Anda di halaman 1dari 20

Asuhan Keperawatan Pada

Gangguan Penggunaan NAPZA


A.Nur Anna. AS
Pengertian
• NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif) adalah bahan/zat/obat yang apabila
masuk kedalam tubuh manusia bisa
mempengaruhi tubuh terutama pada
otak/susunan saraf pusat, sehingga
menyebabkan gangguan pada kesehatan fisik,
psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi
kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta
ketergantungan (depensi) terhadap NAPZA
Pengertian
• NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif) sering juga disebut sebagai zat
psikoaktif sehingga menyebabkan perubaha
perilaku, perasaan, dan pikiran
Pengertian
• Sindrom putus zat adalah suatu kondisi
dimana individu yang menggunakan NAPZA,
menurunkan atau menghentikan penggunaan
NAPZA sehingga menimbulkan gejala
kebutuhan biologi terhadapa NAPZA
Rentang Respon

Eksperimental Rekreasional Situasional Penyalagunaan Ketergantungan

Kondisi penggunaan saat awal yang disebabkan perasaan ingin tahu

Penggunaan zat adiktif pada waktu berkumpul dengan teman sebayanya

Penggunaan zat sebagai upaya melarikan diri atau mengatasi masalahnya

Penggunaan zat sudah bersifat patologis, sudah mulai rutin dan > 1 bulan

Penggunaan zat yang cukup berat sehingga terjadi ketergantungan fisik


dan psikologis
Dampak yang ditimbulkan
• Overdosis
Pengertian
Overdosis opioid adalah menggunakan zat jenis
opioid dalam dosis tinggi sehingga menimbukan
toksisitas yang hebat, koma atau kematian

Overdosis adalah kondisi emergensi yang harus


segera ditangani, pertolongan medik yang segera
merupakan faktor penting bila menemukan
pasien overdosis. Overdosis juga dapat menjadi
berbahaya jika penggunaannya dua jenis atau
lebih napza.
Pengkajian Overdosis Opioid
1. Adanya riwayat pemakain morfin/ heroin/ terdapat
needle track sign
2. Tingkat kesadaran menurun
3. Tanda-tanda vital :
Respirasi hipoventilasi kurang dari 12x/menit
Heart Rate: Bradikardi, Suhu badan :hipotermia,
tekanan darah :menurun
4. Respon fisik : pupil miosos(pinpoint pupil), bibir dan
tubuh membiru,produk urin <<, edema paru,
mandibula relax , peristaltik negatif,bicara kacau
5. Gejala yang dapat mengancam jiwa: koma, kejang,
henti nafas dan henti jantung
Diagnosa Keperawatan

Pola nafas tidak efektif


Tindakan Keperawatan pasien
Overdosis Opioid

Tujuan :
1. Jalan nafas bebas dari sumbatan, kebutuhan
O2 klien terpenuhi, perfusi jaringan adekuat
2. Program pengobatan optimal
Tindakan Keperawatan Pasien
Overdosis Opioid
1. Komunikasi terapeutik: bicara tenang, kalimatsingkat
dan jelas
2. Kaji keadekuatan pernafasan, ventilasi dan
oksigensiasi dan tingkat kesadaran pasien
3. Kolaborasi pemasangan O2 100% 3-5 liter permenit
4. Observasi adanya needle track bekas suntikan pada
lengan dan kaki pasien
5. Kolaborasi : untuk ambil darah untuk analisis kimia
darah
6. Observasi TTV setiap 5 menit selama 4 jam
Tindakan Keperawatan……
7.Kolaborasi :Pertimbangkan intubasi
endotrakheal bila ragu keadekuatan
pernafasan, oksigenasi kurang dan
hipoventilasi menetap
8.Kolaborasi : pasang IVFD (NaCl 0,9% atau
dextrose 4 %) untuk mendukung tekanan
darah, mencegah koma dan dehidrasi
9.Pasang kathether untuk analisis urine untuk
menentukan jenis zat yang digunakan terakhir
10. Coba untuk mendapat riwayat penggunaan
obat dari orang lain yang ikut bersama
pasien.
Tindakan Keperawatan……
11. Kolaborasi terapi medis pemberian antidotum
naloxon :
Tanpa hipoventilasi : dosis awal 0,4mg intravena
▪ Dengan hipoventilasi : dosis awal 1,2 mg intravena
▪ Bila tidak ada respon dalam 5 menit : ulangi
sampai dosis maksimal 10 mg, bila tidak ada
perubahan, lapor konsulen
▪ Bila berespon drip naloxon diberikan I ampul dalan
500cc NaCl 0,9% atau dextrose 5% dalam 6 jam
12. Kolaborasi : terapi penunjang lainnya misalnya EKG,
foto thorax
13. Kolaborasi terapi pengobatan lainnya secara
simtomatik
Tindakan Keperawatan Kepada Keluarga

Tujuan:
1. Keluarga dapat terlibat dalam perawatan pasien
baik di rumah sakit maupun di rumah
2. Keluarga dapat menjadi sistem pendukung yang
efektif untuk pasien.
Tindakan Keperawatan Kepada Keluarga
Tindakan:
1. Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian
overdosis, jenis zat yang dikomsumsi pasien, tanda
dan gejala overdosis, proses terjadinya overdosis.
2. Jelaskan pada keluarga tentang kondisi yang harus
dirujuk :
Overdosis
penurunan kesadaran, keluar busa dari mulut,jalan
sempoyongan, penglihatan (persepsi) terganggu,
kehilangan pengendalian diri, curiga berlebihan,
melakukan kekerasan / menyerang orang lain
RUFA OVER DOSIS
Domain Intensif I Intensif II Intensif III
1 - 10 11 - 20 21 - 30
Pikiran Keinginan pakai sangat
kuat
Perasaan Putus asa
Iritabilitas
Tindakan 1. Tingkat kesadaran 1. Tingkat kesadaran 1. Tingkat kesadaran compos
koma mentis
somnolen atau apatis 2. Komunikasi koheren baik
2. Komunikasi tidak ada 2. Komunikasi terbatas verbal maupun non verbal
3.Tanda-tanda vital : serta gelisah
Respirasi hipoventilasi
: non verbal dan
3.Tanda-tanda vital (gejala
kurang dari 12 kali bicara kacau putus zat ): respirasi normal,
permenit, Heart rate 3. Tanda-tanda vital : heart rate takikardi,suhu
bradikardi, suhu badan respirasi normal, heart badan fluktuatif, tekanan
darah meningkat dari normal
hipotermia dan tekanan rate bradikardi , suhu 4.Respon fisik (gejala putus
darah menurun badan fluktuatif, zat) : pupil dilatasi,
(hipotensi) tekanan darah gooseflesh,yawning,lakrimasi,
4. Respon fisik :pupil berkeringat, rhinorea, emosi
miosis (pinpoint pupil),
hipotensi labil, nyeri abdomen, diare ,
bibir dan tubuh membiru 4. Respon fisik : pupil mual dan atau muntah dan
dilatasi tremor
TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA OVER DOSIS
Intensif I Intensif II Intensif III

•a.Komunikasi terapeutik •a) Komunikasi terapeutik •a) Kaji tingkat nyeri pasien dengan
•b) Kaji keadekuatan pernafasan, ventilasi dan menggunakan skala nyeri 1-10 (1-3 nyeri
oksigensiasi dan tingkat kesadaran pasien •b) Kaji keadekuatan pernafasan, ventilasi dan ringan , 4-7 nyeri sedang, 8-10 nyeri berat)
•c) Pasang O2 100% sesuai kebutuhan oksigensiasi dan tingkat kesadaran pasien •b) Kaji lokasi nyeri, intensitas nyeri dan
•d) Observasi adanya needle track bekas •c) Pasang O2 100% sesuai kebutuhan karakteristik nyeri
suntikan pada lengan dan kaki pasien •d) Obsevasi tanda-tanda vital setiap 4 jam •c) Diskusikan dengan klien penyebab nyeri
•e) Kolaborasi : untuk ambil darah untuk yang terjadi
•e) Observasi drip naloxon dalam IVFD NaCl
analisis kimia darah 0,9% atau dextrose 5 % 500 ml per 6 jam •d) Diskusikan pengalaman pasien dalam
•f) Observasi TTV setiap 5 menit selama 4 jam mengatasi nyeri
•f) Kolaborasi terapi medis lainnya secara
•g) Kolaborasi :Pertimbangkan intubasi simtomatik •e) Ajarkan teknik distraksi ( ngobrol,
endotrakheal bila ragu keadekuatan melakukan kegiatan yang menyenangkan)
pernafasan, oksigenasi kurang dan •f) Ajarkan teknik relaksasi tarik nafas dalam
hipoventilasi menetap •g) Obsevasi CINA setiap 4 jam
•h) Kolaborasi : pasang IVFD (NaCl 0,9% atau •h) Kolaborasi pemberian therapy analgesik
dextrose 4 %) untuk mendukung tekanan (sesuai keluhan)
darah, mencegah koma dan dehidrasi •a. Tramal 3x50 mg
•i) Pasang kathether untuk analisis urine •b. Jika perlu , injeksi diazepam 1 ampul IM
untuk menentukan jenis zat yang digunakan atau IV.
terakhir •i) Libatlan pasien dalam terapi modalitas
•j) Pasien dipuasakan untuk menghindari
aspirasi
•k)Coba untuk mendapat riwayat penggunaan
obat dari orang lain yang ikut bersama
pasien.
•l) Kolaborasi terapi medis pemberian
antidotum naloxon
Dokumentasi
A. Alasan masuk :
 Keinginan sendiri  Rujukan instansi lain / RS
 Paksaan orang tua / Keluarga  Kiriman kepolisian
 Rujukan praktek dokter  Lain-lain..............

B. Keadaan saat masuk :


 Gejala putus zat/withdrawal  Intoksikasi zat aditif
 Over dosis  Lain-lain........

C. Pemakaian terakhir :
 Jenis zat...............  Waktu pemakaian terakhir..........
 Cara pemakaian...............  Jumlah pemakaian.............
• Tingkat kesadaran…………………
• TTV : Heart Rate : Tekanan darah :
Respiratory rate: Suhu :
• Ukuran Pupil……………
Masalah Keperawatan :
Evaluasi
Pasien Keluarga
1.Evaluasi keadaan umum 1. Mengidentifikasi tanda
pasien,tingkat kesadaran dan gejala overdosis
meningkat . 2. pasienMenyebutkan
2.Selain itu,berdasarkan tentang masalah yang
observasi pasien dialami keluarga dalam
menunjukkan tanda-tanda merawat
vitaldalam batas normal 3. Mengidentifikasi tanda
3. Ada Komunikasi baik verbal dan gejala yang harus di
maupun non verbal rujuk
Jika
dalam 4-6 jam tidak terjadi perubahan dalam tingkat kesadaran dan respirasi
hipoventilasi pada fase intensif 1,maka pasien harus dirujuk ke ICU .

Anda mungkin juga menyukai