Anda di halaman 1dari 27

HALAMAN JUDUL

LAPORAN PRAKTIK STASE


KETERAMPILAN KLINIK PRAKTIK KEBIDANAN

Disusun oleh :
SITI KOMIAH
NIM: 223001080203

UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
TAHUN AKADEMIK 2022-2022
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN LENGKAP
STASE KETERAMPILAN KLINIK PRAKTIK KEBIDANAN
PADA NY. E DENGAN INJEKSI INTRACUTAN (IC) PADA
ANASTESI PRA PEMASANGAN IMPLANT
DI PUSKESMAS MUARA MADRAS
TAHUN 2023

Diajukan sebagai salah satu syarat wajib dalam menyelesaikan


Stase Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan (KKPK)

Jambi, September 2023

Disetujui,
CI Akademik

(Bdn. Lismawati, S. Keb.,M.Kes)


NIDN: 1021038703

ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN LENGKAP
STASE KETERAMPILAN KLINIK PRAKTIK KEBIDANAN
PADA NY. E DENGAN INJEKSI INTRACUTAN (IC)
PADA ANASTESI PRA PEMASANGAN IMPLANT
DI PUSKESMAS MUARA MADRAS
TAHUN 2023

Dipersiapkan dan Disusun Oleh:


NAMA: SITI KOMIAH
NIM : 223001080203

Disetujui
CI Akademik

(Bdn. Lismawati, S. Keb.,M.Kes)


NIDN: 1021038703

Mengetahui,
Ka. Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

(Bdn. Devi Arista, S.Keb, M.Kes)


NIDN: 1010300715008

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktik Stase Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan (KKPK) Pada Ny.
E dengan INJEKSI INTRACUTAN (IC) pada Anastesi Pra Pemasangan Implant
di Puskesmas Muara Madras Tahun 2023. Dalam kesempatan ini penulis
menghanturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pengampuh. Penulis juga menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini,
masih jauhdari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya.

Namun demikian penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan


pengetahuan yang dimiliki, oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan
tangan terbuka menerima masukan kritik dan saran yang membangun guna
perbaikan dan penyempurnaan laporan ini dikemudian hari.
Akhirnya penulis berharap, laporam ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca dan dapat memberikan kontribusi yang positif serta bermakna dalam
proses perkuliahan Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan (KKPK). Amin.

Jambi, September 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... 1
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 6
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 6
1.2. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................... 8
2.1. Pengertian Injeksi Intracutan (IC) ............................................................ 8
2.2. Tujuan Injeksi Intracutan (IC) .................................................................. 9
2.3. Indikasi Injeksi Intracutan (IC) ................................................................ 9
2.4. Kontra Indikasi ......................................................................................... 9
2.5. Prosedur Tindakan IC pada Anastesi Pra Pemasangan Implant............... 9
BAB III TINJAUAN KASUS ............................................................................ 12
3.1. Pengkajian Data ......................................................................................... 12
3.2. Interprestasi Data / Diagnosa .................................................................... 16
3.3. Mengidentifikasi Masalah Potensial .......................................................... 17
3.4. Identifikasi Tindakan Segera / Konsultasi Rujukan ................................... 17
3.5. Rencana Tindakan ...................................................................................... 17
3.6. Pelaksanaan ................................................................................................ 17
3.7. Evaluasi ...................................................................................................... 19
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................... 21
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 23
5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 23
5.2. Saran ........................................................................................................... 23
DOKUMENTASI ................................................................................................ 26
LEMBAR BIMBINGAN .................................................................................... 27
DAFTAR HADIR MAHASISWA PRAKTIK KLINIK.................................. 28
ARTIKEL TERKAIT ......................................................................................... 29

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pemenuhan pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin
secara konstitusional dalam Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945, yang
merupakan tujuan nasional bangsa Indonesia. Dalam rangka mencapai tujuan
nasional tersebut dilakukanlah berbagai upaya kesehatan, salah satunya dalam
bentuk pelayanan kesehatan. Bidan dalam hal ini berperan sebagai pemberi
pelayanan, dituntut mampu bekerja trampil dan professional. (UU No. 4 Tahun
2019).
Bidan dalam penyelenggaraan Praktik Kebidanan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 46 dan 47 UU Kebidanan, harus sesuai dengan kompetensi dan
kewenangannya. Salah satu tugas terpenting dari seorang Bidan adalah
memberikan obat yang aman dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama
terapi untuk mengobati pasien yang memiliki masalah kesehatan. Obat bekerja
menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat.
Walaupun obat menguntungkan pasien dalam banyak hal, beberapa obat
dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan efek
yang berbahaya bila tidak tepat diberikan, karena obat adalah senyawa atau
campuran senyawa untuk mengurangi gejala atau menyembuhkan penyakit. Teknik
pemberian obat didapati ada berbagi macam cara, diantaranya secara oral,
parenteral, dermal, bucal, sublingual dan sebagainya. (Perry Potter, 2015)
Sediaan parenteral merupakan sediaan seteril yang biasa diberikan dengan
berbagai rute. Sediaan parenteral ini merupakan sediaan unik diantara bentuk obat
yang terbagi-bagi, karena sediaan ini disuntikan melalui kulit atau membrane
mukosa kebagian dalam tubuh. Jenis pemberian parenteral yang paling umum
adalah intra vena, intra muscular, subcutan, intracutan dan intra spinal. Pada
umumnya pemberian secara parenteral dilakukan bila diinginkan kerja obat yang
lebih cepat, seperti pada keadaan gawat bila penderita tidak dapat diajak
bekerjasama, tidak sadar atau bila obat tersebut tidak efektif dengan cara pemberian
yang lain (Perry Potter, 2015).

6
Seorang tenaga kesehatan memiliki tanggung jawab dalam memahami kerja
obat dan efek samping yang ditimbulkan, memberikan obat dengan tepat,
memantau respon klien, dan membantu klien menggunakannya dengan benar dan
berdasarkan pengetahuan (Perry Potter, 2015).
Oleh sebab itu pada Stase Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan (KKPK) kali ini
penulis akan mencoba melakukan pemberian obat secara parenteral menggunakan
teknik Injeksi INTRACUTAN (IC), yang akan penulis implementasikan kepada
pasien (Ny.E) dalam proses pemberian anastesi local pada Pra Pemasangan Implant
2 batang, Jenis Norplant di Puskesmas Muara Madras pada tanggal 16 Agustus
2023.

1.2. Tujuan Penulisan


1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan tindakan injeksi intracutan (IC) secara benar
dan tepat sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat mengkaji data pasien
b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa
c. Mahasiswa dapat melakukan tindakan sesuai dengan SOP
d. Mahasiswa dapat meng-evaluasi tindakan yang akan dilakukan
e. Mahasiswa dapat memberikan KIE sesuai kebutuhan klien

7
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. Pengertian Injeksi Intracutan (IC)


Injeksi intracutan (IC) adalah memasukan cairan obat langsung pada lapisan
dermis atau dibawah epidermis atau permukaan kulit. (Rosidah Inayah &
Prasetyaninati Dwi, 2019). Menurut Mubarok dkk, 2015 dalam Buku Ajar Ilmu
Keperawatan dasar mengatakan injeksi intracutan (IC) adalah jenis injeksi yang
dilakukan dengan menyuntikan bahan atau obat dikulit yang disebut dermis.
Anastesi Pra Pemasangan Implant adalah Teknik untuk menghilangkan atau
mengurangi sensasi nyeri di bagian tubuh tertentu. Hal ini memungkinkan pasien
untuk menjalani prosedur pemasangan implant tidak merasakan nyeri. (Kemenkes,
2022).

Gambar. 1.1. Teknik penyuntikan

Secara anatomi pembuluh darah yang berada di kulit mempunyai derajat


pembuluh darah tinggi yang secara bentuk betul betul kecil, sehingga penyerapan
obat pun terjadi lambat. Injeksi intracutan diberikan kedalam dermis tepat dibawah
epidermis. Jalur intracutan memiliki waktu absorbsi terlama dari semua teknik
pemberian obat secara parenteral.
Untuk alasan inilah injeksi intracutan digunakan untuk berbagai tes
sensitifitas, seperti tes tuberculin dan tes alergi obat serta anastesi local.
Keuntungan jalur ini adalah reaksi tubuh terhadap substansi tersebut mudah
diamati, dan derajat reaksi dapat dibandingkan melalui studi perbandingan.

8
2.2. Tujuan Injeksi Intracutan (IC)
Pemberian obat dengan Teknik intracutan secara umum bertujuan antara lain :
a. Agar obat dapat menyebar dan diserap secara perlahan-lahan alasan ini
yang membuat teknik IC ini baik digunakan untuk anastesi local.
b. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari pemberian obat yang
tidak tepat kepada pasien
c. Membantu menentukan diagnosatik hadap penyakit tertentu misalnya
(tuberculin test)
d. Menghindarkan pasin dari efek alergi obat (dengan skin test)
e. Digunakan untuk test tuberculin atau test alergi terhadap obat-obatan
biasanya jenis antibiotic dll
f. Pemberian vaksinasi. (biasanya vaksin BCG)
Dan secara spesifik penulis memberikan anastesi local menggunakan teknik
intracutan (IC) kepada Ny.E bertujuan agar obat dapat menyebar dan diserap
secara perlahan-lahan untuk menghilangkan atau mengurangi sensasi rasa
nyeri pada tempat pemasangan implant.
2.3. Indikasi Injeksi Intracutan (IC)
Secara umum injeksi intracutan dapat digunakan pada:

a. Pasien yang membutuhkan tes alergi (mantoux tes)


b. Pasien yang akan melakukan vaksinasi.
c. Menegakkan diagnosa penyakit.
d. Sebelum memasukkan obat.
Dalam hal ini penulis melakukan Injeksi intracutan (IC) atas indikasi akan
dilaksanakannya pemasangan Implan atau AKBK pada Ny. E.
2.4. Kontra Indikasi
a. Pasien yang mengalami infeksi pada kulit yang akan dilakukan
penyuntikan
b. Pasien dengan kulit terluka di daerah tempat yang akan dilakukan
penyuntikan
c. Pasien yang sudah dilakukan skin tes.
d. Pasien yang diketahui alergi dengan jenis obat yang mau dimasukan
2.5. Prosedur Injeksi IC pada Anastesi Pra insersi Implant

9
1. Tahap Prainteraksi
a. Melakukan verifikasi data pasien
b. Persiapan Alat
1) Bak instrument kecil yang telah berisi alas.
2) Handscoon I pasang
3) Perlak dan kain bersih
4) .Spuit steril dg ukuran disesuaikan dengan fungsi yang di inginkan.
dalam hal pemasangan implant spuit yang digunakan adalah spuit
3cc dengan ukuran nald 24
5) Obat yang sudah ditentukan. Untuk anastesi digunakan Lidocain
comp 2%
6) Kapas alkohol dalam tempatnya.
7) Duk kecil steril
8) Bengkok.
9) Kikir ampul kalau diperlukan
10) Safety box (Jarum dan spuit).
11) Sampah medis & non medis.
2. Tahap Orientasi
a. Memberi salam dan sapa nama pasien..
b. Mengenalkan diri pada klien /keluarga.
c. Menjelaskan tujuan dilakukan tindakan.
d. Memberi tahukan prosedur tindakan.
3. Tahap Kerja
a. Menjelaskan prosedur Tindakan kepada pasien dan meminta pasien
menandatangani imfoconsent
b. Menanyakan pada pasien apa pernah alergi obat atau pernah
mengalami gangguan pembekuan darah.
c. Menganjurkan pasien untuk mencuci lengannya
d. Menyiapkan alat-alat dengan rapi, mendekatkan ke pasien, mengatur
posisi senyaman mujngkin serta menutup lingkungan untuk menjaga
privasi pasien.
e. Mencuci tangan dan mengeringkan dengan handuk kering/tissu.
f. Meletakan kain dan perlak dibawah lengan pasien

10
g. Menentukan dan memberi tanda tempat penyuntikan untuk
dipasangkan implant 2 kapsul
h. Memakai handscoon
i. Melakukan antisepsis pada daerah pemasangan
j. Memasang duk berlubang steril
k. Memberitahukan pasien akan disuntik sambil menegangkan daerah
yang akan disuntik dengan tangan kiri.
l. Lakukan penusukan dengan lubang menghadap keatas yang sudutnya
10-150 terhadap permukaan kulit (Gambar 1).
m. Melakukan aspirasi
n. Menyemprotkan obat anastesi pada kulit intradermal, pada pempat yg
telah ditentukan sampai kulit sedikit menggembung dan meneruskan
sampai 4 cm
o. Menarik jarum suntik sambil menginfiltrasi obat anastesi sesuai
dengan tanda yang telah dibuat
p. Suntikan masing-masing 1 cc pada jalur pemasangan kapsul 1 dan 2.
q. Memberikan informasi kepada pasien Tindakan anastesi telah selesai.
r. Membereskan alat dan melepas handscoon
4. Tahap terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
c. Mengakhiri kegiatan
d. Membereskan alat
e. Mencuci tangan
5. Tahap dokumentasi
a. Mencatat hasil kegiatan dan reaksi klien.
b. Mencatat waktu pemberian obat.
c. Jenis obat yang diberikan.
d. Nama petugas yang melakukan tindakan.

11
BAB III
TINJAUAN KASUS
KETERAMPILAN KLINIK PRAKTIK KEBIDANAN PADA
NY. E DENGAN INJEKSI INTRACUTAN (IC) PADA
ANASTESI PRA PEMASANGAN IMPLANT
DI PUSKESMAS MUARA MADRAS
TAHUN 2023

Tempat Praktek : Puskesmas Muara Madras / Poli KIA-KB


Nomor RM : 1608
Waktu Kunjungan : Senin, 16 Agustus 2023
Pembimbing Lahan/ CI : Bdn. Lismawati, S.Keb, M.Kes
Waktu Pengkajian : 16-08-2023 Jam 10.00 wib oleh Siti Komiah
Sumber Data : Data Primer/Pengkajian Langsung

3.1. Pengkajian Data


3.1.1. Data Subjektif
3.1.1.A. Identitas Pasien Suami
Nama : Ny. E Tn. T
Umur : 40 th 44 th
Usia Menikah : 16 th 20 th
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SD SD
Suku : Melayu Melayu
Pekerjaan : Tani Tani
Alamat : Desa Pulau Tengah Desa Pulau Tengah
B. Keluhan Utama: ” Ibu mengatakan ingin melakukan pemasangan
Implant dan tidak ingin sakit waktu pemasangan”
C. Riwayat Kesehatan :
✓ Riwayat Kesehatan lalu: Tidak Pernah menderita penyakit yang parah
✓ Riwayat Kesehatan Kini: Tidak ada riwayat penyakit jantung, diabetes
dan kanker payudara.

12
✓ Riwayat Kesehatan Keluarga: tidak ada yang sakit
✓ Riwayat Alergi Obat: belum pernah alergi obat
D. Riwayat Menstruasi
✓ a. Menarche : Usia 12 tahun
✓ b. Siklus : 28 hari teratur
✓ c. Lama Haid : 5-7 hari
✓ d. Keluhan : Tidak ada
✓ e. Warna darah haid : Merah darah normal
✓ f. Bau : Khas amis
✓ g. Haid terakhir : 26 Juli 2023
E. Riwayat Obstteri : G 3 P 3 A.0 AH 3
N Ham UK Komplik Tah Jenis Penolo BB/P J Komplik Lakt
o il Ke asi un Persalin ng B K asi asi
an
1 1 Ater Tdk ada 1999 Normal Dukun 3.0 L Tdk ada ASI
2 II m Tdk ada 2001 Normal Dukun 3-2 L Tdk ada ASI
3 III Tdk ada 2009 Normal Dukun 3.3 P Tdk afa ASI

F. Riwayat KB sebelum ini : pernah menggunakan Suntikan 3 bulan


G. Pola Pemenuhan Kebutuhan dan Kebiasaan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
• Frekuensi : 3 x sehari
• Komponen makan : Nasi, sayur, ayam, dan buah
• Makanan selingan : Tidak Ada
• Makanan pantang : Tidak Ada
• Alergi makanan : Tidak Ada
• Volume minum/hari : 12 gelas
• Jenis minuman : Air Putih
b. Pola Eliminasi
• Buang air besar : 1x/ hari
• Buang air kecil : 4-5 x/hari
c. Pola Aktifitas dan Istirahat
• Aktifitas sehari-hari : Dirumah
• Lama beraktifitas : 7 jam/hari

13
• Keluhan selama beraktifitas : Tidak Ada
• Penanggulangan : Tidak Ada
• Tidur malam dari jam : 20.40 Wib
• Keluhan : Tidak Ada
• Tidur siang : 2 jam
d. Personal higine
• Mandi : 2x/hari
• Menggosok gigi : 2x/hari
• Mencuci rambut : 1x/2 hari
• Memotong kuku : 1x/minggu
• Mengganti pakaian luar/ dalam : 2x/hari
• Membersihkan genetelia : 4-6 x/hari
H. Data Psikologi, Spiritual, dan Pengetahuan Tentang KB
• Konsep diri : Positif
• Intelektual : Baik
• Hubungan interpersonal : Baik
• Makanisme koping : Tidak Ada
• Support sistem : Suami
• Spiritual : Baik
• Pengetahuan tentang KB : Dari bidan
I. Data Psikososial : Penghasilan keluarga per bulan : Rp. 3.000.000,-

3.1.2. Data Obyektif


A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tanda – tanda vital

✓ a. TD : 120/80 mmHg
✓ b. N : 72 x/i
✓ c. P : 18 x/i
✓ d. S : 36,5 ‘C
4. TB / BB : 153 CM / 56 kg

14
5. Kepala
o Rambut
▪ Warna : Hitam
▪ Kebersihan : Bersih
▪ Mudah rontok/tidak : Tidak Rontok
o Telinga
▪ Kebersihan : Tampak bersih
▪ Gangguan pendengaran : Tidak Ada
o Mata
▪ Konjungtiva : Merah Muda
▪ Sklera : Tidak ikterik
▪ Kebersihan : Bersih
▪ Kelainan : Tidak ada
o Hidung
▪ Kebersihan : Bersih
▪ Polip : Tidak ada
o Mulut
▪ Warna bibir : Merah Muda
▪ Integritas jaringan : Lunak
▪ Kebersihan lidah : Bersih
▪ Gangguan pada mulut : Tidak ada
6. Leher
✓ Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada
7. Dada
✓ Simetris/tidak : Simetris
✓ Besar payudara simetris/tidak : Simetris
✓ Nyeri : Tidak ada nyeri
✓ Benjolan/massa : Tidak Ada
8. Perut
✓ Bentuk : Normal
✓ Bekas luka operasi : Tidak Ada
✓ Benjolan/massa : Tidak Ada
9. Ekstremitas

15
o Atas
▪ Kelainan : Tidak Ada
▪ Kebersihan : Bersih
o Bawah
▪ Oedema : Tidak Oedem
▪ Varises : Tidak Ada
10.Genital
✓ Kebersihan : Bersih
✓ Pengeluaran pervaginam : Tidak Ada
✓ Tanda infeksi vagina : Tidak Ada
11.Anus
✓ Hemmoroid : Tidak Ada
✓ Kebersihan : Bersih

✓ Rambut : hitam, bersih, lurus, tidak

berketombe

B. Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium : Tes pack : Negatif, HB 12,5 gr %

2. Lain-lain. : Ttidak dilakukan

3.2. Interprestasi Data / Diagnosa


3.2.1. Diagnosa Kebidanan : Ny. E P.III A0 AH III, usia 40 tahun Sehat dan

tidak sedang hamil dengan pra pemasangan Implant

Data Dasar :

DS :

- Ibu mengatakan ingin memasang Implant tapi takut sakit


- Ibu mengatakan umurnya 40 tahun
- Ibu mengatakan haid terakhirnya tanggal 26 Juli 2023
- Ibu mengatakan G.III P.III A.0 AH III
- Ibu mengatakan Riwayat Kesehatan ibu baik dan Riwayat
menstruasinya normal dan teratur
DO :

16
- Tanda Vital : - Tensi : 120/80 mmhg

- Nadi : 72 x / menit

- Suhu : 36.50C

- Pernafasan : 18 x / menit

- TB/BB : 153 cm / 56 kg

- Laboratorium: - Tes Pack : Negatif, HB : 12,5 gr %

3.2.2. Masalah : Rasa nyeri yang diakibatkan oleh perlukan jaringan kulit

karena pemasangan Implant

3.2.3. Kebutuhan : Anestesi Pra Pemasangan Implant

3.3. Mengidentifikasi Masalah Potensial


Tidak ada

3.4. Identifikasi Tindakan Segera / Konsultasi Rujukan


Tidak ada

3.5. Rencana Tindakan


1. Siapkan semua kebtuhan alat dan Perlengkapan untuk tindakan anestesi
2. Berikan penjelasan kepada pasien tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan dan penandatanganan informet consent
3. Melakukan tindakan anestesi pra pemasangan implant dengan Injeksi
Intracutan sesuai dengan prosedur

3.6. Pelaksanaan
Senin 16 Agustus 2023 Jam. 10.00 wib
Mempersiapkan semua alat dan perlengkapan yang dibutuhkan: Spuit 3 cc
1 buah, yang telah berisi Lidocain Comp 2% 1 Ampul, Handscoon steril 1
pasang, Kapas alkohol dalam tempatnya, perlak/kain bersih untuk alas
lengan, bengkok dan implant I set
Memberikan penjelasan kepada pasien tujuan dilakukan anestesi adalah
untuk mengurangi sensasi nyeri pada waktu pemasangan implant dan

17
prosedur tindakan yang akana dilakukan serta penandatanganan informet
consent oleh pasien.
Melakukan tindakan anestesi pra pemasangan Implant dengan Injeksi
Intracutan:

• Menjelaskan prosedur tindakan anestesi kepada pasien


• Menanyakan Kembali kepada pasien dan keluarga apakah ada reaksi
alergi obat anestesi
• Menganjurkan pasien untuk mencuci lengan terlebih dahulu
• Mendekatkan alat ke pasien, memakai APD dan mencuci tangan
• Mengatur pasien pada posisis berbaring telentang dengan sikap
rilex yang nyaman, kemudian meletakan alas di bawah tangan
pasien
• Memberi tanda pada lengan kiri 8-10 cm diatas lipat siku dengan
pena kemudian memakai handscoon
• Melakukan Antisepsis pada daerah anestesi dengan Gerakan
sirkuler menggunakan kapas alcohol
• Memberitahukan pasien akan disuntik sambil menegangkan daerah
yang akan disuntik dengan tangan kiri.
• Menusukan jarum yang sudah berisikan lidocaine dengan lubang
menghadap keatas yang sudutnya 10-150 terhadap permukaan kulit
(Gambar 1).
• Melakukan aspirasi
• Menyemprotkan obat anastesi pada kulit intradermal, pada pempat
yg telah ditentukan sampai kulit sedikit menggembung dan
meneruskan sampai 4 cm
• Menarik jarum suntik sambil menginfiltrasi obat anastesi sesuai
dengan tanda yang telah dibuat
• Suntikan masing-masing 1 cc pada jalur pemasangan kapsul 1 & 2.
• Memberikan informasi kepada pasien tindakan anastesi telah selesai,
dan pemasangan implant akan dilakukan.
• Uji anestesi dan melakukan pemasangan Implat sampai selesai

18
• Melakukan Evaluasi Tindakan, Membereskan alat dan melepas
handscoon
• Catat dan dokumentasikan dibuku register dan kartu pasien

3.7. Evaluasi
Tanggal : 16 Agustus 2023 Pukul : 10.30 wib

1. Telah dilakukan serangkaian pemeriksaan terhadap Ny. E baik fisik


maupun penunjang yang tertuang didalam format pengkajian dan
dokumen yang ada di Puskesmas.

2. Dari hasil pengkajian diketahui bahwa : Ny. E P.III A0 AH III,


usia 40 tahun Sehat dan tidak sedang hamil dengan pra pemasangan
Implant

3. Ny. E menyatakan bahwa pasien dalam keadaan baik dan sehat


4. Informedconsent telah di tandatangani oleh pasien karena Ny.E dan
keluarganya telah paham tentang proses dan prosedur Tindakan yang
akan dilakukan oleh bidan dan setuju untuk dilakukan Tindakan.
5. Injeksi Intracutan pada pemberian anastesi local kepada Ny. E
berhasil dilakukan dengan baik.
6. Proses pemasangan implant dapat terlaksana dengan lancar tanpa
rasa nyeri yang dikeluhkan oleh Ny. E

19
BAB IV
PEMBAHASAN
KETERAMPILAN KLINIK PRAKTIK KEBIDANAN PADA
NY. E DENGAN INJEKSI INTRACUTAN (IC) PADA
ANASTESI PRA PEMASANGAN IMPLANT
DI PUSKESMAS MUARA MADRAS
TAHUN 2023

Pada bab ini akan dijelaskan tentang Keterampilan Klinik Praktik


Kebidanan pada Ny. E P.III A0 AH III, usia 40 tahun Sehat dan tidak sedang
hamil dengan pra pemasangan Implant Keterampilan klinis yang penulis kaji
adalah tentang penyuntikan Intracutan atau intradermal pada Anestesi pra
pemasangan implant. Pada pembahasan ini penulis menggunakan jurnal dengan
judul “Pemberian obat intracutan” yang dapat diakses pada link
https://www.scribd.com/doc/399754717

Asuhan kebidanan kepada Ny.E diberikan secara sistematis sesuai dengan


langkah Varney. Bidan melakukan pengkajian baik secara subjektif maupun
objektif. Dari hasil semua pemeriksaan tidak ditemukan adanya kesenjangan, hasil
pemeriksaan sehingga Ny.E bisa dikatagorikan sehat.

Berdasarkan teori pada setiap tindakan petugas harus menjelaskan semua


prosedur tindakan kepada pasien dan pasien harus memahami serta menyetujui
tindakan yang akan dilakukan dengan memberikan persetujuannya melalui
penandatanganan informedconsen sebagai bukti tertulis perlindungan bagi petugas,
kalau terjadi hal – hal menyangkut hukum. Dan didalam pelaksanaan dilapangan
juga dilakukan hal tersebut, sehingga tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
praktik di lapangan.

Kesenjang pada waktu melakukan tindakana yaitu:

1. Menurut teori dalam persiapan alat ada bak instrumen kecil yang telah diberi
alas, dan duk kecil steril yang digunakan dalam tindakan. Sedangkan di
lapangan tidak memakai bak instrumen dan duk sudah jarang digunakan lagi.
Jadi dalam persiapan alat antara teori dan praktek di lapangan ada
kesenjangan, keefisiensi waktu dan banyaknya pasien yang menunggu
merupakan faktor utama penyebab terjadinya kesenjangan.

21
2. Dalam penyuntikan Intracutan secara teori tidak begitu diperlukan ADP, tetapi
dalam hal ini petugas mengenakannya dikarenakan untuk melindungi pakaian
dinas dari noda darah dan kotoran lainnya karena petugas masih mau melayani
pasien yang lainnya.
3. Setiap melakukan suatu tindakan injeksi, petugas tidak selalu mencuci tangan,
tetapi hanya di awal/pasien pertama saja. Hal ini dikarenakan sudah ada pasien
lain yang menunggu dan untuk keefisienan waktu. Selain itu handuk yang
digunakan untuk mengeringkan tangan bukan handuk pribadi petugas,
melainkan handuk ruangan yang setiap kali digunakan untuk mengeringkan
tangan sesudah selesai melakukan tindakan, untuk setiap orang yang memakai.
Tetapi petugas selalu mengganti handscoon setiap ganti pasien.
4. Petugas juga tidak selalu memperkenalkan diri pada setiap pasien yang
dilayani, karena sebagian besar yang dilayani adalah pasien dari penduduk
lokal yang sudah dikenal kecuali untuk pasien luar yang tidak dikenal, hal ini
juga dikarenakan demi ke efisienan waktu.
5. Menurut teori selesai melakukan tindakan spuit harus di spool dengan larutan
clorin sebelum dibuang, sedangkan di lapangan tidak dilakukan karena spuit
langsung dibuang di safety box. Karena spuit yang digunakan memakai spuit
disposible.

22
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan (KKPK) Injeksi Intracutan (IC)
dilakukan kepada Ny. E P.III, A0, AH.III Usia 40 tahun sehat dan tidak
sedang hamil dengan pra pemasangan implant.
2. Dalam melakukan tahapan kerja pada tindakan Injeksi Intracutan (IC)
tidak terjadi kesenjangan antara teori yang di disajikan dengan praktik
yang di lakukan dilapangan, tetapi kesenjangan terjadi pada tahap
prainteraksi dan tahap orientasi yaitu pada persiapan peralatan dan
perkenalan diri kepada pasien
3. Setelah di lakukan tindakan keadaan pasien baik tidak mengalami pusing,
pasien merasa lega dan puas.

5.2. Saran
1. Lahan Praktik
Diharapkan bagi lahan praktek untuk terus meningkatkan mutu
pelayanan dan konseling .
2. Mahasiswa
Diharapkan bagi mahasiswa lebih meningkatkan ilmu pengetahuan,
lebih banyak membaca buku tentang kesehatan, serta dapat memahami dan
menerapkan tindakan sesuai dengan teori.
3. Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan sebagai tempat untuk mencari ilmu, diharapkan
dapat menjadi tempat pengembangan ilmu khususnya tentang injeksi yang
sering dijumpai dalam lahan praktek.
4. Bagi klien
Diharapkan pasien selalu bersifat kooperatif disaat dilakukan
pemeriksaan vital sign oleh tenaga Kesehatan

23
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Prasetyaningsih, Rosidah Inaayatur.,. 2019


Ilmu Dasar Keperawatan. Jombang.

Mubarok dkk, 2015


Buku Ajar Ilmu Keperawatan dasar

Potter, Perry. Ganiswara. 2015


Farmakologi dan Terapi. Jakarta : Famakologi, FKUI.
Undang- Undang Nomor. 4 Tahun 2019
Tentang Kebidanan

24
DOKUMENTASI

CI Akademik Ibu Bdn. Lismawati, S.Keb. M.kes, sedang fokus melakukan pengamatan
proses KKPK Penyuntikan Intracotan (IC)

Pemeriksaan Fisik dan Vital sign pasien Proses Injeksi Intracutan (IC)

26
LEMBAR BIMBINGAN
PRAKTIK KLINIK PROFESI BIDAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2022 / 2023

Nama : Siti Komiah


NIM : 223001080203
Ruangan : Poli KIA – KB Puskesmas Muara Madras
Stase : Ketrampilan Klinik Praktik Kebidanan (KKPK)
CI Akademik : Bdn. Lismawati, S.Keb. M.kes

No Hari/Tanggal Follow Up Pembimbing TTD CI Akademik

Diketahui,
Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan

Bdn. Devi Arista, S.Keb.,M.Kes


NIK. 1010300715007

27
DAFTAR HADIR MAHASISWA PRAKTIK KLINIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2022-2023

Nama : Siti Komiah


NIM : 223001080203
Ruangan : Poli KIA – KB Puskesmas Muara Madras
Stase : Ketrampilan Klinik Praktik Kebidanan (KKPK)

No Hari/Tanggal TTD TTD


(Datang) (Pulang)

Mengetahui,
Kepala Ruangan

(Amrida Rukmawani, S.Keb)

28
ARTIKEL TERKAIT

https://www.scribd.com/doc/360694980

https://www.scribd.com/doc/399754717

smt-4-KETERAMPILAN-INJEKSI-DAN-PUNGSI-2019.pdf (uns.ac.id)

file:///C:/Users/Asus/Downloads/Ilmu%20Dasar%20Keperawatan%20II.pdf

Makalah Injeksi IC - MAKALAH KONSEP INJEKSI INTRACUTAN (IC) Dosen Pengampu : Ns.
Ayu Dewi Nastiti, - Studocu

29

Anda mungkin juga menyukai