Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN HASIL ORIENTASI

PENGENALAN NILAI DAN ETIKA PADA INSTANSI


PEMERINTAHAN BAGI PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN
PERJANJIAN KERJA (PPPK)

DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PURBALINGGA

NAMA : Nurnaningsih, S.Sn

NIPPPPK : 196906062021212002

ANGKATAN : 03

UNIT KERJA : SMP NEGERI 1 KEJOBONG

NO ABSEN : 199

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PURBALINGGA

TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL : LAPORAN ORIENTASI PPPK ANGKATAN 3


PADA DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN KABUPATEN
PURBALINGGA
NAMA : Nurnaningsih, S.Sn
NIP : 196906062021212002
TEMPAT : SMPN 1 Kejobong

Disetujui untuk dipresentasikan dalam Seminar Laporan Orientasi Pegawai


Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Purbalingga yang dilaksanakan pada hari Kamis, Jum’at dan Senin tanggal
27, 28 dan 31 Oktober 2022 melalui Virtual Zoom Meeting.

Mengetahui, Purbalingga, 3 Nopember 2022

Mentor Peserta Orientasi

Miswadi Warsono, S.Pd. Nurnaningsih, S.Sn.

NIP. 198003062008011005 NIP. 196906062021212002

A.n Kepala Dinas Pendidikan Kab. Purbalingga

Kasi PPK Pendidikan Dasar

Suyono, SE,M.Si

Penata Tingkat 1/IIId

NIP.19730211 200801 1 008


FORM MENTOR PADA KEGIATAN ORIENTASI PEGAWAI PEMERINTAH
DENGAN PERJANJIAN KERJA
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PURBALINGGA

Catatan TTD
No Nama Mentor Materi Orientasi Dindikbud
Mentor Mentor
Miswadi Warsono, S.Pd. Visi Misi, Kebijakan dan Capaian
1
Pembangunan
Implementasi Core Value
Miswadi Warsono, S.Pd.
2 “Berakhlak” (Bangga Melayani
Bangsa) di Purbalingga

3 Miswadi Warsono, S.Pd. Kelembagaan

Miswadi Warsono, S.Pd. Pola Hubungan Kerja dan


4
Tatalaksana Organisasi
Miswadi Warsono, S.Pd. Kinerja Organisasi
5

Miswadi Warsono, S.Pd. Manajemen Pegawai Pemerintah


6
dengan Perjanjian Kerja
Miswadi Warsono, S.Pd. Pengelolaan Kinerja Aparatur
7
Sipil Negara
Miswadi Warsono, S.Pd. Pemenuhan Standar Pelayanan
8 untuk Mewujudkan Pelayanan
Publik Berkualitas
Miswadi Warsono, S.Pd. SOTK (Struktur Organisasi dan
9
Tata Kerja) Dindikbud
Miswadi Warsono, S.Pd. Penerapan Tugas dan Fungsi
Pegawai Pemerintah dengan
10
Perjanjian Kerja di SMPN 1
Kejobong
Miswadi Warsono, S.Pd. Penugasan Peserta Orientasi
Pegawai Pemerintah dengan
11
Perjanjian Kerja Pemerintah
Kabupaten Purbalingga

A.n Kepala Dinas Pendidikan Kab. Purbalingga

Kasi PPK Pendidikan Dasar

Suyono, SE,M.Si

NIP.19730211 200801 1 008


PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan pertolongan-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika pada
Instansi Pemerintah bagi pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Kabupaten Purbalingga”.
Kegiatan orientasi yang dilaksanakan merupakan kegiatan yang dikelola oleh Badan
Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Purbalingga, yang dimaksudkan
membekali peserta dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang nilai dan etika pada instansi
pemerintah dalam mendukung pelaksanaan tugas dan jabatannya dalam mendukung pencapaian Visi
Misi Organisasi. Tujuan setelah mengikuti orientasi ini, peserta mampu mengimpelementasikan nilai
Aparatur Sipil Negara Ber-AKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung
selesainya laporan ini, antara lain:
1. Ibu Dyah Hayuning Pratiwi, S.E, B.Econ, M.M., selaku Bupati Purbalingga.
2. Bapak Heriyanto, S.Pd, M.Si., selaku Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah
Kabupaten Kabupaten Purbalingga.
3. Bapak Tukimin, SH selaku Sekretaris Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan
Pembangunan Daerah Kab. Purbalingga.
4. Bapak & Ibu Tim dari ORTALA sebagai Pemateri dalam kegiatan ini.
5. Ibu Riana Astuti, SH, selaku Narasumber yang telah memberikan saran dan masukan.
6. Bapak Joko Sumarno, S.Pd.M.Pd selaku Narasumber dari Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga.
7. Bapak/Ibu Panitia Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Purbalingga
yang telah memfasilitasi dan membantu kelancaran proses penyelenggaraan kegiatan Orientasi
Pengenalan Nilai dan Etika pada Instansi Pemerintah bagi Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Angkatan 03 Kabupaten Purbalingga Tahun
2022.
8. Orang tua, suami dan anak-anak yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan hasil Orientasi ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan sebagai bahan perbaikan bagi penulis
agar lebih sempurna dan dapat diimplementasikan bagi masa depan penulis dalam melaksanakan tugas.

Purbalingga, 03 Nopember 2022

Penulis

Nurnaningsih, S.Sn.
NIPPPPK. 196906062021212002
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………….i

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………...ii

PRAKATA………………………………………………………………………………...iii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………iv

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……….…………………………………………..........................................
B. Maksud danTujuan………………………………………………… ..................................
C. Waktu dan Tempat……………………………………………………..............................

BAB II. NILAI DAN ETIKA PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA


A. Visi dan Misi……….……………………………………………….….........................
B. SOTK Pemerintah Kabupaten Purbalingga………………………………………….
C. Managemen Kepegawaian dan Penilaian Kinerja Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK)…………………………………………………. ………………….

BAB III. NILAI DAN ETIKA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PURBALINGGA


A. Pelayana Publik…...………………………………………………………………..
B. Resntra OPD………………………………………………………………………
C. Struktur Organisasi dan Tata Kerja…………………………………………………...
D. Penerapan Tugas dan Fungsi PPPK di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan …………..

BAB IV. LAMPIRAN


A. Rencana Kerja Tahun 2023
B. Lembar Monitoring………………………………………………………………
C. Penugasan Rangkuman SOTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan …………………

BAB V. PENUTUP……………………………………………………………....................
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 menyebutkan bahwa Aparatur Sipil
Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada
instansi pemerintah.
Definisi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (menurut UU nomor 5
tahun 2014) adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi persyaratan tertentu,
yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam
rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja untuk mengisi
keterbatasan Sumber Daya Manusia dan percepatan pengisian jabatan fungsional
yang membutuhkan persyaratan profesi dan uji kompetensi. Adapun untuk
pengaturan penetapan kebutuhan, pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan
tunjangan, pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin,
pemutusan hubungan perjanjian kerja, dan perlindungan diatur pada PP No. 49
Tahun 2018 tentang Management Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
Beberapa peraturan lainnya yang mengatur tentang Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja diantaranya Perpres No. 38 Tahun 2020 tentang jenis
jabatan yang bisa diisi, Peraturan LAN no 15 tahun 2020 tentang Pengembangan
Kompetensi, dan PermenPANRB no 70 tahun 2020 tentang Masa Hubungan Kerja.
Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja dilakukan oleh
Instansi Pemerintah yang pelaksanaannya berdasarkan pada Kurikulum dan
menggunakan sistem informasi yang ditetapkan oleh Lembaga Administrasi Negara
(LAN). Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja tidak termasuk
bentuk pelaksanaan Pengembangan Kompetensi. Orientasi dilakukan sesuai
kebutuhan Instansi Pemerintah paling lambat 1 (satu) bulan terhitung sejak diangkat
pertama kali sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja . Orientasi
dilaksanakan hanya untuk 1 (satu) kali sepanjang berstatus sebagai Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja .
B. Maksud dan Tujuan
Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika pada Instansi Pemerintah bagi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2022 dimaksudkan membekali
peserta dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang nilai dan etika pada
Instansi Pemerintah dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya dalam
mendukung pencapaian Visi Misi Organisasi, yaitu Aparatur Sipil Negara
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif).
Adapun tujuan dari kegiatan ini antara lain:

1. Pengenalan tugas dan fungsi Aparatur Sipil Negara


2. Pengenalan nilai dan etika pada Instansi Pemerintah
3. Pemahaman dan penyediaan informasi kepada Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja yang baru diangkat.
4. Diharapkan mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar Apataur Sipil
Negara BerAKHLAK serta dapat melaksanakan tugas yang menjadi
kewajibannya dalam melaksanakan program pemerintah di unit kerjanya.

C. Waktu dan Tempat

Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika pada Instansi Pemerintah bagi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2022 dilaksanakan 2 tahap :
a. Tahap I pelaksanaan Massive Open Online Course dimulai tanggal 19
September s/d 3 Oktober 2022 Full E-Learning

b. Tahap II tanggal 27, 28 dan 31 Oktober 2022, dilaksanakan secara Online


menggunakan Zoom Meeting dan penugasan diunggah menggunakan
Aplikasi Simpel.
BAB II

NILAI DAN ETIKA PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

A. Visi dan Misi


Visi Kabupaten Purbalingga sebagaimana tertuang dalam dokumen Peraturan
Daerah No 5 Tahun 2021 tentang Laporan Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD)
Kabupaten Purbalingga tahun 2021-2026 yaitu, “Purbalingga yang Mandiri dan
Berdaya Saing Menuju Masyarakat Sejahtera yang Berakhlak Mulia”.

Sedangkan misi merupakan pernyataan yang mencerminkan pandangan organisasi


tentang kemampuan dirinya untuk mewujudkan sebuah visi. Pernyataan misi
merupakan hal yang sangat penting untuk mengarahkan kegiatan dalam mengatasi
tantangan dan mendorong terwujudnya visi. Berdasarkan Peraturan Daerah No 5 Tahun
2021 tentang Laporan Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten
Purbalingga tahun 2021-2026, misi Kabupaten Purbalingga antara lain:

1. Menyelenggarakan Pemeritahan yang Profesional, Efisien, Efektif, Bersih dan


Demokratis, sehingga mampu memberikan pelayanan secara prima kepada
masyarakat.

2. Mendorong kehidupan masyarakat religius yang beriman dan bertaqwa kehadirat


Allah SWT serta mengembangkan paham kebangsaan guna mewujudkan rasa aman
dan tenteam dalam masyarakat yang berdasar pada reaalitas kebhinekaan.

3. Mengupayakan kecukupan kebutuhan pokok manusia utamanya pangan dan


papan secara layak.

4. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia utamanya melalui peningkatan


derajat pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat.

5. Mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, rakyat, dengan


mendorong simpul-simpul perekonomian utamanya industri kreatif dengan tetap
berorientasi pada kemitraan dan pengembangan potensi lokal serta didukung dengan
penciptaan iklim kondusif untuk pengembangan usaha, investasi dan penciptaan
lapangan kerja.
6. Mewujudkan kawasan perkotaan dan perdesaan yang sehat dan menarik untuk
melaksanakan kegiatan ekonomi, sosial dan budaya melalui gerakan masyarakat,
yang didukung dengan penyediaan infrastruktur/ sarana prasarana wilayah yang
memadai.

7. Mewujudkan kelestarian fungsi lingkungan hidup.

B. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA (SOTK)


Struktur organisasi di Pemerintah Kabupaten Purbalingga:

Gambar 1. Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Purbalingga

C. MANAGEMENT KEPEGAWAIAN DAN PENILAIAN KINERJA


PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA (PPPK).
 Definisi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja sesuai UU no 5 Tahun
2014 Tentang Aparatur Sipil Negara adalah Warga Negara Indonesia yang
memenuhi persyaratan tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
 Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja adalah pengelolaan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja untuk menghasilkan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang profesional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme.

D. MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN


KERJA MELIPUTI : (PP 49 TAHUN 2018)
1. Kebutuhan
2. Pengadaan
3. Penilaian kinerja
4. Penggajian dan tunjangan
5. Pengembangan kompetensi
6. Pemberian penghargaan
7. Disiplin
8. Pemutusan hubungan perjanjian kerja
9. Perlindungan.
E. PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN
KERJA

1. Perencanaan
2. Pengumuman lowongan
3. Pelamar
4. Seleksi
5. Pengumuman hasil seleksi
6. Disampaikan secara terbuka berdasarkan penetapan hasil seleksi kompeten
7. Pengangkatan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
F. PERJANJIAN KERJA
1. Masa Perjanjian
2. Tugas Pokok
3. Target Kinerja
4. Hari Kerja dan Jam Kerja
5. Disiplin
6. Gaji dan Tunjangan
7. Cuti
8. Pengembangan Kompetensi
9. Penghargaan
10. Perlindungan
11. Pemutusan Hubungan dan Perjanjian Kerja
12. Penyelesaian Perselisihan
G. GAJI DAN TUNJANGAN
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja akan mendapatkan gaji sesuai
yang tercantum dalam Surat Keputusan Pengangkatan serta tunjangan lainnya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
H. PENGEMBANGAN DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja diberikan kesempatan
pengembangan kompetensi sesuai perencanaan instansi dengan memeperhatikan
hasil penilaian kinerja. Menurut PP No 49 Tahun 2018 PPPK Paling lama 24 jam
pelajaran dalam 1 tahun perjanjian kerja dipenuhi dengan cara symposium,
seminar, bahkan bisa dilakukan dengan cara mentoring dan terdokumentasi dan
nantinya bisa dipakai untuk kenaikan pangkat. Kecuali JPT Madya / Utama
tertentu.
Pemberian Penghargaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang
menunjukan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan dan
prestasi kerja, Tanda kehormatan, Prioritas Pengembangan Kompetensi (prioritas
kinerja paling baik) dengan menghadiri acara resmi kenegaraan.
I. BENTUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI
1. Pelatihan Klasikalya;
2. Pelatihan Non Klasikal
J. DISIPLIN
Memuat kewajiban dan larangan saudara sebagai Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja serta sanksi apabila melanggar ketentuan yang berlaku,
dari sanksi tingkat ringan berupa teguran, sedang berupa penurunan golongan
hingga yang terberat yaitu pemutusan hubungan kerja dengan tidak hormat.
Dasar Hukum Kedisiplinan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja sesuai
pasal 104 UU Aparatur Sipil Negara
K. PP NO 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN PEGAWAI
PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
L. PRINSIP DASAR
Pelanggaran disiplin = setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan Aparatur Sipil
Negara yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan
Disiplin Aparatur Sipil Negara, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar
jam kerja.
M. DISIPLIN APARATUR SIPIL NEGARA
Kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
N. PELANGGARAN DISIPLIN APARATUR SIPIL NEGARA
Setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan Pegawai Neger Sipil yang tidak
menaati kewajiban dan / atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik
yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.
O. HUKUMAN DISIPLIN
Hukuman yang dijatuhkan oleh Pejabat yang Berwenang Menghukum
kepada Aparatur Sipil Negara karena melanggar peraturan Disiplin Aparatur Sipil
Negara.
P. Kewajiban Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja:
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD RI Tahun 1945, NKRI,
dan Pemerintah.
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab.
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan
tindakan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan tindakan kepada setiap orang,
baik di dalam maupun di luar kedinasan.
7. Rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Q. LARANGAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN
KERJA
1. Menyalahgunakan wewenang.
2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang
lain dengan menggunakan kewenangan orang lain yang diduga terjadi
konflik kepentingan dengan jabatan.
3. Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain.
4. Bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau tanpa
ditugaskan oleh PPK.
5. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya
masyarakat asing kecuali ditugaskan oleh PPK.
6. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan barang baik bergerak atau tidak bergerak dokumen, atau surat
berharga milik negara secara tidak sah.
7. Melakukan pengutan di luar ketentuan.
8. Melakukan kegiatan yang merugikan negara.
9. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan.
10. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan.
11. Menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan.
12. Meminta sesuatu yang berhubungan denagn jabatan.
13. Melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani
14. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon kepala
daerah/wakil kepala daerah, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat, calon
Dewan Perwakilan Daerah, atau calon Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
dengan cara:
15. Ikut kampanye
16. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut
Pegawai Negeri Sipil
17. Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan Pegawai Negeri Sipil lain
18. Sebagai peserta kampanye dengan fasilitas negara
19. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau
merugikan salah satu pasangan calon sebelum , selama, dan sesudah masa
kampanye
20. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap
pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah
masa kampanye, meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau
pemberian barang kepada Pegawai Negeri Sipil dalam lingkungan Unit
Kerjanya,anggota keluarga, dan masyarakat; dan/atau
21. Memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau
surat keterangan tanda penduduk.
R. KEWAJIBAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN TINGKAT HUKUMAN
DISIPLIN

A. Kewajiban Pegawai Negeri Sipil Masuk kerja dan menaati ketentuan jam
kerja (Ketentuan akan diatur dalam Peraturan Menpan & RB.
B. Tingkat Hukuman disiplin :

1. Ringan
 3 hari kerja (teguran lisan)
 4 – 6 hari kerja (teguran tertulis)
 8 – 10 hari kerja (pernyataan tidak puas secara tertulis)
2. Sedang
 11 – 13 hari kerja (pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25 % selama
6 bulan)
 14 – 16 hari kerja (pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25 %
selama 9 bulan)
 17 – 20 hari kerja (pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25 %
selama 12 bulan)
3. Berat
 21 – 24 hari kerja (penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama
12 bulan)
 25 – 27 hari kerja (pembebasan dari jabatan selama 12 bulan)
 28 atau lebih hari kerja (PDHTAPS sebagai PNS)
 10 hari kerja berturut-turut (PDHTAPS sebagai PNS)
C. Tidak masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja :

a. Dihitung secara kumulatif sampai dengan akhir tahun berjalan


b. Penjatuhan hukdis ditingkatkan menjadi lebih berat daripada sebelumnya
apabila jumlah tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang sah telah mencapai
jumlah yang ditentukan
c. Tidak masuk kerja selama 10 hari kerja berturut-turut tanpa alasan yang
sah, diberhentikan pembayaran gaji sejak bulan berikutnya, tanpa perlu
menunggu keputusan hukuman disiplin.

S. SANKSI / HUKUMAN DISIPLIN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN


PERJANJIAN KERJA DI PERJANJIAN KERJA

1. Sanksi ringan berupa: Teguran lisan, tertulis dan pernyataan tidak puas
secara tertulis
2. Sanksi sedang, berupa:
a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun
b. Penurunan gaji sebesar 1 kali kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun
c. Penurunan golongan selama 1 (satu) tahun
3. Sanksi berat, berupa:
a. Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat;

b. Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas


permintaan sendiri; atau
c. Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat.
T. KODE ETIK APARATUR SIPIL NEGARA

1. DASAR HUKUM
A. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa
Korps Dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

B. Peraturan Bupati Purbalingga No. 32 Tahun 2017 Tentang Kode Etik


Aparatur Sipil Negara Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Purbalingga.

2. Pengertian kode etik

Kode Etik Aparatur Sipil Negara adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan
perbuatan Aparatur Sipil Negara di dalam melaksanakan tugasnya dan
pergaulan hidup sehari-hari.
3. Ruang lingkup Kode Etik Aparatur Sipil Negara terdiri dari : Sikap,
Perilaku, Perbuatan, Tulisan, Ucapan.
4. Dalam melaksanakan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari setiap
Aparatur Sipil Negara wajib bersikap dan berpedoman pada Kode Etik
Aparatur Sipil Negara dalam :
 Bernegara
Dalam bernegara setiap Aparatur Sipil Negara hendaknya
a. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib melaksanakan sepenuhnya pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945
b. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib mengangkat harkat dan martabat
bangsadan negara
dengan selalu menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara, dan
senantiasa mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan
pribadi, orang lain atau golongan;
c. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib menjadi perekat dan pemersatu
bangsa dalam negara kesatuan republik indonesia
d. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib menaati semua peraturan perundang-
undangan dalam melaksanakan tugas
e. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib bersikap dan bertindak akuntabel
dalam melaksanakan
tugas penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa
f. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib tanggap, terbuka, jujur dan akurat,
serta tepat waktu dalam melaksanakan setiap kebijakan dan program
pemerintah
g. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib menggunakan atau memanfaatkan
semua sumber daya negara secara efektif dan efisien
h. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib tidak memberikan kesaksian palsu
atau keterangan yang tidak benar.
 Berorganisasi
Kode etik Aparatur Sipil Negara dalam berorganisasi hendaknya :
a. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib melaksanakan tugas dan
wewenang sesuai ketentuan yang berlaku
b. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib menjaga informasi yang bersifat
rahasia
c. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib melaksanakan setiap
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
d. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib membangun etos kerja untuk
meningkatkan kinerja organisasi
e. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib menjalin kerja sama secara
kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait dalam rangka
pencapaian tujuan
f. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib memiliki kompetensi dalam
pelaksanaan tugas
g. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib patuh dan taat terhadap standar
operasional dan tata
kerja
h. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib mengembangkan pemikiran
secara kreatif dan inovatif
dalam rangka peningkatan kinerja organisasi
i. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib berorientasi pada upaya
peningkatan kualitas kerja
 Bermasyarakat
Kode etik dalam bermasyarakat :
a. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib mewujudkan pola hidup
sederhana
b. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib memberikan pelayanan dengan
empati, hormat, santun, tanpa pamrih dan tanpa unsur pemaksaan
c. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib memberikan pelayanan secara
cepat, tepat, terbuka dan adil serta tidak diskriminatif
d. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib tanggap terhadap keadaan
lingkungan masyarakat
e. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib berorientasi kepada peningkatan
kesejahteraan masyarakat dalam melaksanakan tugas dengan selalu
berupaya membuat kebijakan, menciptakan prosedur kerja, dan
memilih alternatif tindakan yang pada akhirnya berdampak pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
 Diri sendiri
Kode etik untuk diri sendiri meliputi :

a. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib jujur dan terbuka serta tidak
memberikan informasi yang tidak benar

b. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib bertindak dengan penuh


kesungguhan dan ketulusan
c. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib menghindari konflik kepentingan
pribadi, kelompok
maupun golongan
d. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib berinisiatif untuk meningkatkan
kualitas pengetahuan,
kemampuan, keterampilan dan sikap
e. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib memiliki daya juang yang tinggi
f. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib memelihara kesehatan rohani
dan jasmani
g. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib menjaga keutuhan dan
keharmonisan keluarga
h. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib berpenampilan sederhana, rapi
dan sopan dalamberpakaian, bersikap, dan bertingkah laku dalam
kehidupan sehari- hari.
 Sesama Aparatur Sipil Negara
Kode etik sesame Aparatur Sipil Negara meliputi :
a. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib saling menghormati sesama
warga negara yang memeluk agama/kepercayaan yang berlainan
b. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib memelihara rasa persatuan dan
kesatuan sesama Aparatur Sipil Negara
c. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib saling menghormati antara teman
sejawat, baik secara vertikal maupun horisontal, dalam suatu unit
kerja, instansi, maupun antar instansi
d. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib menghargai perbedaan pendapat
e. SetiapAparatur Sipil Negara wajib menjunjung tinggi harkat dan
martabat Aparatur Sipil Negara
f. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib menjaga dan menjalin kerjasama
yang kooperatif sesama Aparatur Sipil Negara
g. Setiap Aparatur Sipil Negara wajib berhimpun dalam satu wadah
Korps Pegawai Republik Indonesia yang menjamin terwujudnya
solidaritas dan soliditas semua Aparatur Sipil Negara dalam
memperjuangkan hak-haknya.
 Sanksi Moral untuk Aparatur Sipil Negara meliputi :
(1) Aparatur Sipil Negara yang melakukan pelanggaran Kode Etik
dikenakan sanksi moral.
(2) Sanksi moral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam
Keputusan Pejabat yang berwenang berdasarkan rekomendasi Majelis
Kode Etik dan memuat pelanggaran kode etik yang dilakukan
Aparatur Sipil Negara.
(3) Sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berupa :
Permohonan maaf secara lisan, permohonan maaf secara tertulis,
pernyataan penyesalan.
(4) Sanksi moral dapat dilakukan secara terbuka maupun tertutup. (5)
Sanksi moral yang dilakukan secara terbuka sebagaimana dimaksud
dalam ayat (4) dilaksanakan pada : forum pertemuan resmi Aparatur
Sipil Negara, upacara bendera, ditempel pada papan pengumuman.

5. PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH


DENGAN PERJANJIAN KERJA BERDASARKAN PASAL 53 PP NO
49 TAHUN 2018 ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1. Pemutusan hubungan perjanjian kerja Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dilakukan dengan hormat karena: jangka waktu
perjanjian kerja berakhir, meninggal dunia, atas permintaan sendiri,
perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, tidak cakap
jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan
kewajiban sesuai perjanjian kerja yang disepakati.
2. Pemutusan hubungan perjanjian kerja Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dilakukan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
karena:
a. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan tindak pidana
tersebut dilakukan dengan tidak berencana.
b. Melakukan pelanggaran disiplin Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja tingkat berat.
c. Tidak memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
perjanjian kerja.
3. Pemutusan hubungan perjanjian kerja Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dilakukan tidak dengan hormat karena :
a) Melakukan penyelewengan terhadap pancasila dan undang-undang
dasar negara republik indonesia tahun 1945.
b) Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang
telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya
dengan jabatan dan/atau pidana umum
c) menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik
d) dihukum penjara berdasarkan puhrsan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun atau lebih dan
tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
6. CUTI PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
BERDASARKAN PERKA BKN NO 7 TH 2022
1. Cuti Tahunan

a. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang telah bekerja


paling sedikit 1 (satu) tahun secara terus menerus berhak atas cuti
tahunan.
b. Lamanya hak atas Cuti diberikan paling lama 12 (dua belas) hari
kerja. Permintaan cuti tahunan dapat diberikan paling sedikit 1 (satu)
hari kerja.
c. Untuk menggunakan cuti tahunan sebagaimana dimaksud, Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja mengajukan permintaan secara
tertulis kepada Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti.
Permintaan secara tertulis diajukan melalui atasan langsung atau
pejabat lain yang setara.
d. Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan dalam tahun yang
bersangkutan, dapat digunakan dalam tahun berikutnya untuk paling
lama 18 (delapan belas) hari kerja termasuk cuti tahunan dalam tahun
berjalan bagi yang memiliki masa perjanjian kerja di atas 2 (dua)
tahun
e. Hak atas cuti tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
tidak digunakan 2 (dua) tahun atau lebih berturut-turut dapat
digunakan dalam tahun berikutnya untuk paling lama 24 (dua puluh
empat) hari kerja termasuk hak atas cuti tahunan dalam tahun
berjalan bagi yang memiliki masa perjanjian kerja di atas 3 (tiga)
tahun.
f. Dalam hal cuti tahunan akan digunakan di tempat yang sulit
perhubungannya maka jangka waktu cuti tahunan dapat ditambah
untuk paling lama 6 (enam) hari kalender. Tempat yang sulit
perhubungannya merupakan lokasi yang sulit dijangkau dan lokasi
dengan alat transportasi sangat terbatas. Penambahan jangka waktu
untuk paling lama 6 (enam) hari kalender dilakukan pada saat
permintaan cuti tahunan atau saat menjalankan cuti tahunan
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja berhak atas cuti tahunan
dengan mengecualikan ketentuan diatas dalam hal:
a. ibu, bapak, istri/suami, anak, dan/atau mertua sakit keras atau
meninggal dunia;
b. salah seorang anggota sebagaimana dimaksud dalam huruf a
meninggal dunia dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang bersangkutan harus mengurus hak-hak dari anggota
keluarganya yang meninggal; atau
c. melangsungkan perkawinan pertama.

3. Sakit keras sebagaimana dimaksud dibuktikan dengan melampirkan surat


keterangan rawat inap dari Unit Pelayanan Kesehatan. Lamanya hak atas
cuti tahunan diberikan paling lama 6 (enam) hari kerja. Dalam hal
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja telah bekerja paling sedikit
1 (satu) tahun secara terus menerus dan telah mengambil cuti tahunan
karena alasan tersebu, Cuti tersebut mengurangi cuti tahunan yang
bersangkutan.

4. Cuti Sakit
a. Setiap Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang menderita
sakit berhak atas cuti sakit. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja yang sakit 1 (satu) hari menyampaikan surat keterangan sakit
secara tertulis kepada atasan langsung atau pejabat lain yang setara
dengan melampirkan surat keterangan dokter.

b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang sakit lebih dari 1


(satu) hari sampai dengan 14 (empat belas) hari berhak atas cuti sakit,
dengan ketentuan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja harus
mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pejabat Yang
Berwenang Memberikan Cuti dengan melampirkan surat keterangan
dokter. Surat keterangan dokter paling sedikit memuat pernyataan
tentang perlunya diberikan Cuti, lamanya Cuti, dan keterangan lain
yang diperlukan.
c. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang menderita sakit
lebih dari 14 (empat belas) hari berhak atas cuti sakit, dengan
ketentuan harus mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pejabat
Yang Berwenang Memberikan Cuti dengan melampirkan surat
keterangan dokter pemerintah. Dokter pemerintah merupakan dokter
yang berstatus pegawai negeri sipil atau dokter yang bekerja pada unit
pelayanan kesehatan pemerintah. Surat keterangan dokter pemerintah
paling sedikit memuat pernyataan tentang perlunya diberikan Cuti,
lamanya Cuti, dan keterangan lain yang diperlukan. Lamanya hak atas
cuti sakit sebagaimana dimaksud diberikan paling lama 1 (satu) bulan.
d. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang mengalami gugur
kandungan berhak atas cuti sakit untuk paling lama 1 1/2 (satu
setengah) bulan. Untuk mendapatkan hak atas cuti sakit sebagaimana
dimaksud, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang
bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pejabat
Yang Berwenang Memberikan Cuti dengan melampirkan surat
keterangan dokters atau bidan.
e. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang mengalami
kecelakaan kerja sehingga yang bersangkutan perlu mendapat
perawatan berhak atas cuti sakit sampai dengan berakhirnya masa
hubungan perjanjian kerja.
f. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang menjalankan cuti
sakit tetap menerima penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

5. Cuti Melahirkan
a. Untuk kelahiran anak pertama sampai dengan kelahiran anak ketiga
pada saat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja ,
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja berhak atas cuti
melahirkan. Kelahiran anak pertama merupakan kelahiran anak
pertama saat yang bersangkutan sudah berstatus Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja . Lamanya hak atas cuti melahirkan diberikan
paling lama 3 (tiga) bulan.
b. Untuk menggunakan cuti melahirkan, Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja mengajukan permintaan secara tertulis kepada
Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti. Permintaan secara tertulis
diajukan melalui atasan langsung atau pejabat lain yang setara. Atasan
langsung atau pejabat lain yang setara memberikan pertimbangan
menyetujui, mengubah, menangguhkan, atau menolak atas pengajuan
Cuti yang diajukan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja .
Berdasarkan permintaan secara tertulis dan pertimbangan atasan
langsung atau pejabat lain yang setara, Pejabat Yang Berwenang
Memberikan Cuti menetapkan keputusan pemberian cuti melahirkan.
6. Cuti Bersama
a. Berdarasarkan Peraturan Badan Keuangan Negara Perka Badan
Keuangan Negara Nomor 7 Tahun 2022 tentang Tata Cara Pemberian
Cuti Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (Pegawai
Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja), Cuti bersama bagi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja mengikuti ketentuan cuti
bersama bagi pegawai negeri sipil. Cuti bersama tidak mengurangi
cuti tahunan.
b. Cuti bersama ditetapkan dengan Keputusan Presiden. Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang karena jabatannya tidak
menggunakan cuti bersama, hak cuti tahunannya ditambah sesuai
dengan jumlah cuti bersama yang tidak digunakan.

7. Perlindungan
Kepada Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja diberikan
jaminan hari tua, jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan
kematian dalam sistem jaminan sosial nasional dan bantuan hukum
apabila berperkara terkait tugas jabatan yang diemban.
U. Manajemen Kinerja dengan Tema Pengelolaan Kinerja Aparatur Sipil
Negara

 Pengelola Kinerja Pegawai secara umum meliputi :


1. Perencanaan Kinerja
2. Pelaksanaan, pemantauan, Pembinaan Kinerja
3. Tindak Lanjut
4. Penilaian Kinerja

 Penilaian Kinerja Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja berdasarkan


Pasal 35 PP NO 49 Tahun 2018 yaitu :
(1) Penilaian kinerja Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja bertujuan
menjamin objektivitas prestasi kerja yang sudah disepakati berdasarkan
perjanjian kerja antara PPK dengan pegawai yang bersangkutan.
(2) Penilaian kinerja Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan perjanjian
kerja di tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi dengan
memperhatikan target, sasaran, hasil, manfaat yang dicapai, dan perilaku
pegawai.
(3) Penilaian kinerja Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja dilakukan
secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.
(4) Penilaian kinerja Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja berada di
bawah kewenangan pada Instansi Pemerintah masing-masing.
(5) Penilaian kinerja Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didelegasikan secara berjenjang
kepada atasan langsung dari PPPK.
(6) Penilaian kinerja Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (l) dapat mempertimbangkan pendapat
rekan kerja setingkat dan bawahannya.
(7) Hasil penilaian kinerja Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
disampaikan kepada tim penilai kinerja Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja .
(8) Hasil penilaian kinerja Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
dimanfaatkan untuk menjamin objektivitas perpanjangan perjanjian kerja,
pemberian tunjangan, dan pengembangan kompetensi.
(9) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang dinilai oleh atasan dan
tim penilai kinerja Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja tidak
mencapai target kinerja yang telah disepakati dalam perjanjian kerja
diberhentikan dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja .
 Dalam Kalusul Perjanjian Kinerja Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja
1. Penetapam Target Kinerja antara Pemda dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja selama masa perjanjian kerja dan ditanda tangani oleh
kedua belah pihak.
2. Pemenuhan target kinerja oleh Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja.

 Prinsip Umum Pengelolaan Kinerja


a. Bukan sekedar Performance Appraisal tetapi juga Performance
Development.
b. Tidak hanya merencanakan di awal dan mengevaluasi diakhir tetapi juga
how to meet the expectations.
c. Intensitas dialog kinerja antara pimpinan dan pegawai.
d. Kinerja individu harus mendukung kinerja organisasi.
e. Kinerja mencerminkan hasil kerja bukan sekedar uraian tugas, tapi perilaku
yang ditunjukan dalam bekerja dan berinteraksi dengan orang lain.
 Perilaku Kerja Pegawai
 Perilaku Kerja berorientasi pelayanan, komitmen, inisiatif kerja sama,
kepemimpinan.
 BERAKHLAK meliputi : Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Kolaboratif, Adaptif.

 Perencanaan Kinerja meliputi :


1. Melihat gambaran keseluruhan organisasi sesuai RENSTRA instansi / unit
kerja dan perjanjian kinerja :
a. Sasaran Strategis Instansi Beserta Indikator Kinerja Dan Target Yang
Tercantum Dalam Rencana Strategis
b. Sasaran Kinerja Beserta Indikator Kinerja Dan Target Pada Perjanjian
Kinerja Yang Diturunkan Ke Rencana Kerja Tahunan
c. Penyelarasan Sasaran Strategis Instansi Ke Unit Dibawahnya Sesuai
Dengan Pohon Kinerja
2. Menyususn strategi pencapaian hasil kerja
3. Membagi peran pegawai berdasarkan strategi pencapaian hasil kerja
4. Menetapkan jenis rencana hasil kerja .
5. Menyepakati sumber daya, skema pertanggung jawaban, konsekuensi
pencapaian kinerja.

 Isi dari Pasal 8 Permenpan No 6 Tahun 2022 adalah :


a. Penetapan dan klarifikasi Ekspektasi/SKP dilakukan dengan mengacu pada:
1. perencanaan strategis
2. perjanjian kinerja unit kerja
3. organisasi dan tata kerja
4. rencana kinerja Pimpinan
5. kompetensi, keahlian, dan/atau keterampilan Pegawai
6. Prioritas dalam rangka pencapaian kinerja organisasi/unit kerja/Pimpinan.
b. Selain mengacu pada ketentuan tersebut di atas penetapan dan klarifikasi
Ekspektasi bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja mengacu pada
dokumen perjanjian kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Nilai-nilai Aparatur Sipil Negara “Berakhlak” merupakan fondasi baru bagi
Aparatur Sipil Negara demi terwujudnya satu kesamaan persepsi yang lebih mudah
dipahami dan diterapkan oleh seluruh Aparatur Sipil Negara. BerAKHLAK
merupakan akronim dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,
loyal, adaptif, dan kolaboratif, dengan perincian sebagai berikut:
1. Pelayanan
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat

b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.

c. Melakukan perbaikan tiada henti.

2. Akuntabel

a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, disiplin dan


berintegritas tinggi.
b. Menggunakan kekayaan & barang milik negara dengan bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan

3. Kompeten

a. Meningkatkan Kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.

b. Membantu orang lain belajar.

c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

4. Harmonis

a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.

b. Suka menolong orang lain.

c. Membangun lingkungan kerja kondusif

5. Loyal

a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, setia


pada Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintahan yang sah.
b. Menjaga nama baik sesama Aparatur Sipil Negara, pimpinan, instansi dan negara.

c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.

6. Adaptif

a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.

b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.

c. Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif

a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.

b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.

c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.


BAB III
NILAI DAN ETIKA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN
PURBALINGGA
A. Renstra Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga
1) Apa Itu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan :
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan merupakan perangkat daerah yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan pada bidang Pendidikan dan Kebudayaan.
Dinas Pendidikan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
2) Tugas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan :
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas membantu Bupati
menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang Pendidikan dan bidang Kebudayaan
yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada
daerah.
Sasaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga untuk kurun waktu
tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam mengakses Pendidikan.
 Strategi :
1) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengakses Pendidikan.
2) Meningkatkan keterjangkauan dan pemerataan Pendidikan pada Pendidikan
dasar.
 Arah Kebijakan :
1) Mewujudkan wajib belajar 9 tahun.
2) Regulasi terkait usia anak sekolah per jenjang.
3) Beasiswa siswa miskin, Bosda dan sekolah inklusi.
4) Sosialisasi peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya Pendidikan.
2. Meningkatnya mutu Pendidikan.
 Strategi :
1) Meningkatnya mutu Pendidikan.
 Arah Kebijakan :
1) Mengintegrasikan Pendidikan karakter dalam kurikulum muatan lokal dan
meningkatkan peran masyarakat dalam Pendidikan karakter.
2) Memenuhi kebutuhan sarana prasarana secara bertahap dengan mengacu
SNP.
3) Meningkatkan kualitas tenaga Pendidikan dan tenaga kependidikan.
4) Meningkatkan kompetensi dan karier tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.
5) Meningkatkan rasio siswa per sekolah dari Sekolah Dasar yang siswanya
lebih dari 120.
3. Meningkatnya pengelolaan (Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan)
Kebudayaan.
 Strategi :
1) Meningkatkan perlindungan dan pengembangan kebudayaan.
 Arahan kebijakan :
1) Meningkatkan pemeliharaan dan pelestarian benda, situs dan Kawasan
cagar budaya.
2) Meningkatkan pelayanan dalam mengembangkan dan memelihara
kebudayaan daerah yang memiliki keunikan dan adiluhung.
3) Menyedian sarana dan prasarana untuk mendukung pengelolaan karya
budaya.
4) Melestarikan kesenian-kesenian khas.
B. Satuan Organisasi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah
Susunan Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga
Tahun 2022 sebagai berikut :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahi :
1) Subbagian Program
2) Subbagian Keuangan
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian
c. Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat,
membawahi:
1) Seksi Pendidikan Anak Usia Dini
2) Seksi Pendidikan Masyarakat dan Keluarga
d. Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, membawahi :
1) Seksi Kurikulum dan Penjaminan Mutu Sekolah Dasar
2) Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Sekolah Dasar
e. Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, membawahi :
1) Seksi Kurikulum dan Penjaminan Mutu Sekolah Menengah Pertama
2) Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Sekolah Menengah Pertama
f. Bidang Pembinaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, membawahi :
1) Seksi Pengembangan Karier Pendidik dan Tenaga Kependidikan
2) Seksi Kesejahteraan dan Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
g. Bidang Kebudayaan
1) Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman
2) Seksi Warisan, Sejarah, Kepercayaan, dan Tradisi
3) Seksi Kesenian dan Perfilman
h. Unit Pelaksana Teknis (UPT/KORWIL)
Sebagai unit pelaksana teknis yang berada di tingkat kecamatan dalam satu
wilayah, dan memiliki tugas sebagai pengawas langsung untuk memberikan
pembinaan kepada para guru yang ada di setiap sekolah di wilayahnya.
i. Kelompok jabatan fungsional

Gambar 3. SOTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga

C. Manajemen Tupoksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja di Organisasi


Perangkat Daerah
Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan
martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan nasional. (PP No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan).
Tugas guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai
dan mengevaluasi peserta didik (PP no.74 tahun 2008 tentang Guru Bab I). Kewajiban
guru antara lain merencanakan, melaksanakan, menilai, mengevaluasi hasil
pembelajaran, meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik, kompetensi
secara berkelanjutan, bertindak objektif, tidak diskriminatif, menjunjung tinggi peraturan
perundang-undangan, hukum, kode etik guru, nilai-nilai agama dan etika dan
memelihara, memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Kedudukan guru sebagai tenaga professional pada jenjang pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang
diangkat sesuai dengan peraturan perundangan-undangan. Guru sebagai pelaksana
lapangan dalam hal pendidikan sudah pasti melaksanakan tugasan dan fungsi yang
menunjang dalam pekerjaannya, diantaranya yaitu;
1. Tugas Pokok Guru
1) Merencanakan pembelajaran; Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran (RPP) /
Modul Ajar dibuat oleh guru untuk menunjang kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan bersama peserta didik dan di sesuaikan dengan kemampuan serta
kondisi peserta didik.
2) Melaksanakan pembelajaran; Guru sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola
pembelajaran, demonstrator, pembimbing, dan motivator.
3) Mengevaluasi dan menilai pembelajaran; Guru memberikan penilaian kepada
peserta didik dalam bentuk angka dan narasi deskripsi terkait kompetensi dasar
yang telah dicapai ataupun kompetensi dasar yang masih harus di perdalam lagi
bagi peserta didik.
4) Menganalisis hasil pembelajaran; Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan, hal ini biasa dilakukan dengan membuat
remedial / pengayaan bagi peserta didik sehingga guru dapat menganilisis
validitas dan reliabilitas soal yang telah dibuat dalam mengevaluasi peserta didik
5) Melaksanakan tindak lanjut berupa remedi dan pengayaan; Guru membuat
beberapa soal/tugas dalam berbagai macam bentuk seperti pilihan ganda, uraian
singkat ataupun menjodohkan untuk mengukur kompetensi dasar yang perlu
dirasa kurang dikuasai oleh peserta didik.
6) Melaksanakan tugas tambahan yang sesuai dengan fungsi sekolah; Guru bertugas
membantu tugas kepala sekolah dengan tugas tambahan yang dibebankan sesuai
dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki oleh guru.
2. Fungsi Guru
1) Fungsi Intruksional, membuat perencanaan terkait program pengajaran.
Kemudian melaksanakan program yang telah disusun tersebut dan membuat
penilaian setelah melaksanakan program tersebut.
2) Fungsi Educational, mengarahkan murid-muridnya untuk memiliki kepribadian
yang baik dan mulia Setiap guru perlu mendidik muridnya agar bisa menjadi
seorang yang berpikir dewasa.
3) Fungsi Managerial, guru juga bertindak sebagai manajer yang bertanggung jawab
atas lingkungan kelas. Hal ini dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan sekaligus memberi contoh yang baik dalam menjaga kebersihan
kelas.
3. Kewajiban Guru
1) Merencanakan, melaksanakan, menilai, mengevaluasi hasil pembelajaran.
2) Meningkatkan, mengembangkan kualifikasi akademik, kompetensi berkelanjutan.
3) Bertindak objektif, tidak diskriminatif
4) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, kode etik guru, nilai-
nilai agama dan etika.
5) Memelihara, memupuk, persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Kompetensi Guru
1) Kompetensi Pedagogik; kompetensi guru dalam mengelola peserta didik dan
mengelola kelas dalam proses pembelajaran.
2) Kompetensi Kepribadian; Kompetensi guru dalam mengelola pribadinya, mejadi
guru yang dapat di gugu dan di tiru oleh peserta dididknya, disiplin, loyal dan
berintegritas.
3) Kompetensi Sosial; Kompetensi guru dalam interpersonal mengelola hubungan
diri dengan orang lain baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
4) Kompetensi Profesional; Kompetensi guru dalam hal keilmunan dan wawasan
sesuai dengan bidang ajar yang diampu.
5. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja melaksanakan tugas pemerintahan
sehingga perlu dibekali dengan pengenalan tugas dan fungsi sebagai Aparatur Sipil
Negara dan juga nilai dan etika yang berlaku pada instansi pemerintah.
6. Tugas Pekerjaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
1) Wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan oleh instansi
2) Wajib memenuhi target kinerja yang telah ditetapkan oleh instansi
3) Wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang telah ditentukan oleh
instansinya.
7. Kewajiban Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia Tahun 1945, NKRI dan Pemerintah yang sah
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran
dan tanggung jawab
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap perilaku, ucapan, dan
tindakan kepada setiap orang, baik didalam maupun diluar kedinasan
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan ; dan
8) Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
9) Kewajiban lain yang ada di instansi masing- masing.
BAB IV
RENCANA KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

Secara garis besar, guru mempunyai tugas pokok yaitu mendidik, mengajar, dan
melatih. Kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih harus berjalan selaras. Ketiga tugas
pokok tersebut tidak dapat berlangsung secara terpisah-pisah dan terpilah-pilah. Oleh karena
itu kepiawaian guru dalam menyelenggarakan ketiga tugas itu sekaligus sangatlah
dibutuhkan.
Sebagai guru yang profesional maka dalam melaksanakan tugasnya harus selalu
mengacu pedoman yang jelas sehingga guru perlu membuat pedoman dalam melaksanakan
kegiatan profesionalnya. Pedoman tersebut akan dijadikan guru dalam melaksanakan
kegiatan pengembangan kompetensinya. Kompetensi yang harus selalu dikembangkan oleh
guru mencakup kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik, dan profesional.
Buku pedoman guru merupakan rencana kerja guru dalam melaksanakan tugas selama
setahun. Setiap guru selalu membuat rencana kerja tersebut agar dalam pelaksanaan tugasnya
dapat mencapai target kurikulum. Buku pedoman guru memuat target pencapaian kurikulum,
rincian kerja selama setahun dan bukti fisik dari hasil kegiatan guru.
Pedoman guru ini akan mencakup apa yang akan dilakukan guru selama satu tahun.
Kegiatan peningkatan kompetensi yang dilakukan oleh guru itu akan dirinci dalam setiap
bulannya. Pada buku pedoman guru akan diuraikan kegiatan apa saja yang dilakukan setiap
bulannya yang meliputi kegiatan peningkatan kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik, dan
profesional.
A. Pengembangan Pembelajaran Bagi Peserta Didik
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta
didik agar dapat belajar dengan baik.

Berdasarkan hal tersebut, saya menyusun rencana pengembangan pembelajaran


bagi peserta didik yang terangkum dalam seperangkat pembelajaran antara lain
kalender pendidikan, Hari efektif, jadwal pelajaran, Analisis Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar, penyususnan Kriteria Ketuntasan Minimal, penyusunan program
tahunan dan program semester, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan
program penilaian.

B. Pengembangan Profesi Bagi Guru


Ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru yaitu: kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta
didik. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan guru yang memiliki kepribadian
mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik.
Kompetensi profesional adalah kemampuan guru dalam penguasaan materi pelajaran
secara luas dan mendalam. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama
guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

1. Kompetensi Pedagogik
Dalam kompetensi pedagogik guru dituntut untuk memiliki kemampuan
mengelola kegiatan pembelajaran. Kemampuan guru ini meliputi penguasaan guru
tentang karakterisitik peserta didiknya, menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik. Kompetensi pedagogik juga menuntut guru agar
mampu mengembangkan kurikulum, melakukan kegiatan pembelajaran yang
mendidik, mengembangkan potensi peserta didik, berkomunikasi yang baik
dengan peserta didik, dan mampu melakukan penilaian dan evaluasi.

Rencana kerja penulis untuk meningkatkan kompetensi pedagogik yaitu


melalui penyusunan perangkat pembelajaran yang meliputi: Kalender Pendidikan,
Rencana hari efektif, Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, Kriteria
Ketuntasan Minimal, Program tahunan, Program Semester, Silabus, Modul Ajar,
dan Program Penilaian.

2. Kompetensi Kepribadian
Dalam kompetensi kepribadian guru dituntut untuk memiliki kepribadian
yang mantap, berahlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan bagi
peserta didiknya. Guru dalam bertindak harus sesuai dengan norma agama yang
dianutnya, harus sesuai dengan hukum, sosial dan kebudayaan nasional. Perilaku
guru menunjukkan pribadi yang dewasa dan menjadi teladan terutama bagi peserta
didiknya. Etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi serta memiliki rasa bangga
menjadi guru.

Rencana kerja penulis untuk meningkatkan kompetensi kepribadian yaitu


dapat menjadi contoh baik bagi siswa atau rekan sesama guru dalam
meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap diri dan lingkungan.
Dalam hal ini penulis ingin mendampingi dan membimbing siswa dalam menjaga
kebersihan kelas melalui ‘Clean Our Class Game”.

3. Kompetensi Profesional
Dalam kompetensi profesional kemampuan guru dalam penguasaan materi
pelajaran harus luas dan mendalam. Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola
pikir keilmuan yang mendukung guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
Kemampuan keprofesionalan guru dapat dikembangkan melalui tindakan reflektif
seperti kegiatan Penelitian Tindakan Kelas atau yang sejenisnya. Rencana kerja
penulis untuk meningkatkan kompetensi profesional yaitu melalui penyusunan
Alat Peraga Pembelajaran, mengikuti pelatihan/bimtek/workshop untuk
meningkatkan ketrampilan diri.

4. Kompetensi Sosial
Dalam kompetensi sosial guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik,
sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Guru harus bisa
bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif. Guru harus
memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dengan sesama guru,
dengan tenaga kependidikan, dengan orang tua, peserta didik, dan masyarakat.

Rencana kerja penulis untuk meningkatkan kompetensi sosial melalui


kegiatan membimbing siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya,
membimbing siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan, serta menjadi peserta
dalam kegiatan Seminar/Workshop baik di sekolah atau di luar sekolah.
C. Rincian Rencana Kerja
1. Deskripsi
Proses pembiasaan dalam pendidikan merupakan hal yang penting terutama
bagi anak usia dini karena anak belum bisa membedakan mana yang baik dan
yang buruk bagi dirinya. Ingatan anak-anak belum kuat, perhatian mereka mudah
beralih pada hal-hal baru dan disukainya. Dalam kondisi ini mereka perlu
dibiasakan dengan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan pola pikir tertentu.
Kedisiplinan siswa dalam pembiasaan sehari-hari sangatlah diperlukan agar siswa
mampu membentuk budaya sekolah.

Kebersihan lingkungan sekolah merupakan tanggung jawab seluruh anggota


sekolah. Untuk menjaga kebersihan lingkungan setiap kelas dibentuk regu piket.
Setiap hari siswa memiliki tanggung jawab menjaga kebersihan kelasnya sesuai
dengan jadwal piket yang sudah ada. Kenyataannya, lingkungan sekolah terutama
di dalam kelas masih sering terlihat kurang bersih. Hal ini dikarenakan siswa
melaksanakan tugas piketnya hanya sekedar menggugurkan tanggungjawabnya.
Bahkan terkadang ada beberapa siswa yang sengaja tidak melakukan tugasnya
dengan berbagai alasan. Hal ini membuat saya merasa prihatin dan berfikir
bagaimana cara agar siswa dapat melaksanakan tanggungjawabnya dengan
sepenuh hati dan perasaan yang senang sehingga tercipta lingkungan kelas yang
bersih dan sehat.

Sekolah merupakan salah satu tempat pembentukan budaya dan budaya


merupakan bahan masukan bagi anak dalam mengembangkan dirinya. Budaya
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam menciptakan sekolah yang
efektif, yang mampu mencapai tujuan dan berbagai sasaran. Budaya sekolah yang
kondusif diharapkan dapat menunjang proses pembelajaran yang efektif sehingga
harus memiliki strategi dan metode yang cocok digunakan untuk peserta didik.
Salah satu metode yang dapat digunakan ialah metode pembiasaan.

Pembiasaan dilakukan secara terencana, terpadu, sistematis, dan


terorganisasi. Dalam hal ini, penulis merencanakan pembiasaan yang sudah
dimodifikasi menjadi permainan untuk meningkatkan rasa tanggungjawab serta
kerjasama dalam menjaga kebersihan lingkungan yang disebut dengan “Clean
Our Class Game”. Permainan ini dilakukan setiap hari Senin sampai Sabtu secara
berkelompok atau beregu (regu piket harian). Setiap regu piket bekerja keras
melaksanakan tugasnya secara bersama-sama agar menjadi juara mingguan. Juara
mingguan akan mendapatkan reward dari wali kelas dan foto tim (regu) yang
menang akan ditempel di papan “the winner this week”.

2. Tujuan
Dengan pembiasaan yang telah dimodifikasi ini, diharapkan siswa
mempunyai motivasi, tanggung jawab serta sikap kerjasama dalam menjaga
kebersihan lingkungan sekolah (khususnya kelas) dan dapat menumbuhkan
kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, agar kompetensi social dan
kepribadian guru meningkat.

3. Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan program “Clean Our Class Game” ini antara lain:

a. Lingkungan sekolah menjadi bersih, sehat dan nyaman.


b. Meningkatkan kesadaran seluruh warga sekolah akan pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan.
c. Meningkatkan kompetensi sosial guru yaitu dapat berkomunikasi baik
dengan siswa saat membersihkaan lingkungan sekolah.
d. Meningkatkan kompetensi kepribadian guru yaitu sebagai teladan bagi siswa
dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah
e. Menumbuhkan sikap tanggung jawab, kerjasama, dan kedisiplinan antar
siswa.
f. Menumbuhkan jiwa kompetisi bermental juara pada siswa.
4. Sasaran
Sasaran yang dituju dalam program ini adalah warga lingkungan sekolah
yang terdiri dari siswa, guru, dan karyawan yang ada di sekolah.
Rincian rencana kerja tahun 2022 sebagai berikut :

Bulan : Juli 2022


Kompetensi Guru Kegiatan yang akan dilakukan dalam meningkatkan kompetensi guru
Pedagogik 1. Menyusun Perangkat Pembelajaran yang meliputi:
a. Kalender Pendidikan
b. Rencana hari Efektif
c. Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
d. Kriteria Ketuntasan Minimal
e. Program tahunan
f. Program Semester
g. Silabus
h. Modul ajar
i. Program Penilaian
2. Melaksanakan pembelajaran
Sosial 1. Ikut serta dalam kegiatan yang diadakan di sekolah
2. Membimbing siswa bekerjasama membersihkan lingkungan
sekolah
3. Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Kepribadian 1. Berpakaian rapi
2. Bertanggungjawab terhadap tugas
3. Disiplin
4. Memberikan motivasi dalam menjaga kebersihan kelas kepada
siswa
5. Membimbing siswa untuk bekerjasama ketika melaksanakan tugas
piket harian
Profesional 1. Membuat Buku Pedoman Guru
2. Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Bulan : Agustus 2022
Kompetensi guru Kegiatan yang akan dilakukan dalam meningkatkan kompetensi guru
Pedagogik 1. Menyusun Modul ajar
2. Menyususn Program Penilaian
3. Laporan Pengolahan Nilai
4. Melaksanakan pembelajaran
Sosial 1. Ikut serta dalam kegiatan yang diadakan di sekolah
2. Membimbing siswa bekerjasama membersihkan lingkungan
sekolah
3. Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Kepribadian 1. Berpakaian rapi
2. Bertanggungjawab terhadap tugas
3. Disiplin
4. Memberikan motivasi dalam menjaga kebersihan kelas kepada
siswa
5. Membimbing siswa untuk bekerjasama ketika melaksanakan tugas
piket harian
Profesional 1. Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
2. Mengikuti bimtek/webinar
Bulan September 2022
Kompetensi guru Kegiatan yang akan dilakukan dalam meningkatkan kompetensi guru
Pedagogik 1. Menyusun Modul ajar
2. Menyususn Program Penilaian
3. Laporan Pengolahan Nilai
4. Melaksanakan pembelajaran
Sosial 1. Ikut serta dalam kegiatan yang diadakan di sekolah
2. Membimbing siswa bekerjasama membersihkan lingkungan
sekolah
3. Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran

Kepribadian 1. Berpakaian rapi


2. Bertanggungjawab terhadap tugas
3. Disiplin
4. Memberikan motivasi dalam menjaga kebersihan kelas kepada
siswa
5. Membimbing siswa untuk bekerjasama ketika melaksanakan tugas
piket harian
Profesional Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Bulan : Oktober 2022
Kompetensi guru Kegiatan yang akan dilakukan dalam meningkatkan kompetensi guru
Pedagogik 1. Menyusun Modul ajar
2. Menyususn Program Penilaian
3. Laporan Pengolahan Nilai
4. Melaksanakan pembelajaran
Sosial 1. Ikut serta dalam kegiatan yang diadakan di sekolah
2. Membimbing siswa bekerjasama membersihkan lingkungan
sekolah
3. Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Kepribadian 1. Berpakaian rapi
2. Bertanggungjawab terhadap tugas
3. Disiplin
4. Memberikan motivasi dalam menjaga kebersihan kelas kepada
siswa
5. Membimbing siswa untuk bekerjasama melaksanakan tugas piket
harian
Profesional 1. Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
2. Mengikuti bimtek/workshop/diklat
Bulan : November 2022
Kompetensi guru Kegiatan yang akan dilakukan dalam meningkatkan kompetensi guru
Pedagogik 1. Menyusun Modul ajar
2. Menyususn Program Penilaian
3. Laporan Pengolahan Nilai
4. Melaksanakan pembelajaran
Sosial 1. Ikut serta dalam kegiatan yang diadakan di sekolah
2. Membimbing siswa bekerjasama membersihkan lingkungan
sekolah
3. Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Kepribadian 1. Berpakaian rapi
2. Bertanggungjawab terhadap tugas
3. Disiplin
4. Memberikan motivasi dalam menjaga kebersihan kelas kepada
siswa
5. Membimbing siswa untuk bekerjasama ketika melaksanakan tugas
piket harian
Profesional 1. Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
2. Mengikuti seminar
Bulan : Desember 2022
Kompetensi guru Kegiatan yang akan dilakukan dalam meningkatkan kompetensi guru
Pedagogik 1. Menyusun Modul ajar
2. Menyusun Program Penilaian
3. Laporan Pengolahan Nilai
4. Melaksanakan pembelajaran
Sosial 1. Ikut serta dalam kegiatan yang diadakan di sekolah
2. Membimbing siswa bekerjasama membersihkan lingkungan
sekolah
3. Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
4. Melakukan koordinasi dengan orangtua siswa dalam rangka
pembagian raport
Kepribadian 1. Berpakaian rapi
2. Bertanggungjawab terhadap tugas
3. Disiplin
4. Memberikan motivasi dalam menjaga kebersihan kelas kepada
siswa
5. Membimbing siswa untuk bekerjasama ketika melaksanakan tugas
piket harian
Profesional Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Bulan : Januari 2023
Kompetensi guru Kegiatan yang akan dilakukan dalam meningkatkan kompetensi guru
Pedagogik 1. Menyusun Perangkat Pembelajaran yang meliputi :
a. Kalender Pendidikan
b. Rencana Pekan Efektif
c. Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
d. Kriteria Ketuntasan Minimal
e. Program Semester
f. Silabus
g. Modul ajar
h. Program Penilaian
i. Laporan Pengolahan Nilai
2. Melaksanakan pembelajaran
Sosial 1. Ikut serta dalam kegiatan yang diadakan di sekolah
2. Membimbing siswa bekerjasama membersihkan lingkungan
sekolah
3. Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Kepribadian 1. Berpakaian rapi
2. Bertanggungjawab terhadap tugas
3. Disiplin
4. Memberikan motivasi dalam menjaga kebersihan kelas kepada
siswa
5. Membimbing siswa untuk bekerjasama ketika melaksanakan tugas
piket harian
Profesional 1. Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
2. Mengikuti bimtek/workshop/diklat
Bulan : Februari 2023
Kompetensi guru Kegiatan yang akan dilakukan dalam meningkatkan kompetensi guru
Pedagogik 1. Menyusun Modul ajar
2. Menyusun Program Penilaian
3. Laporan Pengolahan Nilai
4. Melaksanakan pembelajaran
Sosial 1. Ikut serta dalam kegiatan yang diadakan di sekolah
2. Membimbing siswa bekerjasama membersihkan lingkungan
sekolah
3. Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Kepribadian 1. Berpakaian rapi
2. Bertanggungjawab terhadap tugas
3. Disiplin
4. Memberikan motivasi dalam menjaga kebersihan kelas kepada
siswa
5. Membimbing siswa untuk bekerjasama ketika melaksanakan tugas
piket harian
Profesional 1. Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
2. Membuat alat peraga
Bulan : Maret 2023
Kompetensi guru Kegiatan yang akan dilakukan dalam meningkatkan kompetensi guru
Pedagogik 1. Menyusun Modul ajar
2. Menyususn Program Penilaian
3. Laporan Pengolahan Nilai
4. Melaksanakan pembelajaran
Sosial 1. Ikut serta dalam kegiatan yang diadakan di sekolah
2. Membimbing siswa
3. Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Kepribadian 1. Berpakaian rapi
2. Bertanggungjawab terhadap tugas
3. Disiplin
4. Memberikan motivasi dalam menjaga kebersihan kelas kepada
siswa
5. Membimbing siswa untuk bekerjasama ketika melaksanakan tugas
piket harian
Profesional Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Bulan : April 2023
Kompetensi guru Kegiatan yang akan dilakukan dalam meningkatkan kompetensi guru
Pedagogik 1. Menyusun Modul ajar
2. Menyususn Program Penilaian
3. Laporan Pengolahan Nilai
4. Melaksanakan pembelajaran
Sosial 1. Ikut serta dalam kegiatan yang diadakan di sekolah
2. Membimbing siswa bekerjasama membersihkan lingkungan
sekolah
3. Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Kepribadian 1. Berpakaian rapi
2. Bertanggungjawab terhadap tugas
3. Disiplin
4. Memberikan motivasi dalam menjaga kebersihan kelas kepada
siswa
5. Membimbing siswa untuk bekerjasama ketika melaksanakan tugas
piket harian
Profesional Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Bulan : Mei 2023
Kompetensi guru Kegiatan yang akan dilakukan dalam meningkatkan kompetensi guru
Pedagogik 1. Menyusun Modul ajar
2. Menyususn Program Penilaian
3. Laporan Pengolahan Nilai
4. Melaksanakan pembelajaran
Sosial 1. Ikut serta dalam kegiatan yang diadakan di sekolah
2. Membimbing siswa
3. Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Kepribadian 1. Berpakaian rapi
2. Bertanggungjawab terhadap tugas
3. Disiplin
4. Memberikan motivasi dalam menjaga kebersihan kelas kepada
siswa
5. Membimbing siswa untuk bekerjasama ketika melaksanakan tugas
piket harian
Profesional 1. Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
2. Mengikuti bimtek/workshop/diklat/seminar
Bulan : Juni 2023
Kompetensi guru Kegiatan yang akan dilakukan dalam meningkatkan kompetensi guru
Pedagogik 1. Menyusun Modul ajar
2. Menyususn Program Penilaian
3. Laporan Pengolahan Nilai
4. Melaksanakan pembelajaran
Sosial 1. Ikut serta dalam kegiatan yang diadakan di sekolah
2. Membimbing siswa bekerjasama membersihkan lingkungan
sekolah
3. Mengikuti pertemuan
4. Melakukan koordinasi dengan orangtua siswa dalam rangka
pembagian raport
Kepribadian 1. Berpakaian rapi
2. Bertanggungjawab terhadap tugas
3. Disiplin
4. Memberikan motivasi dalam menjaga kebersihan kelas kepada
siswa
5. Membimbing siswa untuk bekerjasama ketika melaksanakan tugas
piket harian
Profesional Mengikuti pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada akhirnya saya sangat bersyukur bahwa Laporan Orientasi Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga ini
selesai dibuat sehingga dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugas dan
pengembangan keprofesian selama tahun 2022. Oleh karena itu secara ringkas rencana
kegiatan dan rencana target yang ingin dicapai dalam satu tahun dapat disimpulkan sebagai
berikut:

Kompetensi Target yang ingin dicapai

Pedagogik Agar ada peningkatan kompetensi pedagogik guru khususnya


dalam membuat perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.

Sosial Agar ada peningkatan kompetensi sosial guru khususnya


dalam berkomunikasi terhadap para siswa, orang tua, teman
guru maupun kepala sekolah. (Guru berkomunikasi dengan
siswa ketika “Clean Our Class Game” berlangsung)

Kepribadian Agar ada peningkatan kompetensi kepribadian guru


khususnya dalam sikap guru dalam melayani pendidikan dan
menjadi teladan bagi para siswanya. (Guru memberikan
contoh bagaimana cara menyapu/ mengepel/ membersihkan
kelas yang benar)

Profesional Agar ada peningkatan kompetensi profesional guru khususnya


guru semakin kreatif dan inovatif dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
B. SARAN
1. Bagi sesama pendidik, ke depannya dapat menjalankan tugasnya dengan baik sesuai
dengan tupoksinya masing-masing.
2. Bagi kepala sekolah, ke depannya dapat melakukan bimbingan dan arahan kepada
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja agar bekerja dengan maksimal.
3. Bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, mendukung Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja agar bisa melaksanakan pengembangan kompetensi guru demi
tercapainya tujuan pendidikan.
4. Bagi Pemerintah Kabupaten Purbalingga, mendukung kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
Demikian Laporan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan ini dibuat untuk dipergunakan sebagai pedoman guru dalam
melaksanakan tugas dan oleh pihak lain, kepala sekolah maupun pengawas sebagai
pedoman dalam rangka menjalankan fungsi kepengawasannya melalui pemantauan,
supervisi, dan evaluasi terhadap guru.

Saya menyadari bahwa Laporan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan


Perjanjian Kerja pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga ini
masih sangat sederhana, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari
berbagai pihak agar Laporan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga ini semakin baik dan
bermanfaat bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai