Anda di halaman 1dari 20

by.

Yusnita
LK 1.1. Identifikasi Masalah
Nama Guru : Yusnita,S.Pd
NO. PPG Daljab : 201500140448
Asal Institusi : SD Negeri Pusong kec. Kembang Tanjong kab. Pidie propinsi Aceh.
JENIS MASALAH YANG ANALISIS IDENTIFIKASI MASALAH
NO PERMASALAHAN DIIDENTIFIKASI
1 2 3 4

1. Pedagogik 1.1. Kompetensi Peserta 1.1.1.Perubahan kurikulum.


didik Kelas V SDN Penggantian Kurikulum membuat
Pusong dalam pendidik mengalami kesulitan untuk
memahami materi beradaptasi, latarbelakangnya ≥60 %
bidang studi IPAS pendidik SDN Pusong, kususnya
KELAS V “BAB 5. Pendidik kelas V belum mendapat
Bagaimana Kita pendalaman/ pelatihan IKM secara
Hidup dan koprehensif guna penerapan dalam
Bertumbuh proses Pembelajaran di kelas secara
Topik A: Bagaimana maksimal, dengan demikian pada awal
Bernapas
Membantuku penerapannya.
Melakukan Aktivitas ❖ Adaptasi yang dituntun segera dan
Sehari-hari?” koprehensif kepada Pendidik dan
Persentasenya 50%
dibawah Kriteria peserta didik yang di analisis pada
Ketuntasan SDN Pusong Kelas V adalah:
Minimal,indikasi ini

1
by.Yusnita
berdasarkan dari hasil a. Pendekatan pembelajaran yang awalnya
proses penilaian. berbasis tema, berubah menjadi lebih fokus
pada literasi.
b. Muatan bidang studi,pada kurikulum 2013,
pelajaran IPA dan IPS dipisah. Pada
kurikulum Merdeka prototipe pelajaran IPA
dan IPS digabung.

c. Pada kurikulum baru, pembelajaran


dirancang berbasis project untuk
pengembangan soft skills dan karakter
peserta didik (iman, taqwa, dan akhlak
mulia; gotong royong; kebhinekaan global;
kemandirian; nalar kritis; dan kreatifitas).
d. Pembelajaran berfokus pada materi esensial
supaya alokasi waktunya cukup untuk
melakukan pembelajaran yang mendalam
bagi kompetensi dasar seperti literasi dan
numerasi.
e. Pendidik mengajar sesuai dengan
kemampuan peserta didik dengan
istilah teaching at the right level
(penyesuaian dengan konteks dan muatan
lokal ),dilakukan dengan lebih fleksibel.
2
by.Yusnita

1.1.2. Perubahan kurikulum baru pasti


ada dampak Positif dan
negatifnya bagi pendidik pada
SDN Pusong, khususnya Guru
wali kelas V.

Sebaik apapun kurikulum baru yang


dikembangkan, jika ujung tombaknya
yaitu pendidik tidak mampu
mengimplementasikan secara
koprehensif dalam proses Pembelajaran
yang baik maka kurikulum tersebut
tidak bisa berjalan lancar dan
konsekwensinya kepada kemampuan
peserta didik yang rendah.
❖ Dampak Positif Pergantian
Kurikulum , adalah:
a. Kurikulum Merdeka melengkapi
kekurangan yang ada pada kurikulum
2013 sebelumnya.

3
by.Yusnita
b. Penyesuaian dengan tuntutan
perubahan abad 21 zaman Era
melenial, Era digitalisasi.
❖ Dampak Negatif dari Perubahan
Kurikulum adalah:
a. Tidak tercapainya target pendidikan di
awal penerapan.
Kebiasaan disebabkan Guru sebagai
pendidik ujung tombak dilapangan
belum mampu menerapkan kurikulum
baru secara menyeluruh. Guru harus
benar-benar memahami kurikulum baru
beserta komponen-komponennya jika
ingin menerapkannya dalam proses
pembelajaran dengan hasil capaian
yang diharapkan.
b. Fasilitas yang kurang memadai sesuai
tuntutan kurikulum prototipe ini di SDN
Pusong.

c. Sosialisasi penerapan kurikulum baru,


membutuhkan proses waktu mengapa,
belum semua guru di SDN Pusong

4
by.Yusnita
mendapatkan baik pelatihan,seminar,
workshop atau sejenisnya.
1.1.3. ± 60 % pendidik SDN Pusong
umumnya dan khususnya kelas V
belum menggunakan secara
maksimal proses pembelajar
menggunakan strategi,model dan
media bebasis Technological
Pedagogical Content
Knowledge (TPACK).

❖ Berdasarkan analisis factual


dilapangan sebagai berikut:
a. Fasilitas perangkat di sekolah kami
belum memadai.
b. Pengetahuan dan cara pengoperasian
perangkat ICT dan pemamfaatan
aplikasi-aplikasi didalamnya masih Perlu
ditingkatkam dan dipertajam lagi.

5
by.Yusnita

1.2. Rendahnya 1.2.1. Kompetensi Pendidik dalam


kreativitas manajemen kelas perlu
kemampuan peserta ditingkatkan, meliputi:
didik dalam proses
pembelajaran IPAS a. Penataan ruangan: Penataan ruangan
Kelas V BAB.5 yang baik akan membantu peserta didik
Bagaimana Kita Hidup fokus dan mudah mengikuti
dan Bertumbuh Topik pembelajaran.
A.Bagaimana Bernapas b. Penggunaan media pembelajaran:
Membantuku Penggunaan media pembelajaran yang
Melakukan Aktivitas tepat akan membantu siswa dalam
Sehari-hari? Pada SDN memahami materi pembelajaran dengan
Pusong. efesien dan efektif.
c. Penggunaan metode pembelajaran
inovasi dan efektif: Penggunaan
metode pembelajaran yang inovasi dan
efektif akan membantu siswa dalam
mengerti dan mengingat materi
pembelajaran dengan lebih baik.
d. Penggunaan strategi motivasi dan
pengawasan: Penggunaan strategi
motivasi dan pengawasan yang tepat
akan membantu siswa dalam
termotivasi untuk belajar dan

6
by.Yusnita
memahami materi pembelajaran lebih
baik.
e. Penggunaan teknik komunikasi
efektif: Penggunaan teknik komunikasi
yang efektif akan membantu pendidik
dalam menyampaikan materi
pembelajaran dengan jelas dan dapat
memahami kebutuhan siswa.

2. Literasi 2.1. Kurangnya minat 2.1.1. Analisis dari faktor internal


membaca dan penyebab rendahnya minat
perhatian Peserta membaca siswa adalah:
didik terhadap a) Kemampuan membaca, yaitu:
materi pelajaran, Peserta didik yang masih mengalami
khususnya IPAS Kelas kesulitan dalam memahami makna
V BAB 5 Bagaimana yang terkandung dalam bacaan.
Kita Hidup dan b) Kurangnya kebiasaan membaca,
Bertumbuh Topik A: yaitu:
Bagaimana Bernapas
Membantuku ✔ Peserta didik belum tumbuh
Melakukan Aktivitas kesadaran tentang pentingnya
Sehari-hari? Pada membaca buku
SDN Pusong. ✔ Peserta didik tidak meluangkan

7
by.Yusnita
waktu untuk membaca, siswa hanya
membaca adanya perintah guru,
✔ Peserta didik jarang mengunjungi
perpustakaan untuk membaca buku,
dan
✔ Peserta didik belum memiliki insiatif
untuk mencari bahan bacaan yang
dibutuhkan.
2.1.2. Analisis faktor eksternal
penyebab rendahnya minat
membaca pada peserta didik
adalah:
a) Lingkungan sekolah yang kurang
mendukung,antara lain:
✔ Peraturan program literasi belum
berjalan maksimal,
✔ Kurangnya slogan membaca di
lingkungan sekolah, dan
✔ Sekolah belum memiliki tempat khusus
untuk membaca selain di perpustakaan

8
by.Yusnita

b) Peran perpustakaan sekolah belum


maksimal,antara lain:
✔ kondisi perpustakan yang tidak
terawat,
✔ Penataan perpustakaan kurang rapi,

✔ keterbatasan buku/bahan bacaan,dan


buku referensi,
✔ sarana dalam perpustakaan sangat
tidal layak.
c) Lingkungan keluarga tidak
memotivasi pentingnya membaca.

3. Kesulitan 3.1. Peserta didik belum 3.1.1. Setiap Peserta didik mempunyai
belajar siswa adanya persiapan kemampuan belajar yang
termasuk siswa pengetahuan atau berlainan, hasil analisinya adalah:
berkebutuhan referensi awal sebelum
khusus dan mempelajari tentang a. Kemampuan awal;
masalah materi IPAS BAB 5 Peserta didik sebelum mengikuti
pembelajaran Bagaimana Kita Hidup proses pembelajaran materi Ipas yang
(berdiferensiasi ) dan Bertumbuh Topik A:
Bagaimana Bernapas akan diberikan masih kurang, ini
di kelas V SDN Membantuku - ditunjukkan dari hasil post test.
pusong-
9
by.Yusnita
berdasarkan Melakukan Aktivitas
pengalaman Sehari-hari? masih b. Kemampuan berpikir kritis;
peserta PPG Daljab sangat kurang. Peserta didik belum sadar tujuan
K1-003 2023 pendidikan, khususnya Ipas penting
saat menjalankan bagi masa depan,
tugas sebagai memahami bahwa ini mempersiapkan
Pendidik. dirinya untuk menghadapi tantangan
yang begitu kompleks dalam kehidupan,
karier dan tanggung, jawab pribadi
dimasa depannya.
Indikasi ini berdasarkan Tanya
jawab dan wawancara dengan
peserta didik secara klasikal dan
individual beberapa poit yaitu:
✔ Apa tujuan belajar disekolah bagi
dirimu?
✔ Apa Cita-cita kamu kedepannya?
✔ Apa yang ingin kamu capai belajar
disekolah?
Umumnya peserta didik Bingun
menjawabnya dan tidak ada suatu
kesimpulan yang akurat dan konsisten.
c. Lingkungan keluarga kurang
memotivasi, bahwa pentingnya
mempelajari materi Pelajaran sebelum di
pelajarinya di sekolah.
10
by.Yusnita

3.1.2.Pendidik SDN Pusong, kususnya


wali kelas V masih kurang dalam
penguasan cara-cara penerapan
Pembelajaran diferensiasi di
Kelasnya, yaitu:
Belum secara koprehensif mendalami
karakteristik peserta didik, mulai dari
sifat, minat, hingga gaya belajarnya.

3.2. Peserta didik kelas V 3.2.1. Analisis penyebab hal tersebut


kurang mampu pada peserta didik sebagai
mempresentasi hasil berikut:
proses atau produk a. Kebiasaan presentasi kurang,
dengan baik dan
lancar di depan b. Komponen Kebahasaan yang
kelasnya. dikuasai kurang.
c. Komponen penguasaan materi
pelajaran rendah,
d. Hubungan/Interaksi antara Guru dan
Siswa belum terjalin maksimal.

3.2.2. Analisis penyebab hal tersebut


pada pendidik sebagai berikut:
a. Kurangnya penerapan metode
demontrasi dan presentasi dalam
11
by.Yusnita
proses pembelajaran Ipas kelas V SD.
b. Kurang menguasai, pemelihan dan
penerapannya model pembelajaran
VAK ( Visualization, Auditory and
Kinestetics )
⮚ Karena model ini memiliki
kelebihan dalam literasi sains
sebagai pendekatannya,
sebagai berikut:
✔ Proses belajar mengajar menjadi
lebih efektif karena meng
kombinasikan ketiga gaya belajar
(visual, auditori, dan kinestetik);
✔ mengembangkan potensi siswa
yang telah dimiliki oleh pribadi
masing
-masing;
✔ Memberikan pengalaman langsung
kepada siswa;
✔ Mampu melibatkan peserta didik
secara maksimal dalam menemukan
dan memahami suatu konsep
12
by.Yusnita
melalui dalam kegiatan fisik seperti:
demonstrasi, percobaan, observasi
dan diskusi aktif;
✔ Mampu menjangkau setiap gaya
belajar siswa;
✔ Peserta didik yang memiliki
kemampuan bagus tidak akan
terhambat oleh siswa yang lemah
dalam belajar karena model ini
mampu melayani kebutuhan siswa
yang memiliki kemampuan di atas
rata-rata.
Dengan demikian peserta didik
berkerja secara tim dan lebih
memahami materi dan juga
dapat meningkatkan kemampuan
presentasinya.

4. Membangun 4.1. Lebih besar atau sama 4.1.1.Analisisnya adalah : Orang Tua / wali
relasi/hubungan dengan / ≥ 60% Peserta didik belum memahami
dengan peserta pemamfaatan buku mamfaat dan fungsi buku penghubung
penghubung antara yang diberikan kepada anaknya sebagai
didik dan orang pendidik dan orang “Media Komunikasi Pendidik dengan
tua/ wali tua peserta didik, Orang Tua”.
peserta didik. belum maksimal. ⮚ Indikasinya dari catatan buku penghubung
13
by.Yusnita
kelas V yang bagikan kepada peserta didik
setiap pulang sekolah dan dikumpulkan
setiap jam pertama masuk kelas, pada
buku tidak diparaf atau tanggapan
apapun..

4.1.2. Persentasenya ≥ 60% ,tingkat


kepedulian dan kesadaran orang tua
terhadap pendidikan formal
anaknya sangat kurang.

4.1.3. Pendidik Belum mensosialisasikan


secara langsung kepada orang tua/
wali peserta didik, mamfaat dan
fungsi buku penghubung pendidik
dan orang tua peserta didik tersebut,
hanya menyampaikan kepada peserta
didik dan di bagikan untuk diteruskan
kepada orang tuanya.

⮚ Adapun manfaat penggunaan buku


penghubung sebagai media komunikasi
dengan orang tua peserta didik pada
SDN Pusong Kec. Kembang Tanjong Kab.
Pidie prop. Aceh, yang perlu
berkordinasi dengan kepala sekolah
untuk segera disosialisasikan
fungsinya, sebagai berikut:
14
by.Yusnita

a. Sebagai alat atau sarana perantara


komunikasi,
b. Menyampaikan pesan berupa informasi,

c. pengumuman, tugas-tugas, kondisi


siswa, dan permasalahan,
d. Komunikasi menjadi mudah dan lancar,
e. Mengetahui kondisi peserta didik
disekolah,
f. Melatih sikap disiplin dan kemampuan
menulis peserta didik, dan
g. Menambah semangat berkomunikasi
dan lebih inten.

5. Materi terkait 5.1. Lebih dari 70 % Orang 5.1.1.Analisisnya adalah :


Literasi tua / wali peserta Berdasarkan observasi dan wawancara
numerasi, didik SDN Pusong dengan kepala sekolah
Advanced khususnya kelas V ( termasuk berdomisili
material, keliru dalam ditempat),beberapa tokoh desa dan
miskonsepsi, memahami konsep komite sekolah,serta Tanya jawab
HOTS. literasi dan numerasi
bagi anak-anaknya.
15
by.Yusnita
dengan peserta didik sendiri, sebagai
berikut:

a. "Literasi dan numerasi menjadi


tanggung jawab sekolah, bukan
keluarga". Orang Tua Peserta didik
berasumsi dirumah sebagai tempat
tumbuh kembang fisik anak-anaknya
saja, bukan sumber pembelajaran
informal yang sangat potensial
meningkatkan kemampuan literasi dan
numerasi peserta didik sejak dini.

b. “Orang tua bahwa dengan


menjadwalkan secara rutin
membaca dan berhitung bagi
anak-anaknya, pendidikan literasi
dan numerasi telah berjalan dengan
benar dan sesuai dengan harapan”,
ini pun ± 30 % orang tua yang membuat
penjadwalan anak-anaknya membaca
dan berhitung selepas magrib,
selebihnya sangat kurang
memperhatikan hal tersebut.
Padahal, apa yang dirasakan oleh
peserta didik adalah sebuah kegiatan

16
by.Yusnita
rutin yang terkesan membosankan.
Kadang peserta didik merasa
melakukan kegiatan ini semata- mata
karena ingin patuh terhadap apa yang
disampaikan dan diajarkan oleh orang
tua mereka.
6. Pemahaman/ 6.1. Pendidik belum 6.1.1. Pendidik belum maksimal memiliki
pemanfaatan maksimal pengetahuan teoritis dalam
model - model menganalisis memahami,penguasaan tentang
pembelajaran kesesuaian model efektivitas dan penerapan
inovatif pembelajaran inovatif model-model pembelajaran
berdasarkan dan penerapannya inovatif, sebagai berikut:
karakteristik berdasarkan
materi Ipas kelas V karakteristik materi A. Problem Based Learning (PBL).
dan peserta didik IPAS Kelas V BAB 5 Adapun kelebihan model pembelajaran
pada SDN Pusong. Bagaimana Kita Hidup PBL ini, menurut Aris Shoimin, (2014).
dan Bertumbuh Topik Sebagai berikut:
A: Bagaimana
Bernapas a. Peserta didik didorong untuk memiliki
Membantuku kemamuan memecahkan masalah dalam
Melakukan Aktivitas situasi nyata;
Sehari-hari? yang b. Peserta didik memiliki kemampuan
akan dipelajari. membangun pengetahuannya sendiri
melalui aktivitas belajar;
c. Pembelajaran berfokus pada masalah
sehingga materi yang tidak ada
hubungannya tidak perlu dipelajari oleh
17
by.Yusnita
peserta didik. Hal ini mengurangi beban
peserta didik dengan menghafal atau
menyimpan informasi;
d. Terjadi aktivitas ilmiah pada peserta
didik melalui kerja kelompok;
e. Peserta didik terbiasa menggunakan
sumber-sumber pengetahuan, baik dari
perpustakaan, internet, wawancara, dan
observasi;
f. Peserta didik memiliki kemampuan
menilai kemajuan belajarnya sendiri;
g. Peserta didik memiliki kemampuan untuk
melakukan komunikasi ilmiah dalam
kegiatan diskusi atau presentasi hasil
pekerjaan mereka.

B. Projek project- based learning


( PjBL ).
Adapun kelebihan model pembelajaran
PjBL ini, Menurut Sumarni, (2015). Sebagai
berikut:
a. Meningkatkan motivasi belajar
peserta didik;
b. Meningkatkan kemampuan peserta
18
by.Yusnita
didik dalam belajar secara kooperatif
maupun kolaboratif;
c. Meningkatkan kreativitas peserta didik;
d. Meningkatkan kemampuan
akademik peserta didik;
e. Meningkatkan kemampuan
komunikasi peserta didik. Karena
peserta didik dituntut untuk bekerja
bersama dengan orang lain;
f. Meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah, kemampuan
manajemen dan kemampuan
mengkoordinasi sumber belajar:
g. Menciptakan lingkungan belajar
yang menyenangkan bagi peserta
didik.
C. Model Pembelajaran VAK
(Visualization, Auditoy, and
Kinestetics).
Adapun kelebihan model
pembelajaran VAK menurut
Zainurrohmah, ( 2016). Sebagai
berikut:
a. Proses belajar mengajar menjadi lebih efektif

19
by.Yusnita
karena mengkombinasikan ketiga gaya belajar
(visual, auditori, dan kinestetik);

b. Mengembangkan potensi siswa yang telah


dimiliki oleh pribadi masing-masing;

c. Memberikan pengalaman langsung kepada


peserta didik;

d. Mampu melibatkan peserta didik secara


maksimal dalam menemukan dan memahami
suatu konsep melalui kegiatan fisik seperti
demonstrasi, percobaan, observasi dan diskusi
aktif;

e. Mampu menjangkau setiap gaya belajar


siswa;

f. Peserta didik yang memiliki kemampuan


bagus tidak akan terhambat oleh peserta didik
yang lemah dalam belajar karena model ini
mampu melayani kebutuhan peserta didik yang
memiliki kemampuan di atas rata-rata.
Dengan demikian peserta didik berkerja
secara tim dan lebih memahami materi dan
juga dapat meningkatkan kemampuan
presentasinya.

20

Anda mungkin juga menyukai