Anda di halaman 1dari 98

ANALISIS

JABATAN
Bahan Belajar Mandiri Pada Pelatihan
Peningkatan Kapasitas Pejabat Fungsional
Pengantar Kerja Jalur Penyetaraan Tahun 2023

PPSDM Ketenagakerjaan
Jakarta ® 2023
Agenda Pembahasan

Definisi Analisis Jabatan

Tujuan Melakukan Kegiatan Anjab

Tahapan Melakukan Kegiatan Anjab

Informasi Jabatan

Metoda Pengumpulan Data Jabatan

Penugasan Kelompok (simulasi)


2
Definisi Analisis Jabatan

Analisis Jabatan => job analysis (Inggris)

Analisis (analysis)
Kegiatan mengurai, membedakan, Jabatan (job)
memilah sesuatu untuk Sekumpulan kedudukan yang memiliki
digolongkan dan dikelompokkan persamaan kewajiban atau tugas-tugas
kembali menurut kriteria tertentu
pokoknya. Pekerjaan (job) biasa juga
kemudian dicari kaitannya dan
disebut dengan Occupations.
ditaksir maknanya.
-ISCO
-Wiradi.
3
DEFINISI ANALISIS JABATAN

Analisis Jabatan => job analysis

Teknik untuk memperoleh informasi jabatan secara sistimatis,


intensif, dan tepat, serta cara penyajian dan penggunaannya
bagi program-program pengelolaan tenaga kerja.

Subdit Anjab Dit. PPK Ditjend. Bina Pendagri

4
DEFINISI LAIN :

1. F.X. SOEDJADI
Suatu proses penyelidikan secara mendalam tentang kewajiban
dan tanggung jawab sesuatu pekerjaan.

2. MOEKIJAT
Suatu kegiatan mempelajari, mengumpulkan dan mencatat
keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang berhubungan dengan
masing-masing jabatan secara sistimatis dan teratur.

3. STAF BALAI PEMBINAAN ADMINISTRASI, UNIVERSITAS GAJAH


MADA (UGM)
Suatu penelaahan secara mendalam dan sistimatis terhadap suatu
pekerjaan untuk memperoleh manfaat dari hasil penelaahan
tersebut.
KEGIATAN ANALISIS JABATAN
MENCAKUP :

1. Mengumpulkan data jabatan;


2. Mengolah data jabatan menjadi
informasi jabatan;
3. Menggunakan informasi jabatan
untuk program-program tertentu;
4. Asistensi/bantuan penggunaan
informasi jabatan.
6
JENIS JABATAN

Jabatan Struktural / Jabatan Fisik


Manajerial
Contoh :
Contoh : - Tukang Kayu
- Ka. Bagian - Tukang Kebun
- Direktur Utama JABATAN
Struktur Bentuk

Jabatan Non Fisik


Jabatan Non
Struktural / Non
Contoh :
Manajerial
- Peneliti
- Direktur
Contoh :
- Operator Komputer
- Operator Mesin Cetak
7
Ciri Jabatan yang Bersifat Fisik

1. Mudah diamati dengan panca indera;


2. Pada umunya hubungan antar tugasnya
merupakan siklus;
3. Dominan menggunakan upaya fisik;
4. Banyak menggunakan Perangkat Kerja;
5. Bahan dan produknya dominan mempunyai
wujud fisik atau bersifat visual;
6. Mudah dikenali batas jabatannya.

8
Apakah Analisis Jabatan sama
dengan uraian jabatan (job
description) ?

9
DEFINISI JOB DESC :

1. F.X. SOEDJADI
Penguraian secara lebih terperinci dan bulat (compact), tentang
pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan oleh seorang pegawai
beserta persyaratannya.
2. MOEKIJAT
Keterangan singkat yang ditulis secara cermat dan teliti mengenai
kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab dari suatu jabatan
tertentu.
3. STAF BALAI PEMBINAAN ADMINISTRASI, UNIVERSITAS GAJAH
MADA (UGM)
Daftar yang memuat nama jabatan, jumlah pejabat yang
diperlukan, rincian tugas, hubungan antar pekerjaan, keterangan
tentang jabatan di bawah dan di atasnya, latihan yang diperlukan
dan syarat-syarat kerja.
4. KOMARRUDIN
Uraian tentang tanggung jawab dan wewenang untuk suatu jabatan.

5. M.B. YOUNG MAN


Tugas yang harus dilaksanakan.

6. T.H. BOYDELL
Suatu pernyataan tentang tujuan umum suatu jabatan yang
menggambarkan satu kerangka tugas dan tanggungjawabnya.

7. DALE YODER
Ringkasan secara sistematik suatu informasi yang diambil dari proses
analisis jabatan.

8. F.A. ROMPAS
Gambaran mengenai tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan,
wewenang serta scope tanggung jawab maupun hubungan-hubungan
yang harus dilaksanakan oleh seseorang yang memangku jabatan.
Jadi, apa bedanya Analisis
Jabatan dengan uraian jabatan
(job description) ?

Analisis Jabatan (job analysis) Uraian Jabatan (job desc.)

Kegiatan yang terdiri Kegiatan yang terdiri atas :


1. Penguraian tugas,
atas : wewenang, dan tanggung
1. Pengumpulan data jawab suatu jabatan;
jabatan; 2. Penguraian hubungan kerja
suatu jabatan;
2. Penyusunan data
3. Penguraian syarat dari
jabatan; suatu jabatan.
3. Pengolahan data Dalam hal ini, uraian jabatan
jabatan; dan merupakan bagian dari proses
analisis jabatan atau bisa juga
4. Penyajian informasi
dikatan uraian hasil yang diper-
jabatan. oleh dari analisis jabatan.
12
Tujuan Melakukan Kegiatan Anjab
Makro dan
Tujuan Makro : mikro...

1. Kegiatan antar kerja;


2. Penyuluhan pemilihan jabatan;
3. Kegiatan pembimbingan jabatan;
4. Penyusunan kamus jabatan;
5. Penyusunan PTK Makro;
6. Penyusunan klasifikasi jabatan;
7. Penyediaan informasi jabatan untuk perburuhan;
8. Penyediaan informasi jabatan untuk usaha mandiri,
peningkatan produktivitas karyawan, jenis pelatihan, dan
lainnya yang terkait.

13
Tujuan Melakukan Kegiatan Anjab
1. Inventarisasi jabatan
Makro dan
2. PTK/Penyusunan formasi pegawai baru
mikro.
3. Rekrutmen
4. Seleksi
5. Penempatan
6. Pembagian kerja
7. Penyusunan jenjang jabatan dan pola promosi
8. Mutasi; rotasi dan promosi
9. Petunjuk kerja (SOP)
10.Penilaian jabatan
11. Penilaian prestasi kerja
12.Pengawasan atasan langsung Tujuan Mikro :
13.Penyusunan kebutuhan diklat
14.Penataan jabatan
15.Organisasi, tata kerja dan tatalaksana
16.Penempatan tenaga kerja
14
I.
Tahapan Melakukan Kegiatan PERSIAPAN
Anjab PENYELENGGARAAN
ANALISIS JABATAN
2.
3.
II.
PENENTUAN
INFORMASI JABATAN PENGUMPULAN DATA
JABATAN
1. 4.
III.
PROGRAM YANG
MEMBUTUHKAN PENGOLAHAN DATA
INFORMASI JABATAN JABATAN
5.
8.
IV.
INFORMASI
JABATAN VERIKASI
6.
7. V.
PEMBETULAN
15
Informasi Jabatan
1. Nama Jabatan 13. Kondisi Lingkungan Kerja
2. Kode Jabatan (KLK)
3. Letak Jabatan 14. Kemungkinan Risiko Bahaya
(KRB)
4. Ikhtisar Jabatan (Job Summary) 15. Syarat Jabatan :
5. Uraian Tugas (Task Description) a. Syarat pendidikan
6. Rincian Kegiatan (Activities b. Syarat pelatihan khusus
Description) c. Pengalaman kerja
d. Kondisi dan upaya fisik
7. Bahan kerja yang diolah
e. Bakat kerja
8. Perangkat kerja yang digunakan f. Temperamen kerja
9. Hasil kerja g. Minat kerja
16. Pengetahuan kerja
10. Tanggung Jawab
17. Keterampilan kerja
11. Wewenang Jabatan 18. Sifat jabatan
12. Korelasi Jabatan 19. Fungsi pekerja
16
1. Nama jabatan

Jabatan adalah sekumpulan pekerjaan yang


memiliki persamaan dalam tugas-tugasnya
pada suatu organisasi.
Nama jabatan ada yang sudah melembaga
atau baku seperti : Pramugari, Pengagenda,
Arsiparis, Pustakawan, dan sebagainya, namun
ada juga yang belum.
17
Untuk jabatan yang belum baku, nama jabatan
menggunakan besaran hasil kerjanya dengan diberi
awalan Pe -, seperti : Penjahit, Penyapu Jalan,
Pengemudi, dan lainnya.
Jabatan operator untuk jabatan yang melakukan
kegiatan atau tugas sepenuhnya dengan meng-
gunakan mesin, contoh : Operator Mesin Bubut,
Operator Crane, Operator Bulldozer, dan sebagainya.
18
Untuk jabatan “tukang”, diberikan bila tugas
yang dilakukan menggunakan alat kerja yang
banyak atau kompleks, menggunakan kete-
rampilan yang tinggi, dan menghasilkan
barang atau jasa dari proses

?
kerjanya.
Contoh : Tukang Kayu,
Tukang Batu, Tukang Las, dsb.

19
Untuk jabatan “pramu” atau pemberi layanan diberikan bila
pejabat yang bersangkutan melakukan berbagai tugas pemberian
layanan kepada seseorang atau banyak orang atas suatu atau
beberapa bidang layanan.
Contoh :
1. Layanan pada tamu : Pramu Tamu (waitress)
2. Layanan di suatu acara : Pramu Acara (MC)
3. Layanan data : Pramu Data (Pranata Komputer)
4. Layanan niaga : Pramu Niaga (SPG/SPB)

20
2. Kode Jabatan

Berdasarkan Klasifikasi Jabatan Indonesia (KJI),


(International Standard Classification of-
Occupation) ISCO Tahun 1968 -> 5 Digit.

1. Golongan Pokok (8 golongan pokok);


2. Golongan (83 golongan);
3. Kelompok Jabatan (329 kelompok jabatan);
4. Jabatan (1.688 jabatan).

21
3. Letak Jabatan

Yaitu letak atau posisi atau keberadaan suatu


jabatan dalam struktur organisasi.
Contoh :

Kasubbid. Penempatan

Kasi. Penempatan Kasi. Penempatan Kasi. Penempatan


Luar Negeri Dalam Negeri TK. Khusus

Pengadministrasi Petugas Antar


Pranata Komputer
Data IPK Kerja
22
4. Ikhtisar Jabatan / Job Summary / Job Function
/ Gambaran Umum Jabatan / Ringkasan
Uraian Tugas

Uraian singkat yang menggambarkan


ruang lingkup tugas jabatan yang disusun
dalam suatu kalimat aktif atau
menggunakan awalan me - dengan
akhiran – kan. Menggunakan pola
“WHW” (What, How, Why).

23
RINGKASAN URAIAN TUGAS ( IKHTISAR JABATAN / JOB
SUMMARY )

1. Terdiri atas satu kalimat aktif;

2. Diawali dengan kata kerja aktif atau


berawalan me -;

3. Struktur kalimatnya terdiri atas predikat,


obyek dan keterangan;

4. Menerangkan tentang apa (what),


bagaimana (how) dan mengapa (why)
suatu tugas dilakukan;

5. Disarikan dari seluruh uraian tugas.

24
KALAU DIURAIKAN POLA SUSUNAN KALIMATNYA

WHAT HOW WHY

Berbagai media penyuluhan Masyarakat mengetahui


Memberikan suluhan tentang
fungsi dan peran PK
peran PK Disnaker kepada
Disnaker
pencaker

Yang perlu diperhatikan dalam menyusun ikhtisar jabatan :


1. Tentukan terlebih dahulu sifat hubungan antara tugas jabatan yang bersangkutan,
bersifat siklik atau nonsiklik.
2. Apabila bersifat siklik (berulang), maka cukup tugas hakiki (sesuai nama
jabatannya) yang dikemukakan. Apabila bersifat nonsiklik maka tugas-tugas utama
saja yang dikemukakan.
3. Sesuaikan ikhtisar jabatan dengan nama jabatan.
4. Untuk jabatan struktural/manajerial, konsep penulisannya menggunakan pola
tugas manajerial ditambah tugas teknis yang pokok.
5. Ikhtisar jabatan harus sudah bisa memberikan pengertian dan gambaran tentang
jabatan yang bersangkutan dan bagi orang lain yang membacanya.
25
5. Uraian Tugas

Tugas adalah proses pelaksanaan kerja


yang mengolah bahan kerja dengan
menggunakan perangkat kerja untuk
mendapatkan hasil kerja.
Penyusunan uraian tugas
menggunakan kalimat aktif atau
dengan menggunakan awalan me -
dengan akhiran – kan. Menggunakan
pola “WHW” (What, How, Why).
26
KRITERIA URAIAN TUGAS
(SIKOJELETES)

 Singkat
 Komprehensif
 Jelas
 Lengkap
 Tepat
 Sistematik

27
KUALIFIKASI URAIAN TUGAS

1. Sistematik
Penyusunannya harus menuruti aturan, bentuk dan
syarat tertentu.

2. Jelas
Harus bisa memberikan kepada pembacanya isi dan
maksud yang jelas, terang, gamblang dan tidak
meragukan

3. Ringkas/Singkat
Tidak memerlukan kalimat yang panjang dan bertele-
tele, bergaya-gaya maupun berkias-kias
28
KUALIFIKASI URAIAN TUGAS

4. Tepat
Harus bisa menyajikan uraian yang memberikan uraian
yang memberikan pengertian yang sesuai, cocok dan
tepat seperti apa yang dimaksud oleh isi jabatan.

5. Taat Azas/Komprehensif
Uraian tugas harus berisi kata-kata dan kalimat yang
isinya satu sama lain menunjukkan arah dan maksud
yang sama atau selaras, dan tidak kontradiktis satu
sama lain.

6. Lengkap
Uraian Tugas harus disusun selengkap-lengkapnya,
tanpa ada yang ketinggalan maupun berlebihan.
29
KALIMAT URAIAN TUGAS

Suatu kalimat yang diawali oleh


kata kerja aktif, diakhiri oleh satu
titik, terdiri atas obyek, predikat,
dan keterangan yang menjawab
apa (what), bagaimana (how) dan
mengapa (why) tugas itu
dilakukan.
30
NORMA PENYUSUNAN URAIAN TUGAS

➢ Menggunakan kalimat aktif;

➢ Terdiri atas satu kalimat, beberapa koma,


diakhiri dengan titik;

➢ Menjawab pertanyaan “ WHW ”;

➢ Mengikuti kaidah bahasa yang baik;

➢ Terdiri atas predikat, obyek dan keterangan.

31
Contoh Pola Susunan Kalimat Uraian Tugas :

Kalimat uraian tugas merupakan kalimat yang menonjolkan predikat dan obyek
tanpa mengemukakan subyeknya.

Menurut eratnya hubungan fungsi pekerja, pola susunan kalimat uraian tugas bisa digolongkan menjadi 3
macam.
1. Data → P. obyek berujud data dan keterangan cara serta tujuan
Contoh : Mencatat pengeluaran uang dalam buku kas
P obyek berujud data alat cara yg digunakan

2. Orang → P. obyek yang berujud orang – kata ket : cara serta tujuan
Contoh :
Mengantarkan penonton dengan menyalakan senter untuk mendapatkan tempat duduk sesuai dengan nomor
karcisnya.
P = Mengantar
Q = Penonton
Ket : Untuk mendapatkan tempat duduk sesuai dengan nomor karcisnya
3. Benda → P. obyek benda – kata ket serta tujuan
Contoh : “Mengasah gergaji menggunakan kikir agar menjadi tajam
P O Ket cara tujuan
32
A. PEMBEDAAN TUGAS
1. Menurut esensinya
a. Tugas Pokok
b. Tugas Penunjang
c. Tugas Tambahan

2. Menurut frekuensinya
a. Harian
b. Periodik
c. Insidental

3. Menurut Antar Hubungan Tugas


a. Siklik
b. Non Siklik

4. Menurut Tingkatan Jabatan


a. Tugas Manajerial
b. Tugas Non Manajerial
33
B. CARA MERUMUSKAN TUGAS

1. Mengamati, mewawancarai dan mencatat pemegang


jabatan dalam melakukan seluruh kegiatan yang
dilakukan.
2. Memahami pengertian rincian tugas, antara lain :
a. Menyerap waktu yang berarti
b. Mempunyai hubungan proses yang jelas
c. Mempunyai syarat-syarat yang sejajar untuk
melaksanakannya
d. Mempunyai satu tujuan tertentu

34
DISTRIBUSI FUNGSI MANAJEMEN MENURUT TINGKAT
MANAJEMEN

KATA KERJA UNTUK TUGAS MANAJERIAL


1. Menyusun Kebijakan
2. Merumuskan Sasaran
LEVEL I 3. Merencanakan
MANAJEMEN 4. Mengorganisasikan
PUNCAK 5. Mengendalikan
6. Mengkoordinasikan
7. Mengarahkan
8. Membina
9. Dan lain-lain
1. Mengkoordinasikan
2. Merumuskan
LEVEL II 3. Membina
MANAJEMEN 4. Mengarahkan
MENENGAH 5. Menyelenggarakan
ATAS 6. Mengevaluasi
7. Melaporkan
8. Dan lain-lain
1. Merencanakan Operasional
LEVEL III 2. Membagi Tugas
MANAJEMEN 3. Memberi Petunjuk
MENENGAH 4. Menyelia
RENDAH 5. Mengatur
6. Mengevaluasi
7. Melaporkan

1. Memberi Petunjuk
2. Membimbing
3. Membagi Tugas
LEVEL IV 4. Memeriksa
MANAJEMEN 5. Mengecek
BAWAH 6. Mengoreksi
7. Mengontrol
8. Membuat Laporan
9. Merencanakan Kegiatan
36
FUNGSI MELAKSANAKAN
TUGAS-TUGAS LAIN

1. Mengakomodasi dinamika organisasi


2. Mengatasi stagnasi
3. Keluwesan dalam terapan
4. Pembinaan bawahan

37
DISTRIBUSI TUGAS & FUNGSI MANAJEMEN
Tugas Manajerial (TM)
1. Menyusun kebijakan T.M
2. Merumuskan sasaran
Level I 3. Merencanakan
4. Mengorganisasikan

Kata kerja untuk tugas-tugas manajerial


Manajemen 5. Mengendalikan
6. Mengkoordinasikan
Puncak 7. Mengarahkan
8. Membina T.T
9. Dan lain-lain
1. Mengkoordinasikan T.M
Level II 2. Merumuskan

Tugas Teknis (TT)


3. Membina
Manajemen 4. Mengarahkan
Menengah 5. Menyelenggarakan
6. Mengevaluasi
Atas 7. Melaporkan T.T
8. Dan lain-lain
1. Merencanakan operasional T.M
Level III 2. Membagi tugas
3. Memberi petunjuk
Manajemen 4. Menyelia
Menengah 5. Mengatur
Rendah 6. Mengevaluasi
7. Melaporkan T.T
1. Memberi petunjuk T.M
2. Membimbing
Level IV 3. Membagi tugas
Manajemen 4. Memeriksa
5. Mengecek
Bawah 6. Mengoreksi
7. Mengontrol
8. Membuat laporan T.T
9. Merencanakan kegiatan
38
6. Rincian Kegiatan (Activities Description)

Kegiatan adalah tindak kerja atau proses


pelaksanaan kerja yang terperinci dan
berurutan untuk mendukung tugas
kerja.
Penyusunan uraian kegiatan
menggunakan kalimat aktif atau
dengan menggunakan awalan me -
dengan akhiran – kan. Menggunakan
pola “WHW” (What, How, Why).
39
Cara menyusun rincian kegiatan / uraian kegiatan
adalah :

a. Secara kronologis;
b. Ditelusuri dari langkah-langkah yang logis;
c. Setiap kegiatan memenuhi syarat seperti tugas,
cara melaksanakan, dan tujuan dilaksanakan;
d. Minimal 3 kegiatan untuk setiap tugas;
e. Memenuhi syarat isi dan norma bahasa yang
baik;
f. Mencerminkan penggunaan semua bahan,
perangkat kerja, dan hasil yang diperoleh.

40
Tingkat Uraian Tugas

IKHTISAR JABATAN

RINCIANTUGAS

RT RT RT RT RT

41
RINCIAN KEGIATAN
7. Bahan Kerja

Masukan yang diproses dengan tindak kerja menjadi bagian


hasil kerja. Bahan kerja terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Benda berujud, seperti kain, benang, kertas, paku;

2. Benda tidak berujud (misal : data, informasi, perintah).

8. Perangkat Kerja
Mesin, perkakas, peralatan kerja dan alat bantu
kerja lainnya (MPPA) yang digunakan untuk
memproses bahan kerja menjadi hasil kerja.
42
9. Hasil Kerja

Produk yang harus dicapai oleh jabatan


dalam proses kerjanya.
Hasil kerja menggunakan kata benda
atau kata dari objek yang dikerjakan,
contoh : data, laporan, rencana, juga
dapat diperoleh dengan memberi
akhiran “– an” pada kata dasar, seperti :
ukuran, tulisan, laporan, masakan,
didikan.

43
10. Tanggung Jawab
Suatu wujud tuntutan untuk mencapai keadaan tertentu yang
telah ditetapkan. Tanggung jawab menggunakan awalan ke -,
dan atau diberi akhiran - an.
Wujud obyek tanggung jawab meliputi:
1. Bahan kerja
2. Perangkat kerja
3. Hasil kerja
4. Orang lain
5. Proses kerja
6. Hubungan kerja
7. Waktu pelaksanaan tugas
44
Segi-segi Tanggung Jawab

1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Keselamatan
4. Kelancaran
5. Ketepatan
13. Keindahan
6. Keserasian
14. Keamanan
7. Kebenaran
15. dst
8. Kerapihan
9. Kelayakan
10. Kesesuaian
11. Ketelitian
12. Kepresisian
45
I. Wewenang
Hak dan kekuasaan pemegang jabatan untuk
mengambil sikap atau tindakan tertentu.

1. Wewenang formal -> bersifat mutlak, ti-


dak dapat diganggu gugat, dilindungi
Undang-undang.
2. Wewenang Informal -> tidak mutlak dan tidak
dilindungi Undang-undang.
3. menggunakan awalan kata me-, contoh :
menegur, melarang, meminta, memberi saran,
dll.

46
J. Korelasi Jabatan

Hubungan kerja yang dilakukan oleh pemegang


jabatan baik timbal balik maupun searah,
vertikal, horisontal, internal dan eksternal.

47
K. Kondisi Lingkungan Kerja (KLK)

Keadaan tempat kerja yang merupakan konsekuensi


keberadaan pemegang jabatan dalam melaksanakan
tugas jabatan.

48
Keadaan Lingkungan Kerja

URAIAN FREKUENSI DAMP


No. ASPEK FAKTOR
SITUASI WAKTU AK

K S T
1 2 3 4 5 6 7 8

1.1 Dalam ruangan tertutup


1.2 Dalam ruangan tanpa atap
1. Tempat Kerja 1.3 Dalam ruangan beratap tanpa
dinding
1.4 Tempat terbuka
2.1 Panas tanpa perubahan
2.2 Panas dengan perubahan
2. Suhu 2.3 Dingin tanpa perubahan
2.4 Dingin dengan perubahan
2.5 Panas & dingin bergantian

49
Keadaan Lingkungan Kerja
URAIAN FREKUENSI
No. ASPEK FAKTOR
SITUASI WAKTU

K S T
1 2 3 4 5 6 7 8

3.1 Kering
3.2 Lembab
3.3 Berbau
3.4 Beracun
3.5 Bergas
3. Udara
3.6 Berkabut
3.7 Berdebu
3.8 Kurang zat asam
3.9 Bertekanan
3.10 Angin
4.1 Luas
Keadaan 4.2 Cukup
4.
Ruangan 4.3 Sempit
4.4 Sangat sempit
50
Keadaan Lingkungan Kerja
URAIAN FREKUENSI
No. ASPEK FAKTOR
SITUASI WAKTU

K S T
1 2 3 4 5 6 7 8

5.1 Tinggi
5.2 Rendah
5. Letak 5.3 Miring
5.4 Ramai
5.5 Sepi
6.1 Berdebu
Keadaan Tempat
6. 6.2 Berlumpur
Kerja
6.3 Berair
7.1 Silau
7.2 Terang sekali
7.3 Kurang terang
7. Penerangan
7.4 Gelap
7.5 Bergantian antara terang, kurang
terang, dan gelap
51
Keadaan Lingkungan Kerja
URAIAN FREKUENSI
No. ASPEK FAKTOR
SITUASI WAKTU

K S T
1 2 3 4 5 6 7 8

8.1 Bising
8.2 Berisik (suara manusia)
8. Suara 8.3 Gaduh
8.4 Berisik (dari selain manusia)
8.5 Keras/bertekanan

9.1 Mesin
9.2 Barang
9.3 Alam
9. Getaran
9.4 Goncangan mesin
9.5 Goncangan barang
9.6 Goncangan dari alam

KESIMPULAN
52
Syarat Kondisi Fisik
URAIAN
No. URAIAN FAKTOR UKURAN DAMPAK
KEGIATAN

1 2 3 4 5

1. Jenis Kelamin L / W / LW

2. Umur

3. Tinggi

4. Berat

5. Potongan Tubuh

6. Tampang

Faktor Lain : (ramah, merdu suara, tegas,


7.
lembut, pendiam, dll) 53
Syarat Upaya Fisik
URAIAN UKURAN
ORGAN YANG URAIAN
No. KEMAM- FREKUENSI DAMPAK
DIPERGUNAKAN KEGIATAN
PUAN

FAKTOR K S T
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Berdiri

2. Berjalan
K
3. Duduk
A
4. Jongkok K
5. Menginjak
I
6. Berlutut
54
Syarat Upaya Fisik
URAIAN UKURAN
ORGAN YANG URAIAN
No. KEMAM- FREKUENSI DAMPAK
DIPERGUNAKAN KEGIATAN
PUAN

FAKTOR K S T
1 2 3 4 5 6 7 8 9

7. Menjangkau Tangan

Telapak tangan
8. Meraba
dan jari
Menggerak-kan
9. Jari tangan
Jari

10. Memutar
Jari dan
11. Memegang
sendi
pergelangan
12. Menekan tangan
55
Syarat Upaya Fisik
URAIAN UKURAN
ORGAN YANG URAIAN
No. KEMAM- FREKUENSI DAMPAK
DIPERGUNAKAN KEGIATAN
PUAN

FAKTOR K S T
1 2 3 4 5 6 7 8 9

13. Mengangkat

14. Membawa Menarik –


lengan
15. Mendorong
Bahu
16. Menarik

17. Merangkak
Tangan dan
18. Memanjat kaki
56
URAIAN UKURAN
No.
ORGAN YANG SyaratURAIAN
Upaya Fisik
KEMAM- FREKUENSI DAMPAK
DIPERGUNAKAN KEGIATAN
PUAN

FAKTOR K S T
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Menunduk-
19.
menengadah

Membung kuk –
20.
mene lentang

21. Membau Hidung

Melihat -
22. Ketajaman jarak
dekat
Melihat –
23. Ketajaman jarak Mata
jauh
Melihat –
24. Pengamatan
57
mendalam
URAIAN UKURAN
No.
ORGAN YANG SyaratURAIAN
Upaya Fisik
KEMAM- FREKUENSI DAMPAK
DIPERGUNAKAN KEGIATAN
PUAN

FAKTOR K S T
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Melihat –
25. membeda kan
warna

26. Melihat gerakan Mata


Penyesuaian
27.
penglihatan
Mendengar
28.
jarak dekat
Mendengar
Telinga
29.
jarak jauh

30. Berbicara Mulut

KESIMPULAN 58
L. KEMUNGKINAN RISIKO BAHAYA

Kemungkinan risiko bahaya yang


mungkin akan dialami pemegang
jabatan, sehubungan dengan
keberadaannya dalam lingkungan
pekerjaan, penanganan bahan,
proses yang dilakukan, penggunaan
perangkat kerja, hubungan jabatan
dan penanganan produk yang
dihasilkan.

- Fisik
- Mental
- Sosial
Kemungkinan Risiko Bahaya
URAIAN URAIAN
PROBABI
No. WUJUD KEGIATAN DAMPAK
LITAS
PENYEBAB
FAKTOR
K S T
1 2 3 4 5 6 7 8

1. Nyawa Kehilangan

Kelainan Jiwa (linglung,


2. mudah tersinggung, garang,
pendiam, dll)

3. Kehilangan Tangan

4. Kehilangan Kaki

5. Kehilangan Jari

6. Kehilangan Telinga 60
Kemungkinan
URAIAN Risiko Bahaya
URAIAN
PROBABI
No. WUJUD KEGIATAN DAMPAK
LITAS
PENYEBAB
FAKTOR
K S T
1 2 3 4 5 6 7 8

7. Tangan
Luka dan kelainan / kerusakan lain

Kaki

Jari

Telinga

Badan

Leher

Muka 61
Kemungkinan Risiko Bahaya

URAIAN URAIAN
PROBABI
No. WUJUD KEGIATAN DAMPAK
LITAS
PENYEBAB

FAKTOR K S T
1 2 3 4 5 6 7 8

8. Pendengaran

9. Mata

10. Pembauan

Kondisi Punggung (misal


11.
bungkuk)
Kondisi Leher (misal
12.
menunduk)
62
Kemungkinan
URAIAN Risiko Bahaya
URAIAN
PROBABI
No. WUJUD KEGIATAN DAMPAK
LITAS
PENYEBAB

FAKTOR K S T
1 2 3 4 5 6 7 8

Usus dan Perut


13.
Besar
Kondisi Organ Bagian Dalam

Paru-paru

Jantung

Tenggorokan

Organ Mulut

Hati, Limpa, Ginjal,


dll
63
Kemungkinan Risiko Bahaya
URAIAN URAIAN
PROBABI
No. WUJUD KEGIATAN DAMPAK
LITAS
PENYEBAB

FAKTOR K S T
1 2 3 4 5 6 7 8

14. Terkena Stroom

15. Terkena Radiasi

16. Terkena Panas

17. Terkena Bahan Kimia

KESIMPULAN

64
M. Syarat Jabatan

Syarat jabatan adalah kualifikasi yang


harus dipenuhi oleh pemegang jabatan
untuk dapat melakukan pekerjaan
secara wajar.
Syarat Fisik

Suatu syarat yang harus dipenuhi oleh pemegang


jabatan agar dapat melakukan pekerjaan dengan
baik
a. Segi kondisional
b. Segi dinamis

66
N. Pengetahuan Kerja

1. Hasil kerja
2. Bahan kerja
3. Peralatan kerja
4. Prosedur, metoda, mekanisme kerja
5. Hubungan kerja
6. KLK dan KRB

67
O. Keterampilan Kerja

Tingkat kemampuan untuk melakukan


suatu pekerjaan atau bagian pekerjaan
yang hanya di peroleh dari praktek, baik
melalui praktek pelatihan maupun
pengalaman

68
P. Syarat Jabatan

1. Syarat Pendidikan
2. Syarat Pelatihan Kursus
3. Pengalaman kerja
4. Bakat kerja
G- Intelegensi Umum (General intelligence)
V- Kemampuan Verbal (Verbal aptitude)
N- Kemampuan Numerik (Numerical
aptitude)
S -Kemampuan Pengamatan Pandang
Ruang (Spatial aptitude)

69
Lanjutan
P - Pengamatan Bentuk (Form perception)
Q- Pengamatan Tulisan (Clerical perception)
K- Koordinasi Motorik (Motor coordination)
F- Kecekatan Gerak Jari (Finger dexterity)
M-Kecekatan Gerak Tangan (Manual
dexterity)
E- Koordinasi Mata-Tangan-Kaki (Eye-hand- foot
coord)
C- Membedakan Warna (Colour descrimination)

70
5.Minat Kerja
Adalah kecenderungan untuk terserap dalam suatu
pengalaman dan mengembangkannya, sedangkan
keengganan merupakan kecenderungan untuk
menhindari suatu.

71
Lima Pasang/Bipolar Macam Minat kerja

1a. Minat untuk kegiatan berhubungan/Berurusan dengan benda-benda atau obyek.


1 b. Minat untuk kegiatan yang herhubungan dengan komunikasi data.

2.a. Minat untuk kegiatan yang berhubungan usaha dengan orang


2.b. Minat untuk kegiatan bersifat teknis dan ilmiah.

3.a. Minat untuk kegiatan yang bersifat rutin, konkrit dan teratur.
3.b. Minat untuk kegiatan yang bersifat abstrak dan keratif.

4.a. Minat untuk kegiatan yang dianggap baik bagi orang lain.
4.b. Minat untuk kegiatan yang dilaksanakan dalam hubungan dengan proses, mesin dan
teknik.

5.a. Minat untuk kegiatan yang menghasilkan prestise atau penghargaan dari
pihak orang lain.
5.b. Minat untuk kegiatan yang menghasilkan kepusan nyata dan produktif.
6. Temperamen Kerja
ADALAH KEMAMPUAN PENYESUIAN DIRI YANG
HARUS DIPENUHI PEKERJA UNTUK BEKERJA SESUAI
DENGAN DATA JABATAN.

Temperamen kerja yang disyaratkan dalam suatu


jabatan harus dipertimbangkan dari hasil, bahan,
Peralatan, kegiatan Kerja, Kondisi tempat kerja
Resiko bahaya.

73
SYARAT JABATAN/ Job Specification

➢ Syarat Mental

➢ Syarat Fisik

➢ Syarat Psikologis

74
Syarat Mental

⚫ Keterampilan kerja
⚫ Pengetahuan kerja
⚫ Pendidikan
⚫ Pelatihan kerja
⚫ Pengalaman kerja

75
Keterampilan Kerja

Tingkat kemampuan untuk melakukan


pekerjaan (able to do something)

Sesuai dengan standar yang telah


ditentukan

Meliputi kemampuan berpikir dan bertindak


76
Pengetahuan Kerja

Hasil kerja (produk)


1. Bahan kerja.
2. Peralatan kerja.
3. Prosedur, metode dan mekanisme kerja.
4. Hubungan dengan jabatan lain.
5. Kondisi lingkungan kerja dan resiko bahaya.

77
Pendidikan

1. Pendidikan yang seharusnya


2. Pendidikan alternatif

Mempertimbangkan tugas jabatan yang harus


dilaksanakan oleh pemegang jabatan.

78
Pelatihan Kerja

Merupakan dasar dari keterampil.

Informasi dapat diperoleh dari analisis hasil


isian kuesioner atau interview terhadap yang
bersangkutan atau
atasannya.
79
Syarat Psikologis

Bakat

Minat Kerja

Temperamen kerja

80
Bakat

General Intell (G) Motor Coord. (K)


Verbal Aptitude (V) Finger Dext. (F)
Kemp. numerik (N) Manual Dext. (M)
Spatial Apt (S) Eye hand foot (E)
Form Percept (F) Colour Descr. (C)
Clerical Percpt (Q)

81
Minat Kerja

Kecenderungan untuk menyukai


vs menghindari sesuatu

Merupakan bipolar yang berpasangan

Suatu jabatan mungkin mensyaratkan lebih dari 1


faktor minat tetapi derajatnya berbeda.
82
Temperamen Kerja

⚫ Kemampuan penyesuaian diri untuk


bekerja sesuai job.

⚫ Merupakan salah satu factor yang


menentukan sukses

83
Temperamen Kerja
( ada 10 faktor )

1 D
Kemampuan menyesuaikan diri menerima tanggung
jawab untuk memimpin (direction) mengendalikan
(control) atau merencanakan (planning).

84
2
F
Kemampuan menyesuaikan diri dengan kegiatan
yang mengandung penafsiran perasaan (Feeling),
gagasan (Idea) atau fakta (Fact) dari sudut
pandangan pribadi

85
3

I
Kemampuan menyesuaikan diri untuk
melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya
mempengaruhi (Influencing) orang lain dalam
pendapat, sikap atau pertimbangan gagasan

86
4

J
Kemampuan menyesuaikan diri pada kegiatan
pembuatan kesimpulan, penilaian atau
pembuatan keputusan berdasarkan kriteria
rangsangan indera atau dasar pertimbangan
pribadi (sensory and judgemental criteria)

87
5

P
Kemampuan menyesuaikan diri dalam
berhubungan dengan orang lain (dealing with
people) lebih dari hanya sekedar penerimaan dan
pemberian instruksi

88
6

R
Kemampuan menyesuaikan diri dengan kegiatan-
kegiatan yang berulang (Repetitive) atau secara terus
menerus (Continously) melakukan kegiatan yang sama
sesuai dengan perangkat prosedur, urutan atau
kecepatan tertentu.

89
7

S
Kemampuan menyesuaikan diri untuk bekerja dengan
ketegangan jiwa (performing under stress) jika
berhadapan dengan keadaan darurat kritis, tidak biasa
atau berbahaya, atau bekerja dengan kecepatan kerja dan
perhatian terus menerus merupakan keseluruhan atau
sebagian aspek pekerjaan.

90
8

T
Kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi yang
menghendaki pencapaian dengan tepat menurut
perangkat batas (set of limits), toleran atau standar-
standar tertentu.

91
9

V
Kemampuan menyesuaikan diri untuk
melaksanakan berbagai tugas (variety), sering
berganti (changing) dari tugas yang satu ke tugas
yang lainnya yang berbeda sifatnya tanpa
kehilangan efisiensi atau ketenangan diri.

92
Q.Fungsi Pekerja

Fungsi Pekerja Adalah :

fungsi yang menunjukan intensitas


hubungan pemegang jabatan terhadap
data, orang dan benda.

93
P. Fungsi Pekerja
1. Data

(0) Memadukan/mensintesakan data


(1) Mengkoordinasikan data
(2) Menganalisa data
(3) Menyusun data
(4) Menghitung data
(5) Menyalin data
(6) Membandingkan data
94
2.Orang
(0) Menasehati
(1) Berunding
(2) Mengajar
(3) Menyelia
(4) Menghibur
(5) Mempengaruhi
(6) Berbicara memberi tanda
(7) Melayani orang
(8) Menerima instruksi membantu

95
3. Benda
(0) Memasang mesin
(1) Mengerjakan presisi
(2) Menjalankan, mengontrol mesin
(3) Mengemudikan mesin
(4) Bekerja dengan tangan/perkakas
tangan
(5) Melayani mesin
(6) Memasukkan/mengeluarkan dari
mesin
(7) Memegang

96
Setelah mempelajari analisis jabatan, cobalah
Saudara praktikkan pelaksanaan analisis
jabatan di tempat kerja Saudara.
Mintalah bantuan rekan kerja untuk menjadi
Narasumber yang akan dianalisis jabatannya.
Selamat mencoba.

97
98

Anda mungkin juga menyukai