”.
5
Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.
Makna dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa pada mulanya manusia itu
tidak memiliki pengetahuan atau tidak mengetahui sesuatu apapun. Maka belajar
adalah “Perubahan tingkah laku lebih merupakan proses internal peserta didik
dalam rangka menuju tingkat kematangan”. Selain itu sebagai seorang
pendidik/pengajar, kita harus betul-betul memahami kewajiban menyebarluaskan
ilmu dan larangan menyembunyikannya, seperti yang diterangkan dalam Q.S
AliImran ayat 187:
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang
telah diberi Kitab (yaitu), ‘Hendaklah kamu benar-benar
menerangkannya (isi Kitab itu) kepada manusia, dan janganlah kamu
menyembunyikannya,’ lalu mereka melemparkan (janji itu) ke belakang
punggung mereka dan menjualnya dengan harga murah. Maka itu
seburuk-buruk jual-beli yang mereka lakukan.”
6
berguna sedikit juapun bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari
ayat-ayat Allah dan mereka telah diliputi oleh siksa yang dahulu selalu
mereka memperolok-olokkannya”.
7
Pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
dalam pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa: proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai bakat, minat
dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik. Dari Peraturan Pemerintah
ini dalam kegiatan pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif dan
menyenangkan, dan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang demikian
selain digunakan bahan ajar cetak bisa pula digunakan bahan ajar non cetak
berupa audio, audio visual, multimedia dan display.
Pada penjelasan di atas diketahui bahwa untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional pendidik sebagai fasilitator harus inovatif dalam proses
pembelajaran. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat bahan
ajar. Bahan ajar terdiri dari bahan ajar cetak dan non cetak. Selanjutnya
berdasarkan panduan pengembangan bahan ajar berbasis ICT, bahan ajar ICT
adalah bahan ajar yang disusun dan dikembangkan dengan menggunakan alat
bantu ICT untuk mengoah data termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas. Kemendiknas 2010 menyatakan bahwa bahan ajar non
cetak dikembangkan memberikan kontribusi positif dalam hal: (1) membantu
terjadinya proses pembelajaran dan pengembangan kompetensi; (2) memberikan
pengalaman yang nyata dan real; (3) memotivasi adanya tindakan (action).
Penyajian materi harus ditata dengan menarik, mudah dipahami, memiliki tingkat
keterbacaan yang tinggi, dan memenuhi nilai atau norma positif yang berlaku di
masyarakat, antara lain tidak mengandung unsur pornografi, paham ekstrimisme,
radikalisme, kekerasan, SARA, bias gender, dan tidak mengandung nilai
penyimpangan lainnya.
C. Pengertian Bahan Ajar Non Cetak
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
pendidik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas (Herayanti, dkk,
8
2017). Bahan ajar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus
diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh siswa. Bahan ajar tersebut berisi materi
pelajaran yang harus dikuasai oleh guru dan disampaikan kepada siswa (Amri,
2010). Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa bahan ajar
merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dapat membantu pendidik
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar berupa materi pembelajaran yang
mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dikuasai oleh peserta
didik.
Bahan ajar memiliki beberapa jenis bahan ajar, yaitu bahan ajar tertulis dan
bahan ajar tidak tertulis. Bahan ajar tertulis dikenal sebagai bahan ajar cetak.
Sedangkan bahan ajar tidak tertulis dikenal juga sebagai bahan ajar non-cetak
yaitu segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dituangkan dalam teknologi non-cetak.
Bahan ajar non cetak dapat diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat
materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan
dengan menggunakan teknologi non cetak (Prastowo, 2011). ICT tidak hanya
terbatas pada komputer dan internet saja. Cakupan ICT lebih luas dari dua hal
tersebut.ICT selalu terdiri dari hardware dan software. ICT dapat membantu
menunjang kegiatan pembelajaran dan dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran maupun bahan ajar. Sungkowo (2010:7) menyatakan, “Bahan ajar
berbasis ICT adalah bahan ajar yang disusun dan dikembangkan dengan
menggunakan alat bantu ICT untuk mengolah data, termasuk memproses,
mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara
untuk menghasilkan informasi yang berkualitas”. ICT dapat mengubah suatu
bahan ajar cetak menjadi bahan ajar multimedia. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahan ajar non cetak adalah bahan ajar perangkat bahan yang
berisikan materi yang dibuat dan disusun berbantuan teknologi non cetak yang
ditujukan untuk mencapai tujuan dalam suatu pembelajara.
Menurut Jazuli dam jurnal Akmam, dkk. (2014) ada beberapa karakteristik
bahan ajar berbasis ICT antara lain:
9
1. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media ataupun teknologi
jaringan).
2. Memanfaatkan teknologi multimedia, sehingga suasana pembelajaran
menjadi menarik, tidak membosankan dan pada akhirnya memotivasi peserta
didik untuk belajar mandiri.
3. Memanfaatkan teknologi elektronik.
4. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri disimpan di komputer sehingga
dapat diakses oleh pendidik dan peserta didik kapan saja dan di mana saja bila
yang bersangkutan memerlukannya.
Bahan ajar berbasis ICT memiliki keunggulan antara lain (Akmam, dkk,
2014) :
1. Membiasakan siswa dalam menggunakan ICT sebagai media belajar,
memberikan pemberdayaan kemampuan personal pem belajaran secara
mandiri.
2. Belajar tanpa dibatasi ruang dan waktu.
3. Membuat materi-materi pembelajaran selalu dapat di perbaharui.
4. Menjadikan siswa lebih aktif dan kreatif dalam mengembangkan pemi
kirannya.
5. Memotivasi pembelajar.
6. Men dorong kematangan berpikir siswa.
7. Memberikan informasi dari berbagai sumber informasi.
8. Memperkaya pengalaman ber budaya.
9. Meningkatkan kemampuan berpikir yang lebih tinggi, dan sebagainya.
D. Information Communication Technology (ICT)
ICT tidak hanya terbatas pada komputer dan internet saja. Cakupan ICT
lebih luas dari dua hal tersebut. ICT selalu terdiri dari hardware dan software. ICT
dapat membantu menunjang kegiatan pembelajaran dan dapat dijadikan sebagai
media pembelajaran maupun bahan ajar. Sungkowo (2010:7) menyatakan, “Bahan
ajar berbasis ICT adalah bahan ajar yang disusun dan dikembangkan dengan
menggunakan alat bantu ICT untuk mengolah data, termasuk memproses,
10
mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara
untuk menghasilkan informasi yang berkualitas”. ICT dapat mengubah suatu
bahan ajar cetak menjadi bahan ajar multimedia. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahan ajar non cetak adalah bahan ajar perangkat bahan yang
berisikan materi yang dibuat dan disusun berbantuan teknologi non cetak yang
ditujukan untuk mencapai tujuan dalam suatu pembelajaran.
E. Jenis-Jenis Bahan Ajar Non Cetak
Beberapa jenis bahan ajar non cetak akan dijabarkan sebagai berikut :
1. Audio
Audio adalah sesuatu yang berkaitan dengan indra pendengar, dimana pesan
yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke
dalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal (musik, instrumen, dsb).
Program audio dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran individual, berkelompok,
maupun massal. Tetapi pembelajaran yang menggunakan bahan ajar dengar akan
kurang efektif jika didalam sekolah tersebut dihadapkan dengan peserta didik
yang mengalami gangguan pada pendengarannya. Karena peserta didik yang
mengalami gangguan tersebut akan sangat merasa kesulitan dalam mengikuti
pelajaran dengan cara mendengar dan memahami. Beda halnya dengan peserta
didik yang normal atau tidak mengalami gangguan dalam pendengarannya, maka
peserta didik tersebut bisa mengikuti pelajaran dengan mudah khususnya ketika
guru menggunakan bahan ajar dengar (Sukitman, 2014).
Bahan ajar audio adalah bahan ajar yang mengandung pesan dalam bentuk
auditif (pita suara atau piringan suara) yang dapat merangsang pikiran dan persaan
sehingga terjadinya proses belajar (Legendari & Raharjo, 2016). Bahan
pembelajaran audio dapat diartikan bahan Belajar atau materi pelajaran yang
direkam pada pita magnetik/kaset audio atau Compact disk (CD) yang dapat
didengarkan kembali dengan menggunakan alat penampil tape recorder atau CD
player. Program kaset audio/CD ini dapat dipakai untuk belajar secara
perorangan/individual, kelompok, maupun klasikal. Di samping itu program kaset
audio ini dapat menjadi bahan belajar yang berdaya guna karena dapat
11
didengarkan di kelas, ruang perpustakaan, laboratorium, di rumah, di halaman,
bahkan di perjalanan.
Bahan Belajar kaset audio/CD memiliki beberapa kelebihan dan juga
keterbatasan. Kelebihan bahan belajar kaset audio/CD antara lain sebagai berikut.
a. Memiliki fungsi ganda yaitu untuk merekam, menampilkan rekaman, dan
menghapusnya.
b. Dapat diputar berulang-ulang
c. Dapat digunakan untuk belajar secara perorangan/mandiri maupun
kelompok
d. Mudah diperbanyak dan didistribusikan
e. Mudah digunakan
f. Praktis, karena mudah dibawa-bawa
g. Pesan/materi pelajaran sudah tetap dan terpateri
h. Suasana dan perilaku pendengar dapat dipengaruhi melalui penggunaan
musik dan efek suara.
12
Gambar 1 Compact Disk (CD)
b. Radio
Radio merupakan suatu medium komunikasi, dimana pesan berupa suara
diubah menjadi sinyal suara, dipancarkan dari suatu sumber (a sender) dengan
antene pemancar, tanpa perangkat kabel, melalui gelombang elektromagnetik,
kemudian diterima oleh antene penerima, pada pesawat penerima (a receiver),
yang mengubah sinyal suara menjadi berupa suara kembali (Wibowo, 2012)
Gambar 2 Radio
2. Audio Visual
Media audio visual adalah media yang mampu merangsang indera
penglihatan dan indra pendengaran secara bersama-sama, karena media ini
mempunyai unsur suara dan unsur gambar (Djamarah, 2006). Menurut Haryoko
(2012) menyatakan bahwa Media audio visual adalah media penyampaian
informasi yang memiliki karakteristik audio (suara) dan visual (gambar). Bahan
13
ajar audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar
bergerak dan bersuara (Haryoko, 2009).
Kareakteristik dari media audio visual adalah sebagai berikut (Haryoko,
2012:3) :
a. Audio visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam
seperti film bingkai suara (sound slide), film bingkai suara, dan cetak suara.
b. Audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette.
c. Audio visual tidak murni, yaitu yang unsur suara dan unsur gambar berasal
dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur
gambarnya dari slide proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape
recorder.
Program audio visual yang baik memiliki kriteria sebagai berikut:
a. Mengemukakan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dapat dicari
oleh audience setelah mengikuti program.
b. Mengkomunikasikan materi pembelajaran secara akurat.
c. Menjelaskan materi pembelajaran secara sistematik. d. Program terlihat
menarik dengan alur yang baik.
d. Menarik minat penonton untuk mengetahui isi yang disampaikan.
e. Pemilihan pemain, lokasi syuting, dan properti tepat.
f. Tidak ada gangguan baik berupa suara maupun gambar.
g. Program dapat memotivasi penonton untuk belajar lebih lanjut.
h. Menjelaskan bahan rujukan yang digunakan sebagai dasar untuk
mengkomunikasikan materi pembelajaran kepada peserta didik.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan audio visual
untuk pembelajaran yaitu:
a. Pendidik harus mempersiapkan unit pelajaran terlebih dahulu, kemudian
baru memilih media audio visual yang tepat untuk mencapai tujuan
pengajaran yang diharapkan.
14
b. Pendidik juga harus mengetahui durasi media audio visual misalnya dalam
bentuk film ataupun video, dimana keduanya yang harus disesuaikan
dengan jam pelajaran.
c. Mempersiapkan kelas, yang meliputi persiapan peserta didik dengan
memberikan penjelasan global tentang isi film, video atau televisi yang akan
diputar dan persiapan peralatan yang akan digunakan demi kelancaran
pembelajaran.
d. Aktivitas lanjutan, setelah pemutaran film atau video selesai, sebaiknya
pendidik melakukan refleksi dan tanya jawab dengan peserta didik untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi tersebut.
Menurut sanaki dalam Nomleni dan Manu (2018:220-221) menjelaskan
kelebihan media audio visual adalah sebagai berikut :
a. Menyajikan objek belajar secara konkret atau pesan pembelajaran secara
realistik, sehingga sangat baik untuk menambah pengalaman belajar.
b. Sifatnya yang audio visual, sehingga memeiliki daya tarik tersendiri dan
dapat menjadi pemacu atau memotifasi pembelajar untuk belajar.
c. Sangat baik untuk pencapaian tujuan belajar psikomotorik.
d. Dapat mengurangi kejenuhan belajar, terutama jika dikombinasikan dengan
teknik mengajar secara ceramah dan diskusi persoalan yang ditanyakan.
e. Menambah daya tahan ingatan atau retensi tentang objek belajar yang
dipelajari pembelajar.
Adapun kelemahan dari media audio visual adalah sebagai berikut
(Nomleni, Manu, 2018:221) :
a. Penggandaanya memerlukan biaya mahal.
b. Tergantung pada energi listrik, sehingga tidak dapat dihidupkan disegala
tempat.
c. Sifat komunikasi searah, sehingga tidak dapat memberi peluang untuk
terjadinya umpan balik.
d. Mudah tergoda untuk menayangkan kaset CD yang bersifat hiburan,
sehingga suasana belajar menjadi terganggu
15
Audio visual terdiri dari tiga macam yaitu:
a. Audio visual diam
Audio-visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam
seperti film bingkai suara (sound slide), film rangkai suara.
b. Audio Visual Semi Diam
1) Telewrier
Teletype atau Teletypewriter (TTY) adalah perangkat input yang
memungkinkan karakter alfanumerik untuk diketik dan dikirim, biasanya
satu per satu saat diketikkan, ke komputer atau printer. TTY adalah mesin
tik elektromekanis yang membantu komunikasi point-to-point dengan
bantuan pesan yang diketikkan melalui saluran komunikasi listrik
sederhana. Teletypewriters memiliki built-in atau terkait dengan kertas
meninju pita dan mesin baca. Ini memungkinkan pesan yang akan dibuat
dan dimodifikasi secara offline juga untuk disimpan dan dikirim kembali
jika diperlukan di perangkat atau sirkuit lain. Teletypewriter juga dikenal
sebagai teleprinter, mesin teletype atau sekadar teletype.
Gambar 3 Teletypewriter
2) Media Board (Smart Board)
Smart Board adalah sebuah papan tulis digital berteknologi tinggi. Smart
Board memiliki beberapa kelebihan seperti touch screen, tanpa residu tinta,
dan flexible karena terhubung langsung dengan komputer & LCD projector.
Smart board didukung oleh software profesional, sehingga presentasi dalam
penyampaikan suatu materi menjadi lebih interaktif bahkan dapat langsung
di jalankan (open, edit, delete dan save) tanpa menyentuh PC
16
Gambar 4 Smart Board
c. Audio visual gerak
Audio-visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette.
3. Multimedia
Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang
berupa teks, gambar, grafik, musik, animasi, video, interaksi dan lain-lain, yang
telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), serta digunkan untuk
menyampaikan pesan kepada pengguna(Sugianto, dkk, 2013:103). Pembelajaran
multimedia melibatkan indera penglihatan dan pendengaran, mendefinisikan
multimedia sebagai media yang menghasilkan bunyi dan teks. TV, presentasi
powerpoint berupa teks, gambar bersuara sudah dapat dikatakan multimedia
(Muntu, 2017).
Menurut Hamdani dalam (Legendari & Raharjo, 2016 ) multimedia terbagi
menjadi dua kategori, yaitu multimedia linier dan multimedia interaktif.
a. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan
alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna.
b. Multimedia interaktif adalah multimedia yang dilengkapi dengan alat
pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna
dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya.
Penggunaan multimedia interaktif di perguruan tinggi diharapkan dapat
merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian mahasiswa sedemikan rupa
sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal. Hal ini penting karena terdapat
berbagai cara mahasiswa dalam memproses informasi yang bersifat unik. Ada
17
yang lebih mudah memproses informasi visual, sebagian lain lebih mudah kalau
ada suara, dan sebagian lain akan memahami dengan mudah atau lebih baik jika
melakukannya dengan praktek (Harjono, dkk, 2017).
4. Display
Display adalah sarana yang dimanfaatkan untuk menampilkan gambar,
kartun, poster, dan objek-objek 3 dimensi yang kecil atau material belajar
laainnya.
Bahan ajar display adalah jenis bahan ajar yang berisi materi tulisan atau
gambar yang dapat ditampilkan di dalam kelas, di kelompok kecil atau siswa
secara perseorangan tanpa menggunakan alat proyeksi.
Bahan ajar display merupakan bahan ajar non cetak, akan tetapi jenis bahan
ajar display agak berbeda sifat dan karakteristiknya
dengan jenis bahan ajar cetak maupun non cetak. karen di dalamny termaksud
semua materi tulisan ataupun gambar. Pada umumnya, bahan ajar jenis display ini
digunakan oleh guru pada saat ia menyampaikan informasi kepada siswanya
didepan kelas.
18
d. Membantu potensi peserta didik untuk menjadi pelajar yang mandiri.
e. Pedoman bagi peserta didik dalam proses pembelajaran.
19
BAB III
PEMBAHASAN
20
bulletin
3 Bentuk - Suara - Suara - Suara - gambar
- gambar - gambar
4 Karakteristik - Dapat digunakan - Menampilkan gambar - Memiliki lebih dari satu - Menggunakan
untuk melatih daya dengan gerak, serta media. komputer
analisis dari apa yang suara secara bersamaan. - Bersifat interaktif, - Menggunakan
didengar. - Mampu menampilkan - Bersifat mandiri, teknologi
- Meningkatkan benda yang sangat tidak multimedia,
kemampuan mungkin ke dalam kelas - Menggunakan bahan
mengingat - Memungkinkan adanya ajar bersifat mandiri
- Berguna untuk rekayasa (animasi).
belajar keterampilan
diagnosis yang
melibatkan bunyi.
21
B. Matriks Kelebihan Dan Kekurangan Bahan Ajar Non Cetak
Kelebihan dan kekurangan Bahan Ajar Non Cetak meliputi Audio, Audio Visual, Multimedia, Display (berbasis ICT) dapat
dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2. Matriks Kelebihan Dan Kekurangan Bahan Ajar Non Cetak
Jenis bahan ajar Non
No. Kelebihan Kelemahan
Cetak
1 Audio - Harga murah dan variasi program lebih - Memerlukan suatu pemusatan pengertian
banyak dari pada TV. pada suatu pengalaman yang tetap dan
- Sifatnya mudah untuk dipindahkan. tertentu, sehingga pengertiannya harus
- Dapat digunakan bersama – sama dengan didapat dengan cara belajar yang khusus.
alat perekam radio, sehingga dapat diulang - Media audio yang menampilkan simbol
atau diputar kembali. digit dan analog dalam bentuk auditif
- Dapat merangsang partisipasi aktif adalah abstrak, sehingga pada hal-hal
pendengaran siswa, serta dapat tertentu memerlukan bantuan
mengembangkan daya imajinasi seperti pengalaman visual.
menulis, menggambar dan sebagainya. - Karena abstrak, tingkatan pengertiannya
hanya bisa dikontrol melalui tingkatan
penguasaan perbendaharaan kata-kata
atau bahasa, serta susunan kalimat.
22
- Media ini hanya akan mampu melayani
secara baik bagi mereka yang sudah
mempunyai kemampuan dalam berpikir
abstrak.
- Penampilan melalui ungkapan perasaan
atau simbol analog lainnya dalam bentuk
suara harus disertai dengan
perbendaharaan pengalaman analog
tersebut pada si penerima.
2 Audio Visual - Film dapat menggambarkan suatu proses, - Film bersuara tidak dapat diselingi
misalnya proses pembuatan suatu dengan keterangan-keterangan yang
keterampilan tangan dan sebagainya. diucapkan sewaktu film diputar,
- Dapat menimbulkan kesan ruang dan penghentian pemutaran akan
waktu. mengganggu konsentrasi audien.
- Penggambarannya bersifat 3 dimensional. - Audien tidak akan dapat mengikuti
- Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan dengan baik kalau film diputar terlalu
realita pada gambar dalam bentuk ekspresi cepat.
murni. - Apa yang telah lewat sulit untuk diulang
23
- Dapat menyampaikan suara seorang ahli kecuali memutar kembali secara
sekaligus melihat penampilannya. keseluruhan.
- Kalau film dan video tersebut berwarna - Biaya pembuatan dan peralatannya
akan dapat menambah realita objek yang cukup tinggi dan mahal.
diperagakan.
- Dapat menggambarkan teori sain dan
animasi.
3 Multimedia - Sistem pembelajaran lebih inovatif dan - Biaya relative mahal untuk tahap awal
interaktif - Kemampuan SDM dalam penggunaan
- Mampu menimbulkan rasa senang selama multimedia masih perlu ditingkatkan
dan menambah motivasi belajar siswa.
- Belum memadainya perhatian dari
- Mampu menggabungkan antara teks,
pemerintah
gambar, audio, musik, animasi gambar atau
video dalam satu kesatuan yang saling
mendukung sehingga tercapai tujuan
pembelajaran.
- Mampu menvisualisasikan materi yang
abstrak.
- Media penyimpanan yang relative mudah
24
dan fleksibel.
- Dapat menampilkan obyek yang terlalu
besar kedalam kelas
- Dapat menampilkan obyek yang tidak
dapat dilihat dengan kasat mata.
4 Display - Sifatnya konkrit. Gambar atau foto lebih - Terlalu kecil untuk dimanfaatkan dalam
realistis menunjukkan pokok masalah proses pembelajaran, kecuali yang telah
dibanding dengan media verbal semata. dirancang khusus untuk keperluan itu,
- Gambar dapat mengatasai masalah batasan serta
ruang dan waktu. Tidak semua benda, - Jenis bahan ajar display merupakan
objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, media diam, sehingga tidak cocok untuk
dan tidak selalu bisa, anak-anak dibawa ke mengajarkan hal-hal yang berkaitan
objek tersebut. Untuk itu gambar atau foto dengan gerakan.
dapat mengatasinya. Air terjun niagara atau
danau toba dapat disajikan ke kelas lewat
gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa yang
terjadi di masa lampau, kemarin atau
bahkan menit yang lalu kadang-kadang tak
25
dapat dilihat seperti apa adanya. Gambar
atau foto sangat bermanfaat dalam hal ini
- Dapat diletakkan dengan mudah di kelas
atau di ruang-ruang sekolah,
harganya relatif murah.
- Dapat dikembangkan sendiri oleh guru
yang memiliki bakat seni dan dapat
dikembangkan untuk hampir semua mata
pelajaran.
- Display yang bagus mampu menarik
perhatian siswa, merangsang minat.
- Mampu memperjelas arti, dan mampu
menyederhanakan informasi yang
kompleks.
26
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
27
DAFTAR PUSTAKA
28
LAMPIRAN
(Nana)
1. Menurut penyaji mana yang lebih baik digunakan di antara semua jenis
bahan ajar non cetak?
Jawab :
Semuanya baik digunakan, tapi apabila dilihat dari kekurangan dan kelebihan
bahan ajar cetak lebih baik digunakan bahan ajar non cetak berupa audio
visual. Karena yang kita ketahui bahwa bahan ajar non cetak jenis audio
visual adalah media yang memproyeksikan suara dan gambar, sehingga
peserta didik dapat memahami materi pembelajaran melalui apa yang ia lihat
dan kita dengar.
2. Kalau kita lihat dari segi manfaat tentunya masing-masih bahan ajar
memiliki manfaat dan fungsi yang berbeda-beda. Menurut penyaji mana
yang lebih efektif digunakan pada saat pendemi seperti sekarang?
Apakah bahan ajar cetak atau bahan ajar non cetak? Jelaskan!
Jawab :
Menurut saya pribadi pada saat pendemi seperti sekarang alangkah lebih
baiknya menggunakan bahan ajar non cetak, selain menghemat biaya bahan
ajar non cetak ini dapat di kreasikan semenarik mungkin dengan suara atau
tampilan tertentu sehingga peserta didik dapat meng akses ataupun melihat
bahan ajar non cetak tersebut. Adapun yang kita lihat pada zaman sekarang
kurangnya minat pembaca dari peserta didik terhadap bahan ajar cetak
tersebut, peserta didik cenderung melihat video atau materi pembelajaran dari
media social seperti youtube. Apabila pendidik dapat membuat bahan ajar
cetak dengan menarik maka minat membaca dan belajar peserta didik juga
akan meningkat.
29
3. Apabila kita lihat bahan ajar non cetak ini sangat menarik apabila
digunakan, namun pada kenyataannya masih banyak pendidik yang
belum mengaplikasikan bahan ajar non cetak. Menurut penyaji apa
yang menjadi kendala sehingga bahan ajar non cetak belum
teraplikasikan dengan baik?
Jawab :
Ada beberapa kendala sehingga bahan ajar non cetak belum dapat
teraplikasikan dengan baik yaitu :
a. Kurangnya kemampuan pendidik dalam membuat bahan ajar non cetak
tersebut.
b. Kurangnya sarana dan prasarana dalam pembuatan bahan ajar non cetak.
c. Kebiasaan peserta didik juga akan mempengaruhi cara belajar nya,
seperti kurangnya membaca.
d. Masih ada beberapa peserta didik yang terkendala dengan sinyal internet
seperti yang tinggal di daerah terpencil.
4. Banyak sekali kendala dalam mengaplikasikan bahan ajar non cetak ini.
Apa solusi yang dapat kita lakukan guna meminimalisir kendala
tersebut sehingga penggunaan bahan ajar non cetak ini dapat di
aplikasikan?
Jawab :
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan guna meminimalisir kendala
tersebut yaitu :
a. Diadakan pelatihan khusus untuk pendidik.
b. Lingkungan peserta didik tentunya harus didukung oleh pemerintah
setempat perihal sarana pendidikan.
c. Dapat memanfaatkan dana yang diberikan oleh pemerintah guna
meningkatkan sarana dan prasarana seperti Dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS)
5. Di Indonesia pemerataan pendidikan menjadi salah satu masalah
penting yang terjadi, khususnya bagi peserta didik yang berada didaerah
terpencil. Sehingga taraf pengetahuan peserta didik yang berada di kota
30
dan di daerah terpencil menjadi berbeda. Apa solusi yang dapat kita
lakukan guna mengatasi permasalahan tersebut?
Jawab :
Tentunya hal yang utama yaitu harusnya pemerintah lebih peduli dalam
menangani masalah tersebut seperti turun langsung dalam menangani kasus
sarana dan prasaran sehingga dapat meminimalisir oknum yang melakukan
kecurangan. Pemerintah juga harus memerhatikan kesejahteraan dari
pendidik, seperti yang dapat kita lihat masih banyak sekali pendidik yang
tidak sejahtera. Hal tersebut yang dapat membuat pendidik kurang aktif dalam
mengabdikan diri didaerah terpencil atau terpelosok. Lalu dari segi pendidik,
mungkin kita dapat mengingat lagi seperti apa seharusnya peran pendidik
seperti kita dapat membuat bahan ajar non cetak yang dapat diakses atau
dikirim hanya melalui handphone tidak internet. Pendidik tentunya harus
berperan aktif dalam proses tersebut, seperti mengabdikan diri untuk
membantu peserta didik yang berada didaerah terpencil. Ketiga tentu
orangtua juga harus berperan atau membantu peserta didik tersebut, seperti
memberikan semangat dan memberikan pengertian bahwa pendidikan itu
sangat penting, seperti yang telah diajarkan oleh agama kita yaitu “barang
siapa yang menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu, maka Allah
mudahkan jalan baginya menuju surga”.
31
matapelajarannya. Terutama pada pelajaran fisika, peserta didik banyak yang
sudah terdokrin fikirannya bahwa, “fisika itu sulit, susah, rumit”, dengan
adanya bahan ajar non cetak ini paradigma diawal peserta didik dapat runtuh
dengan diberikan pembahasan lebih menarik.
7. Pada masa pandemi Covid 19 ini, apakah dengan memakai bahan ajar
non cetak ini efektif dalam proses belajar mengajar?
Penjelasan:
Dimasa pandemi dimana tidak hanya dari segi ekonomi yang berpengaruh
tapi pada sektor Pendidikan juga mengalami perubahan besar agar Pendidikan
tetap terlaksana walaupun serba tiba-tiba. Maka dengan memakai bahan ajar
non cetak, dimana bisa melalui audio, audio visual, video, multimedia dan
display hal ini sesuai dengan teknologi yang sedang dimanfaatkan oleh
berbagai sektor. Dimana materi pelajaran bisa tersampaikan lebih menarik
dengan kreatifitas pendidik ditengah segi keterbatasan.
8. Walaupun pada bahan ajar non cetak ini ada kelebihan dibanding bahan
ajar cetak, tapi pasti ada kekurangan dalam pelaksanaan ataupun
prosesnya. Apa sajakah itu?
Penjelasan:
Betul sekali ada kendala pada proses dan pelaksanaan dalam penggunanaan
bahan ajar non cetak ini, seperti:
Tidak semua sekolah dapat memfasilitasi pelaksanaan dan proses
pemakaian bahan ajar non cetak
Sumber daya manusia yang kurang memadai pengetahuannya dalam
proses pembuatan dan pelaksanaannya
Masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang sulit bahkan tidak
memiliki signal, sedangkan itu adalah penghubung dalam penggunaan
bahan ajar non cetak
Masih banyak peserta didik bahkan wali murid yang tidak mengerti
pemakaian dan penggunaannya
32
Tidak semua keluarga masuk dalam kategori mampu untuk membeli
paket atau untuk memfasilitasi anak mereka dalam hal pelaksanaan
pembelajaran secara daring.
9. Dari permasalahan yang pemakalah sampaikan, lalu bagaimana
solusinya?
Penjelasan:
Jika ada permasalahan tentunya harus mencari solusi agar tidak larut dalam
masalah tersebut. Maka yang dapat dilakukan adalah dengan:
Dimasa pandemi ini tentunya pihak pemerintah sudah bekerja sama
dengan pemerintah daerah dalam hal Pendidikan agar dapat dilaksanakan
seperti biasa, seperti dengan memberi bantuan dana bos, dan lain
sebagainya. Seharusnya tidak menjadi penghalang dan alasan lagi bagi
pihak sekolah dalam hal fasilitas sekolah secara daring ini atau alat-alat
yang dibutuhkan demi kelancaran proses pembelajaran.
Karena tragedi ini dating secara tiba-tiba, sehingga banyak pendidik dan
pihak sekolah belum siap dalam menghadapi sekolah daring. Maka perlu
diadakan berupa pelatihan bagi pendidik bagaimana cara pembuatan
bahan ajar non cetak, proses belajar secara daring, tugas, evaluasi peserta
didik, dan lain sebagainya.
Untuk masalah pemerataan signal di seluruh Indonesia ini, maka
diperlukannya kegigihan dari pihak kominfo dan pembangunan Indonesia
demi kelancaran proses belajar selama daring ini. Karena begitu banyak
sekali kasus yang ditemukan demi mereka yang ingin mengikuti proses
belajar ini, seperti berjalan berkilo-kilo meter, menjual harta mereka
demi membeli gudget, dan bahkan ada yang putus sekolahnya.
Perlu adanya pemberitahuan dan sosialisasi dari pihak sekolah depada
peserta didik dan wali murid perihal bagaimana pelaksanaan belajar
secara daring dengan memanfaatkan bahan ajar non cetak, sehingga
diperlukan perhatian lebih dari para orang tua dan guru selalu memantau
dan berbagi informasi dalam prosesnya.
33
Pihak pemerintah sudah memberikan bantuan dalam bentuk pengisian
paket data untuk belajar bagi peserta didik dan pendidik disetiap bulan.
10. Apakah menurut pemakalah, bahan ajar non cetak ini dapat
menggantikan bahan ajar cetak?
Penjelasan:
Tidak, karena baik itu bahan ajar cetak ataupun non cetak memiliki kelebihan,
kekurangan serta kegunaan masing-masing. Adapun kedua bahan ajar ini
dapat bersinergi satu sama lain. sebab banyak sekali ilmu pengetahuan berasal
dari yang cetak awalnya, yang mana non cetak ini bisa disebut rangkuman
atau pelengkapnya. Maka dari itu, seperti yang kita rasakan saat ini, tidak
semua informasi dapat diberikan dan didapatkan secara non cetak, tapi pada
bahan ajar cetak ilmu didapat dengan baik.
12. Karakteristik apakah yang dimiliki oleh bahan ajar non cetak sehingga
dapat digunakan dalam pembelaaran fisika ?
Jawab :
1) Memanfaatkan keunggulan komputer (digital bahan ajar ataupun teknologi
jaringan / computer network).
34
2) Memanfaatkan teknologi multi bahan ajar, sehingga suasana pembelajaran
menjadi menarik, tidak membosankan dan pada akhirnya memotivasi
siswa untuk belajar mandiri
3) Memanfaatkan teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan
sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan
relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
4) Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials)
disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan
saja di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
5) Memanfaatkan pertukaran data (information sharing) yang secara
interaktif dapat dilihat setiap saat di komputer.
13. Apakah bahan ajar non cetak dapat memberi kontribusi besar terhadap
pencapaian tujuan pembelajaran ?
Jawab :
Ya, karena dengan menggunakan bahan ajar non cetak, siswa akan lebih
paham dalam tujuan materi yang disampaikan dibandingkan dengan
menggunakan bahan ajar cetak. Selain itu siswa juga dibantu dengan adanya
materi yang memerlukan bentuk yang lebih konkret dan nyata dalam
pembelajaran. Sehingga penggunaan bahan ajar non cetak ini memberikan
banyak kontribusi dalam pencapaian tujuan pembelajaran.s
35
4) Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar
yang terstruktur dan terjadwal melalui jaringan internet, sehingga
keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
5) Tersedianya fasilitas e-moderating dimana guru dan siswa dapat
berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara reguler atau
kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tampa dibatasi
oleh jarak, tempat dan waktu.
6) Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi dan berintekrasi
melalui fasilitas-fasilitas internet yang dapat dilakukan secara
berkelompok.
15. Apakah bahan ajar non cetak berupa audio efektif digunakan dalam
pembelajaran fisika ?
Jawab :
Kurang efektif, bahan ajar non cetak kurang efektif digunakan dalam
pembelajaran fisika. Fisika membutuhkan bahan ajar yang multirepresentatif
saat digunakan dalam pembelajaran fisika. Sementara jika menggunkan audio
siswa hanya akan mendegar suara, tidak terlihat bentuk nyata dan rumus yang
akan dipelajari dalam pembelajaran fisika bahkan dapat menimbulkan
miskonsepsi saat siswa meneriman pembelajaran tersebut.
36
1 Prinsip a. Substansi materi yang a. Substansi materi yang
disajikan harus memiliki disajikan harus
relevansi dengan memiliki relevansi
kompetensi yang harus
dengan kompetensi yang
dikuasai oleh peserta didik.
harus dikuasai oleh
b. Materi memberikan
peserta didik.
penjelasan secara b. Durasinya tidak terlalu
lengkap.
lama, paling lama 20
c. Padat pengetahuan menit.Alur cerita yang
ada merupakan sajian
d. Kebenaran materi dapat
yang menarik dan
dipertanggungjawabkan
diturunkan dari standar
kebenarannya.
kompetensi/kompetensi
e. Kalimat yang disajikan
dasar dalam kurikulum.
singkat dan jelas
c. Ditampilkan dalam satu
f. Dapat diambil dari buku
cerita yang menarik,
atau hasil download dari
sehingga peserta didik
internet
tertarik untuk
g. Penampilan fisik
mempelajarinya.
bukunya menarik atau
d. Kebenaran materi dapat
menimbulkan motivasi
dipertanggungjawabkan
untuk membaca.
kebenarannya.
e. Dilengkapi dengan
keterangan tertulis.
f. Penyajiannya menarik.
37
2 Peran a. Diperoleh bahan ajar yang a. Membantu terjadinya
sesuai tuntutan kurikulum pembelajaran dan
dan sesuai dengan pengembangan
kebutuhan belajar peserta kompetensi
didik b. Memberikan pengalaman
b. Tidak lagi tergantung belajar yang nyata dalam
kepada buku teks yang bahan ajar noncetak
terkadang sulit diperoleh. ilustrasinya lebih hidup
c. Menghemat waktu guru sehingga dapat
dalam mengajar membuat pembelajaran
d. Mengubah peran guru dari menjadi lebih jelas dan
seorang pengajar tidak membosankan.
menjadi seorang c. Memotivasi terjadinya
Fasilitator tindakan
d. Mengatasi keterbatasan
e. Meningkatkan proses
ruang, waktu dan daya
pembelajaran menjadi lebih
indera
efektif dan interaktif
f. Memudahkan bagi
seorang guru untuk
menunjukkan kepada
peserta didik bagian mana
yang sedang dipelajari.
g. Cepat digunakan dan dapat
dipindah-pindah secara
mudah.
h. Susunannya menawarkan
kemudahan secara luas dan
kreativitas bagi individu.
i. Relatif ringan dan dapat
dibaca di mana saja
j. Dapat memotivasi
pembaca untuk
melakukan aktivitas,
seperti menandai,
mencatat, membuat
sketsa
38
17. Apa peran bahan ajar non-cetak dalam pembelajaran!
Jawaban:
Membantu terjadinya pembelajaran dan pengembangan kompetensi,
Memberikan pengalaman belajar yang nyata dalam bahan ajar noncetak
ilustrasinya lebih hidup sehingga dapat membuat pembelajaran menjadi lebih
jelas dan tidak membosankan, Memotivasi terjadinya tindakan, dan Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
39
18. Kenapa bahan ajar non cetak masih jarang digunakan dalam pembelajaran?
Jawab:
Indikator Bahan Ajar Non Cetak
Perbedaan Audio Audio Visual Multimedia Interaktif Display
Kelebihan a. Dapat disesuaikan a. Dapat mengatasi a. Memungkinkan pembelajar a. Mampu memperjelas
dengan kebutuhan perbatasan ruang, waktu dapat belajar sesuai arti, dan mampu
pendengar. dan daya indera. dengan menyederhanakan
b. Dapat melatih siswa b. Dapat mengantikan objek kemampuan dan informasi yang
untuk mengembangkan yang terlalu besar atau kecepatannya dalam kompleks.
daya imajinasi yang terlalu kecil. memahami pengetahuan. b. Sifatnya konkrit.
abstrak. c. Gerak yang terlalu b. Membuat pembelajar dapat Gambar atau foto lebih
c. Dapat merangsang lambat atau terlalu cepat melakukan kontrol terhadap realistis menunjukkan
partisipasi aktif para dapat dibantu dengan aktivitas pokok masalah
pendengar. time line atau high speed belajarnya. dibanding dengan
d. Dapat menggugah photografi. c. Dapat menayangkan kembali media verbal semata.
rasa ingin tahu siswa d. Dapat menampilkan informasi yang diperlukan c. Gambar dapat
tentang sesuatu kejadian atau oleh mengatasai masalah
sehingga merangsang peristiwa yang terjadi pemakainya batasan ruang dan
kreativitas. masa lalu d. Menciptakan iklim waktu.
e. Dapat menanamkan e. Konsep yang terlalu luas belajar yang efektif bagi d. Dapat
nilai-nilai dan sikap (gunung merapi, pembelajar yang lambat diletakandengan
positif terhadap para gempa bumi, iklim tetapi juga membantu mudah dikelas atau
efektivitas belajar bagi diruang-ruang
pembelajar yang cepat.
40
Kelemahan a. Sifat komunikasinya a. Media audio visual a. Memerlukan komputer dan a. Terlalu kecil untuk
satu arah tidak dapat pengetahuan program dimanfaatkan dalam
b. Lebih banya digunakan dimana saja b. Membutuhkan hardware proses pembelajaran,
menggunakan suara dan kapan saja, karena khusus untuk proses kecuali yang telah
bahasa verbal, hanya media audio visual pengembangan dan dirancang khusus untuk
dapat dimengerti cenderung tetap di penggunaannya. keperluan itu, serta
oleh pendengar yang tempat. c. Resolusi untuk image grafik b. Jenis bahan ajar display
memiliki kemampuan b. Biaya pengadaannya sangat terbatas pada sistem merupakan media diam,
bahasa yang baik. relative mahal. microposesor sehingga tidak cocok
c. Hanya akan c. Apabila guru tidak d. Hanya efektif jika digunakan untuk mengajarkan
melayani secara baik mampu berpartisipasi untuk hal-hal yang
untuk mereka yang aktif maka siswa pengguna seseorang atau
akan cenderung beberapa orang dalam
41
19. Disekolah guru dituntut untuk mengembangkan bahan ajar sesuai tuntutan kurikulum, kebanyakan guru belum
memahami persoalaan tersebut, bagaiman cara pemilihan bahan ajar non-cetak sesuai dengan kebutuhan peserta didik!
Jawaban :
Karakteristik a. Menggunakan bahan a. Memiliki unsur suara a. Kesesuaian dengan a. Memiliki unsur
ajar rekam berupa pita dan gambar. kompetensi, kompetensi suara dan gambar.
dan piringan hitam b. Bersifat Linier; dasar dan indikator b. Bersifat Linier;
b. Memiliki unsur yang c. Biasanya menyajikan b. Petunjuk pembelajaran c. Biasanya menyajikan
dapat bunyi visual yang dinamis; ditulis dengan jelas supaya visual yang dinamis;
c. Mampu mengatasi d. Digunakan dengan siswa mudah dalam d. Penilaian dapat
keterbatasan ruang cara yang telah menggunakannya dilakukan terhadap
dan waktu (mudah ditetapkan sebelumnya c. Informasi pendukung hasil karya dari tugas
dipindahkan dan oleh dijelaskan secara padat, jelas yang diberikan yang
jangkauannya luas), perancang/pembuatn dan menarik dalam bentuk pada akhir
d. Pesan/program dapat ya; tulisan atau gambar diam pembelajaran dapat
direkam dan diputar e. Merupakan representasi maupun gambar bergerak. dilihat oleh pendidik
kembali sesukanya, fisik dari gagasan d. Tugas-tugas ditulis dalam melalui komputer
e. Dapat real atau gagasan program interaktif e. Dapat mengembangkan
mengembangkan abstrak e. Penilaian dapat dilakukan daya imajinasi dan
daya imajinasi dan f. Dikembangkan menurut terhadap hasil karya dari merangsang partisipasi
merangsang prinsip psikologis tugas yang diberikan yang aktif
partisipasi aktif behaviorisme dan pada akhir f. Dikembangkan
pendengarnya, kognitif; pembelajaran dapat menurut prinsip
f. Dapat mengatasi dilihat oleh pendidik melalui psikologis
masalah kekurangan komputer.
42
20. Kenapa di dalam bahan ajar non-cetak materi pembelajaran dibuat
hanya beberapa KD saja dan latihan untuk melatih kemampuan peserta
didik masih sangat sedikit!
Jawab:
Pengembanganya memerlukan waktu yang lama dan dalam satu bahan ajar
non-cetak tidak dapat memuat beberapa video karena memerlukan kapasitas
yang cukup besar.
43
(c) Kemasan bahan ajar ; berkaitan erat dengan bentuk dan ukuran fisik,
kemudahan penggunaan serta penempatan bahan ajar. Contoh indikator
untuk mengukur kualitas kemasan yaitu : bentuk, ukuran dan cara merakit.
44
24. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengguaan bahan ajar
audio visual? Jelaskan!
Jawaban :
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan audio visual
untuk pembelajaran yaitu :
(a) Guru harus mempersiapkan unit pelajaran terlebih dahulu, kemudian baru
memilih media audio-visual yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran yang
diharapkan.
(b) Guru juga harus mengetahui durasi media audio-visual misalnya dalam
bentuk film ataupun video, dimana keduanya yang harus disesuaikan dengan jam
pelajaran.
(c) Mempersiapkan kelas, yang meliputi persiapan siswa dengan memberikan
penjelasan global tentang isi film, video atau televisi yang akan diputar dan
persiapan peralatan yang akan digunakan demi kelancaran pembelajaran.
(d) Aktivitas lanjutan, setelah pemutaran film atau video selesai, sebaiknya
guru melakukan refleksi dan tanya jawab dengan siswa untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman siswa terhadap materi tersebut.
45
akhir pelajaran. Bagi siswa juga dapat melakukan kegiatan seperti membuat
pertanyaan, ringkasan materi, dsb.
c. Kegiatan lanjutan
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan melakukan refleksi dan tanya jawab
antar guru dengan siswa. Sekaligus bisa dilakukan penugasan terhadap siswa
berhubungan dengan materi yang disampaikan.
46