Kelompok 3
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dengan judul”Thalassemia”. Dan kiranya makalah ini
dapat meningkatkan pengetahuan kita khususnya tentang bagaimana dan apa itu
Thalassemia.
Palu, 2023
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan masalah..................................................................................................3
C. Tujuan.....................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................4
A. Konsep dasar thalassemia........................................................................................4
1. Pengertian..........................................................................................................4
2. Etiologi..............................................................................................................6
3. Klasifikasi..........................................................................................................7
4. Anatomi fisiologi...............................................................................................8
5. Tanda dan gejala................................................................................................12
6. Patofisiologi.......................................................................................................13
7. Pemeriksaan penunjang.....................................................................................16
8. Penatalaksanaan.................................................................................................19
9. Komplikasi.........................................................................................................23
B. Asuhan keperawatan thalassemia............................................................................26
1. Pengkajian.........................................................................................................26
2. Diagnosa keperawatan.......................................................................................30
3. Intervensi keperawatan......................................................................................31
4. Implementasi keperawatan................................................................................34
5. Evaluasi keperawatan........................................................................................35
BAB III PENUTUP...........................................................................................................36
A. Kesimpulan..............................................................................................................36
B. Saran........................................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................37
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit kronik merupakan kondisi yang menyebabkan anak
menjalani hospitalisasi minimal selama satu bulan dalam satu tahun, dan
Data survey nasional memperkirakan bahwa sekitar 30% dari semua anak
diturunkan secara autosomal resesif dari orang tua kepada anaknya yang
berat (Potts & Mendleco, 2007). Thalasemia adalah penyakit genetis yang
kelainan gen autosom resesif, pada gen kromosom ke-16 pada alfa
iv
salah satu dari empat rantai asam amino yang membentuk hemoglobin,
membentuk sel darah merah yang normal, sehingga sel darah merah
mudah rusak atau berumur pendek kurang dari 120 hari dan terjadilah
dan kasih sayang dari orang tua, sehingga anak memiliki keyakinan bahwa
masa kritis. selama pasien thalasemia di rawat dirumah sakit perawat juga
v
melakukan tindakan yang bisa 6 mencegah terjadinya masalah baru
misalnya infeksi), peran dan fungsi perawat yang ketiga kuratif (di tahap
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
vi
d. Disusunnya intervensi keperawatan pada klien gangguan
vii
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Thalassemia
sel-sel darah merah menjadi lebih pendek dari normal yaitu berusia
2015).
viii
2. Etiologi
2006).
HbS, HbF, HbD dan sebagainya, selain itu gangguan jumlah (salah
ini, seseorang harus memiliki 2 gen dari kedua orang tuanya. Jika
ix
3. Klasifikasi
a. Thalassemia alfa
b. Thalassemia beta
Thalasemia menjadi :
1) Thalasemia Minor
Thalasemia trait sudah ada sejak lahir dan tetap akan ada
2) Thalasemia Intermedia
x
penderita Thalasemia jenis ini dapat bertahan hidup sampai
dewasa.
3) Thalasemia Mayor
2015).
4. Anatomi fisiologi
a. Pengertian Hemoglobin
xi
Hemoglobin merupakan pigmen yang mengandung zat besi
b. Tahap Pembentukan Hb
xii
disintesis di ribosom membentuk sub unit yang disebut rantai
Hb (Azhar, 2009).
2009).
xiii
mengandung 0,34% berat zat besi, dimana 1 mL eritrosit setara
1 mg zat besi.
sel hati terganggu dan terdapat pelepasan ferittin dari sel hati
xiv
Zat besi yang berikatan dengan transferrin akan terukur sebagai
5. Manifestasi Klinis
yang khas, frontal bossing, mulut tongos (rodent like mouth), bibir
xv
kelenjar pembentuk hormon lainnya, yang dikemudian hari akan
6. Patofisiologi
xvi
Penyebab anemia pada talasemia bersifat primer dan
xvii
7. Pathway
xviii
8. Pemeriksaan penunjang
(Wiwanitkit, 2007).
a. Screening test
xix
positive rate 18.40% dan false negative rate 8.53%
(Wiwanitkit, 2007).
3) Indeks eritrosit
4) Model matematika
(Wiwanitkit, 2007).
lanjut(yazdani 2011).
xx
b. Definitive test
1) Elektroforesis hemoglobin
Thalassemia Hb H: Hb A2.
2) Kromatografi hemoglobin
Hb A2 (Wiwanitkit, 2007).
3) Molecular diagnosis
xxi
menentukan tipe Thalassemia malah dapat juga
9. Penatalaksanaan
sifat alfa atau beta Thalasemia cenderung ringan atau tanpa gejala
a. Transfusi darah
karena dalam waktu 120 hari sel darah merah akan mati.
xxii
Sedangkan untuk beta Thalasemia mayor (Cooleys Anemia)
Hemoglobin dalam sel darah merah adalah zat besi yang kaya
1) Deferoxamine
pendengaran.
xxiii
sendi, dan kelelahan.
c. Suplemen Asam
Cord Cord blood adalah darah yang ada di dalam tali pusat
xxiv
d. HLA (Human Leukocyte Antigens)
kita mengenali sel kita sendiri sebagai 'diri' dan sel „asing'
Penatalaksanaan Keperawatan
xxv
keluarga dapat mengatasi masalah atau stress yang terjadi pada
keluarga.
10. Komplikasi
penderita thalassemia.
a. Komplikasi Jantung
xxvi
Perawatan untuk meningkatkan fungsi jantung dapat dilakukan
2) Osteoporosis
menjadi rendah.
xxvii
seperti flu dan meningitis, disarankan untuk dilakukan jika
xxviii
pituitari yang rusak. Ada beberapa komplikasi pada kelenjar
2) Pankreas – diabetes
1. Pengkajian Keperawatan
implementasi keperawatan.
a. Asal Keturunan/Kewarganegaraan
xxix
Thalasemia banyak dijumpai pada bangsa disekitar laut
diderita.
b. Umur
6 tahun.
xxx
mengalami penurunan. Namun pada jenis thalasemia minor
e. Pola makan
f. Pola aktivitas
keturunan.
xxxi
dialami oleh anaknya nanti setelah lahir. Untuk memestikan
diantaranya adalah:
xxxii
tidak adanya pertumbuhan rambut pada ketiak, pubis, atau
9) Kulit
2. Diagnosa Keperawatan
xxxiii
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
tubuh (D.0083).
3. Intervensi keperawatan
Diagnosa
No Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
keperawatan
1 Pola nafas tidak Setelah di lakukan Manejemen jalan napas.
efektif tindakan keperawatan Observasi:
berhubungan selama 1x24 jam maka di - Monitor pola
dengan posisi harapkan pola napas nafas(frekuensi,kedalaman,usaha
tubuh yang membaik dengan kriteria napas)
menghambat hasil: - Monitor bunyi napas
ekspansi paru -penggunaan otot bantu tambahan(mis.gurgling,mengi,wh
(D.0005). napas menurun(5) ezzing,ronchi kering)
-frekuensi napas - Monitor
membaik(5) sputum(jumlah,warna,aroma)
-kedalaman napas Terapeutik:
membaik(5) - Pertahankan kepatenan jalan napas
dengan head-tilt chin-tilt
- Berikan minum hangat
- Lakukan penghisapan lendir
kurang dari 15 menit
- Berikan oksigen,jika perlu.
Edukasi:
- Anjurkan asupan cairan 2000
xxxiv
ml/hr,jika tidak kontraindikasi.
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator,ekspektoran,mukol
itik,jika perlu
xxxv
3 Intoleransi Setelah di lakukan Terapi aktifitas.
aktivitas tindakan keperawatan Observasi:
berhubungan selama 1x24 jam maka di - Identifikasi defisit tingkat
dengan harapkan intoleransi aktivitas
ketidakseimbang aktivitas meningkat - Monitor respon
an antara suplai dengan kriteria hasil: emosional,fisik,social,dan
O2 dan - Frekuensi nasi spiritual terhadap aktivitas
kebutuhan meningkat(5) Terapeutik:
oksigen - Perasaan lemah - Koordinasikan pemilihan
(D.0056). menurun(5) aktifitas sesuai usia
- Warna kulit - Libatkan keluarga dalam
membaik(5) aktifitas,jika perlu
- Frekuensi napas Edukasi:
membaik(5) - Anjurkan melakukan aktivitas
fisik,social,spiritual,dan kognitif
dalam menjaga fungsi dan
kesehatan
- Anjurkan keluarga untuk
memberi penguatan positif atas
partisipasi dalam aktifitas.
Kolaborasi:
- Kolaborasi dengan terapis
okupasi dalam merencanakan
dan memonitor program
aktifitas,jika sesuai
xxxvi
Edukasi:
- Jelaskan tujuan,manfaat,reaksi
yang terjadi,jadwal dan efek
samping
- Informasikan imunisasi yang di
wajibkan
pemerintak(mis.hepatittis
B,BCG,difteri,tetanus,pertussis,H
,influenza,polio,campak,measles,
rubella)
- Informasikan vaksinasi untuk
kejadian
kusus(mis.rabies,tetanus)
6 Gangguan citra Setelah di lakukan Promosi citra tubuh.
tubuh tindakan keperawatan Observasi:
berhubungan selama 1x24 jam maka di - Identifikasi perubahan citra
dengan harapkan citra tubuh tubuh yang mengakibatkan
perubahan meningkat dengan kriteria isolasi social
fungsi tubuh hasil: - Monitor apakah pasien bisa
(D.0083). - Melihat bagian tubuh melihat perubahan bagian tubuh
meningkat(5) yang berubah
- Menyentuh bagain Terapeutik:
tubuh meningkat(5) - Diskusikan persepsi pasien dan
- Verbalisasi perasaan keluarga tentang perubahan citra
negative tentang tubuh.
perubahan tubuh Edukasi:
menurun(5) - Jelaskan kepada keluarga tentang
- Respon nonverbal pada perawatan perubahan citra tubuh
perubahan tubuh
membaik(5)
4. Implementasi keperawatan
xxxvii
kondisi, pendidikan untuk klienkeluarga, atau tindakan untuk
5. Evaluasi Keperawatan
xxxviii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kelainan gen autosom resesif, pada gen kromosom ke-16 pada alfa
salah satu dari empat rantai asam amino yang membentuk hemoglobin,
membentuk sel darah merah yang normal, sehingga sel darah merah
mudah rusak atau berumur pendek kurang dari 120 hari dan terjadilah
xxxix
dinyatakan sebagai masalah kesehatan dunia.
B. Saran
berharap bagi kawan-kawan semua bisa memberi saran dan usul serta
kami mohon maaf karena kami hanyalah hamba yang memiliki ilmu dan
xl
DAFTAR PUSTAKA
PPNI. (2016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia :Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI. ----. (2017). Standar Diagnosis
keperawatan Indonesia definisi dan Indikator Edisi I Cetakan III(Revisi).
Jakarta: DPP PPNI. ----. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI.
xli
xlii