Anda di halaman 1dari 34

Machine Translated by Google

AUDIT ATAS
PENJUALAN DAN
SIKLUS KOLEKSI:
UJI KONTROL
DAN UJI Substantif
TRANSAKSI
BAB 14

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-1


Machine Translated by Google

BAB 14 TUJUAN BELAJAR

14-1 Identifikasi akun dan kelas transaksi dalam penjualan

dan siklus pengumpulan.


14-2 Jelaskan fungsi bisnis dan dokumen terkait dan

catatan dalam siklus penjualan dan pengumpulan.

14-3 Memahami pengendalian internal, dan merancang serta melakukan pengujian


pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi penjualan.

14-4 Menerapkan metodologi pengendalian transaksi penjualan ke


pengendalian atas retur dan tunjangan penjualan.

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-2


Machine Translated by Google

BAB 14 TUJUAN BELAJAR

14-5 Memahami pengendalian internal, dan merancang serta melakukan pengujian

pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi penerimaan kas.

14-6 Menerapkan metodologi untuk pengendalian penjualan dan pengumpulan


siklus ke pengendalian terkait dengan piutang tak tertagih.
14-7 Memahami pengaruh pengujian pengendalian dan pengujian substantif

transaksi berdasarkan pengujian substantif atas rincian saldo.

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-3


Machine Translated by Google

TUJUAN 14-1
Identifikasi akun dan
kelas transaksi dalam
siklus penjualan dan
pengump

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-4


Machine Translated by Google

SIKLUS LAPORAN KEUANGAN DAN HUBUNGANNYA


ANTARA SIKLUS

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 6-5


Machine Translated by Google

REKENING DAN KELOMPOK TRANSAKSI PADA PT


SIKLUS PENJUALAN DAN KOLEKSI
Ada lima kelas transaksi dalam siklus penjualan dan pengumpulan:

1. Penjualan (tunai dan penjualan secara kredit)


2. Penerimaan kas
3. Retur dan potongan penjualan
4. Penghapusan piutang tak tertagih

5. Perkiraan beban piutang tak tertagih

Cara informasi akuntansi mengalir melalui berbagai akun dalam siklus


penjualan dan pengumpulan ditunjukkan pada Gambar 14-1.

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-6


Machine Translated by Google

KELAS TRANSAKSI

1 2

5
Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-6
Machine Translated by Google

TUJUAN 14-2
Jelaskan fungsi bisnis
dan dokumen serta
catatan terkait dalam
siklus penjualan dan
pengumpulan.

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-8


Machine Translated by Google

FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS DAN Ada delapan


DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT fungsi
bisnis dalam siklus
penjualan dan pengum
1. Memproses pesanan

pelanggan 2. Pemberian kredit


3. Pengiriman barang
4. Menagih pelanggan dan
mencatat penjualan
5. Memproses dan
mencatat penerimaan kas
6. Memproses dan
mencatat retur dan
potongan penjualan
7. Penghapusan piutang tak
tertagih
8. Menjamin piutang tak tertagih
Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 9
Machine Translated by Google

5
Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-10
Machine Translated by Google

TUJUAN 14-3
Memahami
pengendalian
internal, dan
merancang serta
melakukan
pengujian pengendalian
dan pengujian
substanti

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-11


Machine Translated by Google

METODOLOGI UNTUK MERANCANG UJI KONTROL


DAN UJI SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI PENJUALAN

Metodologi untuk proses ini ditunjukkan pada Gambar 14-2.


1. Memahami Pengendalian Internal—Penjualan: Untuk memperoleh pemahaman,
auditor dapat menggunakan diagram alur klien atau dokumentasi lainnya dan melakukan
pengujian penelusuran. Diagram alur ditunjukkan pada Gambar 14-3 di halaman 454.

2. Menilai Risiko Pengendalian yang Direncanakan—Penjualan: Ada empat langkah dalam proses ini:
1. Menentukan kerangka kerja untuk menilai risiko pengendalian, yang disediakan oleh
tujuan audit terkait transaksi. (menentukan kerangka kerja untuk menilai
risiko pengendalian terkait transaksi)
2. Identifikasi KONTROL INTERNAL UTAMA dan kekurangan penjualan.
3. Kaitkan pengendalian internal utama dan kekurangannya dengan tujuan audit.
4. Menilai risiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi pengendalian dan defisiensi.

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-12


Machine Translated by Google

FLOWCHART SIKLUS PENJUALAN DAN KOLEKSI

Dokumentasi untuk
memahami fungsi bisnis dalam
siklus penjualan dan
pengumpulan, pengendalian
internal (Control Activity)
dalam siklus pengendalian
utama dan defisiensi, sebagai
dasar untuk menilai
risiko dan merancang
pengujian pengendalian dan
subtantif transaksi

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 13


Machine Translated by Google

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-14


Machine Translated by Google

*Silakan lihat pada Elemen Kerangka COSO (Bab 11)

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 11-15


Machine Translated by Google

METODOLOGI PERANCANGAN UJI


PENGENDALIAN DAN UJI SUBSTANTIF
TRANSAKSI PENJUALAN (LANJUTAN)
3. AKTIVITAS KONTROL UTAMA untuk penjualan:

• Pemisahan Tugas yang Memadai—Pemisahan tugas yang tepat


membantu mencegah salah saji karena kesalahan dan penipuan.
• Otorisasi yang Tepat— Auditor memperhatikan tiga hal mengenai otorisasi:

1. Kredit harus diotorisasi dengan benar sebelum penjualan terjadi.


2. Barang harus dikirim hanya setelah otorisasi yang tepat.
3. Harga, termasuk ketentuan dasar, ongkos angkut, dan diskon, harus diotorisasi.

• Dokumen dan Catatan yang Memadai—Bisa dalam bentuk kertas atau elektronik.

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-16


Machine Translated by Google

METODOLOGI PERANCANGAN UJI


PENGENDALIAN DAN UJI SUBSTANTIF
TRANSAKSI PENJUALAN (LANJUTAN)

3. Aktivitas pengendalian utama penjualan (lanjutan):


• Dokumen yang diberi nomor sebelumnya—membantu mencegah kegagalan dalam
Pengumpulan serta penyamaan antara pengumpulan dan pencatatan.
• Laporan Bulanan—Ini merupakan kontrol yang berguna karena
mendorong pelanggan untuk merespons jika saldo mereka salah.
• Proses Verifikasi Internal— Dapat dilakukan secara manual atau terkomputerisasi.

4. Menentukan Luas Pengujian Pengendalian—auditor menilai risiko


pengendalian dan menentukan tingkat pengendalian.

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-17


Machine Translated by Google

Contoh matriks disertakan pada Gambar 12-3

Komponen Matriks meliputi:


1. Identifikasi tujuan audit.
2. Identifikasi pengendalian yang ada.
3. Kaitkan pengendalian
dengan tujuan audit terkait
4. Identifikasi dan Evaluasi
Defisiensi Pengendalian,
Defisiensi Signifikan, dan
Kelemahan Material

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 18


Machine Translated by Google

METODOLOGI PERANCANGAN UJI


PENGENDALIAN DAN UJI SUBSTANTIF
TRANSAKSI PENJUALAN (LANJUTAN)
A. Desain Pengujian Pengendalian Penjualan—Pengujian pengendalian
penjualan diilustrasikan pada Tabel 14-2 di halaman 457.

B. Rancangan Pengujian Substantif atas Transaksi Penjualan —Pengujian substantif


dirancang untuk setiap tujuan audit terkait transaksi, termasuk:
• Penjualan Tercatat Terjadi— Ada tiga jenis kemungkinan salah saji:
1. Penjualan dicatat dalam jurnal yang tidak dilakukan pengiriman
2. Penjualan tercatat lebih dari satu kali

3. Pengiriman dilakukan kepada pelanggan yang tidak ada dan dicatat sebagai penjualan

• Transaksi Penjualan Saat Ini Dicatat—Hal ini kecil kemungkinannya untuk diuji
karena risiko penyajian penjualan yang berlebihan lebih besar
dibandingkan penyajian yang terlalu rendah.

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-19


Machine Translated by Google

CONTOH PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN


PENJUALAN TRANSAKSI SUBSTANTIF (H. 497)

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 20


Machine Translated by Google

METODOLOGI PERANCANGAN UJI


PENGENDALIAN DAN UJI SUBSTANTIF
TRANSAKSI PENJUALAN (LANJUTAN)

Desain Pengujian Substantif atas Transaksi Penjualan (lanjutan)


• Arah Tes— Arah pelaksanaan tes berbeda-beda
tujuan:
• Penelusuran—Dari dokumen sumber hingga pengujian jurnal untuk dihilangkan
transaksi (tujuan kelengkapan)
• Vouching—Dari jurnal kembali ke dokumen sumber yang diuji
transaksi yang tidak ada (tujuan kejadian)

Arah pengujian terkait penjualan ditunjukkan pada Gambar 14-4.

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-21


Machine Translated by Google

PROSES PENELUSURAN

PROSES PENYEDIAAN

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-22


Machine Translated by Google

METODOLOGI PERANCANGAN UJI


PENGENDALIAN DAN UJI SUBSTANTIF
TRANSAKSI PENJUALAN (LANJUTAN)

Rancang Pengujian Substantif atas Transaksi Penjualan (lanjutan) • Penjualan


Dicatat Secara Akurat— Kekhawatiran Auditor:
• Pengiriman sejumlah barang yang dipesan
• Menagih secara akurat jumlah barang yang dikirim
• Mencatat secara akurat jumlah yang ditagih dalam catatan akuntansi
• Transaksi Penjualan Dimasukkan dengan Benar dalam File Induk dan
Dirangkum dengan Benar
• Penjualan yang Tercatat Diklasifikasikan dengan Benar
• Penjualan Dicatat pada Tanggal yang Benar

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-23


Machine Translated by Google

METODOLOGI PERANCANGAN UJI


PENGENDALIAN DAN UJI SUBSTANTIF
TRANSAKSI PENJUALAN (LANJUTAN)
Ringkasan Metodologi Penjualan: • Tujuan audit
terkait transaksi
• Kontrol utama yang ada
• Pengujian pengendalian
• Kekurangan
• Tes substantif

Prosedur Audit Desain dan Format Kinerja— Program audit yang


dirancang dan diformat dengan benar akan melakukan hal berikut:
• Hilangkan prosedur duplikat
• Semua prosedur pada satu dokumen diselesaikan pada waktu yang sama
• Memungkinkan urutan paling efektif dalam menjalankan prosedur

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-24


Machine Translated by Google

TUJUAN 14-4
Menerapkan metodologi
pengendalian transaksi penjualan
hingga pengendalian retur dan potongan penjuala

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-25


Machine Translated by Google

RETUR DAN TUNJANGAN PENJUALAN

Tujuan audit terkait transaksi pada dasarnya sama untuk memo


kredit dengan tujuan untuk memproses penjualan, dengan
dua perbedaan penting:
1. Yang pertama adalah materialitas. Retur dan tunjangan penjualan sering kali demikian
tidak material bahwa auditor dapat mengabaikannya.

2. Yang kedua adalah penekanan pada tujuan terjadinya (menekankan


pada sesuatu kejadian). Auditor biasanya menekankan pengujian transaksi yang dicatat
untuk mengungkap adanya pencurian uang tunai dalam pengumpulan piutang yang
ditutupi oleh retur atau penyisihan penjualan fiktif.

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-26


Machine Translated by Google

TUJUAN 14-5
Memahami pengendalian internal,
dan merancang serta melakukan
pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi penerimaan kas.

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-27


Machine Translated by Google

METODOLOGI PERANCANGAN UJI


PENGENDALIAN DAN UJI Substantif
TRANSAKSI PENERIMAAN KAS

Auditor menggunakan metodologi yang sama untuk pengujian pengendalian


dan pengujian substantif atas transaksi penerimaan kas seperti yang mereka gunakan untuk p
• Menentukan pengendalian internal utama untuk setiap tujuan audit.
• Rancang pengujian pengendalian untuk setiap pengendalian yang digunakan untuk mendukung pengurangan pengendal
mempertaruhkan.

• Merancang pengujian substantif atas transaksi untuk menguji moneter


salah saji untuk setiap tujuan.

Matriks risiko pengendalian penerimaan kas disajikan pada Gambar 14-5 di halaman 466. Pengendalian internal utama
dan pengujian pengendalian yang umum ditunjukkan pada Tabel 14-3 di halaman 465. Program audit ditunjukkan pada
Gambar 14-6 di halaman 467 .

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-28


Machine Translated by Google

METODOLOGI PERANCANGAN UJI


PENGENDALIAN DAN UJI SUBSTANTIF
TRANSAKSI PENERIMAAN KAS (LANJUTAN)

Menentukan Apakah Uang Tunai Diterima Telah Dicatat— Sulit untuk mendeteksi pencurian
jika uang tunai terjadi sebelum uang tunai dicatat. Saran pengiriman uang yang
diberi nomor sebelumnya dan daftar awal penerimaan kas biasanya diuji terhadap jurnal,
namun hal ini hanya efektif jika daftar awal tersebut disiapkan ketika tanda terima diterima.

Siapkan Bukti Penerimaan Kas—Jumlah penerimaan kas yang dicatat dalam jurnal pada
suatu periode tertentu dibandingkan dengan jumlah uang tunai yang disimpan di
bank pada periode yang sama.

Uji untuk Menemukan Lapping of Accounts Receivable—Lapping adalah menunda entri


penerimaan kas untuk menyembunyikan kekurangan kas yang ada. Hal ini dapat
dengan mudah dicegah dengan pemisahan tugas yang memadai.

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-29


Machine Translated by Google

TUJUAN 14-6
Menerapkan metodologi pengendalian
atas siklus penjualan dan
penagihan untuk
pengendalian yang terkait dengan piutang tak tertag

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-30


Machine Translated by Google

UJI AUDIT UNTUK AKUN YANG TAK TERKOLEKSI

Sama halnya dengan retur dan penyisihan penjualan, kekhawatiran auditor


dalam penghapusan piutang tak tertagih adalah kemungkinan penghapusan
tersebut digunakan untuk menutupi penggelapan penerimaan kas.

Auditor juga memperhatikan tujuan yang berhubungan dengan saldo atas


nilai realisasi piutang bersih. Dua kontrol yang mengatasi masalah ini:

• Penyusunan neraca saldo piutang usaha berumur periodik untuk ditinjau


dan ditindaklanjuti oleh personel manajemen yang tepat.
• Kebijakan penghapusan piutang tak tertagih apabila sudah tidak mungkin
tertagih lagi.

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-31


Machine Translated by Google

TUJUAN 14-7
Memahami pengaruh pengujian
pengendalian dan pengujian substantif
atas transaksi terhadap pengujian
substantif atas rincian saldo.

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-32


Machine Translated by Google

PENGARUH HASIL UJI KONTROL DAN


UJI SUBSTANTIF TERHADAP TRANSAKSI

Hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi


mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sisa audit.
Apabila hasil pengujian kurang memuaskan, maka perlu dilakukan pengujian
substantif tambahan.

Pengaruh yang paling signifikan dari hasil pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan adalah pada
pengujian audit akhir tahun (pengujian langsung misalnya proses konfirmasi).
Jenis konfirmasi , ukuran sampel, dan waktu semuanya terpengaruh.

Akun-akun utama dalam siklus penjualan dan pengumpulan serta jenis pengujiannya
diilustrasikan pada Gambar 14-7.

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 14-33


Machine Translated by Google

DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
PADA INTERIM
PADA INTERIM
AUDIT
AUDIT

DILAKSANAKAN
PADA AKHIR TAHUN
AUDIT

Hak Cipta © 2017 Pearson Education, Ltd. 13-34

Anda mungkin juga menyukai