Laporan Akhir Asistensi Mengajar - Annisa Ayu Shafira - 180110210054
Laporan Akhir Asistensi Mengajar - Annisa Ayu Shafira - 180110210054
180110210054
Sastra Indonesia
ANGKATAN 6
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2023
1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PROGRAM KAMPUS MENGAJAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan akhir kegiatan serta diberikan kelancaran dalam
pelaksanaan kegiatan Asistensi Mengajar di SMPN 4 Jatinangor selama kurang lebih
empat setengah bulan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
baginda kita, nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing kita dengan segala
petunjuk-Nya dari zaman jahiliyah hingga zaman ini. Laporan akhir ini disusun untuk
memenuhi serta mempertanggungjawabkan partisipasi penulis dalam kegiatan
Merdeka Belajar Kampus Merdeka Program Asistensi Mengajar Internal Unpad yang
dilaksanakan di SMP Negeri 4 Jatinangor.
Dalam penyusunan laporan akhir ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah mendukung keberlangsungan serta kelancaran kegiatan
Asistensi Mengajar mulai dari awal kegiatan hingga penyusunan laporan akhir selesai,
diantaranya :
4
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………………2
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..3
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………….6
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………8
C. Tujuan…………………………………………………………………………..………8
D. Manfaat / Kegunaan……………………………………………………………………8
A. Analisis Situasi…………………………………………………………………………10
B. Perencanaan Program…………………………………………………………………11
A. Persiapan KBM………………………………………………………………………..13
B. Pelaksanaan kbm………………………………………………………………………14
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..19
B. Saran………………………………………………………………………………….19
LAMPIRAN
Dokumentasi Kegiatan…………………………………………………………………………..20
5
BAB I
PENDAHULUAN
Kampus Mengajar merupakan salah satu bagian dari program Kampus Merdeka
dengan mengangkat tema Merdeka Belajar Kampus Mengajar. Program Kampus
Mengajar ini melibatkan mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi dengan berbagai
macam latar belakang pendidikan guna membantu proses kegiatan belajar mengajar di
sekolah khususnya sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di seluruh Indonesia
yang masih terakreditasi C di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), Sembari
memberikan kesempatan terhadap mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri
melalui aktivitas diluar kampus atau kelas perkuliahan selama kurun waktu satu
semester. Mahasiswa dapat mengembangkan keahliannya terutama dalam hal
kepemimpinan, kreativitas dan keterampilan interpersonal lainnya dengan
pengalaman Kampus Mengajar. Selain itu, Kampus Mengajar juga berupaya
menyebarkan pendidikan secara merata di Indonesia (Sohrabi, 2020).
Jika berbicara perihal pendidikan, maka akan erat kaitannya dengan proses kegiatan
belajar yang dilakukan setiap manusia jika ia menduduki bangku Sekolah Dasar
hingga perkuliahan. Belajar merupakan kegiatan seumur hidup yang akan terus
dilakukan oleh setiap insan manusia. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir
hayat (Nirwana: 2020), dari mulai belajar duduk, berlari, membaca, hingga belajar
mengenai ilmu pengetahuan dari berbagai bidang studi seperti; matematika, IPA, IPS,
dst. Dengan belajar, seseorang dapat meningkatkan kepandaian dan kualitas dirinya.
Berdasarkan Kamus besar Bahasa Indonesia secara etimologi belajar memiliki arti
“berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu” dengan belajar akan menghasilkan
orang yang terpelajar.
Pada saat ini, kegiatan belajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan lebih mudah
didapatkan dengan menggunakan kemajuan teknologi yang semakin hari semakin
6
berkembang. Hal tersebut dapat dilihat saat pandemi COVID 19 melanda, dimana
banyak sektor yang terdampak salah satunya adalah sektor pendidikan yang
menyebabkan pembelajaran dilakukan secara daring. Walaupun masa peralihan sudah
mulai membaik dan bangkit, namun pemerintah masih terus berupaya meningkatkan
kualitas program dalam bidang pendidikan salah satunya melalui program yang
diinisiasi oleh kemdikbudristek dalam ranah perguruan tinggi, yaitu program Merdeka
Belajar Kampus Merdeka khususnya bidang Asistensi Mengajar/Kampus Mengajar.
Selain manfaat yang telah disebutkan diatas, program ini juga dapat dikonversi dalam
SKS yang setara dengan 20 SKS. Oleh karena itu, penulis memiliki ketertarikan untuk
mengikuti program Asistensi Mengajar di SMP Negeri 4 Jatinangor. Dalam laporan
ini menjelaskan mengenai keberlangsungan kegiatan program Asistensi mengajar di
SMP Negeri 4 Jatinangor serta saran yang dapat diberikan oleh penulis.
7
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis situasi dan perencanaan program Asistensi Mengajar di
SMP Negeri 4 Jatianangor?
2. Bagaimana persiapan, pelaksanaan, dan hasil program Asistensi Mengajar di
SMP Negeri 4 Jatianangor/
1.3 Tujuan
1. Mempertanggungjawabkan keikutsertaan dalam program Asistensi Mengajar
Angkatan 6
2. Memaparkan analisis situasi, perencanaan program, tahap persiapan,
pelaksanaan, dan hasil dari asistensi mengajar di SMP Negeri 4 Jatinangor
3. Mengukur sejauh Mengukur sejauh mana keberhasilan program Asistensi
Mengajar khususnya di SMP Negeri 4 Jatinangor
4. Menyampaikan rekomendasi dan usulan perbaikan baik untuk kegiatan
belajar mengajar yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Jatinangor maupun
program Asistensi Mengajar.
5. Membuka peluang kerjasama bagi sekolah-sekolah di sekitar lokasi Unpad
untuk mengembangkan proses pembelajaran di kelas oleh peserta program
asistensi mengajar
9
BAB II
ANALISIS SITUASI DAN PERENCANAAN PROGRAM
SMP Negeri 4 Jatinangor adalah sekolah yang tergolong masih baru. Belum genap
sepuluh tahun semenjak sekolah ini didirikan. Sekolah ini berada di desa Jatimukti,
Kec. Jatinangor. Sekolah ini didirikan dekat industri dan dana pembangunan sekolah
inipun sebagiannya adalah sumbangan dari pabrik. Karena masih baru, fasilitas yang
dimiliki dan sistem tata usahanya belum baik. Akibat dari kurangnya ruang kelas yang
dimiliki.
Sekolah ini masih menggunakan sistem dua shift. Sebagian siswa dijadwalkan untuk
sekolah pagi pada pukul 6.30-11.15. Pada shift siang siswa dijadwalkan sekolah pukul
11.15- 16.30. Hal ini menyebabkan jam pembelajaran bagi siswa yang shift siang
menjadi kurang efektif karena sudah dalam kondisi yang tidak fokus. Ditambah lagi
sekolah ini tidak memiliki fasilitas bel sekolah sehingga anak-anak seringkali tidak
memperhatikan kapan harus masuk dan kapan harus istirahat. Mereka rata-rata hanya
mengandalkan guru yang harus memanggil-manggil mereka sebelum masuk di jam
istirahat. Seringkali banyak anak-anak yang telat masuk kelas dan menyebabkan
jadwal kegiatan belajar mengajar menjadi mulur.
Gedung dan ruangan yang dimiliki juga sangat apa adanya. Sekolah ini hanya terdiri
dari 3 gedung. Yang satu adalah gedung untuk ruang guru, ruang kepala sekolah,
dapur, toilet guru. Yang kedua gedung yang terdiri dari lima ruang kelas. Yang
terakhir adalah gedung untuk kantin, kelas, dan toilet murid yang sangat kotor. Tidak
ada ruang tata usaha (TU) dan tidak ada ruang bimbingan konseling (BK). Oleh sebab
itu anak yang membutuhkan bimbingan konseling tidak mendapatkan tempat yang
layak untuk melakukan konseling. Sedangkan ketidakadaannya ruang TU
menyebabkan masalah yang sebenarnya sepele namun terasa sangat krusial. Ketika
sedang mengajar seringkali kami kesulitan untuk meminta spidol atau mengisi tinta
10
ketika dibutuhkan.
Selain fasilitasnya yang terbatas. Sumber daya manusia (SDM) di sekolah ini juga
sangat kurang. Sekolah ini memiliki tenaga pengajar yang sangat kurang. Bahkan
sekolah ini hanya memiliki satu guru yang mengajar mata pelajaran olahraga.
Sehingga jadwal dari guru tersebut menjadi sangat padat karena mengajar semua
kelas dari pagi hingga sore.
Meskipun begitu guru-guru yang ada di sekolah ini memiliki loyalitas yang sangat
tinggi pada sekolah. Dengan dipimpin oleh Bu Ida sebagai kepala sekolah yang sangat
baik dalam menjalankan tugasnya. Setiap Jum’at guru-guru selalu mengadakan rapat
untuk mencari berbagai solusi dari setiap permasalahan yang ada. Loyalitas guru-guru
dan solidaritas mereka perlahan-lahan memajukan sekolah ini. Sebagai mahasiswa
yang kami lakukan adalah membantu guru-guru untuk memajukan sekolah ini. Salah
satu caranya adalah dengan berkontribusi pada saat menyelenggarakan milad sekolah
kemarin.
12
BAB III
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN HASIL
Persiapan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh penulis sebelum kegiatan
mengajar adalah penerimaan materi yang diberikan oleh dosen-dosen dari pihak
universitas. Pematerian diadakan dalam dua sesi selama dua hari. Di hari pertama
materi yang diberikan adalah mengenai ‘Tiga Elemen Utama Pembelajaran’, ‘Science
Of Learning’, dan ’Pendidikan dan Teknologi’. DIi hari kedua penulis diberikan
pelatihan materi berupa ‘Model-model Pendekatan Pembelajaran’, P’elatihan
Pembuatan Rencana Pembelajaran’, dan ‘Metode Pembelajaran Active Learning’. Di
hari pertama metode pelatihan yang diajarkan hanya berupa pemberian materi namun
di hari kedua. Penulis ditugaskan untuk membuat RPP dan mempraktekannya kepada
teman-teman mahasiswa lainnya.
Adapun persiapan kegiatan siswa yang berdasar pada kurikulum P5 yang dilakukan
oleh penulis sebelum kegiatan belajar dimulai adalah berdiskusi dan berkoordinasi
dengan guru pamong atau guru-guru pengajar lainnya terkait kegiatan seperti apa
yang ingin dilakukan pada kegiatan tersebut. Kemudian setelah mengetahui kegiatan
apa yang akan dilakukan pada jadwal kegiatan siswa penulis berasama rekan
mahasiswa lainnya mendiskusikan lebih lanjut mengenai bahan serta metode ajar
13
seperti apa yang sekiranya tepat untuk pembelajaran kali ini. Biasanya kegiatan P5
pada siswa lebih berbentuk kepada kegiatan praktek dengan tujuan menyalurkan
minat serta bakat yang dimiliki oleh siswa namun tetap berlandaskan pada kurikulum
P5. Setelah berkoordinasi dengan semua pihak penulis menyiapkan kamera untuk
mengabadikan momen seperti yang sudah di perintahkan para guru dan mengarahkan
para siswa akan kegiatan apa saja yang harus dilakukan pada saat jam pembelajaran
berlangsung. Setelah menerangkan rangkaian kegiatannya menggunakan spidol dan
papan tulis kemudian penulis mulai mengawasi dan memberikan aspirasi kepada
anak-anak yang sedang mengerjakan produk P5 mereka.
Pada kegiatan-kegiatan di luar jam pelajaran seperti Maulid Nabi dan Milad Sekolah,
penulis dan teman-teman mahasiswa lainnya melakukan briefing bersama guru-guru
pada rapat rutin setiap hari Jum’at untuk menentukan pembagian kerja dan konsep
dari acara secara berssama-sama. Lalu kemudian setelah selesai rapat para mahasiswa
melakukan rembukan kembali untuk membagi porsi kerja yang sudah diberikan
kepada mahasiswa. Koordinasi selama acara berlangsung dilakukan melalui grup
WhatsApp yang terdiri dari guru-guru panitia dan mahasiswa.
Proses pembelajaran baik bagi siswa maupun guru tidak hanya dilaksanakan di dalam
kelas, melainkan juga di luar kelas. Pada beberapa kegiatan siswa seringkali
diarahkan untuk membuat produk kewirausahaan dan memamerkannya di lapangan.
Misalnya pada kegiatan ulang tahun sekolah yang ke-6 kemarin. Untuk seminggu
penuh para siswa dibebaskan dari KBM dan diarahkan untuk membuat produk
makanan atau minuman yang nantinya dapat dijual pada bazar yang akan
diselenggarakan di ulang tahun sekolah. Pada prosesnya penulis terlibat untuk
mengarahkan para siswa untuk mewujudkan ide mereka. Mulai dari brainstorming,
15
pembuatan produk, presentasi produk, dan pembuatan video promosi. Dalam
prosesnya penulis tidak diperintahkan secara khusus metode apa yang harus
digunakan dalam mengawasi anak-anak. Oleh karena itu penulis diharuskan secara
kreatif mencari metode sendiri untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Penulis
memutuskan untuk mengumpulkan referensi dari internet untuk kemudian diberikan
kepada anak-anak sebagai bahan inspirasi. Sedangkan pada pelaksanaan bazar atau
pada hari puncak acara penulis berperan sebagai MC di acara ulang tahun tersebut.
Pada saat pelaksanaan acara-acara di luar KBM seperti misalnya Maulid Nabi dan
Milad sekolah biasanya mahasiswa mengambil alih beberapa peran seperti misalnya
menjadi seksi dokumentasi, menjadi MC, menjadi operator, menjadi LO dan masih
banyak lainnya. Penulis sendiri ketika acara Milad berlangsung berperan sebagai seksi
dokumentasi begitu juga pada saat pemilihan ketua osis. Penulis berperan
mengabadikan momen-momen dari awal kegiatan sampai akhir berupa video dan
gambar. Lalu kemudian setelahnya file tersebut di backup di Google Drive dan
disebarkan via grup WhatsApp. Sedangkan pada saat Milad Sekolah penulis
dipasangkan dengan rekan mahasiswa penulis yaitu Natanael untuk menjadi MC di
acara ulang tahun sekolah tersebut. Pada mulanya peran MC sebenarnya bukanlah
untuk penulis melainkan Natanael dengan salah satu siswa SMP Negeri 4 Jatinangor.
Namun di tengah acara siswa tersebut digantikan karena kurang dapat mengimbangi
Nael mengingat rentang umur yang sangat jauh. Oleh karena itu penulis mengambil
alih peran tersebut. Respon yang diberikan sangat positif baik dari teman-teman
maupun guru-guru.
Rekomendasi lain yang dapat penulis sampaikan adalah untuk membenahi koordinasi
antara keempat belah pihak. Antara pihak program, pihak universitas, mahasiswa, dan
sekolah. Miskomunikasi yang terjadi menimbulkan cukup banyak masalah yang
terjadi di lapangan. Seperti misalnya mengenai perjanjian jam yang telah ditetapkan.
Dalam pembekalan dijelaskan bahwa kewajiban mahasiswa mengajar adalah 170
menit per minggu yang setara dengan satu SKS. Namun pada fakta lapangan pihak
sekolah menuntut mahasiswa untuk datang 5 kali dalam seminggu. Hal ini cukup
menyulitkan posisi mahasiswa. Bahkan setelah mencoba dikomunikasikan oleh
mahasiswa secara baik-baik pun tidak bisa karena guru-guru membandingkan
mahasiswa sekarang dengan angkatan sebelumnya yang datang ke sekolah 5 kali
dalam seminggu. Solusi yang dapat penulis tawarkan adalah komunikasi dari semua
pihak untuk membicarakan hal ini dan mengambil kesepakatan di jalan tengah.
18
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari pemaparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan asistensi mengajar
internal Universitas Padjadjaran yang diadakan selama kurang lebih 4 bulan setengah
telah terlaksanakan dengan baik. Meskipun terjadi banyak rintangan dan halangan
dalam pelaksanaannya namun pada akirnya program ini berjalan lancar sesuai yang
diharapkan. Progam Kampus Mengajar yang disediakan oleh Kemendikbudristek ini
sangat baik dan bermanfaat baik bagi para mahasiswa yang sedangmencari
pengalaman di bidang pendidikan maupun bagi para pihak sekolah itu sendiri karena
mahasiwa memberikan kontribusi mahasiswa untuk sekolah.. Oleh karena itu program
ini harus lebih dimatangkan agar kedepannya masalah-masalah yang terjadi
sebelumnya tidak terulang kembali. Penulis merasa sangat bangga karena telah
menyelesaikan program ini dengan baik dan meraskan pengalaman mengajar yang
tidak tterlupakan. Bertemu siswa-siswa dengan segala macam perbedaan kulturnya
dan bagaimana penulis harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan
menyelesaikan setiap rintangan yang ada. Pengalaman satu semester yang tidak
terlupakan dan sangat berguna unuk diri pribadi penulis.
4.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan untuk kegiatan asistensi mengajar adalah
teruskan dan lanjutkan kegiatan asistensi mengajar Unpad, untuk kedepannya
mungkin pihak Unpad dapat bekerjasama dengan sekolah yang sama, ataupun
sekolah-sekolah yang belum pernah dikunjungi atau dapat dikatakan baru terjaring
untuk melaksanakan kegiatan asistensi mengajar Unpad. Selain itu adakan
pematangan untuk sistem koordinasinya supaya masalah-masalah yang ada tidak
terulang lagi sehingga mahasiswa dapat lebih fokus dalam menyumbangkan
kontribusi bagi sekolah.
.
19
LAMPIRAN
1. DOKUMENTASI KEGIATAN
20
Rapat bersama seluruh staff guru
Presentasi siswa mengenai produk ecobrick yang mereka buat dalam materi P5
21
Kunjungan mahasiswa ITB memberikan penyuluhan
22
Melakukan pencoblosan ketua Osis SMP Negeri 4 Cimahi
23
Pemberian sertifikat kepada siswa juara cerdas cermat
24
2. G-DRIVE
https://drive.google.com/drive/folders/1G9caS_O9D8v2BbcY9RBcNr1H_4Hs9OlD
25