NIPPPPK : 196906062021212002
ANGKATAN : 03
NO ABSEN : 199
TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN
Suyono, SE,M.Si
Catatan TTD
No Nama Mentor Materi Orientasi Dindikbud
Mentor Mentor
Miswadi Warsono, S.Pd. Visi Misi, Kebijakan dan Capaian
1
Pembangunan
Implementasi Core Value
Miswadi Warsono, S.Pd.
2 “Berakhlak” (Bangga Melayani
Bangsa) di Purbalingga
Suyono, SE,M.Si
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan pertolongan-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika pada
Instansi Pemerintah bagi pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Kabupaten Purbalingga”.
Kegiatan orientasi yang dilaksanakan merupakan kegiatan yang dikelola oleh Badan
Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Purbalingga, yang dimaksudkan
membekali peserta dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang nilai dan etika pada instansi
pemerintah dalam mendukung pelaksanaan tugas dan jabatannya dalam mendukung pencapaian Visi
Misi Organisasi. Tujuan setelah mengikuti orientasi ini, peserta mampu mengimpelementasikan nilai
Aparatur Sipil Negara Ber-AKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung
selesainya laporan ini, antara lain:
1. Ibu Dyah Hayuning Pratiwi, S.E, B.Econ, M.M., selaku Bupati Purbalingga.
2. Bapak Heriyanto, S.Pd, M.Si., selaku Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah
Kabupaten Kabupaten Purbalingga.
3. Bapak Tukimin, SH selaku Sekretaris Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan
Pembangunan Daerah Kab. Purbalingga.
4. Bapak & Ibu Tim dari ORTALA sebagai Pemateri dalam kegiatan ini.
5. Ibu Riana Astuti, SH, selaku Narasumber yang telah memberikan saran dan masukan.
6. Bapak Joko Sumarno, S.Pd.M.Pd selaku Narasumber dari Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga.
7. Bapak/Ibu Panitia Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Purbalingga
yang telah memfasilitasi dan membantu kelancaran proses penyelenggaraan kegiatan Orientasi
Pengenalan Nilai dan Etika pada Instansi Pemerintah bagi Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Angkatan 03 Kabupaten Purbalingga Tahun
2022.
8. Orang tua, suami dan anak-anak yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan hasil Orientasi ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan sebagai bahan perbaikan bagi penulis
agar lebih sempurna dan dapat diimplementasikan bagi masa depan penulis dalam melaksanakan tugas.
Penulis
Nurnaningsih, S.Sn.
NIPPPPK. 196906062021212002
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………….i
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………...ii
PRAKATA………………………………………………………………………………...iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………iv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……….…………………………………………..........................................
B. Maksud danTujuan………………………………………………… ..................................
C. Waktu dan Tempat……………………………………………………..............................
BAB V. PENUTUP……………………………………………………………....................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 menyebutkan bahwa Aparatur Sipil
Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada
instansi pemerintah.
Definisi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (menurut UU nomor 5
tahun 2014) adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi persyaratan tertentu,
yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam
rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja untuk mengisi
keterbatasan Sumber Daya Manusia dan percepatan pengisian jabatan fungsional
yang membutuhkan persyaratan profesi dan uji kompetensi. Adapun untuk
pengaturan penetapan kebutuhan, pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan
tunjangan, pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin,
pemutusan hubungan perjanjian kerja, dan perlindungan diatur pada PP No. 49
Tahun 2018 tentang Management Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
Beberapa peraturan lainnya yang mengatur tentang Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja diantaranya Perpres No. 38 Tahun 2020 tentang jenis
jabatan yang bisa diisi, Peraturan LAN no 15 tahun 2020 tentang Pengembangan
Kompetensi, dan PermenPANRB no 70 tahun 2020 tentang Masa Hubungan Kerja.
Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja dilakukan oleh
Instansi Pemerintah yang pelaksanaannya berdasarkan pada Kurikulum dan
menggunakan sistem informasi yang ditetapkan oleh Lembaga Administrasi Negara
(LAN). Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja tidak termasuk
bentuk pelaksanaan Pengembangan Kompetensi. Orientasi dilakukan sesuai
kebutuhan Instansi Pemerintah paling lambat 1 (satu) bulan terhitung sejak diangkat
pertama kali sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja . Orientasi
dilaksanakan hanya untuk 1 (satu) kali sepanjang berstatus sebagai Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja .
B. Maksud dan Tujuan
Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika pada Instansi Pemerintah bagi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2022 dimaksudkan membekali
peserta dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang nilai dan etika pada
Instansi Pemerintah dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya dalam
mendukung pencapaian Visi Misi Organisasi, yaitu Aparatur Sipil Negara
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif).
Adapun tujuan dari kegiatan ini antara lain:
Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika pada Instansi Pemerintah bagi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2022 dilaksanakan 2 tahap :
a. Tahap I pelaksanaan Massive Open Online Course dimulai tanggal 19
September s/d 3 Oktober 2022 Full E-Learning
1. Perencanaan
2. Pengumuman lowongan
3. Pelamar
4. Seleksi
5. Pengumuman hasil seleksi
6. Disampaikan secara terbuka berdasarkan penetapan hasil seleksi kompeten
7. Pengangkatan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
F. PERJANJIAN KERJA
1. Masa Perjanjian
2. Tugas Pokok
3. Target Kinerja
4. Hari Kerja dan Jam Kerja
5. Disiplin
6. Gaji dan Tunjangan
7. Cuti
8. Pengembangan Kompetensi
9. Penghargaan
10. Perlindungan
11. Pemutusan Hubungan dan Perjanjian Kerja
12. Penyelesaian Perselisihan
G. GAJI DAN TUNJANGAN
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja akan mendapatkan gaji sesuai
yang tercantum dalam Surat Keputusan Pengangkatan serta tunjangan lainnya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
H. PENGEMBANGAN DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja diberikan kesempatan
pengembangan kompetensi sesuai perencanaan instansi dengan memeperhatikan
hasil penilaian kinerja. Menurut PP No 49 Tahun 2018 PPPK Paling lama 24 jam
pelajaran dalam 1 tahun perjanjian kerja dipenuhi dengan cara symposium,
seminar, bahkan bisa dilakukan dengan cara mentoring dan terdokumentasi dan
nantinya bisa dipakai untuk kenaikan pangkat. Kecuali JPT Madya / Utama
tertentu.
Pemberian Penghargaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang
menunjukan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan dan
prestasi kerja, Tanda kehormatan, Prioritas Pengembangan Kompetensi (prioritas
kinerja paling baik) dengan menghadiri acara resmi kenegaraan.
I. BENTUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI
1. Pelatihan Klasikalya;
2. Pelatihan Non Klasikal
J. DISIPLIN
Memuat kewajiban dan larangan saudara sebagai Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja serta sanksi apabila melanggar ketentuan yang berlaku,
dari sanksi tingkat ringan berupa teguran, sedang berupa penurunan golongan
hingga yang terberat yaitu pemutusan hubungan kerja dengan tidak hormat.
Dasar Hukum Kedisiplinan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja sesuai
pasal 104 UU Aparatur Sipil Negara
K. PP NO 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN PEGAWAI
PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
L. PRINSIP DASAR
Pelanggaran disiplin = setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan Aparatur Sipil
Negara yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan
Disiplin Aparatur Sipil Negara, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar
jam kerja.
M. DISIPLIN APARATUR SIPIL NEGARA
Kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
N. PELANGGARAN DISIPLIN APARATUR SIPIL NEGARA
Setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan Pegawai Neger Sipil yang tidak
menaati kewajiban dan / atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik
yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.
O. HUKUMAN DISIPLIN
Hukuman yang dijatuhkan oleh Pejabat yang Berwenang Menghukum
kepada Aparatur Sipil Negara karena melanggar peraturan Disiplin Aparatur Sipil
Negara.
P. Kewajiban Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja:
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD RI Tahun 1945, NKRI,
dan Pemerintah.
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab.
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan
tindakan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan tindakan kepada setiap orang,
baik di dalam maupun di luar kedinasan.
7. Rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Q. LARANGAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN
KERJA
1. Menyalahgunakan wewenang.
2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang
lain dengan menggunakan kewenangan orang lain yang diduga terjadi
konflik kepentingan dengan jabatan.
3. Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain.
4. Bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau tanpa
ditugaskan oleh PPK.
5. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya
masyarakat asing kecuali ditugaskan oleh PPK.
6. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan barang baik bergerak atau tidak bergerak dokumen, atau surat
berharga milik negara secara tidak sah.
7. Melakukan pengutan di luar ketentuan.
8. Melakukan kegiatan yang merugikan negara.
9. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan.
10. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan.
11. Menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan.
12. Meminta sesuatu yang berhubungan denagn jabatan.
13. Melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani
14. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon kepala
daerah/wakil kepala daerah, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat, calon
Dewan Perwakilan Daerah, atau calon Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
dengan cara:
15. Ikut kampanye
16. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut
Pegawai Negeri Sipil
17. Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan Pegawai Negeri Sipil lain
18. Sebagai peserta kampanye dengan fasilitas negara
19. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau
merugikan salah satu pasangan calon sebelum , selama, dan sesudah masa
kampanye
20. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap
pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah
masa kampanye, meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau
pemberian barang kepada Pegawai Negeri Sipil dalam lingkungan Unit
Kerjanya,anggota keluarga, dan masyarakat; dan/atau
21. Memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau
surat keterangan tanda penduduk.
R. KEWAJIBAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN TINGKAT HUKUMAN
DISIPLIN
A. Kewajiban Pegawai Negeri Sipil Masuk kerja dan menaati ketentuan jam
kerja (Ketentuan akan diatur dalam Peraturan Menpan & RB.
B. Tingkat Hukuman disiplin :
1. Ringan
3 hari kerja (teguran lisan)
4 – 6 hari kerja (teguran tertulis)
8 – 10 hari kerja (pernyataan tidak puas secara tertulis)
2. Sedang
11 – 13 hari kerja (pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25 % selama
6 bulan)
14 – 16 hari kerja (pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25 %
selama 9 bulan)
17 – 20 hari kerja (pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25 %
selama 12 bulan)
3. Berat
21 – 24 hari kerja (penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama
12 bulan)
25 – 27 hari kerja (pembebasan dari jabatan selama 12 bulan)
28 atau lebih hari kerja (PDHTAPS sebagai PNS)
10 hari kerja berturut-turut (PDHTAPS sebagai PNS)
C. Tidak masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja :
1. Sanksi ringan berupa: Teguran lisan, tertulis dan pernyataan tidak puas
secara tertulis
2. Sanksi sedang, berupa:
a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun
b. Penurunan gaji sebesar 1 kali kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun
c. Penurunan golongan selama 1 (satu) tahun
3. Sanksi berat, berupa:
a. Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat;
1. DASAR HUKUM
A. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa
Korps Dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil
Kode Etik Aparatur Sipil Negara adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan
perbuatan Aparatur Sipil Negara di dalam melaksanakan tugasnya dan
pergaulan hidup sehari-hari.
3. Ruang lingkup Kode Etik Aparatur Sipil Negara terdiri dari : Sikap,
Perilaku, Perbuatan, Tulisan, Ucapan.
4. Dalam melaksanakan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari setiap
Aparatur Sipil Negara wajib bersikap dan berpedoman pada Kode Etik
Aparatur Sipil Negara dalam :
Bernegara
Dalam bernegara setiap Aparatur Sipil Negara hendaknya
a. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib melaksanakan sepenuhnya pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945
b. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib mengangkat harkat dan martabat
bangsadan negara
dengan selalu menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara, dan
senantiasa mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan
pribadi, orang lain atau golongan;
c. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib menjadi perekat dan pemersatu
bangsa dalam negara kesatuan republik indonesia
d. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib menaati semua peraturan perundang-
undangan dalam melaksanakan tugas
e. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib bersikap dan bertindak akuntabel
dalam melaksanakan
tugas penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa
f. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib tanggap, terbuka, jujur dan akurat,
serta tepat waktu dalam melaksanakan setiap kebijakan dan program
pemerintah
g. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib menggunakan atau memanfaatkan
semua sumber daya negara secara efektif dan efisien
h. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib tidak memberikan kesaksian palsu
atau keterangan yang tidak benar.
Berorganisasi
Kode etik Aparatur Sipil Negara dalam berorganisasi hendaknya :
a. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib melaksanakan tugas dan
wewenang sesuai ketentuan yang berlaku
b. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib menjaga informasi yang bersifat
rahasia
c. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib melaksanakan setiap
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
d. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib membangun etos kerja untuk
meningkatkan kinerja organisasi
e. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib menjalin kerja sama secara
kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait dalam rangka
pencapaian tujuan
f. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib memiliki kompetensi dalam
pelaksanaan tugas
g. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib patuh dan taat terhadap standar
operasional dan tata
kerja
h. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib mengembangkan pemikiran
secara kreatif dan inovatif
dalam rangka peningkatan kinerja organisasi
i. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib berorientasi pada upaya
peningkatan kualitas kerja
Bermasyarakat
Kode etik dalam bermasyarakat :
a. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib mewujudkan pola hidup
sederhana
b. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib memberikan pelayanan dengan
empati, hormat, santun, tanpa pamrih dan tanpa unsur pemaksaan
c. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib memberikan pelayanan secara
cepat, tepat, terbuka dan adil serta tidak diskriminatif
d. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib tanggap terhadap keadaan
lingkungan masyarakat
e. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib berorientasi kepada peningkatan
kesejahteraan masyarakat dalam melaksanakan tugas dengan selalu
berupaya membuat kebijakan, menciptakan prosedur kerja, dan
memilih alternatif tindakan yang pada akhirnya berdampak pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Diri sendiri
Kode etik untuk diri sendiri meliputi :
a. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib jujur dan terbuka serta tidak
memberikan informasi yang tidak benar
4. Cuti Sakit
a. Setiap Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang menderita
sakit berhak atas cuti sakit. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja yang sakit 1 (satu) hari menyampaikan surat keterangan sakit
secara tertulis kepada atasan langsung atau pejabat lain yang setara
dengan melampirkan surat keterangan dokter.
5. Cuti Melahirkan
a. Untuk kelahiran anak pertama sampai dengan kelahiran anak ketiga
pada saat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja ,
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja berhak atas cuti
melahirkan. Kelahiran anak pertama merupakan kelahiran anak
pertama saat yang bersangkutan sudah berstatus Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja . Lamanya hak atas cuti melahirkan diberikan
paling lama 3 (tiga) bulan.
b. Untuk menggunakan cuti melahirkan, Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja mengajukan permintaan secara tertulis kepada
Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti. Permintaan secara tertulis
diajukan melalui atasan langsung atau pejabat lain yang setara. Atasan
langsung atau pejabat lain yang setara memberikan pertimbangan
menyetujui, mengubah, menangguhkan, atau menolak atas pengajuan
Cuti yang diajukan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja .
Berdasarkan permintaan secara tertulis dan pertimbangan atasan
langsung atau pejabat lain yang setara, Pejabat Yang Berwenang
Memberikan Cuti menetapkan keputusan pemberian cuti melahirkan.
6. Cuti Bersama
a. Berdarasarkan Peraturan Badan Keuangan Negara Perka Badan
Keuangan Negara Nomor 7 Tahun 2022 tentang Tata Cara Pemberian
Cuti Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (Pegawai
Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja), Cuti bersama bagi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja mengikuti ketentuan cuti
bersama bagi pegawai negeri sipil. Cuti bersama tidak mengurangi
cuti tahunan.
b. Cuti bersama ditetapkan dengan Keputusan Presiden. Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang karena jabatannya tidak
menggunakan cuti bersama, hak cuti tahunannya ditambah sesuai
dengan jumlah cuti bersama yang tidak digunakan.
7. Perlindungan
Kepada Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja diberikan
jaminan hari tua, jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan
kematian dalam sistem jaminan sosial nasional dan bantuan hukum
apabila berperkara terkait tugas jabatan yang diemban.
U. Manajemen Kinerja dengan Tema Pengelolaan Kinerja Aparatur Sipil
Negara
2. Akuntabel
3. Kompeten
4. Harmonis
5. Loyal
6. Adaptif
c. Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Secara garis besar, guru mempunyai tugas pokok yaitu mendidik, mengajar, dan
melatih. Kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih harus berjalan selaras. Ketiga tugas
pokok tersebut tidak dapat berlangsung secara terpisah-pisah dan terpilah-pilah. Oleh karena
itu kepiawaian guru dalam menyelenggarakan ketiga tugas itu sekaligus sangatlah
dibutuhkan.
Sebagai guru yang profesional maka dalam melaksanakan tugasnya harus selalu
mengacu pedoman yang jelas sehingga guru perlu membuat pedoman dalam melaksanakan
kegiatan profesionalnya. Pedoman tersebut akan dijadikan guru dalam melaksanakan
kegiatan pengembangan kompetensinya. Kompetensi yang harus selalu dikembangkan oleh
guru mencakup kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik, dan profesional.
Buku pedoman guru merupakan rencana kerja guru dalam melaksanakan tugas selama
setahun. Setiap guru selalu membuat rencana kerja tersebut agar dalam pelaksanaan tugasnya
dapat mencapai target kurikulum. Buku pedoman guru memuat target pencapaian kurikulum,
rincian kerja selama setahun dan bukti fisik dari hasil kegiatan guru.
Pedoman guru ini akan mencakup apa yang akan dilakukan guru selama satu tahun.
Kegiatan peningkatan kompetensi yang dilakukan oleh guru itu akan dirinci dalam setiap
bulannya. Pada buku pedoman guru akan diuraikan kegiatan apa saja yang dilakukan setiap
bulannya yang meliputi kegiatan peningkatan kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik, dan
profesional.
A. Pengembangan Pembelajaran Bagi Peserta Didik
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta
didik agar dapat belajar dengan baik.
1. Kompetensi Pedagogik
Dalam kompetensi pedagogik guru dituntut untuk memiliki kemampuan
mengelola kegiatan pembelajaran. Kemampuan guru ini meliputi penguasaan guru
tentang karakterisitik peserta didiknya, menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik. Kompetensi pedagogik juga menuntut guru agar
mampu mengembangkan kurikulum, melakukan kegiatan pembelajaran yang
mendidik, mengembangkan potensi peserta didik, berkomunikasi yang baik
dengan peserta didik, dan mampu melakukan penilaian dan evaluasi.
2. Kompetensi Kepribadian
Dalam kompetensi kepribadian guru dituntut untuk memiliki kepribadian
yang mantap, berahlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan bagi
peserta didiknya. Guru dalam bertindak harus sesuai dengan norma agama yang
dianutnya, harus sesuai dengan hukum, sosial dan kebudayaan nasional. Perilaku
guru menunjukkan pribadi yang dewasa dan menjadi teladan terutama bagi peserta
didiknya. Etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi serta memiliki rasa bangga
menjadi guru.
3. Kompetensi Profesional
Dalam kompetensi profesional kemampuan guru dalam penguasaan materi
pelajaran harus luas dan mendalam. Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola
pikir keilmuan yang mendukung guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
Kemampuan keprofesionalan guru dapat dikembangkan melalui tindakan reflektif
seperti kegiatan Penelitian Tindakan Kelas atau yang sejenisnya. Rencana kerja
penulis untuk meningkatkan kompetensi profesional yaitu melalui penyusunan
Alat Peraga Pembelajaran, mengikuti pelatihan/bimtek/workshop untuk
meningkatkan ketrampilan diri.
4. Kompetensi Sosial
Dalam kompetensi sosial guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik,
sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Guru harus bisa
bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif. Guru harus
memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dengan sesama guru,
dengan tenaga kependidikan, dengan orang tua, peserta didik, dan masyarakat.
2. Tujuan
Dengan pembiasaan yang telah dimodifikasi ini, diharapkan siswa
mempunyai motivasi, tanggung jawab serta sikap kerjasama dalam menjaga
kebersihan lingkungan sekolah (khususnya kelas) dan dapat menumbuhkan
kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, agar kompetensi social dan
kepribadian guru meningkat.
3. Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan program “Clean Our Class Game” ini antara lain:
A. KESIMPULAN
Pada akhirnya saya sangat bersyukur bahwa Laporan Orientasi Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga ini
selesai dibuat sehingga dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugas dan
pengembangan keprofesian selama tahun 2022. Oleh karena itu secara ringkas rencana
kegiatan dan rencana target yang ingin dicapai dalam satu tahun dapat disimpulkan sebagai
berikut: