Anda di halaman 1dari 20

Psychological First Aid

Bagian 2
Center for Public Mental Health Fakultas Psikologi UGM
2020
LOOK (LIHAT)

Periksa keamanan

Periksa adanya kondisi gawat darurat

Periksa orang-orang dengan reaksi stres yang


sangat serius
Periksa Keamanan

Jenis Bahaya apa yang terjadi?


Apakah keberadaan Anda membahayakan diri dan orang lain?

● Jika Anda tidak yakin akan keamanan jangan membantu, carilah


bantuan orang lain
● Berkomunikasilah pada jarak yang aman
Periksa Adanya Kondisi Gawat Darurat

Apakah ada orang yang mengalami kecelakaan?


Apakah ada yang membutuhkan pertolongan?
Bantuan apa yang tersedia?

● Ketahuilah peran Anda


● Cobalah minta bantuan untuk individu berkebutuhan khusus
● Rujukan individu yang mengalami cedera untuk diberikan
perawatan
Periksa Orang-orang dengan Reaksi
Stres yang Sangat Serius

Ada berapa orang dan di mana?


Apakah semua orang dalam keadaan tidak dapat bergerak,
terkejut, linglung, atau tertekan secara psikologis?

● Pertimbangkan individu yang paling butuh menerima PFA


Orang yang Membutuhkan Perhatian Khusus
● Anak dan remaja
Terutama mereka yang terpisah dari orang tua / pengasuhnya
● Orang dengan kondisi medis tertentu atau disabilitas
Penyakit kronis, lansia, hamil atau dengan balita, difabel, kesulitan melihat/mendengar
● Orang memiliki risiko diskriminasi atau kekerasan
Perempuan, tenaga kesehatan, orang yang baru saja melakukan perjalanan dari luar
kota, kelompok etnis atau agama, orang dengan mental disabilitas
Reaksi Distres terhadap Situasi Krisis
• Gejala fisik (gemetar, sakit kepala, kelelahan, kehilangan nafsu makan, dan rasa sakit)
• Kecemasan dan ketakutan
• Menangis, meratap, dan sedih
• Merasa bersalah, merasa malu (karena selamat)
• Bahagia (karena selamat)
• Waspada, mudah terkejut
• Marah dan sensitif
• Tidak dapat bergerak
• Disorientasi, bingung, linglung
• Merasa bingung
• Tidak dapat merawat diri
Membantu Individu yang Tertekan
1. Mayoritas manusia akan pulih seiring berjalannya waktu, terutama ketika kebutuhan
dasarnya telah dipenuhi.
2. Untuk individu yang mengalami tekanan yang parah akan membutuhkan:
• Pastikan mereka tidak sendiri
• Pastikan mereka berada dalam kondisi yang aman, hingga mendapatkan bantuan
dari orang lain
LISTEN (DENGAR)
Memulai kontak

Menanyakan kebutuhan dan kekhawatiran

Mendengarkan dan membantu untuk tenang


Memulai Kontak

• Dekati dengan penuh penghormatan


• Perkenalkan diri dengan baik (diri Anda dan tim)
• Tanya apakah ada yang bisa dibantu
• Bantu orang tersebut untuk merasa nyaman
• Coba untuk membuat orang yang membutuhkan dukungan dalam kondisi yang aman
Menanyakan Kebutuhan dan Kekhawatiran

• Walaupun orang yang membutuhkan dukungan telah jelas menunjukkan


kebutuhannya, tetap tanyakan apa yang menjadi kebutuhan mereka
• Temukan kebutuhan yang menjadi prioritas orang tersebut, apa yang paling penting
bagi mereka
Mendengarkan dan Membantu untuk Tenang

• Tetaplah dekat dengan orang yang membutuhkan dukungan


• Jangan memaksa untuk berbicara atau bercerita
• Mendengarkan ketika mereka ingin bercerita
• Jika mereka sangat tertekan, bantu untuk menenangkan diri dan memastikan mereka
tidak sendiri
Membuat Orang Lain Merasa Tenang
1. Jagalah nada suara untuk tetap lembut dan tenang
2. Pertahankan kontak mata
3. Yakinkan mereka bahwa mereka dalam keadaan aman dan anda berada di sisi mereka
untuk membantu

Jika seseorang merasa “lepas dari realita”, bantu mereka untuk


- Menyadari diri (merasakan kaki masih menyentuh tanah, meminta mereka untuk
menyentuh pangkuan mereka
- Menyadari sekelilingnya (bantu untuk merasakan hal-hal di sekitarnya)
- Menyadari pernapasannya (bantu untuk fokus pada pernafasan dengan perlahan)
Mendengarkan Aktif

Dengarkan mereka dengan penuh


perasaan melalui:
Mata -- memberikan perhatian secara
utuh, tidak teralihkan
Telinga -- dengarkan dengan seksama
hal-hal yang penting bagi mereka
Hati -- dengan perhatian dan
menunjukkan rasa hormat
Teknik Mendengarkan Aktif

Empati

• Berusaha memahami dan memproyeksikan diri di


pengalaman orang yang membutuhkan dukungan

Parafrase

• Mengungkapkan kembali apa yang disampaikan dengan


cara atau bahasa sendiri tanpa mengubah makna
Prinsip Mendengarkan Aktif

Gunakan pertanyaan terbuka

Refleksi emosi

Berikan respon verbal & non verbal

Hindari memotong cerita/pembicaraan

Berikan waktu
Komunikasi yang Baik
Hal yang BOLEH diucapkan dan dilakukan:
• Temukan tempat yang tenang untuk bicara • Berikan informasi dengan cara yang mudah
dan minimalkan distraksi dari luar dipahami, buat sesederhana mungkin
• Usahakan tetap dekat, tetap jaga jarak yang
dianggap pantas atau layak, tergantung • Akui perasaan mereka tentang apapun
pada umur, gender dan budaya mereka yang mereka rasakan, kehilangan mereka
• Biarkan mereka tahu kalau Anda “saya ikut prihatin”
mendengarkan, misalnya • Hormati privasi mereka. Tetap jaga
menganggukkan kepada dan berkata
“hmmmm” kerahasiaan, terutama ketika mereka
mengungkapkan kejadian atau hal yang
• Sabar dan tetap tenang
sangat pribadi.
• Menyediakan informasi yang aktual.
Jujurlah tentang apa yang Anda tahu dan • Akui kekuatan mereka dan dukung
tidak tahu, “saya tidak tahu soal itu, tapi mereka untuk menolong dirinya
saya akan berusaha untuk mencari sendiri.
informasinya”
Komunikasi yang Baik
Hal yang TIDAK BOLEH diucapkan dan dilakukan:
• Jangan memaksa mereka untuk • Jangan mengarang apa yang anda tidak
menceritakan kisahnya tahu
• Jangan memotong atau memburu • Jangan gunakan terminologi teknis atau
kisah seseorang terminologi yang tidak mereka pahami
• Jangan berikan opini atas situasi mereka, • Jangan ceritakan tentang kisah orang lain
dengarkan saja • Jangan ceritakan tentang
• Jangan sentuh seseorang jika anda tidak permasalahan anda
yakin hal tersebut pantas atau layak • Jangan berikan janji palsu atau jaminan
untuk dilakukan yang tidak jelas
• Jangan menghakimi atas apa yang mereka • Jangan merasa bahwa anda harus
lakukan atau tidak lakukan atau atas apa mengatasi masalah untuk mereka
yang mereka rasakan. “kamu seharusnya • Jangan abaikan kekuatan/potensi mereka
tidak perlu merasa seperti itu” atau “kamu dan perasaan bahwa mereka mampu
seharusnya beruntung masih bisa menolong dirinya sendiri
selamat”.
Referensi
• John Hopkins University. RAPID Psychological First Aid Training.
• World Health Organization. (2013). Psychological First Aid:
Facilitator’s Manual for Orienting Field Workers. Geneva

Anda mungkin juga menyukai