Anda di halaman 1dari 3

Hukum Bisnis Internasional

BAB I
Pengantar
1. Pengertian Hukum Perdagangan Internasional
A. Perdagangan atau transaksi yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain
atau pemerintah suatu negara dengan negara lain sesuai dengan
kontrak/kesepakatan yang mereka buat
B. Maka HPI adalah hukum yang mengatur mengenai perdagangan internasional
C. Para pihak berusaha agar kontrak yang mereka buat tunduk pada negaranya
masing2.
D. Perdagangan internasional terdiri dari : Perdagangan barang (GATT) dan
perdagangan jasa (GATS, misalnya asuransi, perbankan, dan pasar modal).
2. Latar Belakang Perdagangan Internasional
A. Karena adanya perbedaan SDA, kualitas SDM, keadaan ekonomi, iklim,
geografis,dsb.
B. Teori Keunggulan Sebagai Daya Saing
- Keunggulan mutlak: Ketika suatu negara bisa memproduksi barang/jasa yang
tidak diproduksi oleh negara lain.
- Keunggulan komparatif: Suatu negara dapat memproduksi suatu barang/jasa
dengan biaya lebih rendah.
- Keunggulan kompetitif: Kondisi dimana suatu perusahaan dapat memiliki
kinerja lebih tinggi disbanding perusahaan lain dalam pasar yang sama
- Keunggulan inovatif : Keunggulan untuk menciptakan atau menemukan suatu
yang baru, missal strategi bisnis baru
3. Unsur Kontrak Internasional
a. Kebangsaan yang berbeda
b. Para pihak memiliki domisili hukum yang berbeda
c. Hukum yang dipilih adalah hukum asing, termasuk aturan2/prinsip2 hukum
asing yang dipilih dalam kontrak tsb
d. Penyelesaian sengketa di luar negeri
e. Pelaksanaan kontrak di luar negeri
f. Penandatangan di luar negeri
g. Objek perdagangan di luar negeri
h. Bahasa asing dalam kontrak
i. Mata uang asing yang disepakati dalam kontrak
4. Hukum yang Mengatur
A. Nasional
- KUH Perdata Buku III
- KUHD
- UU No. 7 tahun 2014 tentang perdagangan (pasal 1 > perdangangan dalam
negeri, luar negeri, dan perbatasan )
- UU No. 19 tahun 2016 tentang ITE
B. Internasional
- CISG
- UNIDROIT
- UNCITRAL
5. Kontrak perdagangan internasional
- Convention on the international sales of goods
- Kontrak asuransi
- Kontrak L/C
- Kontrak pengangkutan (Transportation/shipping contract)

BAB II
CISG
1. Sejarah
- Merupakan konvensi PBB tentang perdagangan internasional (Jual-Beli)
barang internasional (Vienna Convention)
- Disahkan pada Konvensi PBB di Vienna pada 11 April 1980, pemberlakuannya
berbeda di masing2 negara
- Memperbolehkan kontrak tidak tertulis
2. Latar Belakang
- Meningkatnya transaksi perdagangan internasional
- Perbedaan system hukum di dunia
- Kekurangan dua konvensi den haag 1964 : Abstrak dan rumit, Menonjolkan
tradisi hukum eropa continental
3. Materi CISG
A. Bab I Ketentuan Umum
B. Bab II Kewajiban Penjual
C. Bab III Kewajiban Pembeli
D. Bab IV Peralihan Risiko
E. Bab V Ketentuan2 umum tetang kewajiban penjual dan pembeli
F. Bab VI Penutup
4. Ruang Lingkup CISG
A. Pasal 1 ayat (1) CISG : Konvensi ini berlaku untuk : (a) negara penandatangan dan
(b) apabila peraturan hukum perdata internasionalnya mengarah kpd pelaksanaan
hukum dari negara penandatangan
B. Konvensi ini berlaku bagi :
- Perjanjian jual beli antara A dengan B yang tempat bisnisnya merupakan
contracting state
- Perjanjian jual beli antara A dengan B bukan contracting state namun
peraturan hukum perdata internasionalnya mengarah ke sana
- Perjanjian jual beli antara A dan B yang bukan contracting state namun
mereka memberlakukan perjanjian tersebut
C. Pasal 95 CISG
Negara dapat mengecualikan dari pasal 1 ayat (1) sub b
5. Pilihan hukum yang digunakan
a. Hukum yang dipilih oleh para pihak
b. Lex loci contractus
c. The most characteristic connection = negara dengan prestasi paling spesifik
d. The most significant relationship = kecenderungan negara yang memilih =
kontrak dengan bahasa Indonesia, mata uang rupiah, hkm indonesia dipakai

Anda mungkin juga menyukai