Anda di halaman 1dari 7

PRESTASI KEKHALIFAHAN BANI FATIMIYAH (909-1171)

Ajeng Putri Maulidia 2304011101341


Achmad Khudori Soleh.2
1
Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
2
Dosen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang
230401110134@student.uin-malang.ac.id
khudorisoleh@pps.uin-malang.ac.id

Abstrak

Makalah ini membahas mengenai prestasi-prestasi pada masa Kekhalifahan Bani Fatimiyah Di
Mesir dalam berbagai bidang untuk peradaban Islam. Pembahasan prestasi masa Kekhalifahan
Bani Fatimiyah Di Mesir penting untuk dibahas agar dapat mengetahui apa saja kontribusi Dinasti
Fatimiyah terhadap perkembangan peradaban Islam. Penyusunan makalah ini memiliki dua tujuan
untuk 1) mengetahui apa saja prestasi pada masa Kekhalifahan Bani Fatimiyah Di Mesir dan 2)
menjelaskan kontribusi Dinasti Fatimiyah terhadap perkembangan peradaban Islam. Dinasti
Fatimiyah berhasil mencapai kejayaan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Mereka
mendirikan kairo sebagai pusat pemerintahan yang megah dan mendukung perkembangan ilmu
pengetahuan dengan pendirian Universitas Al-Azhar. Selain itu, mereka mengembangkan seni dan
arsitektur Islam, memperluas perdagangan internasional, dan meniptakan lingkungan yang
mendukung kesejahteraan rakyat. Dinasti Fatimiyah juga mendorong pengaruh agama Syi’ah
Ismailiyah di wilayah-wilayah yang mereka kuasai. Meskipun akhirnya mengalami kemunduran,
Dinasti Fatimiyah meninggalkan warisan penting dalam sejarah peradaban Islam.

Bab I
Pendahuluan

Khalifah Bani Fatimiyah merupakan salah satu khalifah yang pernah berdiri di Mesir.
Dinasti Fatimiyah merupakan salah satu dinasti yang berakar dalam aliran Syi’ah dalam sejarah
Islam. Dinasti Fatimiyah, yang pertama kali didirikan oleh Ubaidillah al-Mahdi, memulai
pemerintahannya pada tahun 909 Masehi dan berakhir pada tahun 1171 Masehi. Catatan sejarah
peradaban Islam menunjukkan bahwa pada abad ke-10, Dinasti Fatimiyah dianggap sebagai salah
satu dinasti Islam yang meraih prestasi luar biasa. Dinasti Fatimiyah memberikan kontribusi yang
sangat signifikan terhadap perkembangan peradaban Islam, yang dapat dilihat dalam hal struktur
pemerintahan maupun dalam bidang ilmu pengetahuan. Prestasi yang diperoleh pada masa Dinasti
Fatimiyah terdiri dari berbagai bidang seperti pada bidang keagamaan atau theologi, bidang politik
dan administrasi pemerintahan, bidang ilmu pengetahuan pengetahuan dan kebudayaan, bidang
ekonomi dan sosial, serta pada bidang pemikiran dan filsafat. Pada makalah yang pebulis bahas
kali ini membahas mengenai prestasi-prestasi pada masa Kekhalifahan Bani Fatimiyah Di Mesir
dalam berbagai bidang untuk peradaban Islam. Pembahasan prestasi masa Kekhalifahan Bani
Fatimiyah Di Mesir penting untuk dibahas agar dapat mengetahui apa saja kontribusi pada masa
Kekhalifahan Bani Fatimiyah Di Mesir untuk perkembangan peradaban Islam.

Penyusunan makalah ini tentunya merujuk pada jurnal maupun artikel yang sudah ada
sebelumnya Jurnal maupun artikel yang relevan dengan penyusunan makalah ini diantaranya 1)
Rofiqoh Maulidatur (2022) dinasti fatimiyah: sejarah dan perkembangan peradaban Islam di
Mesir, 2) Rahmadi Fuji (2017) dinasti fatimiyah di Mesir (Analisa Pertumbuhan, Perkembangan
dan Pengaruhnya), dan 3) Nuraini (2017) Dinasti Fatimiyah Di Mesir (909-1171): Kajian
Pembentukan dan Perkembangannya. Ketiga jurnal atau artikel tersebut membahas secara luas
mengenai Dinasti Fatimiyah atau bisa dibilang tidak fokus terhadapsatu pembahasan saja.
Sedangkan pada makalah yang penulis susun ini fokus terhadap satu tema pembahasan yaitu
prestasi pembahasan yaitu prestasi yang dimiliki Kekhalifahan Bani Fatimiyah Di Mesir.
Berdasarkan hal tersebut, penulis semakin tertarik untuk menyusun makalah dengan pembahasan
mengenai Prestasi Kekhalifahan Bani Fatimiyah Di Mesir pada tahun 909 sampai 1171 Masehi
Kajian ini berkaitan dengan masa kemajuan dan kontribusi pada masa Kekhalifahan Bani
Fatimiyah Di Mesir untuk perkembangan peradaban Islam.

Berdasarkan fakta yang telah dijabarkan di atas, untuk membantu mengetahui apa saja
prestasi yang dimiliki pada masa Kekhalifahan Bani Fatimiyah Di Mesir, maka diperlukan suatu
makalah dengan judul “Prestasi Kekhalifahan Bani Fatimiyah Di Mesir (909-1171)”. Penyusunan
makalah ini memiliki dua tujuan untuk 1) mengetahui apa saja prestasi pada masa Kekhalifahan
Bani Fatimiyah Di Mesir dan 2) menjelaskan kontribusi Dinasti Fatimiyah terhadap perkembangan
peradaban Islam. Manfaat yang diharapkan penulis terhadap makalah “Prestasi Kekhalifahan Bani
Fatimiyah Di Mesir (909-1171)” yaitu pembaca dapat memiliki pengetahuan mengetahui apa saja
prestasi-prestasi pada masa Kekhalifahan Bani Fatimiyah Di Mesir serta dapat mengetahui apa
saja kontribusi Dinasti fatimiyah terhadap perkembangan peradaban Islam. Selain itu penyusunan
makalah ini juga diharapkan bermanfaat bagi penulis selanjutnya yang pembahasannya masih
relevan dengan masalah ini.

Bab II
Hasil

2.1 Pembentukan Dinasti Fatimiyah


Peradaban Islam telah membentuk landasan yang istimewa, yang didirikan di atas fondasi
yang tak tertandingi, menyediakan berbagai petunjuk yang berharga. Petunjuk-petunjuk tersebut
berperan penting dalam proses pertumbuhan. Keunggulan dan nilai-nilai juga memiliki pengaruh
signifikan pada penilaian peradaban-peradaban tersebut, melalui beragam perbedaan yang
berharga, perubahan, serta interpretasi yang jelas terhadap peradaban-peradaban sebelumnya.
Inilah yang mengakibatkan penyebaran kegemilangan Islam di berbagai tempat, termasuk Mesir,
yang menjadi salah satu tempat di mana Islam berkembang pesat. Perkembangan peradaban Islam
mengalami perubahan saat Dinasti Umayyah muncul, diikuti oleh Dinasti Abbasiyah. Kedua
dinasti ini memberikan kontribusi signifikan terhadap peradaban Islam, dan kemudian muncul
dinasti-dinasti kecil yang memiliki aspirasi untuk meniru pencapaian kedua dinasti sebelumnya.
Hal ini menjadi nyata ketika banyak dinasti kecil muncul ketika Dinasti Abbasiyah menguasai
wilayah yang lebih luas, dan salah satu dinasti yang baru terbentuk adalah Dinasti Fatimiyah.
Dinasti Fatimiyah muncul sebagai akibat dan ketidaksetaraan dalam pemahaman agama.
Dinasti Fatimiyah didirikan pada tahun 297 H/910 M dan berakhir pada tahun 567 H/1171 M.
Awal pembentukannya dinasti ini merupakan sebuah gerakan keagamaan yang berasal dari Afrika
Utara, tetapi kemudian pindah ke Mesir. Dinasti Fatimiyah menganut aliran Syi’ah Ismailiyah
didirikan oleh Sa’id ibn Husain Al-Salamiyah yang dikenal sebagai Ubaidillah Al-Mahdi. Ini
merupakan dinasti Islam yang mengambil nama dari hubungannya dengan Fatimah az-Zahra, putri
Nabi Muhammad SAW. Dinasti ini berasal dari wilayah yang saat ini disebut Tunisia, yang dulu
disebut Ifriqiyyah. Selama masa pemerintahan Dinasti Fatimiyah, Mesir menjadi pusat kekuasaan
yang mencakup wilayah Afrika Utara, Sisilia, pesisir Laut Merah Afrika, Palestina, Suriah Yaman,
dan Hijaz. Pada zaman Dinasti Fatimiyah, Mesir menjadi pusat perdagangan yang strategis di Laut
Tengah dan Samudra Hindia. Ini memiliki dampak signifikan pada perkembangan ekonomi Mesir
selama Abad Pertengahan Akhir dan berpengaruh pada kondisi ekonomi di Eropa pada periode
tersebut.
Dinasti Fatimiyah dipimpin oleh 14 Khalifah atau imam di wilayah Maghrib dan Mesir
sekitar 262 tahun, selama periode yang berlangsung dari tahun 909 hingga 1171 Masehi. Beberapa
pemimpin awal Dinasti Fatimiyah mengalami pertumbuhan selama awal pemerintahan mereka
hingga periode ketujuh, tetapi kemudian mangalami penurunan hingga periode keempat belas.
Khalifah pertama Dinasti Fatimiyah, Ubaidillah Al-Mahdi memerintah selama sekitar 25 tahun
(904-934 Masehi). Selama masa kekuasaannya, ia memperluas wilayah kekuasaan Fatimiyah ke
berbagai wilayah di Afrika Utara, pengaruh dan kekuasaan mereka dengan cepat berkembang.
Pada tahun 909 Masehi, mereka berhasil menguasai Dinasti Rustamiyah dan Tahert, serta
melancarkan serangan terhadap bani Idris di Maroko. Salah satu tujuan utama Dinasti Fatimiyah
pada awalnya adalah membangun keyakinan dalam komunitas Muslim bahwa mereka adalah
keturunan langsung dari Fathimah, putri Rasulullah, dan istri Ali ibn Abi Thalib. Setelah kematian
Ubaidillah Al-Mahdi pada tahun 934 Masehi, gelar kepemimpinan siwariskan kepada putranya,
Abu al-Qa’im, yang memerintahkan dengan gelar al-Qa’im selama 15 tahun.

2.2. Perkembangan Dinasti Fatimiyah


Dinasti Fatimiyah berhasil mendirikan sebuah dinasti baru yang tidak bisa dilepaskan dari
peran penting, suku Berber. Saat awal berdirinya. Dinasti Fatimiyah memilih Tunisia sebagai
ibukota mereka. Pemilihan Tunisia sebagai pusat pemerintahan memiliki alasan yang kuat, karena
sebagian besar penduduk Tunisia adalah orang-orang Berber yang memiliki keinginan untuk
membalas kekalahan yang mereka alami di tangan Dinasti Umayyah, yang telah digulingkan oleh
Dinasti Abbasiyah. Oleh karena itu, Dinasti Fatimiyah dengan mudah mendapatkan dukungan dari
suku Berber, karena mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu menggantikan kekuasaan Dinasti
Abbasiyah.
Setelah berhasil menjadikan Tunisia sebagai ibukota mereka, Dinasti Fatimiyah mulai
melakukan ekspansi wilayah. Kekuasaan suatu dinasti atau kerajaan dapat diukur dari sejauh mana
mereka mampu melakukan perluasan wilayah, yang pada gilirannya akan memperkuat dinasti
tersebut dalam hal politik, ekonomi, dan sosial. Ada berbagai cara yang dapat digunakan oleh
dinasti atau kerajaan untuk memperluas wilayah mereka, seperti perang, negosiasi, dan lainnya.
Hal serupa terjadi pada Dinasti Fatimiyah, yang harus menggunakan kombinasi peperangan dan
negosiasi untuk merebut dan menguasai wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Dinasti
Abbasiyah, Dinasti Umayyah di Spanyol, serta Dinasti Aghlabiyah di Maroko.

2.3. Prestasi dan Kontribusi Dinasti Fatimiyah Terhadap Peradaban Islam


Prestasi kekhalifahan bani fatimiyah di Mesir tentunya tidak lepas dari masa kemajuan dan
puncak kejayaan peradaban dinasti fatimiyah ini sendiri. Banyak prestasi pada masa dinasti
fatimiyah yang dihasilkan. Prestasi-prestasi yang dihasilkan pada dinasti fatimiyah antara lain:
1. Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan: mereka mendukung pendidikan dan penelitian pendirian
Universitas Al-Azhar dan Dar Al-Hikmah (Hall of Science)
2. Arsitektur dan Seni: Dinasti Fatimiyah dikenal karena kontribusinya dalam seni dan arsitektur
Islam. Mereka membangun berbagai masjid megah, termasuk Masjid Al-Azhar yang terkenal.
Arsitektur mereka mencerminkan gaya arsitektur Islam awal.
3. Perdagangan Internasional: Dinasti Fatimiyah mengembangkan hubungan perdagangan yang
kuat dengan dunia luar, termasuk India dan negara-negara Mediterania Kristen. Ini memajukan
ekonomi mereka dan menghasilkan kemakmuran
4. Kemajuan Ilmiah dan Kemanusiaan: Mereka mendorong perkembangan ilmu pengetahuan,
khususnya dalam bidang kedoktern, astronomi, dan matematika. Banyak ahli ilmu pengetahuan
dan filsuf terkenal berasal dari periode ini.
Prestasi-prestasi ini mencerminkan masa kejayaan dan pengaruh yang signifikan dari Dinasti
Fatimiyah dalam sejarah peradaban Islam.
a. Pemikiran dan Filsafat
Dalam usaha untuk menyebarkan ajaran Syi’ah mereka, Dinasti Fatimiyah banyak
mengadopsi pemikiran dari filsafat Yunani, kemudian diperluas dengan memanfaatkan gagasan-
gagasan dari para pemikir seperti Plato, Aristoteles, dan filosof-filosof terkenal lainnya. Kelompok
filsuf terkemuka di bawah pemerintahan Dinasti Fatimiyah adalah Ikhwanu Shofa. Pada kerangka
pemikiran mereka, kelompok ini dapat dibilang condong mendukung kelompok Syi’ah Islamiyah,
serta mereka secara lebih mendalam mengembangkan ide-ide yang sebelumya yang sudah
berkembang oleh kelompok Mu’tazilah.
Beberapa filsuf terkemuka saat pemerintahan Dinasti Fatimiyah adalah sebagai berikut:
1. Abu Hatim Ar-Razi, seorang Da’i Ismaili yang fokus pada aspek politik. Dia menulis beberapa
buku, termasuk Az-zayinah, yang membahas berbagai masalah dalam Fiqh, filosofi, dan aliran-
aliran dalam agama
2. Abu Abdillah An-Nasafi, penulis kitab al-Masul, yanglebih mendalam membahas isu-isu terkait
al-Usul al-Madhhab al-Isma’ili. Buku yang ditulis seperti ‘Unwan al-din Usu al-syar’I dan Ad-
da’watu Manjiyyah. Dia juga menghasilkan buku tentang astronomi dan sifat alam, dengan judul
Kaunul Alam dan al-Kaunul Mujrof
3. Abu Ya’qub as-Sajazi
4. Abu Hanifah An-Nu’man Al-Maghribi
5. Ja’far Ibnu Mansur Al-Yamani
6. Hamid ad-Din Al-Qirman

b. Pendidikan dan IPTEK


Salah seorang tokoh terkemuka di era Fatimiyah yaitu Ya’kub Ibnu Killis. Pada masa
tersebut, ia berhasil melatih seorang fisikawan dan ilmuwan kedokteran bernama Mohammad
Tamimi (wafat pada tahun 370 H) serta Abu al-Hasan Ali bin Ridwan, yang di bawah
bimbingannya pendidikan kedokteran menjadi sangat cemerlang. Selain itu, terdapat seorang aahli
sejarah seperti Ibnu Salamah al-Quda’I (wafat pada tahun 457 H) dan As-Subhi, yang hidup pada
masa pemerintahan al-Hakim Biamrillah dan menulis sebuah buku berjudul “al-Tarikh al-Kabir”.
Pencapaian utama dalam bidang ilmu pengetahuan selama masa Dinasti Fatimiyah adalah
pendirian lembaga penelitian ilmiah yang dikenal sebagai Dar al-Hikmah atau Dar al-Ilmi.

c. Ekonomi dan Perdagangan


Ekonomi Mesir mencapai tingkat kemakmuran yang lebih tinggi dan kehidupan budaya
yang lebih dinamis daripada Irak dan wilayah lainnya pada saat itu. Hubungan perdagangan yang
kuat dibangun dengan negara-negara di luar dunia Islam, termasuk India dan negara di wilayah
Mediterania.

d. Seni dan Arsitektur


Dinasti Fatimiyah telah menjadi salah satu pusat pemerintahan Islam yang sangat
dihormati, dengan puncak kejayaan pada masa al-Aziz (365-386 M/975-996 M). Al-Aziz, yang
merupakan putra Al-Mu’izz, memiliki nama Nizar dan bergelar al-Aziz pada periode ini memiliki
istana sangat mewah yang bisa memuat hingga 30.000 tamu
Di antara warisan yang penting dari Dinasti Fatimiyah terdapat dua bangunan bersejarah
yang masih memiliki pengaruh yang signifikan hingga saat ini:
a. Universitas al-Azhar, yang awalnya merupakan sebuah masjid yang menjadi pusat kajian.
Masjid ini awalnya didirikan oleh al-Saqili pada tanggal 22 Jumadal ula (359 H/970 M) dan selesai
kurang dari dua tahun kemudian pada bulan Ramadhan (361 H/972 M).
b. Dar al-Hikmah (Hall of Science), yang terinspirasi oleh lembaga yang sama yang didirikan oleh
al-Ma’mun di Baghdad.
c. Sosial Masyarakat
ketika pengikut Fatimiyah datang ke Mesir, penduduk asli yang ada di sana terdiri dari Kristen
Qibity dan Ahlu Sunnah. Pengikut Fatimiyah dengan penduduk asli hidup secara damai dan
menghormati satu sama lain. Tidak ada konflik antar suku atau agama yang terjadi. Masyarakat
memiliki tingkat sosialitas yang tinggi diantara anggotanya.

Bab III
Kesimpulan

Dalam peradaban Islam menunjukkan bahwa Dinasti Fatimiyah, yang muncul pada abad
ke-10, berhasil mencatatkan prestasi cemerlang yang berdampak signifikan dalam perkembangan
peradaban Islam di dunia. Prestasi-prestasi yang dihasilkan pada dinasti fatimiyah antara lain:
1. Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan: Mereka mendukung pendidikan dan penelitian. Pendirian
Universitas Al-Azhar dan Dar al-Hikmah (Hall of Science).
2. Arsitektur dan Seni: Dinasti Fatimiyah dikenal karena kontribusinya dalam seni dan arsitektur
Islam. Mereka membangun berbagai masjid megah, termasuk Masjid Al-Azhar yang terkenal
Arsitektur mereka mencerminkan gaya Arsitektur Islam awal.
3. Perdagangan Internasional: Dinasti Fatimiyah mengembangkan hubungan perdagangan yang
kuat dengan dunia luar, termasuk India dan negara-negara Mediterania Kristen. Ini memajukan
ekonomi mereka dan menghasilkan kemakmuran.
4. Kemajuan Ilmiah dan Kemanusiaan: Mereka mendorong perkembangan ilmu pengetahuan,
khususnya dalam bidang kedokteran, astronomi, dan matematika. Banyak ahli ilmu pengetahuan
dan filsuf terkenal berasal dari periode ini
Pada penulisan makalah ini tentu masih banyak kekurangan di dalamnya. Keterbatasan
penulisan makalah ini adalah pembahasan hanya terbatas pada prestasi Dinasti Fatimiyah serta
kontribusinya terhadap perkembangan peradaban Islam. Selain itu pada makalah ini belum
menjelaskan secara rinci apa saja prestasi dinasti fatimiyah serta konstribusi pada perkembangan
peradaban Islam.
Daftar Pustaka

Rofiqoh, M. (2022). Dinasti Fatimiyyah: Sejarah dan Perkembangan Peradaban Islam Di Mesir.
COMSERVA, 1(9), 565-576.
Rofiqoh, M. (2022). Dinasti Fatimiyyah: Sejarah dan Perkembangan Peradaban Islam Di Mesir.
COMSERVA, 1(9), 565-576.
Rahmadi, F. (2018). Dinasti Fathimiyah di Mesir (Analisa Pertumbuhan, Perkembangan dan
Pengaruhnya). Jurnal Ilmiah Al-Hadi, 2(2), 425-431.
DI MESIR, P. I. DINASTI FATIMIYAH: ANALISIS KEMAJUAN DAN RUNTUHNYA.
DI MESIR, P. I. PERANAN DINASTI FATIMIYAH TERHADAP PERKEMBANGAN.
Manan, N. A. (2020). Dinasti Fatimiyah Di Mesir (909-1172): Kajian Pembentukan dan
Perkembangannya. Jurnal Adabiya, 19(2), 125-140.
Aizid, R. Selayang Pandang Dinasti Fatimiyah. DIVA PRESS.
Mufrodi, A. (1997). Islam di kawasan kebudayaan Arab. Logos.
Jaih, M. (2004). Sejarah Peradaban Islam. Bandung Pustaka Bani Quraisy.

Anda mungkin juga menyukai