Anda di halaman 1dari 5

PENGGUGAT DAN BUKTI DLAM

ILMU FIKIH

1. Fahkri M. Rizal
2. Yusuf Wahyu R.
3. Ahmad Faizul Rouf
4. Yusuf Maulana R.
5. M. Fahrul Kamal
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam kehidupan bermasyarakat yang selalu bersosialisasi tidak jarang terjadi
konflik antara individu satu dengan yang lainnya maupun antara kelompok satu dengan
kelompok yang lainnya. Terkadang konflik yang terjadi menimbulkan kerugian kepada
pihak yang lainnya. Agar dalam mempertahankan hak-masing-masingnya tidak
melampaui batas dari norma yang telah ditentukan maka perbuatan seenaknya harus di
hapuskan
Jadi agar bisanya menyelesaikan masalah dengan jalan yang baik dan dengan
menegakkan keadilan maka semua itu diatur oleh Negara. Dan masalah ini pemakalah
bahas agar terhindar dari ketidak adilan dalam menyelesaikan perkara.

B. Rumusan masalah
1. Pengertian syarat-syarat penggugat
2. Syarat-syarat gugatan
3. Pengertina bukti
4. Bukti dalam fikih
BAP 2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN SYARAT-YARAT PENGUGAT

Penggugat adalah orang yang mengajukan gugatan karena merasa dirugikan oleh
pihak tergugat, penggugat disebut juga dengan penuntut atau pendakwa atau mudda’i.
Sedang materi yang dipersoalkan oleh kedua belah pihak yang terlibat perkara dalam
proses peradilan disebut gugatan.Penggugat harus dapat membuktikan kebenaan
gugatannya disertai bukti-bukti yang kuat, saksi-saksi yang adil atau dengan melakukan
sumpah dari penggugat sebagai berikut: “Apabila gugatan saya tidak benar, maka laknat
Allah atas diri saya”.

Dakwaan itu tidak sah melainkan dari orang yang merdeka, berakal, baligh dan
waras. Maka hamba sahaya, orang yang gila, orang yang tidak waras, anak-anak dan
orang dungu tidak diterima dakwaan mereka. Sebagaimana syarat-syarat ini diwajibkan
bagi penggugat, maka syarat-syarat itu pun diwajibkan pula bagi orang yang mangkir
terhadap dakwaan.Dakwaan itu tidak sah jika tidak disertai barang bukti untuk
membuktikan kebenarannya.

B. SYARAT-SYARAT GUGATAN

Gugatan tidak sah jika tidak memenuhi persyaratan berikut, yaitu


1) Gugatan harus disampaikan ke pengadilan baik secara tulis maupun lisan.
2) Gugatan harus diuraikan secara jelas.
3) Pihak tergugat jelas orangnya.
4) Penggugat dan tergugat sama-sama Islam, bālig dan berakal.

C. PENGERTIAN BUKTI

Barang bukti atau bayinah adalah segala sesuatu yang ditunjukkan oleh
penggugat untuk memperkuat kebenaran dakwaannya. Oleh karena itu, bukti
merupakan hujjah bagi pendakwa, yang digunakan untuk menguatkan dakwaannya.
Bukti juga merupakan penjelas untuk menguatkan dakwaannya. Sesuatu tidak bisa
menjadi bukti, kecuali jika sesuatu itu (bersifat) pasti dan meyakinkan. Seseorang tidak
boleh memberikan kesaksian kecuali kesaksiannya itu didasarkan pada ‘ilm, yaitu
didasarkan pada sesuatu yang meyakinkan. Kesaksian tidak sah, jika dibangun di
atas dzan (keraguan). Sebab, Rasulullah saw telah bersabda kepada para saksi:
َّ ‫ِإذَا َرأَيْتَ ِمثْ َل ال‬
‫ش ْم ِس فَا ْش َه ْد َواِالَّ ف‬
‫ََ دَ ْع‬

Artinya:jika kalian melihatnya seperti kalian melihat matahari maka bersaksilah namun
jika tidak tingalkanlah

Oleh karena itu, bukti yang didapatkan dari jalan tertentu, atau jalan yang bisa
mengantarkan kepada keyakinan, seperti diperoleh dari proses penginderaan salah satu
alat indera, sedangkan yang diindera itu bisa dibuktikan validitasnya, maka bukti
semacam ini termasuk bukti yang meyakinkan. Masyarakat diperbolehkan memberikan
kesaksian dengan bukti semacam ini.

Sedangkan bukti yang tidak diperoleh dari jalan seperti itu, maka bersaksi
dengan bukti tersebut tidak diperbolehkan. Karena bukti tersebut bukanlah bukti yang
meyakinkan. Jika bukti tersebut berasal dari sesuatu yang meyakinkan, seperti halnya
kesaksian yang diperoleh dengan jalan as-sama’ (mendengar informasi dari orang lain),
contohnya kesaksian dalam kasus nikah, nasab, kematian, dan lain-lain, maka secara
otomatis seorang saksi boleh memberikan kesaksiannya (dengan bukti-bukti tersebut).
Informasi yang ia dengar itu telah

D. BUKTI DALAM FIKIH


Bukti dalam fikih adalahunsur-unsur yang di gunakan atau mendukung
gugatatan atau tuntutan yang di ajukan oleh penggugat. Bukti dapat berupa saksi,
dokumen tertulis, atau barang bukti lainaya yang relevan dengan kasus yang di
perdebatkan.Islam memiliki prinsisp ketat mengenai bukti yang erring di sebut sebagai
“hudud al-dalalah” ysng mengatur bukti setandar dalam kasus-kasus hukum.

1. SAKSI

Saksi adalah salah satu bentuk bukti yang paling umum dalam hukum
islam.Dalam banyak kasus pengugat harus memperoleh saksi yang dapat
mengkonfirmasi atau mengeahkan pernyatan atau tantutan mereka. Pad umumnya
minimal dua saksidi perlukan untuk membuat suatu pernyataan sah, meskipun ada yang
melakukannya tergantung pada jeni kasus dan keadaan.

2. DOKUMEN TERTULIS

Dalam beberapa kasuss dokumen tertulis seperti kontrak, perjanjian, atau wasiat
dapat menjadi bukti yang sangat penting dalam fikih.Dokumen-Dokumen ini harus sah
dan dapat dipertangung jawabkan pihak yang merasa di rugikan dapat menggunakan
dokumen tersebut sebagai alat bukti untuk mendukung tautan mereka.
3. BUKTI LAINYA

Selain sakssi dan dokumen tertulis,adaa situasi di mana barang bukti lainya
dapat di gunakan dalam prosess hukum. Ini mungkin termasuk barang-barang fisik,
rekaman audio atau video atau bukti-bukti elektronik dalam konteks moderen.

Dalam semua kasus, fikih menerapkan kedilaan dan kebenaraan swbagai prinsip
utama daam proges hukum.Pengugat di wajibkan untuk memberikan bukti yang kuat
untuk mendukung tautan mereka dan hak-hak tak terduga pelangaran harus di hormati.
Prinsip-prinsip ini memastikan bahwa pengadilan dalam islam berjalan dengan adil dan
bedasarkan bukti yang kuat

BAP 3

PENUTUP

A.KESSIMPULAN

Penggugat dan bukti memegang peranan penting dalam fikih yang merupakan
sistim hukum islam. Prinsip-prinsip keadilan bukti yang kuat dan penghormatan
terhadap hak-hak individu adalah inti proses hukum islam dan memastikan bahwa
keputusan hukum di ambil sesuai dengan nilai dan ajaran islam.

B.SARAN

Demikianlah kami buat makalah ini dengan sedemikian sempurna, tetapi biarpun
demikian kami tau makalah ini masih jau dari kata sempurna, untuk itu kami harapkan
kritik dan sarannya pada makalah ini, dan biarpun demikian semoga makalah ini
menjadi berguna bagi kita semua terutama buat pemakalah sendiri, dan semoga ini
menjadi tambahan bacaan yang akan menambah ilmu kita nantinya.

Anda mungkin juga menyukai