Anda di halaman 1dari 10

IDEALISME

AYUDIA KUSUMA WARDANI : 12103097


SITI ANISA : 12103011
TERRISA : 12103055
MAHDI : 12103040
MUHAMMAD NUR FADLOLI : 12103098

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK


TAHUN 2021-2022
Idealisme adalah suatu aliran manusia dengan akalnya. Lawan
yang mengajarkan bahwa hakikat Rasionalisme dalam epistemologi
dunia fisik hanya dapat dipahami ialah empirisisme yang mengatakan
dalam kaitannya dengan jiwa dan roh. bahwa pengetahuan bukan diperoleh
Istilah idealisme diambil dari kata ide lewat rasio (akal), melainkan melalui
yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa. pengalaman empiris. Orang-orang
Pandangan ini telah dimiliki olch empirisisme amat sulit menerima
Plato dan pada filsafat modern paham bahwa semua realitas adalah
dipelopori oleh J.G. Fichte, Schelling, mental atau bergantung kepada jiwa
dan Hegel. atau roh karena pandangan itu
melibatkan dogma metafisik. Plato
Idealisme mempunyai
Bering disebut sebagai seorang
argumen epistemologi tersendiri.
idealis sekalipun idenya tidak khusus
Olch karena itu,tokoh-tokoh teisme
(spesifik) mental, tetapi lebih
yang mengajarkan bahwa materi
merupakan objek universal (mirip
bergantung kepada spirit tidak disebut
dengan definisi pada Aristoteles,
idealis karena mereka tidak
pengertian umum pada Socrates).
menggunakan argumen epistemologi
Akan tetapi, ia sependapat dengan
yang digunakan oleh idealisme.
idealisme modern yang mengajarkan
Mereka menggunakan argumen yang
bahwa hakikat penampakan (yang
mengatakan bahwa objek-objek fisik
tampak) itu berwatak (khas) spiritual.
pada akhirnya adalah ciptaan Tuhan;
Ini terlihat dengan jelas pada legenda
argumen orang-orang idealis
manusia guanya yang terkenal.
mengatakan bahwa objek-objek fisik
Pandangan ini dikembangkan oleh
tidak dapat dipahami terlepas dari
Platinus.
spirit.

Idealisme secara umum selalu


berhubungan dengan Rasionalisme.
Ini adalah mazhab epistemologi yang
mengajarkan bahwa pengetahuan
apriori atau deduktif dapat diperoleh
1. J.G. Fichte (1762-1914 Tese: Ego atau aku
M) meneguhkan diri bahwa ia
ada. Antitese: meneguhkan
Johann Gottlieb Fichte adalah
diri sebagai ada baru mungkin
filsuf Jerman. Ia belajar
jika Ego (Aku) membedakan
Teologi di Jena pada tahun
diri dengan yang non-Ego
1780-1788 M. Berkenalan
(benda-benda), jadi Ego
dengan filsafat Kant di
meneguhkan adanya yang
Leipzig 1790 M. Berkelana ke
non-Ego.
Konigsberg untuk menemui
Kant dan menulis Critique of Sintesa: Oleh karena Ego
Revelation pada zaman Kant. sekarang tidak lagi tunggal,
Buku itu dipersembahkannya maka Ego dalam
kepada Kant. Pada tahun kesadarannya berhadapan
1810-1812 M ia menjadi dengan suatu dunia.
rektor Universitas Berlin. Perbedaan dan kesatuan telah
memasuki pengalamannya.
Filsafatnya disebut
Keduanya, Ego dan non-Ego
Wissenschaftslehre (ajaran
(dunia), bukanlah dualism
ilmu pengetahuan). Dengan
yang mutlak, sebab itu
melalui metoda deduktif
hanyalah merupakan aktivitas
Fichte mencoba menerangkan
atau perbuatan Ego yang
hubungan Aku (Ego) dengan
menciptakan.
adanya benda-benda (non-
Ego). Karena Ego berpikir, Secara sederhana dialektika
mengiakan diri maka Fichte itu dapat dterangkan
terlahirlah non-Ego (benda- sebagai berikut: Dalam
benda). Dengan secara mengindra objek tersebut,
dialektif (berpikir dengan manusia berusaha mengetahui
metoda:tese, anti tese, sintese) apa yang dihadapinya. Maka
Fichte mencoba menjelaskan berjalanlah proses
adanya benda-benda. intelektualnya untuk
membentuk dan anggotanya adalah pribadi
mengabstaksikan objek itu yang bebas merealisasikan
menjadi pengertian seperti apa diri mereka dalam kerja untuk
yang dipikirkannya. masyarakat. Pada tingkat yang
lebih tinggi, keimanan dan
Dengan demikian, jelaslah
harapan manusia muncul
bahwa realitas merupakan
dalam kasih Tuhan.
buah hasil aktivitas pikir
subjek. Pandangan dia 2. F.W.S Schelling (1775-
mengenai etika adalah bahwa 1854)
tugas moral manusia
Friedrich Willem Joseph
didasarkan atas pikiran bahwa
Schelling telah mencapai
manusia berkewajiban
kematangan sebagai filsuf
menghargai dirinya sebagai
pada waktu itu ia masih amat
makhluk yang bebas dan
muda. Pada tahun 1798 M,
bahwa ia senantiasa berbuat
ketika usianya baru 23 tahun,
baik dengan tidak
ia telah menjadi guru besar di
“memperkosa” kebebasan
Universitas Jena. Sampai
orang lain. Fichte
akhir hidupnya pemikirannya
menganjurkan supaya kita
selalu berkembang. Namun,
memenuhi tugas, dan hanya
kontinuitasnya tetap ada. Pada
demi tugas. Tugaslah yang
periode terakhir dalam
menjadi pendorong moral. Isi
hidupnya ia mencurahkan
hukum moral ialah berbuatlah
perhatiannya pada agama dan
menurut kata hatimu.
mistik. Dia adalah filsuf
Bagi seorang idealis, hokum idealis Jerman yang telah
moral ialah setiap tindakan meletakkan dasar-dasar
harus berupa langkah menuju pemikiran bagi perkembangan
kesempurnaan spiritual. Itu idealisme Hegel. Ia pernah
hanya dapat dicapai dalam menjadi kawan Fichte.
masyarakat yang anggota- Bersama Fichte dan Hegel,
Schelling adalah idealis melacak proses logis
Jerman yang terbesar. perubahan sifat dan sejarah
Pemikirannya pun merupakan masa lalu. Tujuan proses itu
mata rantai antara Fichte dan adalah suatu keadaan
Hegel. kesadaran diri yang sempurna.
Schelling menyebut proses ini
Seperti Fichte, Schelling
identitas absolut, Hegel
mula-mula berusaha
menyebutkan ideal. Pada
menggambarkan jalan yang
bagian-bagian akhir
dilalui intelek dalam proses
hidupnya, Schelling
mengetahui, semacam
membantah panteisme yang
epistemologi. Fichte
pernah dianutnya. Ia menjadi
memandang alam semesta
voluntaris dan melancarkan
sebagai lapangan tugas
kritik terhadap semua bentuk
manusia dan sebagai basis
Rasiopalisine. Alam semesta
kebebasan moral, Schelling
ini, katanya, tidak pernah
membahas realitas lebih
dibayangkan sebagai system
objektif dan menyiapkan jalan
rasional. Sejak tahun 1809 M
bagi Idealisme absolut Hegel.
ia berusaha mengembangkan
Dalam pandangan Schelling,
metafisika epirisisme. Disini
realitas adalah identic dengan
ia memperlihatkan bahwa
gerakan pemikiran yang
susunan rasional adalah
berevolusi secara dialektis.
konstruksi hipotesis yang
Akan tetapi, ia berbeda dalam
memerlukan pembuktian
berbagai hal dari Hegel. Pada
nyata, baik pada alam maupun
Schelling dan juga Hegel,
pada sejarah. Ia juga
realitas adalah proses rasional
menambahkan bahwa
evolusi dunia menuju realisasi
kategori agama pada akhirnya
berupa suatu ekspresi
merupakan pernyataan yang
kebenaran terakhir. Kita dapat
lebih berarti daripada realitas
mengetahui dunia secara
yang lain.
sempurna dengan cara
Reese (1980: 511) keharusan dengan
menyatakan bahwa filsafat kebebasan, didamaikan
Schelling berkembang oleh ketersediaan
melalui lima tahap: menerima hukuman
secara jantan. Hukuman
a. Idealisme Subjektif
itu memperlihatkan
Pada tahap ini ia ketersediaan kita
mengikuti pemikiran menerime realitas dan
Fichte. identitas.

b. Filsafat alam d. Filsafat identitas

Pada tahap ini ia Yang absolut itu pada

menerapkan prinsip tahap ini menjadi lebih

atraksi dan repulsi dalam penting kedudukannya,

berbagai problem filsafat dipandang sebagai

dan sains. Alam dilihatnya identitas semua individu

sebagai vitalistic, self- isi alam.

creative, dan motivasi e. Filsafat positif

oleh suatu proses dialektif. Pada tahap terakhir ini

c. Idealisme transcendental pemikiran nya

atau idelisme objektif menekankan nilai

Filsafat alam dilengkapi mitologi dan mengakui

oleh suatu kesadaran perbedaan yang jelas

absolut dalam sejarah. antara Tuhan dan alam

Filsafatnya tentang seni semesta. Pada tahap ini

memperlihatkan pendapat mengikuti sebagian

nya itu. Ia menyatakan pemikiran Jacob Boerne

bahwa seni merupakan dan neo-Platonisme. (Dr.

kesatuan antara subjek dan Ahmad Tafsir, 133)

objek, roh dan alam. Dalam filsafatnya ia


Tragedi dipandang mengatakan, jika kita
sebagai tubrukan antara memikirkan pengetahuan
(objek pemikiran), kita akan Di sini alam yang objektif
selalu membedakan antara dan alam yang subjektif
objek yang diluar kita dan mewujudkan satu kesatuan.
penggambaran objek-objek
Pandangan Schelling tentang
itu secara subjektif di dalam
alam diperkuat dengan
diri kita (subjek).
teorinya tentang Aku yang
Penggambaran yang subjektif
Mutlak. Bahwa aku mutlak
itu kemudian menjadi sasaran
mengobjektifkan dirinya
pemikiran kita.
dalam alam yang ideal, jadi
Tentang manusia dan alam alam sebagai yang diciptakan
sebagai yang diketahuinya, merupakan penampakan dari
Schelling menggambarkan alam yang menciptakan.
bahwa ketika orang
Filsafat Schelling tentang
mengadakan penyelidikan
alam diperkuat dengan
ilmiah tentang alam, subjek
teorinya tentang Aku Yang
(jiwa, roh) mengajukan
Mutlak. Bahwa aku mutlak
pertanyaan pada alam,
mengobjektifkan dirinya
sedangkan alam dipaksa
dalam alam yang ideal, jadi
untuk memberikan jawaban
alam sebagai yang diciptakan
atas pertanyaan-pertanyaan
merupakan penampakan dari
itu. Bahwa alam dapat
alam yang menciptakan.
menjawab pertanyaan itu, ini
berarti bahwa alam itu sendiri Filsafat Schelling dapat

bersifat akal atau ide. Dengan diringkaskan sebagai berikut

demikian dapat ditarik ini: Bahwa Yang Mutlak atau

kesimpulan bahwa alam tidak Rasio Mutlak adalah sebagai

lain adalah roh/jiwa yang identitas Murni atau

tampak, sedang roh adalah Indiferensi, dalam arti tidak

alam yang tidak tampak. mengenal perbedaan antara


yang subjektif dengan yang
objektif. Yang Mutlak
menjelmakan diri dalam dua ini masih berlangsung
potensi yaitu yang nyata (alam hingga sekarang, dan
sebagai objek) dan ideal c. Masa dating yang akan
(gambaran alam yang merupakan sintesis dua
subjektif dari subjek). Yang masa itu yang akan terjadi
mutlak sebagai Identitas secara seimbang dalam
Mutlak menjadi sumber roh kehidupan; disana yang
(subjek) dan alam (objek) actual dan yang ideal
yang subjektif dan yang akan bersintesis.
objektif, yang sadar dan yang 3. G.W.F. HEGEL (1770-
tidak sadar. Tetapi Yang 1831 M)
Mutlak itu sendiri bukanlah
George William Friedrich
roh dan bukan pula alam,
Hegel lahir pada tahun 1770
bukan yang objektif dan
M di Stuttgart. Ini adalah
bukan pula yang subjektif,
tahun-tahun Revolusi Prancis
sebab Yang Mutlak adalah
yang terkenal itu (1789 M),
Identitas Mutlak atau
juga meerupakan tahun-tahun
Indiferensi Mutlak.
berbunganya kesusastraan
Dengan mengikuti logika- Jerman. Lensing, Goethe, dan
tiga Fichte (tesis-anti tesis- Schiller hidup pada periode
sintesis), ia menetapkannya ini juga. Friedrich Holderlin,
pada alam dan sejarah. Dari sastrawan puisi Jerman
sini Schelling membangun terbesar, adalah kawan dekat
tiga tahap sejarah: Hegel, juga lahir pada tahun
1770 M, sama dengan
a. Masa primitive yang
pengarang lagu yang
ditandai oleh dominasi
kondang, Beethoven. Di
nasib,
Universitas Tubingen ia
b. Masa Romawi yang
belajar Teologi, tahun 1791 M
ditandai oleh reaksi aktif
ia memperoleh gelar doctor
manusia terhadap nasib,
dalam bidang teologi. Oleh
karena itu, karya Hegel yang Idealisme di Jerman mencapai
mula-mula adalah mengenai puncaknya pada masa Hegel.
agama Kristen, seperti The Ia termasuk salah satu filsuf
Life of Jesus dan The Spitit of Barat yang menonjol. Inti dari
Christiany. filsafat Hegel adalah konsep
Geists (roh, spirit), suatu
Tahun 1801 M ia bergabung
istilah yang diilhami oleh
dengan Schelling di
agamanya. Ia berusaha
Universitas Jena menjadi
menghubungkan Yang
pengajar mata kuliah Filsafat.
Mutlak itu dengan Yang
Pada waktu inilah ia
Tidak Mutlak. Yang Mutlak
menuliskan sistemnya yang
itu Roh (jiwa), menjelma pada
dibuatnya sebagai jawaban
alam dan dengan demikian
atas posisi Kant. Oleh karena
sadarlah ia akan dirinya. Roh
itu, pengaruh Kant ada pada
itu dalam intinya Ide. Artinya:
Hegel. Akan tetapi, Hegel
berpikir. Dalam sejarah
tidak pernah menjadi pengikut
kemanusiaan sadarlah roh ini
Kant; perbedaan antara
akan dirinya. Demikian
keduanya lebih besar daripada
kemanusiaan merupakan
perbedaan Plato dan
bagian dari Ide Mutlak, Tuhan
Aristoteles. Hegel tidak akan
sendiri. Ide yang berpikir itu
menemukan metoda
sebenarnya adalah gerak yang
dialektifnya tanpa
menimbulkan gerak lain.
memulainya dari dialektika
Gerak ini menimbulkan tesis
transcendental yang
yang dengan sendirinya
dikembangkan oleh Kant
menimbulkan gerak yang
dalam Critique of Pure
bertentangan, anti tesis.
Reason. Sekalipun demikian,
Adanya tesis dan anti tesisnya
filsafat Hegel amat berbeda
itu menimbulkan sintesis dan
dari filsafat Kant terutama
ini merupakan tesis baru yang
tentang keterbatasan akal.
dengan sendirinya
menimbulkan anti tesisnya
dan munculnya sintesis baru
pula. Demikianlah proses roh
atau ide yang disebut Hegel:
Dialetktika. Proses itulah
yang menjadi keterangan
untuk segala kejadian. Proses
itu berlaku menurut hokum
akal. Sebab itu yang menjadi
aksioma Hegel: apa yang
masuk akal (rasional) itu
sungguh riil, dan apa yang
sungguh itu masuk akal.

Anda mungkin juga menyukai