Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN AKHIR

MAHASISWA
PROGRAM KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 6 TAHUN 2023

Disusun Oleh:
VIOLIN CANDRA PRASTYANINGRUM
NIM. 210210102106

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
2023
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR
MAHASISWA

Nama Kegiatan : Program Kampus Mengajar Angkatan 6 Tahun 2023


Nama Perguruan Tinggi : Universitas Jember
Mahasiswa
1. Nama Lengkap : Violin Candra Prastyaningrum
2. NIM : 210210102106
3. NPSN Sekolah : 20549655
4. Sekolah Penugasan : SMP Plus Al Ishlah
5. Nama DPL : Dhanar Dwi Hary Jatmiko, S.Pd., M.Pd.
6. Nama Koordinator PT: Dr. drg. Banun Kusumawardani, M.Kes.

Guru Pamong Dosen Pembimbing Lapangan

Ifa Agustin Susanti, S.Pd Dhanar Dwi Hary Jatmiko, S.Pd., M.Pd
NIP. - NIP. 198906062019031017

Mengetahui/Menyetujui
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember

Prof. Dr. Bambang Soepeno, M.Pd


NIP/NIDN. 196006121987021001/0012066013
ISI LAPORAN

A. Hasil Analisis Kebutuhan Sekolah


SMP Plus Al Ishlah merupakan salah satu sekolah yang berada dibawah
naungan Yayasan Pondok Pesantren Al Ishlah, yang mempunyai sekitar 105 siswa,
memiliki satu ruang kelas disetiap tingkatannya yaitu 6 ruang kelas yang dipisahkan
antara siswa putra dan siswa putri, lalu memiliki satu ruang guru dan satu lab
komputer. Sekolah ini terletak di lingkungan pedesaan yang akses jalannya cukup
mudah dijangkau dan terletak di pemukiman warga, sehingga untuk siswa yang bukan
dari pondok pesantren biasanya cukup dengan berjalan kaki dikarenakan jaraknya
cukup dekat. Waktu tempuh untuk menuju ke sekolah bagi siswa yang bukan dari
lingkungan pondok dapat ditempuh 3 sampai 5 menit dengan berjalan kaki.
Sekolah ini hanya memiliki 8 guru, yang dimana 2 diantaranya menjabat
sebagai kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, untuk sisanya merupakan guru mata
pelajaran dan wali kelas. Sekolah ini dapat dibilang minim akan tenaga pengajar, hal
tersebut yang membuat setiap guru merangkap 2 mata pelajaran bahkan lebih. Setiap
guru mata pelajaran, wali kelas, bahkan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah juga
ikut turun tangan secara langsung untuk mengatasi siswa yang bermasalah, yang
dimana dapat dibilang merangkap pekerjaan menjadi bimbingan konseling. Maka dari
itu SMP Plus Al Ishlah membutuhkan tenaga pengajar tambahan agar dapat
meringankan sedikit beban bapak/ibu guru di sekolah tersebut. Walaupun tenaga
pengajar di sekolah tersebut membutuhkan tenaga ekstra, bapak/ibu guru SMP Plus
Al Ishlah tetap semangat, bertanggung jawab, dan professional dalam bekerja.
Keadaan lingkungan sekolah SMP Plus Al Ishlah berbasis pondok pesantren
sehingga ruang kelas antara siswa putra dan siswa putri terdapat pada Gedung yang
berbeda. Sekolah ini dapat dibilang masih kurang, contohnya saja pada tempat parkir
sepeda yang kurang tertata rapi dan juga masih banyak sisa-sisa pembangunan yang
belum dibersihkan. Untuk ruang kepala sekolah masih menjadi satu dengan ruang
guru, kamar mandi yang dipisahkan antara putra dan putri karena masih di dalam
lingkup pondok pesantren, dan juga ruang perpustakaan yang sekarang menjadi lab
komputer karena sekolah mendapat bantuan berupa 15 chromebook. Sehingga di
sekolah SMP Plus Al Ishlah totalnya memiliki 8 ruangan, yang diantaranya 3 ruang
kelas putra, 3 ruang kelas putri, 1 ruang guru, dan 1 ruang lab komputer.
Untuk keadaan lingkungan kelas SMP Plus Al Ishlah cukup memprihatinkan,
karena masih minimnya fasilitas yang ada seperti kursi dan meja yang layak
digunakan. Masih ada beberapa kelas yang tidak memiliki kursi dan meja, sehingga
siswa duduk di lantai. Sarana dan prasarana yang ada disetiap kelas masih dapat
dibilang sangat minim karena masih ada yang menggunakan papan tulis hitam, tidak
ada rak buku, foto presiden, wakil presiden serta gambar pancasila hanya terdapat
dibeberapa ruang kelas saja dan juga alat kebersihan yang digunakan secara bersama.
Di setiap ruang kelas hanya terdapat berupa struktur organisasi kelas, jadwal
pelajaran, dan jadwal piket saja.
Kurikulum yang digunakan menggunakan kurikulum merdeka dan kurikulum
2013, yang dimana untuk kelas 7 masih tahap percobaan kurikulum merdeka,
sedangkan untuk kelas 8 dan 9 masih menggunakan kurikulum 2013. Metode KBM
yang digunakan guru masih menggunakan metode ceramah.
Pada bagian ini berisi uraian terkait hasil observasi sekolah serta daftar prioritas
kebutuhan sekolah yang akan dirancang dalam bentuk program

B. Perancangan Program
Pada bagian ini berisi uraian terkait hasil perancangan program dan pelaksanaan
Forum Komunikasi dan Koordinasi Sekolah (FKKS)

C. Mitra yang Terlibat dalam Penugasan Program Kampus Mengajar


Pada bagian ini berisi daftar mitra yang terlibat dan bentuk kolaborasi yang
dilakukan, contoh: kepala sekolah, guru pamong, wali kelas, guru mata pelajaran,
dan orang tua siswa

D. Pelaksanaan AKM Kelas dan Asesmen Murid


Pada bagian ini berisi uraian terkait jumlah siswa yang mengikuti AKM Kelas dan
Asesmen Murid serta kesimpulan hasil asesmen

E. Implementasi Program
Pada bagian ini berisi uraian program yang sudah dan/atau belum terlaksana
berkaitan dengan pembelajaran literasi dan numerasi di dalam dan luar kelas,
pengelolaan perpustakaan dan pojok baca, gerakan literasi dan numerasi sekolah,
adaptasi teknologi, dan administrasi sekolah
F. Refleksi dan Evaluasi Implementasi Program
Pada bagian ini berisi uraian terkait hal baik yang didapatkan dan sudah dilakukan
di sekolah, tantangan yang dihadapi serta solusi untuk mengatasinya

G. Deskripsi Kegiatan Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan dalam Penugasan


Program Kampus Mengajar
Pada bagian ini berisi uraian kegiatan penugasan mahasiswa dan Dosen
Pembimbing Lapangan di sekolah

H. Kesimpulan dan Saran

Lampiran
1. Dokumentasi implementasi program kerja
2. Dokumentasi kegiatan mahasiswa bersama DPL dan para pemangku kepentingan
terkait (dinas pendidikan, kepala sekolah, guru/guru pamong)

Anda mungkin juga menyukai