Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KIMIA

“PERKEMBANGAN MODEL-MODEL ATOM”

DI SUSUN OLEH:

NASIFA B. KARIM

SMK MIA BATO


KELAS : X TJK
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya berkat rahmat dan
hidayah-Nya lah saya bisa menyelaesaikan tugas mata pelajaran Kimia untuk membuat
Makalah yang berjudul “Perkembangan Model-Model Atom” dengan lancar dan tepat waktu.

Terimakasih kepada Guru Mata Pelajaran Kimia yang telah mengajarkan kami
tentang dasar-dasar kimia serta memberi kami tugas agar kami bisa mendalami tentang dasar-
dasar kimia sehinga dalam menyusun makalah ini penulis dapat menyusunnya dengan baik.

Semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi diri penulis sendiri
dan penulis menharapkan kepada teman-teman untuk bersedia meberikan kritik dan saran
serta masukan dalam penyusunan makalah ini, sebagai bahan pertimbangan bagi penulis
dalam penyusunan makalah selanjutnya, karena makalah ini masi banyak kekurangan atau
masih jauh dari kesempurnaan.

Tobelo Utara, 14 September 2023

Penulis

NASIFA B. KARIM

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 1


DAFTAR ISI .................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 4
A. Pengertian Atom ......................................................................................................... 4
B. Perkembangan Teori Atom ........................................................................................ 4
1. Teori Atom Dalton ............................................................................................... 5
2. Teori Atom Thomson ........................................................................................... 6
3. Teori Atom Rutherford.......................................................................................... 6
4. Teori Atom Bohr .................................................................................................. 7
5. Teori Atom Modern ............................................................................................. 8

C. Partikel yang Menyusun Sebuah Atom........................................................................ 9


1. Elektron ................................................................................................................ 9
2. Proton ................................................................................................................... 9
3. Neutron ................................................................................................................. 9

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 10


A. KESIMPULAN .......................................................................................................... 10
B. SARAN ................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-sifat dasar tertentu. Setiap
atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari proton dan neutron dan sejumlah elektron.
Walaupun atom tidak dapat dilihat para ahli dapat membut perkiraan gambaran atom memulai
hasil eksperimen. Perkiraan gambaran atom di sebut model atom.model atom tersebut terus
mengalami perkembangan.

Mempelaari teori atom sangatlah penting.sebab atom merupakan penyusun materi yang ada
di dalam semesta. Dengan memahami atom kita dapat mempelajari suatu atom dengan yang lain
berinteraksi,mengetahui sifat-sifat atm,dan sebagiannya.sehingga kita dapat memanfaatkan alam
semesta untuk kepentingan manusia.

Konsep atom yang lebih modern muncul pada abad ke-17dan ke-18,dimana saat itu ilmu kimia
belum berkembang.para ilmuan menggunakan teknik menimbang untuk mendapatkan pengukuran
yang lebih tepat dan menggunakan ilmu fisika untuk mendukung perkembangan teori atom.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Atom

Sebelum mulai mempelajari apa itu teori atom dan perkembangannya, maka terlebih
dahulu perlu memahami dulu pengertian dari atom itu sendiri. Atom secara etimologi atau
asal kata berasal dari bahasa Yunani “atomos”. Arti dari kata tersebut adalah “tidak bisa
dipotong”.

Dilihat dari asal katanya, kemudian atom diketahui memiliki definisi sebagai suatu
partikel yang menyusun suatu benda dan memiliki ukuran sangat kecil. Sedangkan
dilansir dari situs kompas.com dijelaskan bahwa atom merupakan partikel terkecil di
dalam semesta dan definisi ini dicetuskan oleh Demokritos di masa Yunani Kuno.

Pengertian dari atom kemudian terus berkembang dan hal ini menjadi bagian dari
perkembangan teori terhadap atom itu sendiri yang nanti akan dibahas mendetail di
bawah. Sebagai bagian atau partikel terkecil, maka atom kemudian tidak bisa dipotong
atau diperkecil lagi.

Atom kemudian tersusun atas beberapa partikel, dan kemudian ada istilah subatom. Hal
ini menunjukan betapa kecilnya ukuran atom di setiap permukaan benda apapun.
Menentukan ukuran atom kemudian menjadi hal yang tidak mudah. Sebab dalam satu
tanda titik dari sebuah tulisan atau benda saja sudah tersusun dari jutaan atom.

Atom kemudian juga diketahui memiliki dasar materi yang disebut dengan istilah inti
atom dan awan elektron. Inti atom terdiri atas proton yang memiliki muatan positif,
kemudian elektron yang mengelilinya memiliki muatan netral. Elektron di dalam atom
terikat atau menempel pada inti atom oleh gaya elektromagnetik.

Sekumpulan atom kemudian saling berikatan dan membentuk molekul. Atom yang
berkumpul bisa terbentuk dari atom dengan muatan yang sama sehingga memiliki sifat
netral. Kemudian jika atom tersebut membentuk ikatan dengan atom lain yang muatannya
berbeda akan membentuk ion.

Jumlah neutron dan juga proton pada atom yang berikatan akan menentukan jenis dari
atom tersebut. Jumlah proton pada atom akan menentukan unsur kimianya, sedangkan
jumlah neutron akan menentukan isotop dari unsur dimana atom tersebut yang menjadi
penyusunnya.

B. Perkembangan Teori Atom

Melalui penjelasan di atas tentu diketahui bahwa kata atom berasal dari istilah bahasa
Yunani yang memiliki arti sebagai komponen terkecil yang tidak bisa dipisah-pisah lagi.
Konsep atom ini pertama kali diajukan oleh seorang filsuf dari India dan juga dari
Yunani. Konsep ini kemudian terus berkembang, hingga pada abad ke-17 sampai abad
ke-18.

4
Pada abad tersebut semakin banyak kimiawan yang kemudian menemukan sejumlah zat
yang komponennya sangat kecil. Saking kecilnya hingga tidak bisa dipecah atau
dipisahkan lagi menggunakan metode kimia.

Kemudian di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, konsep bahwa atom merupakan
partikel terkecil dan tidak dapat dibagi lagi mengalami perubahan. Sebab para fisikawan
di masa tersebut berhasil menemukan komponen struktur atom. Yakni terdapat subatom
di di dalam sebuah atom. Sehingga atom bukan lagi partikel kecil yang tidak bisa dibagi.

Supaya lebih paham mengenai perkembangan dari teori atom atau konsep definisi dari
atom tersebut. Maka perlu mengenal perkembangannya seperti apa, dan kemudian akan
dijumpai beberapa teori mulai dari awal teori tentang atom dicetuskan sampai teori
modern. Berikut adalah penjelasannya:

1. Teori Atom Dalton


Teori yang pertama mengenai atom dikemukakan oleh John Dalton pada tahun 1803.
Teori ini kemudian diyakini sebagai teori yang benar dan berlaku hingga tahun 1805.
Dalton kemudian dikenal sebagai ilmuwan pertama yang mengemukakan
mengenai teori atom dan kemudian sosoknya dikenal dunia hingga sekarang.

Dalton memiliki hipotesis mengenai model atau tampilan fisik atom yang berupa bola
pejal. Mirip dengan bola yang digunakan dalam olahraga tolak peluru. Dalton juga
menyampaikan bahwa teori bentuk fisik atom ini didasarkan pada beberapa hal,
yaitu:

• Semua benda yang ada di dunia terbuat dari atom yang


saling terikat atau terhubung satu sama lain.
• Atom-atom yang menyusun suatu benda kemudian tidak
dapat dipecah atau dibagi lagi menjadi partikel lebih
kecil.
• Atom-atom juga tidak dapat diciptakan maupun
dihancurkan.
• Atom-atom dari unsur tertentu adalah identik satu
sama lain, sehingga membuat satu unsur berbeda
dengan unsur lainnya.
• Perubahan atau reaksi kimia merupakan suatu proses
penggabungan maupun pemisahan dari atom-atom
yang tidak dapat dibagi atau dipisahkan lagi.

Teori atom yang dikemukakan oleh Dalton kemudian


memiliki kelemahan, yakni tidak dapat menjelaskan
kenapa atom bisa menghantarkan arus listrik padahal memiliki bentuk bola pejal.
Kelemahan inilah yang kemudian mendorong ilmuwan dan fisikawan lain untuk
mencari celah dan menyempurnakan teorinya.

Fakta yang menunjukan kelemahan teori yang dikemukakan oleh Dalton ini adalah
bisa menghantarkan arus listrik. Padahal jika Dalton menyatakan atom seperti bola

5
pejal, maka bagaimana atom bisa menghantarkan arus listrik padahal? Sebab bola
pejal tentu tidak akan bergerak dan bergesekan.

Teori yang dikemukakan oleh Dalton ini kemudian bisa dipatahkan oleh ilmuwan
lain, yang bisa menjelaskan hal tersebut. Apalagi Dalton disebutkan dari beberapa
sumber belum sempat meneliti partikel yang bisa menghantarkan arus listrik.

Namun, teori yang disampaikan berhasil dianut sampai ratusan tahun dan menjadi
cikal bakal perkembangan teori yang berkaitan dengan atom.

2. Teori Atom Thomson

Teori atom pun terus berkembang, hingga pada awal abad ke-20, William Crookes
dan J.J Thomson menemukan katode yang lebih baik. Penelitian mengenai katode
kemudian dilakukan lebih lanjut, salah satunya meneliti cahaya katode tersebut.
Cahaya katode ini kemudian disimpulkan sebagai sebuah partikel.

Sebab cahaya katode ini memiliki kemampuan untuk memutar baling-baling yang
diletakan diantara katode dan anode. Melalui penelitian tersebut, oleh Thomson
kemudian ditarik kesimpulan bahwa sinar katode merupakan partikel yang menyusun
atom yang memiliki muatan negatif dan kemudian disebut sebagai elektron.

Thomson juga menjelaskan bahwa atom adalah partikel yang


bersifat netral, sebab elektron yang dimilikinya memiliki muatan
negatif. Supaya muatan negatif ini menjadi netral maka harus
ada partikel lain yang bermuatan positif. Hal ini kemudian
berhasil mematahkan teori Dalton, dan kemudian dikenal
sebagai teori Thomson.

Hanya saja, teori atom yang mulai dikenal publik di awal abad ke-20 ini juga
memiliki kelemahan. Yakni, Thomson tidak memiliki kemampuan untuk menjelaskan
susunan muatan positif dan negatif yang dimiliki atau dibawa oleh bola atom.

3. Teori Atom Rutherford

Teori berikutnya kemudian dilakukan oleh Rutherford yang pada masanya melakukan
suatu percobaan yang sangat terkenal, dan bahkan masih terkenal sampai sekarang.
Percobaan tersebut dilakukan bersama dengan dua muridnya yakni Hans Geiger dan
juga Marsden.

Teori atom model Rutherford


Rutherford yang memiliki nama lengkap Ernest Rutherford melakukan percobaan
penembakan sinar alpha ke permukaan sebuah logam. Logam yang digunakan adalah
lempengan emas tipis. Sinar alfa dijadikan percobaan karena memiliki kemampuan
menembus kertas yang tipis.

6
Percobaan ini bertujuan untuk membuktikan teori atom yang dikemukakan oleh
Thomson bahwa atom adalah bola pejal atau tidak. Sehingga saat sinar alfa ditembak
ke permukaan lempengan emas tipis ini apakah akan berbelok atau justru menembus
lempengan emas tersebut.

Melalui percobaan sinar alfa yang kemudian dikenal sebagai percobaan Geiger
Marsden tersebut diketahui partikel sinar alfa ada yang menembus dan ada yang
berbelok. Melalui hasil penelitian tersebut kemudian bisa ditarik beberapa
kesimpulan:

• Atom pada dasarnya bukanlah bola pejal, sebab hampir


seluruh sinar alfa yang ditembak ke permukaan benda tipis
akan diteruskan.
• Jika lempengan emas tipis di dalam percobaan dianggap
sebagai satu lapisan atom. Maka di dalam lapisan emas
tersebut terdapat partikel dengan muatan positif.
• Partikel bermuatan positif tersebut yang kemudian diketahui
menyusun inti atom. Sebab ada 1 dari 20.000 partikel sinar
alfa yang membelok, dan dari angka tersebut diketahui perbandingan ukuran
antara inti atom dengan partikel yang mengitarinya. yakni sekitar 10.000 kali lebih
kecil.
Sehingga dari penelitian tersebut kemudian diketahui bahwa atom terdiri dari dua
komponen. Yakni elektron bermuatan negatif dan juga inti atom yang bermuatan
positif dan dikelilingi oleh banyak elektron. Secara sekilas, bentuk atom mirip dengan
lintasan planet-planet yang mengitari matahari.

Namun sayangnya teori atom yang dikemukakan oleh Rutherford kemudian


diketahui juga memiliki kelemahan. Yakni Rutherford belum bisa menjelaskan
kenapa elektron tidak jatuh ke permukaan inti atom. Padahal keduanya memiliki jenis
muatan yang berbeda, yakni positif dan negatif.

4. Teori Atom Bohr

Penyempurnaan kelemahan teori tentang atom yang dikemukakan oleh Rutherford


kemudian dilakukan oleh Niels Bohr yang merupakan salah satu ahli fisika dari
Denmark. Bohr diketahui melakukan percobaan menggunakan spektrum atom
hidrogen.

Teori atom model bohr


Melalui percobaan tersebut, Bohr mampu menjelaskan mengenai keberadaan elektron
di sekitar inti atom. Bohr kemudian menjadi ilmuwan dan ahli fisika pertama yang
bisa menyampaikan struktur atom yang dilakukan pada tahun 1913. Penamatan
terhadap spektrum atom hidrogen kemudian bisa diketahui sifat atom.

Dari hasil penelitian yang menghasilkan teori atom terbaru tersebut kemudian
diketahui sifat-sifat atom sebagai berikut:

7
• Atom terdiri dari inti atom yang memiliki muatan
positif dan dikelilingi oleh elektron yang memiliki
muatan negatif dan terdapat dalam satu lintasan.
• Elektron diketahui memiliki kemampuan untuk
berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain,
dan menyerap atau memancarkan energi. Sehingga
atom tidak akan kekurangan energi.
• Elektron yang berpindah dari lintasan lebih tinggi
akan menyerap energi energi. Sedangkan jika
elektron berpindah ke lintasan lebih rendah maka akan memancarkan energi.
• Kedudukan elektron dalam inti atom kemudian memiliki tingkatan energi yang
berbeda di setiap lintasan, dan pada tingkat tertentu elektron ini kemudian disebut
sebagai kulit-kulit elektron.
Melalui pengamatan yang dilakukan oleh Bohr tersebut maka bisa diketahui bahwa
atom memiliki beberapa lapisan kulit. DImana setiap kulit ini mengandung atau
memiliki elektron yang bermuatan negatif. Lapisan-lapisan kulit atom ini kemudian
menjadi lintasan yang dilalui oleh elektron.

Hanya saja teori atom yang dikemukakan Bohr kemudian memiliki kelemahan.
Sebab memiliki radius dan orbit yang bertentangan atau tidak sesuai dengan Prinsip
Ketidakpastian Heisenberg. Prinsip tersebut menyatakan bahwa di dalam radius tidak
akan dijumpai adanya orbit.

5. Teori Atom Modern

Setelah melewati abad ke-20, teori atom kemudian mengalami masa dimana semakin
terang benderang. Dikatakan demikian karena penelitian dan pengamatan paling baru
terus berkembang dan semakin sempurna dalam menjelaskan bentuk fisik dari atom
itu sendiri.

Model atom atau bentuk atom yang kemudian diyakini oleh masyarakat modern atau
masyarakat saat ini, termasuk juga kita. Pada dasarnya merupakan teori yang
dikemukakan oleh Erwin Schrodinger dan menyempurnakan teori dari Bohr, teori
modern ini pertama kali dikemukakan pada 1926 dan berlaku sampai sekarang.

Oleh Schrodinger kemudian dijelaskan bahwa partikel tidak hanya berbentuk


gelombang, namun juga gelombang probabilitas. Kedudukan dari elektron yang
melingkari atau mengelilingi inti atom pada dasarnya tidak pasti. Sehingga kedudukan
yang dimiliki masuk ke dalam kategori gelombang probabilitas.

Sehingga tidak mungkin bisa menemukan kedudukan pasti dari suatu awan elektron
yang mengelilingi inti atom. Satu hal yang bisa disimpulkan adalah kedudukan
tersebut merupakan kebolehjadian elektron, sehingga kedudukannya tidak pasti dan
tidak dapat ditetapkan ada di lintasan dan kulit bagian mana.

8
C. Partikel yang Menyusun Sebuah Atom

Susunan Atom
Melalui penjelasan detail mengenai perkembangan teori atom di atas, kemudian bisa kita
ketahui apa saja partikel yang menyusun sebuah atom. Lebih tepatnya struktur dari atom
tersebut seperti apa. Diketahui ada tiga partikel yang menyusun struktur atom, yaitu:

1. Elektron

Partikel pertama adalah elektron yang diketahui sebagai sub partikel dari sebuah atom
dan memiliki muatan listrik negatif. Partikel ini kemudian diketahui juga sebagai sub
partikel yang paling ringan jika dibandingkan dengan sub partikel lainnya. Bahkan
Saking ringannya elektron maka massa ditentukan oleh massa partikel lain.

2. Proton

Partikel berikutnya yang menyusun atom adalah proton, dan proton sendiri
merupakan partikel dengan muatan positif. Massa yang dimiliki partikel proton ini
adalah sama dengan massa pada hidrogen. Letak atau kedudukan proton ada di dalam
inti atom dan berada di lapisan terjauh.

Oleh sebab itu, partikel ini tidak mudah terpengaruh oleh partikel lain di dalam atom.
Proton dengan karakter ini kemudian menjadi satu-satunya partikel dari atom yang
stabil.

3. Neutron

Partikel berikutnya adalah neutron dan diketahui merupakan sub partikel yang tidak
memiliki muatan. Sehingga neutron ini sifatnya netral, tidak seperti elektron maupun
proton. Tidak semua atom memiliki neutron, contohnya adalah atom pada hidrogen.
Sehingga partikel yang menyusun atom di dalamnya tidak mengandung neutron.

Jadi, sudah bisa diketahui semua teori atom yang berkembang dari masa ke masa
melalui penjelasan di atas. Pemahaman ini tidak hanya untuk ilmu saja, namun juga
bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal. Misalnya dijadikan dasar dalam pembuatan
suatu produk yang memakai bahan kimia tertentu. Misalnya sabun, sampo, pipa PVC,
karet, dan lain-lain.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari setiap teori yang di jelaskan para ahli masi memliki kelemahan diantaranya :
1. Teori atom yang dikemukakan oleh Dalton kemudian memiliki kelemahan, yakni
tidak dapat menjelaskan kenapa atom bisa menghantarkan arus listrik padahal
memiliki bentuk bola pejal. Kelemahan inilah yang kemudian mendorong ilmuwan
dan fisikawan lain untuk mencari celah dan menyempurnakan teorinya.
2. Teori atom yang dikemukakan oleh Thomson tidak memiliki kemampuan untuk
menjelaskan susunan muatan positif dan negatif yang dimiliki atau dibawa oleh bola
atom.
3. Teori atom yang dikemukakan oleh Rutherford kemudian diketahui juga memiliki
kelemahan. Yakni Rutherford belum bisa menjelaskan kenapa elektron tidak jatuh ke
permukaan inti atom. Padahal keduanya memiliki jenis muatan yang berbeda, yakni
positif dan negatif.
4. Teori atom yang dikemukakan Bohr kemudian memiliki kelemahan. Sebab memiliki
radius dan orbit yang bertentangan atau tidak sesuai dengan Prinsip Ketidakpastian
Heisenberg. Prinsip tersebut menyatakan bahwa di dalam radius tidak akan dijumpai
adanya orbit.

B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makala ini jauh dari kata sempurna.sehingga penulis merasa
perlu belajar lagi dalam membuat makala dengan demikian,penulis berharap kepada
pembaca bersedia memberikan saran serta kritik mengenai makala ini selain itu,penulis
berharap makala ini bermanfaat bagi pra pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Beiser, Arthur. 1999. Konsep Fisika Modern. Jakarta : Erlangga

Gribbin, John. 2003. Fisika Kuantum. Jakarta : Erlangga

------. 2005. Bengkel Ilmu : Fisika Modern. Jakarta : Erlangga

Krane, Kenneth. 1988. Fisika Modern. Jakarta : UI Press

http://id.wikipedia.org/wiki/Model_Bohr

Elektro Indonesia no. 31/VI (Mei 2000)

11

Anda mungkin juga menyukai