Anda di halaman 1dari 19

Tugas Kelompok

Dosen : Amin Basri S.PdI. M.Pd

MAKALAH

KETERAMPILAN MENYIMAK

Di Susun Oleh :

Kelompok 2

1. Nadia Humaira Sinaga : 2102090157


2. Cut Maylida : 2102090161
3. Mila Wati Dalimunthe : 2102090186

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATRA UTARA


2024
Tugas Kelompok
Dosen : Amin Basri S.PdI. M.Pd

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang yang telah memberikan kemudahan dan petunjuk dalam penyusunan
Makalah ini. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada kekasih-Nya tercinta suri
tauladan kita semua Rasulullah SAW., keluarganya, para sahabat, dan seluruh kaum
muslimin yang mengikuti sunnahnya sampai akhir hayat.

Selain itu dalam penulisan Makalah ini penulis merasa berhutang budi kepada
berbagai pihak terutama kepada dosen pembimbing Amin Basri S.PdI M.Pd yang telah
memberikan bimbingan dengan penuh sabar dan iklas atas bimbingan tersebut penulis
tidak dapat membalas berupa apapun kecuali mengucapkan terimah kasih seraya
mengharapkan limpahan rahmat dari Allah SWT., sehingga segala kebaikan itu
mendapatkan pahala di sisi Allah SWT.

Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan Makalah ini tentunya disana-sini


masih terdapat kelemahan ataupun kekurangan maka penulis mengharapkan kritik dan
saran yang konstruktif dari pihak manapun demi kesempurnaan makalah ini, semoga
Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 25 Maret Maret 2024

Kelompok 2
Tugas Kelompok
Dosen : Amin Basri S.PdI. M.Pd
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………..

KATA PENGANTAR……………………………………………………………… i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..… ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………. . 1

A. Latar Belakang…………………………………………..…………………. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………. 1
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….. 3

A. Hakikat Menyimak………………………………..….………………… 3
B. Teknik Pengajaran Menyimak Di Sekolah Dasar ………………….....… 8
C. Tahap-TahapMenyimah……………………..……………………..…… 11
D. Strategi Pembelajaran Menyimak…………………..………………….. 12
BAB III PENUTUP……………………………………….……………………….. 14
A. Kesimpulan………………………………….……………………………. 14
B. Saran……..………………………………….……………………………. 14

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… iii


Tugas Kelompok
Dosen : Amin Basri S.PdI. M.Pd
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan memberikan pengetahuan agar mahasiswa
mampu menguasai Bahasa Indonesia sebaik-baiknya. Untuk mencapai tujuan ini maka,
pada dasarnya ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh mahasiswa
secara baik dan benar sebagaimana tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), yaitu keterampilan menyimak (listening skill), keterampilan
berbicara (speaking skill), keterampilan membaca (reading skill), dan keterampilan
menulis (writing skill).
Dari keempat keterampilan berbahasa (language skill) yang dikemukakan di atas
hanya keterampilan menyimak yang akan menjadi perhatian dalam makalah ini karena pa
umumnya pengetahuan diperoleh melalui keterampilan menyimak. Setiap orang
mendengar berita-berita melalui media masa maupun informasi melalui tatap muka, saat
itu telah berlangsung pula kegiatan menyimak. Oleh karena itu, pengajaran menyimak
mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran di sekolah dasar
sebab kemampuan menyimak yang baik adalah kondisi awal untuk menghasilkan prestasi
belajar yang baik.
Apalagi dalam Era Globalisasi seperti saat ini, sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), masyarakat dituntut untuk mampu menyimak
berbagai informasi dengan cepat dan tepat,baik melalui media maupun melalui tatapan
muka secara langsung. Berbagai lembaga, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta,
sering mendatangkan para pakar yang sesuai dengan bidang informasi yang
dibutuhkannya untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui kegiatan rapat,
ceramah, seminar, diskusi, debat, simposium, dan sebagainya. Dalam kegiatan semacam
itu, peserta dituntut untuk memiliki keterampilan menyimak yang memadai.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang makalah “ Keterampilan Menyimak, ” di atas maka
penulis mengambil rumusan Masalah Sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang hakikat menyimak ?
Tugas Kelompok
Dosen : Amin Basri S.PdI. M.Pd
2. Menjelaskan tentang teknik pengajaran menyimak di SD?
3. Apa saja tahap-tahap dalam menyimak ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah makalah “ Keterampilan
Menyimak, ” di atas maka tujuan dari penulisan Makalah ini adalah Sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tentang hakikat menyimak.
2. Untuk mengetahui tentang teknik pengajaran menyimak di SD).
3. Untuk mengetahui tentang tahap-tahap menyimak.
4. Untuk melengkapi tugas yang diberi dosen pembimbing mata kuliah Keterampilan
Berbahasa Indonesia..
Tugas Kelompok
Dosen : Amin Basri S.PdI. M.Pd
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Menyimak
Sebelum mendeskripsikan teknik pembelajaran keterampilan menyimak di
Sekolah Dasar, dipandang perlu untuk memaparkan terlebih dahulu tentang hakikat
menyimak.
1. Pengertian Menyimak
Terkadang orang beranggapan bahwa menyimak dengan mendengar memiliki
pengertian yang sama sehingga persepsi yang demikian pada akhirnya dalam aplikasinya
di lapangan tidak sesuai dengan harapkan dalam proses belajar mengajar. Kesalahan
tersebut menjadikan guru berpikir sederhana dalam mengajarkan kegiatan menyimak.
Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang
disimak. Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan
mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang
terkandung dalam bahan simakan.
Menyimak adalah proses mendengarkan dengan penuh pemahaman, apresiasi dan
evaluasi. Dalam proses menyimak, diawali dengan kegiatan mendengarkan bahan
simakan oleh siswa (penyimak), selanjutnya bahan simakan dipahami berdasarkan tingkat
pemahaman siswa yang dimaksud, kemudian dalam proses pemahaman tersebut terjadi
proses evaluasi – menghubungkan antara topik yang disimak dengan pengalaman
dan/atau pengetahuan yang dimiliki siswa. Setelah proses tersebut selesai, barulah siswa
memberikan respon terhadap isi bahan yang disimaknya. Jadi dapat dikatakan bahwa
menyimak merupakan kegiatan yang disengaja melalui proses mendengar untuk
memahami bunyi-bunyi bahasa, sedangkan mendengar adalah kegiatan yang dilakukan
hanya sekedar tahu tetapi tidak memahami bunyi-bunyi bahasa yang disimak.
Menurut pendapat Tarigan “Pada kegiatan mendengar mungkin si pendengar
tidak memahami apa yang didengar. Pada kegiatan mendengarkan sudah ada unsur
kesengajaan, tetapi belum diikuti unsur pemahaman karena itu belum menjadi
tujuan.”Kegiatan menyimak mencakup mendengar, mendengarkan, dan disertai usaha
untuk memahami bahan simakan.Oleh karena itu dalam kegiatan menyimak ada unsur
Tugas Kelompok
Dosen : Amin Basri S.PdI. M.Pd
kesengajaan, perhatian dan pemahaman, yang merupakan unsur utama dalam setiap
peristiwa menyimak.

2. Tujuan Menyimak
Secara umum, tujuan menyimak adalah memperoleh pengalaman dan
pengetahuan. Sedangkan secara khususnya, tujuan menyimak adalah (1) untuk
memperoleh informasi, (2) untuk menganalisis fakta, (3) untuk mendapatkan inspirasi,
(4) untuk mendapatkan hiburan, (5) untuk memperbaiki kemampuan berbicara, dan (6)
untuk membentuk kepribadian, Soenardji (dalam Dananjaja, 2002: 10). Tujuan
menyimak menurut Logan (dalam Tarigan, 1994:56) adalah sebagai berikut.
a. Menyimak untuk belajar, yaitu memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran sang
pembicara.
b. Menyimak menikmati keindahan audial, yaitu menyimak dengan penekanan pada
penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atau diperdengarkan atau
dipagelarkan.
c. Menyimak untuk mengevaluasi, yaitu menyimak dengan maksud agar dapat menilai
apa-apa yang disimak (baik-buruk, indah-jelek, logis tak logis dan lain-lain).
d. Menyimak untuk mengapreasiasikan materi simakan. Orang menyimak agar dapat
menikmati serta menghargai apa-apa yang dinikmati itu (misalnya pembacaan cerita,
pembacaan puisi, musik dan lagu, dialog, diskusi panel, perdebatan).
e. Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-ide sendiri. Orang menyimak dengan
maksud agar dapat mengkomunikasikan ide-ide, gagasan-gagasan, maupun perasaan-
perasaannya kepada orang lain dengan lancar dan tepat. Banyak contoh dan ide yang
dapat diperoleh dari sang pembicara dan semua merupakan bahan yang penting dalam
menujang.
f. Menyimak menbedakan bunyi-bunyi dengan tepat. Orang menyimak dengan maksud
agar dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat, dimana bunyi yang membedakan
arti, mana bunyi yang tidak membedakan arti, biasa hanya terlihat seseorang yang
sedang belajar bahasa asing yang asyik mendengarkan ujaran pembicara asli (native
speaker).
Tugas Kelompok
Dosen : Amin Basri S.PdI. M.Pd
g. Menyimak untuk memecahkan masalah secara kreatif dan analisis. Dengan
menyimak dari seorang pembicara, seseorang mungkin memperoleh banyak masukan
berharga untuk memecahkan masalahnya.
h. Menyimak untuk meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yang
diragukan dengan perkataan lain, menyimak secara persuasif.
Berdasarkan tujuan-tujuan menyimak, maka menyimak yang dilaksanakan dalam
penelitian bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dari materi yang diperdengarkan.
Selain itu bertujuan untuk mengapresiasikan materi simakan.
3. Manfaat Menyimak
Dalam komunikasi lisan secara timbal balik antara pembicara dengan pendengar
terdapat proses menyimak pembicaraan satu sama lain. Setiawan (dalam Rahmawati
2007: 20-21) menyatakan bahwa manfaat menyimak sebagai berikut :
a. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga bagi
kemanusiaan sebab menyimak memiliki nilai informatif yaitu memberikan masukan-
masukan tertentu yang menjadikan kita lebih berpengalaman.
b. Meningkatkan intelektualitas serta memperdalam penghayatan keilmuan dan
khasanah ilmu.
c. Memperkaya kosakata, menambah perbendaharaan ungkapan yang tepat, bermutu
dan puitis.
d. Memperluas wawasan, meningkatkan penghayatan hidup serta membina sifat terbuka
dan objektif.
e. Meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial.
f. Meningkatkan citra artistik jika yang disimak merupakan bahan simakan yang isi dan
bahasanya halus.
g. Menggugah kreativitas dan semangat cipta untuk menghasilkan ujaran-ujaran dan
tulisan-tulisan yang berjati diri. Jika banyak menyimak, kita akan mendapatkan ide-
ide yang cemerlang dan segar, pengalaman hidup yang berharga. Semua itu akan
mendorong kita untuk giat berkarya dan kreatif.
h. Dalam tulisan ini manfaat utama yang ingin diperoleh adalah memperluas wawasan,
meningkatkan penghayatan hidup, serta membina sifat terbuka dan objektif. Hal ini
dikarenakan menyimak yang dilaksanakan dalam tulisan ini adalah menyimak
Tugas Kelompok
Dosen : Amin Basri S.PdI. M.Pd
informasi yang di dalamnya terdapat ide-ide yang cemerlang serta pengalaman hidup
yang berharga, sehingga akan mendorong kita untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
berkarya.
4. Jenis-Jenis Menyimak
Menyimak ada berbagai macam jenis. Namun beberapa jenis tersebut dibedakan
berdasarkan kriteria tertentu, yakni berdasarkan suber suara, berdasarkan bahan simak,
dan berdasarkan pada titik pandang aktivitas menyimak. Ragam menyimak menurut
Tarigan (1994: 35-49) sebagai berikut.
a. Menyimak ekstensif (extensive listening)
Menyimak ekstensif adalah sejenis kegiatan menyimak mengenai hal-hal yang
lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu di bawah bimbingan
langsung dari seorang guru. Jenis-jenis menyimak ekstensif, antara lain sebagai
berikut.
1) Menyimak Sosial (social listening), atau menyimak percakapan (conversational
listening) atau menyimak sopan (courteous listening) biasanya berlangsung dalam
situasi–situasi sosial tempat orang-orang bercengkerama mengenai hal-hal yang
menarik perhatian semua orang yang hadir dan saling mendengarkan satu sama
lain untuk membuat responsi-responsi yang wajar, mengikuti hal-hal yang
menarik, dan memperlihatkan perhatian yang wajar terhadap apa-apa yang
dikemukakan, dikatakan oleh seorang rekan (Dawson dalam Tarigan 1994: 153).
2) Menyimak Sekunder (secondary listening) adalah sejenis kegiatan menyimak
secara kebetulan (casual listening) dan secara ekstensif (extensive listening).
Menyimak sekunder terjadi secara kebetulan. Misalnya, jika seorang pembelajar
sedang membaca di kamar, ia juga dapat mendengarkan percakapan orng lain,
suara televisi, dan sebagainya. Suara tersebut sempat terdengar oleh pembelajar
tersebut, namun ia tidak terganggu oleh suara tersebut.
3) Menyimak Estetik (aesthetic listening) ataupun yang disebut menyimak apresiatif
(appreciation listening) adalah fase terakhir dari kegiatan menyimak kebetulan
dan termasuk dalam menyimak ekstensif. Menyimak estetika sering disebut
menyimak apresiatif. Menyimak estetika ialah kegiatan menyimak untuk
Tugas Kelompok
Dosen : Amin Basri S.PdI. M.Pd
menikmati dan menghayati sesuatu. Misalnya, menyimak pembacaan puisi,
rekaman drama, cerita, syair lagu, dan sebagainya.
4) Menyimak Pasif, adalah penyerapan suatu ujaran tanpa upaya sadar yang biasanya
menandai upaya-upaya kita pada saat belajar dengan kurang teliti, tergesa-gesa,
menghafal luar kepala, berlatih santai, serta menguasai suatu bahasa. Menyimak
pasif ialah menyimak suatu bahasan yang dilakukan tanpa upaya sadar.
b. Menyimak intensif (intensive listening)
Menyimak intensif merupakan kegiataan menyimak yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan dengan tingkat konsentrasi yang tinggi untuk menagkap makna
yang diketahui. Menyimak intensif merupakan kebalikan dari menyimak ekstensif.
Jika menyimak ekstensif diarahkan pada kegiatan menyimak secara lebih bebas dan
lebih umum serta tidak perlu di bawah bimbingan langsung para guru, maka
menyimak intensif diarahkan pada suatu kegiatan jauh lebih diawasi, dikontrol
terhadap suatu hal tertentu. Jenis-jenis menyimak intensif antara lain sebagai berikut :
1) Menyimak Kritis (critical listening) adalah sejenis kegiatan menyimak yang berupa
kegiatan untuk mencari kesalahan atau kekeliruan bahkan juga butir-butir yang baik
dan benar dari ujaran seorang pembicara dengan alasan-alasan yang kuat dan dapat
diterima oleh akal sehat. Menyimak kritis ialah kegiatan menyimak yang dilakukan
dengan sungguh-sungguh untuk memberikan penilain secara objektif, menentukan
keaslian, kebenaran. dan kelebihan, serta kekurangan-kekurangannya. (Kamidjan,
2001:22).
2) Menyimak Konsentrasif (concebtrative listening). Kegiatan menyimak ini sejenis
menyimak telaah. Menyimak konsentratif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan
dengan penuh perhatian untuk memperoleh pemahaman yang baik terhadap
informasi yang disimak.(Kamidjan, 2001:23).
3) Menyimak Kreatif (creative listening) adalah sejenis kegiatan menyimak yang
dapat mengakibatkan kesenangan rekonstruksi imajinatif para penyimak terhadap
bunyi, penglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan
atau dirangsang oleh apa-apa yang disimaknya. Menyimak kreatif ialah kegiatan
menyimak yang bertujuan untuk mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas
pembelajar.
Tugas Kelompok
Dosen : Amin Basri S.PdI. M.Pd
4) Menyimak Eksploratif (exploratory listening) adalah sejenis kegiatan menyimak
intensif dengan maksud menyelidiki sesuatu yang lebih terarah dan lebih sempit.
Menyimak eksploratif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan penuh
perhatian untuk mendapatkan informasi baru.
5) Menyimak Interogatif (interrogative listening) adalah sejenis kegiatan menyimak
intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian
dan pemilihan butir-butir dari ujaran sang pembicara. Dalam kegiatan menyimak ini
penyimak akan mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya kepada sang
pembicara. Menyimak interogratif ialah kegiatan menyimak yang bertujuan
memperoleh informasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
diarahkan kepada pemerolehan informasi tersebut.
6) Menyimak Selektif (selective listening) bertujuan untuk melengkapi menyimak
pasif. Menyimak selektif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan secara selektif
dan terfokus untuk mengenal, bunyi-bunyi asing, nada dan suara, bunyi-bunyi
homogen, kata-kata, frase-frase, kalimat-kalimat, dan bentuk-bentuk, bahasa yang
sedang dipelajarinya.
B. Teknik Pengajaran Menyimak di Sekolah Dasar
Teknik atau cara pengajaran menyimak di Sekolah Dasar dapat dilakukan secara
variatif untuk menghindari kesan yang monoton terhadap strategi mengajar guru di
Sekolah Dasar. Selain itu, melalui penggunaan teknik menyimak yang beragam
menjadikan pembelajaran lebih menarik bagi siswa. Adapun beberapa teknik menyimak
yang dapat digunakan guru dalam proses belajar mengajar di Sekolah Dasar, di antaranya
adalah sebagai berikut.
1. Teknik Ulang-Ucap (Menirukan)
Teknik ini biasa digunakan guru pada siswa yang belajar bahasa permulaan,
baik belajar bahasa ibu maupun bahasa asing. Teknik ini digunakan untuk
memperkenalkan bunyi bahasa dengan dengan pengucapan atau lafal yang tepat dan
jelas oleh guru.
Dengan teknik ini, pertama-tama guru mengucapkan kata-kata yang
sederhana, seperti “mata”, misalnya, kemudian guru memperjelas kata tersebut
dengan cara mendemonstrasikannya; guru menggunakan jari tangannya untuk
Tugas Kelompok
Dosen : Amin Basri S.PdI. M.Pd
menunjuk salah satu bagian wajahnya, yaitu mata. Langkah kedua, guru
mengucapkan kata “mata” dengan jelas dan keras, siswa diminta menyimaknya
dengan baik, kemudian menirukan apa yang diucapkan guru. Langkah ketiga, guru
memberikan latihan ekstensif dengan mengulang kata-kata yang sudah dikenalkan,
kemudian menambah kosa kata serta mengenalkan struktur kalimat kepada siswa
sampai siswa dapat mengucapkan kata-kata dengan tepat, dan akhirnya menggunakan
kata itu dalam struktur yang sederhana.
2. Teknik Informasi Beranting
Guru memberi informasi kepada salah seorang siswa kemudian informasi
tersebut disampaikan kepada siswa di dekatnya; begitu seterusnya, informasi
disampaikan secara beranting. Siswa yang menerima informasi terakhir,
mengucapkan keras-keras informasi tersebut di hadapan teman-temannya. Dengan
demikian, kita tahu apakah informasi itu tetap sama dengan sumber pertama atau
tidak. Jika tetap sama, berarti daya simak siswa sudah cukup baik, akan tetapi, bila
informasi pertama berubah setelah beranting, ini berarti daya simak siswa masih
kurang.
3. Teknik Satu Mulut Satu Kelas
Guru membacakan sebuah wacana yang dapat berupa artikel atau cerita di
hadapan siswa, dan siswa diminta menyimak baik-baik. Sebelum siswa menyimak,
guru memberi penjelasan tentang apa-apa yang pernah disimak. Setelah guru selesai
membacakan, guru dapat meminta siswa, misalnya : menceritakan kembali isi materi
yang disimaknya;
a. Menyebutkan urutan ide pokok dari apa yang disimak;
b. Menyebutkan tokoh atau pelaku cerita dari apa yang disimaknya;
c. Menemukan makna yang tersurat dari apa yang disimaknya;
d. Menemukan makna yang tersirat dari apa yang disimaknya;
e. Menemukan ciri-ciri atau gaya bahasa yang digunakan dalam wacana yang
dibacakan;
f. Menilai isi dari apa yang disimaknya.
Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan guru kepada siswa tentu saja harus
disesuaikan dengan tujuan yang telah dirumuskan.
Tugas Kelompok
Dosen : Amin Basri S.PdI. M.Pd
Dalam penggunaan teknik ini, guru dituntut untuk dapat membaca dengan
baik sesuai dengan jenis wacana yang dibacanya. Oleh karena itu, guru perlu
menyiapkan benar-benar bahan bacaan dan cara membacanya, jangan sampai siswa
mengalami kesulitan memahami isi yang disimaknya hanya karena pembacaan yang
kurang siap.
4. Teknik Satu Rekaman Satu Kelas
Guru terlebih dahulu menyiapkan rekaman melalui kaset (tape recorder), CD,
ataupun laptop yang berisi ceramah, pembacaan puisi, pidato, cerita/dongeng, drama,
dan sebagainya. Kemudian guru memberi petunjuk-petunjuk sebelum kaset di putar
tentang hal-hal yang perlu disimak. Setelah itu guru memutar rekaman yang telah
disiapkan sebelumnya (dongeng, misalnya). Siswa diminta menyimak baik-baik.
Rekaman dapat diputar ulang bila siswa belum dapat mengikuti tentang apa yang
diputar. Kemudian siswa diberikan tugas menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk
menguji pemahamannya terhadap rekaman yang disimaknya, seperti:
a. Apa tema dari dongeng yang anak-anak simak?
b. Siapa yang menjadi tokoh dalam dongeng tersebut?
c. Bagaimana watak dari tokoh tersebut?
d. Sebutkan amanat yang terdapat dalam dongeng tersebut!
5. Teknik Group Cloze
Dalam penggunaan teknik ini, guru membacakan sebuah wacana sekali, siswa
diminta menyimak baik-baik. Kemudian, guru membacakan lagi wacana tersebut
dengan cara membaca paragraf awal penuh, sedangkan paragraf berikutnya ada
beberapa kata atau kelompok kata yang dihilangkan. Setelah itu, tugas siswa adalah
memikirkan konteks wacana dan mengisi tempat yang kosong dengan kata-kata atau
peristilahan atau kelompok kata yang asli dari wacana yang dibacakan sebelumnya.
6. Teknik Parafrase
Dalam penggunaan teknik ini, guru terlebih dahulu menyiapkan sebuah puisi
untuk disimak oleh siswa. Setelah itu, guru membacakan puisi yang telah disiapkan
dengan jelas. Kemudian setelah siswa selesai menyimak, siswa secara bergiliran
disuruh menceritakan kembali isi puisi yang telah disimaknya dengan kata-kata
sendiri.
Tugas Kelompok
Dosen : Amin Basri S.PdI. M.Pd
Dalam menerapkan teknik ini, guru harus menyesuaikan dengan
perkembangan kebahasaan siswa, agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai
tujuan.
7. Teknik Simak Libat Cakap
Sesuai dengan nama teknik ini, penyimak terlibat dalam pembicaraan. Dalam
pelaksanaan teknik ini guru dapat menugaskan siswa mengadakan wawancara,
misalnya dengan guru wali, guru pengajar bahasa daerah. Sebelum mengadakan
wawancara, siswa diminta menyiapkan apa yang perlu ditanyakan kepada orang yang
diwawancarai. Tugas selanjutnya siswa menyusun hasil wawancara yang kemudian
diserahkan kepada guru untuk teliti.
8. Teknik Simak Bebas Libat Cakap
Teknik ini senada dengan teknik simak libat cakap yang mementingkan
keterlibatan penyimak dalam pembicaraan. Penyimak di sini hanya berlaku sebagai
pemerhati yang penuh minat, tekun menyimak apa yang disampaikan oleh pembicara
sehingga penyimak dapat memahami isi pembicaraan, tujuan pembicaraan,
menganalisis apa yang dibicarakan, serta akhirnya menilai isi pembicaraan.
C. Tahap-tahap Menyimak
dalam kegiatan menyimak ada tahapan yang harus dilakukan oleh penyimak agar
penyimak benar-benar memahami informasi yang disimaknya. Tahapan itu adalah
sebagai berikut :
1. Tahap Mendengar
Dalam tahap ini penyimak berusaha menangkap pesan pembicara yang sudah
diterjemahkan dalam bentuk bahasa. Dalam tahap ini baru mendengar segala sesuaatu
yang dikemukakan sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya, jadi kita
masih berada dalam tahap hearing.
2. Tahap Memahami
Setelah kita mendengar, akan ada keinginan bagi kita untuk mengerti atau
memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh sang pembicara.
Maka sampailah, kita dalam tahap understanding.
3. Tahap Menginterpretasi
Tugas Kelompok
Dosen : Amin Basri S.PdI. M.Pd
Dalam tahap ini, penyimak yang baik, yang cermat dan teliti, belum puas
kalau hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara; dia ingin
menafsirkan atau rnenginterpretasikan isi, butir-butir pendapat yang terdapat dan
tersirat dalam ujaran itu. Dengan demikian, sang penyimak telah tiba pada tahap
interpreting.
4. Tahap Mengevaluasi
Setelah memahami serta dapat menafsir atau menginterpretasikan isi
pembicaraan, sang penyimak pun mulailah menilai atau mengevaluasi pendapat serta
gagasan sang pembicara, di mana keunggulan dan kelemahan, di mana kebaikan dan
kekurangan sang pembicara; maka dengan demikian sudah sampai pada tahap
evaluating.
5. Tahap Menanggapi
Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak; sang
penyimak menyambut, mencamkan, menyerap serta menerima gagasan atau ide yang
dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya; sang
penyimak pun sampailah pada tahap menanggapi (responding). Tanggapan dapat
berupa penolakan atau pendapat.
D. Strategi Pembelajaran Menyimak
Ada beberapa strategi pembelajaran yang menjadi alternatif pilihan guru untuk
mengajarkan menyimak, yakni:
1. Strategi Pertanyaan dan Jawaban (PJ)
Strategi ini merupakan strategi yang paling sederhana dalam KBM menyimak.
Tahap-tahapan kegiatannya adalah :
a. Guru mengemukakan judul bahan simakan
b. Guru mengajukan pertanyaan berkenaan dengan isi simakan yang akan
dibicarakan
c. Guru membacakan materi simakan. Pembacaan dapat dilakukan perbagian dengan
diselingi pertanyaan atau dibacakan secara keseluruhan secara langsung
d. Setelah materi simakan selesai dibacakan guru memberi kesempatan kepada siswa
menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
e. Guru mengadakan tanya-jawab dengan siswa
Tugas Kelompok
Dosen : Amin Basri S.PdI. M.Pd
f. Siswa mengemukakan kembali informasi yang telah diperoleh, (bisa secara
tertulis atau lisan).
2. Strategi Kegiatan Menyimak Secara Langsung/KML atau DLA (Direct
Listening Activities)
Tahapan-tahapan kegiatannya, adalah:
a. Guru mengemukakan tujuan pembelajaran, membacakan judul teks simakan,
bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang berkaitan dengan judul bahan
simakan sebagai upaya untuk pembangkitan skemata siswa. Selanjutnya guru
mengemukakan hal-hal pokok yang perlu dipahami siswa dalam menyimak
b. Guru meminta siswa mendengarkan materi simakan yang dibacakan oleh guru.
c. Guru melakukan tanya jawab tentang isi simakan. Pertanyaan tidak selalu harus
diikat oleh pertanyaan yang terdapat dalam buku. Guru hendaknya menambahkan
pertanyaan yang dikaitkan dengan konteks kehidupan siswa atau masalah lain
yang aktual
d. Guru memberikan latihan/tugas/kegiatan lain yang berfungsi untuk
mengembangkan keterampilan siswa dalam menyimak.
3. Strategi Menyimak dan Berpikir Langsung /MBL atau DLTA (Direct Listening
Thinking Activities)
Tahapan-tahapan kegiatannya, adalah.
a. Persiapan menyimak : Pada tahap ini guru memberitahukan judul cerita yang akan
disimak, misalnya “Saat Sendirian di Rumah” Berdasarkan judul teresbut guru
menanyakan kepada siswa Bagaimana seandainya malam hari sendirian di
rumah? Untuk membangkitkan imajinasi siswa guru bisa menunjukkan gambar
rumah yang gelap. Selanjutnya guru mengajukan pertanyaan Apa kira-kira isi
cerita yang akan dibacakan, apa yang kira-kira menarik dari cerita itu, bagaimana
seandainya peristiwa itu terjadi pada kalian? Dan sebagainya.
b. Membaca Nyaring: Guru membacakan cerita dengan suara nyaring secara
menarik dan hidup. Pada bagian tertentu yang dianggap memiliki hubungan
dengan prediksi dan tujuan pembelajaran, guru menghentikan pembacaan dan
mengajukan pertanyaan kepada siswa. Apa kesimpulan yang kalian peroleh, apa
Tugas Kelompok
Dosen : Amin Basri S.PdI. M.Pd
yang terjadi kemudian, apa yang terjadi selanjutnya dsb. Setelah tanya jawab
dianggap cukup, guru melanjutkan membacakan lagi.
c. Refleksi dan penyampaian pendapat. Guru mengakhiri pembacaan, selanjutnya
guru meminta siswa untuk mengemukakan kembali isi cerita dan guru meminta
pendapat siswa tentang unsur-unsur cerita, misalnya tentang watak tokoh, tentang
alur, seting dsb.
Tugas Kelompok
Dosen : Amin Basri S.PdI. M.Pd
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang cukup kompleks karena sangat
bergantung kepada berbagai unsur yang mendukung. Yang dimaksudkan dengan unsur
dasar ialah unsur pokok yang menyebabkan timbulnya komunikasi dalam menyimak.
Menyimak dengan berkonsentrasi adalah memusatkan pikiran, perasaan, dan perhatian
terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara.Untuk dapat memusatkan
perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara dengan baik, penyimak
harus dapat menghindari gangguan menyimak, baik yang berasal dari diri sendiri maupun
yang berasal dari luar, penyimak harus betul-betul memusatkan perhatian kepada materi
yang disimak.
Menyimak adalah suatu rentetan proses, mulai dari proses mengidentifikasi bunyi,
menyusun penafsiran, memanfaatkan hasil penafsiran, dan proses penyimpanan, serta
proses menghubung-hubungkan hasil penafsiran itu dengan keseluruhan pengetahuan dan
pengalaman. Tujuan menyimak yaitu agar orang yang mendengar dapat memperoleh
pengetahuan atau informasi mengenai hal tertentu dari berita atau cerita yang di dengar.

B. Saran
Makalah ini tentunya disana-sini masih terdapat kelemahan ataupun kekurangan
maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pihak manapun demi
kesempurnaan makalah ini, Dan semoga Materi yang tercantum di makalah ini dapat
menambah wawasan pengetahuan kita tentang pendekatan dan model pembelajaran di SD
dan dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya angkatan 2015 PGSD kelas A1.
Tugas Kelompok
Dosen : Amin Basri S.PdI. M.Pd
DAFTAR PUSTAKA

Ramadhani, Ucy. 2016. Makalah Bahasa Indonesia Tentang Menyimak. http: //myucy.

blogspot.co.id. Diakses Pada Tanggal 1 Oktober 2016.

Rijal09. 2016. Pengertian Keterampilan Menyimak. http://www.rijal09.com. Diakses

pada tanggal 4 september 2016.

Rozaafriani95. 2015. Makalah Keterampilan Menyimak. https: //Rozaafriani95.

wordpress.com. Diakses pada tanggal 16 Januari 2015

Susanto, Hadi. 2016. Pembelajaran Keterampilan Menyimak. https: //bagawanabiyasa.

wordpress.com. Diakses pada tanggal 11 januari 2016.


Saveme, Suban.2014. Makalah Bahasa Indonesia Menyimak. http://

tugaskuliahanakpgsd. blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 24 November 2014.

Anda mungkin juga menyukai