Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK

METODE KANGGURU

Disusun Oleh :

Kelommpok 7

Iftitah Rita Udiniyah (P07120421060)

Lalu Beni Pramudita (P07120421065)

Meiysha Puji Lestari (P07120421071)

Samratul Qalbi Assani (P07120421081)

Sopiyana (P07120421083)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kemudahan untuk kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas berupa
Makalah Keperawatan Anak yang berjudul “Metode Kangguru” ini. Tanpa rahmat
dan karunia-Nya, kami tentu tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih banyak untuk dosen
pengampu atau dosen pembimbing yaitu Ibu “Mas’adah, M.Kep ”yang telah
memberikan kesempatan serta bimbingan kepada kami dalam penyusunan makalah ini.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih untuk beberapa pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Kami tentu menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
kekurangan. Untuk itu, kami mohon maaf dan sangat mengharapkan kritik serta saran
yang membangun untuk penyusunan makalah yang lebih baik lagi. Kami berharap
dengan disusunnya makalah ini, pembaca dapat mengambil manfaat dan kegunaan
untuk kehidupan sehari-hari terutama dalam proses pembelajaran. Demikian makalah
yang kami buat , kami ucapkan terima kasih.

Mataram, 03 Mei 2023


Hormat kami,

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB – I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................5
BAB-II PEMBAHASAN
A. TEORI PERAWATAN METODE KANGGURU
1. Definisi Prematuritas......................................................................6
2. Klasifikasi Prematuritas.................................................................6
3. Etiologi Prematuritas......................................................................6
4. Penatalaksanaan Prematuritas.......................................................7
5. Definisi PMK (Perawatan Metode Kangguru)..............................7
6. Jenis PMK (Perawatan Metode Kangguru)..................................8
7. Lama dan Jangka Penerapan PMK...............................................9
8. Tujuan PMK....................................................................................10
9. Penatalaksanaan PMK....................................................................11
10. Manfaat PMK..................................................................................12
11. Komponen PMK...............................................................................13
BAB II- PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................18
B. Saran...............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode Kanguru adalah metode perawatan dini dengan sentuhan kulitke kulit
antara ibu dan bayi baru lahir dalam posisi seperti kanguru. Dengan metode ini mampu
memenuhi kebutuhan asasi bayi baru lahir premature dengan menyediakan situasi dan
kondisi yang mirip dengan kangguru.Metode kangguru memberi peluang untuk dapat
beradaptasi baik dengan dunia luar. Perawatan kanguru ini telah terbukti dapat
menghasilkan pengaturan suhu tubuh yang efektif dan lama serta denyut jantung dan
pernafasan yang stabil pada bayi prematur. Perawatan kulit ke Kulot mendorong bayi
untuk mencari puting dan mengisapnya, hal ini mempererat ikatan antara ibi dan bayi
serta membantu keberhasilan pemberian ASI (Henderson,2006).

Perawatan metodr kangguru (PMK) atau kanggutu mother care merupakan


suatu cara perawatan untuk bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dengan
meniru binatang kangguru yang meletakkan bayinya yang selalu lahir premature (
kurang bulan) dalam kantongnya hingga siap untuk hidup di dunia luar.

Bayi premature dan bayi berat lahir rendah sangat rentan terharap berbagai hal
terutama dalam mempertahankan kestabilan suhu tubuh sehingga beresiko hipotermia
(kedinginan) dan kematian. Untuk mencegah hipotermia pada bayi kecil dibawah
2.500 gram, dapat di lakukan perawatan metode kangguru yaitu melakukan kontak
kulit bayi dengan kulit ibu sehingga suhu tubuh ibu akan mempertahankan kesetabilan
suhu tubuh bayi dan berfungsi sebagai termoregulator (Sekartini,2007)

Intervensi yang efektif masih sangat terbatas akibat terbatasnya jumlah fasilitas
dan tenaga yang terampil. Akhirnya angka morbiditas dan mortilitas bayi BBLR
menjadi tinggi. Perawatan dengan metode kangguru (PMK) merupakan salah satu cara
yang sederhana dan terbukti efektif untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan dasar
bayi, antara lain kehangatan, ASI, perlindungan infeksi dan stimulasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Prematuritas?
2. Apa yang dimaksud dengan Perawatan Metode Kangguru (PMK) ?
4
3. Apa saja jenis Perawatan Metode Kangguru (PMK)?
4. Apa tujuan dilakukan Perawatan Metode Kangguru (PMK)?
5. Bagaimanakah cara pelaksanaan Perawatan Metode Kangguru (PMK)?
6. Apa saja manfaat Perawatan Metode Kangguru (PMK)?
7. Apa saja komponen Perawatan Metode Kangguru (PMK)?

C. Tujuan
1. Untuk mahasiswa mengetahui Apa yang dimaksud dengan
Prematuritas?
2. Untuk mahasiswa mengetahui Apa yang dimaksud dengan Perawatan
Metode Kangguru (PMK) ?
3. Untuk mahasiswa mengetahui Apa saja jenis Perawatan Metode
Kangguru (PMK)?
4. Untuk mahasiswa mengetahui Apa tujuan dilakukan Perawatan Metode
Kangguru (PMK)?
5. Untuk mahasiswa mengetahui Bagaimana cara pelaksanaan Perawatan
Metode Kangguru (PMK)?
6. Untuk mahasiswa mengetahui Apa saja manfaat Perawatan Metode
Kangguru (PMK)?
7. Untuk mahasiswa mengetahui Apa saja komponen Perawatan Metode
Kangguru (PMK)?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Perawatan Metode Kangguru

 Prematuritas
1. Definisi Prematuritas

Kelahiran prematur menurut WHO adalah kelahiran bayi dengan usia


gestasi kurang dari 37 minggu lengkap (259 hari) sejak hari pertama hand terakhir.
Bayi baru lahir dengan umur kehamilan 37 minggu atau kurang saat kelahiran
disebut dengan bayi prematur (Hockenberry,2009). Bayi prematur adalah bayi
yang dilahirkan sebelum akhir usia gestasi 37 minggu, tanpa memperhitungkan
berat badan lahirnya. Bayi prematur merupakan kasus terbanyak dari semua
pasien yang masuk ke ruang NICU yang membutuhkan perawatan khusus, karena
beresiko mengalami masalah kesehatan pada masa awal kehidupannya. Masalah
yang sering muncul berhubungan dengan immaturitas organnya,antara lain :
masalah ketidakstabilan suhu tubuh (hipotermi), ketidakstabilan berat badan
(kesulitan penambahan berat badann), sindroma aspirasi, hipoglikemia,
hiperbilirubinemia, dan lain- lain (Bobak, Lowdermilk, & Jenses, 2005).

2. Klasifikasi Prematuritas
1. Prematuritas murni adalah bayi yang lahir dengan masa gestasinya kurang
dari 37 minggu dan berat badan bayi sesuai dengan berat usia dari masa
kehamilan tersebut yang biasanya disebut dengan neonatus kurang bulan
sesuai untuk masa kehamilan (Maryunani, 2013).
2. Dismatur adalah bayi dengan berat badan yang kurang dari seharusnya untuk
masa gestasinya atau kehamilan akibat bayi mengalami retardasi intra uteri
dan merupakan bayi yang kecil untuk masa pertumbuhan (Maryunani, 2013).
3. Etiologi Prematuritas

Penyebab berat bayi lahir rendah dilihat dari faktor ibu menurut Dwi
Maryanti,dkk,2011:

6
1. PenyakitKelahiran bayi BBLR juga dipengaruhi oleh penyakit selama
kehamilan misalnya: perdarahan antepartum, trauma fisik,dan psikologis,
DM,toksemia, gravidarum dan nefritis akut.
2. Usia IbuAngka kejadian prematuritas tinggi ialah pada usia<20 tahun, dan
multi gravida yang jarak kelahiran terlalu dekat. Kejadian terendah ialah
pada usia antara 26-35 tahun.
3. Keadaan Sosial EkonomiKeadaan ini sangat berpengaruh terhadap
timbulnya prematuritas. Kejadian tertinggi terdapat pada golongan sosial
ekonomi rendah. Hal ini disebabkan karena gizi yang kurang baik dan
pengawasan antenatal yang kurang.
4. Sebab lainnya: ibu seorang perokok, ibu peminum alcohol dan pecandu obat
narkotik.

4. Penatalaksanaan

Menurut Sudarti, Endang Khoirunnisa, 2010 cara menghangatkan dan


mempertahankan suhu tubuh ada 5 yaitu:

1. Kontak kulit dengan kulitTindakan ini dapat dilakukan pada semua bayi,
tujuannya untuk menghangatkan bayi dalam waktu singkat, menghangatkan
hipotermi (32-36,4C).
2. Kangaroo mother careTindakan ini bertujuan untuk menstabilkan bayi
dengan berat badan kurang dari 2500 gr terutama direkomendasikan untuk
perawatan bekelanjutan bayi dengan berat badan kurang dari 1800 gr.
Metode ini tidak dianjurkan untuk bayi yang sedang sakit berat seperti sepsis
dan gangguan nafas berat,serta tidak dianjurkan untuk ibu yang menderita
sakit berat yang tidak dapat merawat bayinya.
3. Pemancar panasTindakan ini untuk bayi sakit atau bayi dengan berat
badan 1500 gr atau lebih. Pemancar panas dapat dilakukan saat pemeriksaan
awal bayi selama dilakukan tindakan atau menghangatkan kembali bayi
hipotermi.
4. InkubatorPenghangatan berkelanjutan bayi dengan berat kurang dari 1500
gr yang tidak dapat diberikan metode kangaroo mother care.

7
5. Ruangan yang hangatUntuk merawat bayi dengan berat kurang dari 2500
gr yang tidak memerlukan tindakan diagnostik atau prosedur pengobatan,
serta tidak untuk bayi dengan sakit berat seperti sepsis dan gangguan nafas
berat.

 PMK (Perawatan Metode Kangguru)


1. Definisi PMK (Perawatan Metode Kangguru)

Metode Kangguru pertama kali diperkenalkan oleh Rey dan Martinez di Bogota
sebagai salah satu alternatif bagi perawatan BBLR yang telah melewati masa
krisis, tapi masih membutuhkan perawatan khusus untuk pertumbuhannya.
Perawatan metode kanguru adalah suatu metode perawatan BBLR yang diilhami
oleh cara seekor kanguru merawat anaknya yang selalu lahir prematur. Bayi dalam
posisi tegak (upright) atau prone (bila ibu berbaring), hanya memakai popok dan
penutup kepala didekap, di antara payudara ibu, bersentuhan kulit dengan kulit,
dada dengan dada secara berkesinambungan (Ludington dkk dalam Suradi dkk,
2000).

Perawatan metode kangguru merupakan alternatif metode perawatan bayi baru


lahir.Metode ini adalah salah satu teknik yang tepat dan sederhana, serta murah
dan sangat dianjurkan untuk perawatan pada bayi BBLR. Metode ini tidak hanya
menggantikan inkubator, tetapi juga dapat memberikan manfaat lebih yang tidak
didapat dari pemberian inkubator. Pemberian metode kangguru ini dirasa sangat
efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang sangat mendasar seperti
kehangatan,air susu ibu, perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan
kasih sayang (Maryunani,2013).

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui manfaat dari pemberian


metode kangguru, sejak tahun 1996 Indonesia telah melakukan penerapan metode
ini dibeberapa provinsi, diantaranya (Maryunani,2013):

1. Penelitian telah dilakukan di Jawa Barat dengan membandingkan hasil dari


pemberian metode kangaroo pada bayi BBLR kurang dari 2500 gram dengan
pemberian buli-buli atau botol air panas, dibendong di bawah lampu panas

8
ataupun boks bayi yang dihangatkan. Hasil yang diperoleh dari pemberian
metode kangguru menunjukkan hasil yang lebih baik. Metode kangguru
nyatanya lebih baik dalam usaha meningkatkan suhu tubuh serta
pempertahankan suhu tubuh optimal bayi.
2. Studi mengenai penerimaan wanita terhadap pelaksanaan metode kangguru
telah dilakukan di Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara. Hasilnya, secara
budaya pelaksanaan metode kangguru ini dapat diterima, pemberian metode ini
juga memberi hasil yang cukup baik bagi bayi BBLR karena sangat
berpengaruh pada perkembangan suhu tubuh dan kenaikan bera badan bayi.

2. Jenis Perawatan Metode Kangguru

Pemberian metode kangguru terdapat dua jenis, perawatan metode kangguru


intermitten dan kontinyu:

1. Perawatan Metode Kangguru Intermitten

Metode ini biasanya dilakukan pada fasilitas unit perawatan khusus dan
intensif. Metode ini tidak diberikan secara terus menerus sepanjang waktu,
hanya diberikan ketika ibu mengunjungi bayi yang masih berada dalam
inkubator dengan durasi minimal satu jam secara terus menerus dalam satu
hari.

Metode ini dapat dimulai pada bayi yang yang sakit, yang berada dalam
proses penyembuhan tetapi masih memerlukan pengobatan medis (seperti
infus, tambahan oksigen dengan konsentrasi rendah) (Maryunani, 2013)

2. Perawatan Metode Kangguru Kontinyu

Metode kontinyu ini bisa dilakukan di unit rawat gabung atau ruangan yang
diperuntukan untuk perawatan kangguru ataupun dilakukan di rumah. Pada
metode kontinyu ini dapat dilakukan sepanjang waktu. Perawatan kontinyu
dapat diterapkan apabila kondisi bayi dalam kondisi stabil yakni bayi dapat
bernafas secara alami atau spontan tanpa oksigen bantuan (Maryunani,2013).

9
15
3. Lama dan jangka waktu penerapan PMK
1. Secara bertahap lama waktu penerapan metode kangguru ditingkatkan
dari:
a) Mulai dari perawatan belum menggunakan perawatan metode kangguru
b) Dilanjutkan dengan pemberian perawatan metode kangguru intermitten
c) Kemudian diikuti dengan perawatan metode kangguru kontinyu
(Maryunani,2013)
2. Pelaksanaan metode kangguru yang singkat kurang dari 60 menit dapat
membuat bayi stress. Strategi yang dapat dilakukan untuk menghindari hal
tersebut antara lain:
a) Jika bayi masih berada di fasilitas pelayanan kesehatan,maka
lebih baik bayi diletakkan di inkubator.
b) Apabila bayi telah dilakukan pemulangan, anggota keluarga lain
dapat menggantikan ibu dalam melaksanakan perawatan metode
kangguru (Maryunani,2013)
3. Pemberian metode kangguru dapat dihentikan,apabila:
a) Berat badan bayi minimal >2500 gram
b) Bayi mampu menetek dengan kuat seperti bayi besar dan sehat
c) Suhu tubuh bayi stabil 37C (Maryunani,2013)

4. Tujuan Perawatan Metode Kangguru

Tujuan dari pemberian metode kangaroo mother care adalah untuk


menjaga agar bayi tetap hangat. Metode ini dapat dimulai segera setelah bayi
lahir atau setelahs bayi stabil. Metode ini dapat dilakukan di rumah sakit
maupun di rumah. Pemberian metode ini dapat terus dilakukan meskipun bayi
belum bisa menyusui (Sudarti, Endang Khoirunnisa.,2010).

10
5. Pelaksanaan Perawatan Metode Kangguru

Pelaksanaan metode kangguru adalah skin to skin atau kulit dengan kulit antara
bagian depan tubuh bayi dengan dada dan perut ibu dalam baju kangguru.
adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Semua pakaian bayi dilepas
2) Ibu atau keluarga yang akan menggendong diminta melepas BH atau baju
dalam (hanya memakai baju/atau kaos yang longgar)
3) Gendong bayi, letakkan bayi didalam baju sehingga terjadi sentuhan kulit
ibu dan kulit bayi tanpa perantara
4) Bebat/ikat pinggang ibu dibawah badan bayi sehingga badan badan bayi
terhatan tidak turun (ikatan di luar baju)
5) Gendong bayi seperti biasa menggunakan kain, ikatan kain penggendong
diluar baju ibu
6) Pakaikan topi penutup kepala bayi (Ari Sulistyawati,2009)

6. Manfaat Perawatan Matode Kangguru


 Manfaat Bagi Bayi
1. Stabilisasi suhu tubuh bayi Panas tubuh ibu akan berpindah secara konduksi
melalui kontak kulit dari dada ibu ke kulit tubuh bayi, sehingga bayi akan
tetap dalam kondisi hangat. Selimut atau penutup tubuh ibu dan bayi juga
diharapkan dapat mempertahankan suhu tubuh bayi dari suhu lingkungan
sekitarnya (Dodd, 2003).
Penelitian yang telah meneliti tentang pengaruh PMK terhadap suhu tubuh
bayi menyatakan bahwa selama rata-rata 25 hari pada 114 responden,
menyatakan bahwa suhu tubuh bayi yang dilakukan PMK mengalami
peningkatan yang bermakna (p<0.001, α=0.05). PMK dilakukan rata-rata 6
jam sehari pada setiap responden (Ali, et al.,2009).
2. Stabilisasi laju denyut jantung
Penelitian yang menggunakan alat monitor kontinyu, menemukan bahwa
selama perawatan metode kangguru, laju frekuensi denyut jantung bayi
relatif stabil dan konstan (Ludington-Hoe, et al., dalam Perinansia, 2003).
Hasil penelitian lain yang menggunakan pneumokardiogram menemukan
11
frekuensi denyut jantung dan pola
respirasi selama dilakukan PMK lebih stabil dibandingkan perawatan dalam
boks atau perawatan konvensional (Perinansia, 2003).
3. Stabilisasi pernapasan dan saturasi oksigen
Berdasarkan hasil penelitian PMK dapat menjaga kestabilan saturasi
oksigen. Hal ini dapat disebabkan karena posisi bayi yang tegak, sehingga
dipengaruhi gravitasi bumi dan ekspansi paru-paru lebih maksimal, dengan
demikian proses ventilasi dan perfusi lebih adekuat (Ali, et al., 2009).
4. Pengaruh terhadap berat badan dan pertumbuhan Pertumbuhan secara
keseluruhan bukan hanya berat badan, dapat meningkat selama perawatan
dengan metode kangguru. Hal ini terjadi, karena bayi dalam keadaan rileks,
beristirahat dengan posisi yang menyenangkan mirip dengan posisi dalam
rahim, sehingga kegelisahan bayi berkurang dan tidur lebih lama
(Ludington-Hoe, dan Golant SK, 1993). Pada keadaan demikian
konsumsi oksigen dan kalori yang ada digunakan untuk meningkatkan berat
badan dan pada saat PMK frekuensi menyusu meningkat (Ludington-Hoe,
dan Golant SK, 1993).
5. Pengaruh terhadap tingkah laku bayi
Pada bayi yang dirawat dengan metode kangguru, respon bayi prematur
yang belum mampu menyeleksi atau mengurangi pengaruh lingkungan
terhadap dirinya seperti ketika mengetuk inkubator maka frekuensi jantung
meningkat, pernafasan menjadi
lebih cepat, warna kulit berubah dari merah menjadi kebiruan, maka respon
ini tidak terjadi apabila kita mengetuk punggung bayi perlahan pada saat
dilakukan PMK (Ludington-Hoe, dan Golant SK, 1993).
6. Pengaruh terhadap kejadian infeksi
Tidak satu pun laporan tentang penggunaan metode kangguru yang
menyatakan adanya peningkatan kejadian sepsis (Whitelaw A, 1990). Sloan
dkk (1994) melaporkan bahwa pada perawatan dengan inkubator lebih
sering terjadi infeksi berat dibandingkan perawatan dengan metode
kangguru. Hal ini tampaknya disebabkan flora normal kulit ibu lebih aman
bagi bayi premature yang mendapat ASI dibandingkan organisme yang

12
resisten terhadap antibiotik yang terdapat di rumah sakit (Alisjahbana dkk,
1998).
 Manfaat Bagi Ibu
Dari beberapa penelitian dilaporkan bahwa PMK:
1. Peningkatan Produksi Air Susu Ibu (ASI)
Peningkatan produksi ASI dapat terjadi dengan menguatnya ikatan emosi
ibu-bayi, sehingga terjadi letdown refleks yang penting bagi pengeluaran
ASI. Stress ibu akan berkurang bila diberi kesempatan mendekap bayinya
yang berpengaruh terhadap produksi ASI (Hurst dkk, 1997).
2. Peningkatan hubungan emosi ibu dan bayi
Ikatan emosional yang disebut attachment atau bounding merupakan proses
hubungan bayi dengan orang tuanya, yang dimulai sejak kehamilan. Bayi
dengan kontak yang dini dengan ibunya lebih sedikit menangis dan lebih
sering tersenyum (Suradi,
2000).
 Manfaat Bagi Ayah
1. Ayah memainkan peranan yang lebih besar dalam perawatan
bayinya
2. Meningkatkan hubungan emosional antara ayah-bayi
7. Komponen PMK
1) Posisi kanguru (kangaroo position),

Yaitu kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi yang diberikan selang seling atau
terus menerus dan dapat dimulai segera atau ditunda. Dengan tujuan untuk beradaptasi
dengan lingkungan di luar uterus, diletakkan di dada ibu dan dapat menyusu.

Posisi Bayi Saat PMK

a) Posisikan bayi diantara kedua payudara ibu, dada bayi bertemu dengan dada
ibu.

13
Posisi awal bayi saat dilakukan PMK Kepala dihadapkan pada salah satu sisi
dengan posisi sedikit ekstensi. Posisi ekstensi ini diharapkan dapat
mempertahankan jalan nafas atas tetap terbuka dan mempertahankan kontak
mata dengan ibu. Hindari kepala terlalu hiperekstensi atau fleksi. Pinggul
diposisikan fleksi (frog position) dan lengan juga diposisikan fleksi. Gunakan
gaun panjang dengan ikat pinggang atau selimut yang berfungsi seperti kantong
kanguru untuk memfiksasi posisi bayi agar tetap aman terutama saat ibu
berdiri. Pastikan fiksasi yang digunakan menutupi dada bayi dengan batas
bawah fiksasi setinggi epigastrium ibu, serta tidak menghambat pergerakan
abdomen bayi. Hal ini bertujuan agar bayi memiliki ruang yang cukup untuk
melakukan
pernapasan abdominal.

Posisi bayi saat dilakukan PMK Berikan petunjuk cara memasukkan dan
mengeluarkan bayi dari kantong. Bila ibu sudah terbiasa, hal ini akan
mengurangi ketakutan untuk melakukannya.
- Pegang bayi dengan 1 tangan di bawah leher sampai bagian belakang bayi.
- Fiksasi dengan lembut rahang bagian bawah untuk mencegah tertutupnya
jalan nafas saat bayi diposisikan tengkurap.

14
- Letakkan tangan lainnya pada bokong bayi

Gambar 3 Mengeluarkan bayi dari baju kangguru

b) Posisi Menyusui
Posisi PMK sangat ideal untuk menyusui bayi. Segera setelah bayi
menunjukkan tanda kesiapan untuk menyusu, bantu ibu untuk posisi yang
nyaman. Untuk memulai,
pastikan waktu yang tepat untuk menyusu apakah Ketika bayi sedang terjaga
atau baru terbangun dari tidur. Langkah pertama keluarkan bayi dari kantung
kangguru, kemudian posisikan pada posisi menyusu yang nyaman dan
perlekatan yang adekuat. Berikan kesempatan bayi untuk mulai belajar
menghisap selama dia menginginkannya. Jangan menghentikan fase ini selama
bayi masih berusaha mencoba. Bayi baru lahir membutuhkan ASI secara teratur
setiap 2-3 jam sehingga bila bayi tertidur, ibu bisa mencoba untuk
membangunkannya. Pada awal menyusui ibu bisa mengoleskan sedikit ASI
pada areola, hal ini akan melembutkan area putting dan akan memudahkan bayi
untuk menempel. Berikan penjelasan kepada ibu tentang tanda-tanda perlekatan
yang baik, yaitu :
- Dagu bayi menempel pada payudara
- Mulut bayi terbuka lebar
- Bibir bawah is turned out

15
- Sebagian besar areola berada di atas bibir bayi dibandingkan di bawah

Gambar 4
Posisi Menyusui saat PMK
c) Posisi Istirahat
Setelah memposisikan, jelaskan juga kepada ibu bahwa ibu boleh beristirahat
atau tidur bersama bayinya dengan posisi semi-recumbent (15°), bila tersedia
bisa menggunakan tempat tidur otomatis untuk mengatur ketinggian yang
diharapkan, namun bila tidak tersedia bisa menggunakan tumpukan beberapa
buah bantal. Posisi ini menurunkan risiko terjadinya apnoe pada bayi. Bila ibu
merasa posisi tersebut kurang nyaman, ibu dapat memilih posisi apapun, karena
manfaat PMK ini jauh lebih besar dari sekedar mengurangi risiko apnoe.
Pastikan posisi ibu tidak menutup jalan nafas bayi

Gambar 5
Posisi istirahat dan tidur ibu selama PMK
2) Nutrisi (kangaroo nutrition)

16
Yaitu pemberian ASI eksklusif dan mendapat suplemen hanya dengan formula
penggant untuk bayi prematur jika penambahan berat badan tidak tercapai.

3) Dukungan kanguru (kangaroo support),

Yaitu pada waktu antenatal ibu perlu diberikan informasi mengenai PMK ini,
sehingga ibu lebih siap untuk metoda ini apabila bayi lahir dengan berat badan
rendah/prematur. Dukungan dalam bentuk dukungan emosi, fisik dan
pendidikan.

4) Kepulangan dan pemantauan (kangaroo discharge),

yaitu ibu tetap melakukan kontak kulit ke kulit terus menerus, dilakukan di rumah
sehingga bayi dalam keadaan dan berkembang dengan baik. Bayi PMK biasanya dapat
dipulangkan bila telah memenuhi kriteria di bawah ini

- Kesehatan bayi secara keseluruhan dalam kondisi baik dan tidak apnea
atau infeksIBayi minum dengan bai
- Berat bayi selalu bertambah (sekurang-kurangnya 15 gr/kg/hari)
sekurang-kurangnya tiga hari berturut-turut
- Ibu mampu merawat bayi dan datang secara teratur untuk melakukan
follow-up
Selama di rumah, bayi dipantau setiap hari sampai berat badan
bertambah paling sedikit 20gr/hari.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode kangguru merupakan salah satu terknologi tepat guna yang
sederhana, murah dan dapat digunakan Ketika fasilitas untuk perawatan BBLR
sangat terbatas. Metode kangguru ternyata tidak hanya sekedar menggantikan
incubator, namun juga memberi berbagai keuntungan yang tidak bisa diberikan
oleh incubator. Keuntungan menggunakan metode kangguru antara lain
meningkatnya hubungan ibu- bayi, stabilisasi suhu tubuh bayi, stabilisasi laju
denyut jantung dan pernapasan, pertumbuhan dan peningkatan berat basan
yang lebih baik, mengurangi stress baik pada ibu maupun pada bayi,
memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi,, meningkatkan produksi ASI,
menurunkan kejadian infeksi, dan mempersingkat masa rawat di rumah sakit.
Metode kangguru mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi berat lahir
rendah dengan menyrdiakan situasi dan kondisi yang mirop dengan rahim
sehingga memberi peluang bagi BBLR untuk beradaptasi dengan baaik di
dunia luar. Diperlukan upaya lebih strategis untuk mempopulerkan metode
yang sangat bermanfaat ini.
B. Saran
Diharapkan para perawat memiliki tanggung jawab dan keterampilan
yang baik dan selalu berkoordinasi dengan tim Kesehatan yang lain dalam
memberikan pelayanan asuhan keperawatan khususnya pada klien BBLR.

18
DAFTAR PUSTAKA
Atikah Preverawati & Cahyo Ismawati. 2010. Berat Badan Lahir Rendah. Nuha
Medika Yogyakarta
Potter & Perry, (2009). Fundamentals of nursing, (7th ed.). Missouri : Mosby
Elsevier, Inc.
Shaw, Maureen C. (1993). The discipline of nursing : Historical roots, current
perspective, future directions. Journal of Advance Nursing, 18, 1651-1656.27

Universitas Udayana VandenBos, G. R (Ed.). (2007). APA dictionary of psychology.


Washington, DC: American Psychological Association.

19
LAMPIRAN

CHECKLIST METODE KANGURU MOTHER CARE (KMC)

Nama : …………………...................
NIM : ………………...............……
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
Pengertian
Metode kanguru adalah kontak langsung antara kulit ibu dan bayi
prematur/BBLR yang dilakukan sejak dini dan berkelanjutan dan disertai
dengan pemberian ASI ekslusif dan pemantauan terhadap tumbuh kembang
bayi.

Tujuan
1. Untuk meningkatkan berat bada terutama pada BBLR.
2. Menjaga kehangatan, agar suhu tubuh bayi tetap normal. Suhu tubuh
normal didapat melalui kontak langsung kulit ibu dengan kulit bayi.
3. Mempercepat pengeluaran ASI dan meningkatkan keberhasilan
menyusui
4. Menjalin ikatan batin antara ibu dan bayi. Bayi akan merasa aman
dan nyaman karena merasakan kehangatan tubuh ibu. Metode ini
juga bisa dilakukan oleh anggota keluarga lain, termasuk bapak.
5. Menurunkan risiko infeksi selama perawatan di rumah sakit.
6. Mengurangi lama menangis pada bayi.
7. Dapat mengurangi biaya perawatan berkaitan dengan penggunaan
inkubator di rumah sakit yang cukup mahal.

Indikasi
a. Pada bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Berat lahir antara 1500-2250
gram.
b. Kondisi umum baik, tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai,
refleks dan koordinasi isap dan menelan yang baik.
c. Setelah keluar perawatan inkubator di rumah sakit. Bayi harus memiliki

8
perkembangan yang baik selama berada di inkubator.
d. Ibu mau dan mampu melaksanakan melaksanakan metode kanguru.
Kontra indikasi
 Bayi dengan apnea berat.
 Bayi dengan chest tube.
 Bayi dengan kondisi tidak stabil metabolik.
 Bayi dengan luka daerah abdomen atau dengan distensi abdomen.
 Bayi dengan gastrokisis/omphalocele.
 Bayi dengan femoral atau radial arterial line.
 Bayi dengan PPHN (Persistant Pulmonary Hipertension of The Newborn).
Bayi dapat menjalani metode kanguru jika tidak lagi mengalami kondisi
di atas selama 12 jam.

Tahap Pra Interaksi


 Persiapan Perawat
 Memastikan identitas bayi dengan tindakan yang akan dilakukan
 Periksa intruksi dokter, kondisi pasien, dan riwayat kesehatan pasien..
 Memastikan kesiapan perawat untuk melakukan tindakan sesuai
dengan aturan.
 Persiapan Alat
a. Selendang/kain gendongan bayi/baju kanguru. Pakaian/baju kanguru
harus bersih, yaitu dengan mencuci baju dan menghangatkannya (di
bawah sinar matahari) setiap hari sebelum dipakai.
b. Topi bayi, popok bayi, kaos kaki bayi
c. Kain bersih
d. Termometer
e. Stetoskop
 Persiapan Ibu
˗ Ibu/pengganti ibu membersihkan dada dan perut (mandi 2-3 kali sehari
dengan sabun mandi)
˗ Kuku dan tangan ibu/pengganti ibu harus bersih, kuku jari tangan
dipotong secara berkala tiap minggu. Ibu/pengganti ibu tidak
menggunakan parfum, tidak menggunakan handbody/minyak, tidak

8
merokok/bau rokok, tidak memiliki penyakit kulit dan atau lesi, atau
kondisi yang potensial menimbulkan infeksi.
˗ Selama metode kanguru, ibu menggunakan baju longgar dengan
kancing di depan dan ibu tidak dianjurkan untuk memakai BH.
˗ Diskusikan konsep KMC pada ibu/keluarga atau pengganti ibu dan
tetapkan keinginan/kesiapan mereka dan atau kemampuan untuk
berpartisipasi. Metode kanguru dapat dilaksanakan dalam waktu yang
bervariasi dari 30 menit atau sepanjang hari, tergantung ibu/pengganti
ibu dan respon/toleran dari bayi.
 Persiapan Bayi
˗ Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain bersih
dan hangat.
˗ Bayi perlu memakai tutup kepala/topi dan popok selama penggunaan
metode kanguru. Setiap popok bayi yang basah akibat BAB (buang air
besar) dan BAK (buang air kecil) harus segera diganti.

Tahap Orientasi
1. Memberi salam, panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Menjelaskan tentang kerahasiaan
4. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada ibu atau keluarga.
Tahap Kerja
1. Bawa alat ke dekat klien.
2. Cuci tangan.
3. Ukur suhu dan frekuensi pernafasan bayi sebelum memulai KMC.
Cara mengatur posisi kanguru
1. Bayi dengan mengenakan popok, topi, kaos tangan dan kaki diletakkan
dengan posisi tegak vertikal (posisi kodok). Letak bayi dapat ditengah atau
sedikit ke samping kiri/kanan sesuai dengan kebutuhan bayi serta ibu
2. Posisikan bayi vertical, dada bayi menempel pada dada Ibu/pengganti ibu.
Bokong dan punggung bayi ditahan oleh tangan ibu/pengganti ibu dengan
kaki bayi fleksi. Kepala dan leher bayi dalam keadaan tegak dan miring ke
kiri atau kanan untuk menjamin saluran pernapasan terbuka.

8
3. Jangan mengikat kain terlalu keras terutama di bagian perut bayi, dengan
cara ini bayi leluasa bernafas.
4. Usahakan kulit bayi kontak langsung dengan kulit ibunya terus-menerus.
Dorong agar Ibu/pengganti ibu berfokus pada bayi melakukan kontak
pandang. Ingatkan caregiver untuk memegang bayi dengan aman.
Pemantauan kondisi bayi
1. Observasi bayi yang perlu dilakukan:
a. Dengarkan bunyi jantung bayi per menit. Normal : 120-160 kali per
menit dengan irama reguler.

b. Ukur suhu aksila bayi. Suhu ubuh normal bayi 36,5˚C – 37,5˚C.

c. Hitung frekuensi pernafasan bayi per menit. Frekuensi pernafasan


normal bayi : 40-60 kali/menit.
d. Kondisi kesehatan (secara umum): gerakan spontan, warna kulit,
pernafasan normal dan teratur, tonus otot, berat badan
2. Mengajar ibu/pengganti ibu agar memperhatikan:
a. Pernafasan bayi jika terlalu pelan atau susah atau kurang teratur. Jika
hal ini terjadi, hentikan metode kanguru dan hubungi perawat/bidan.

b. Pantau suhu aksila bayi setiap 6 jam. Suhu tubuh normal bayi 36,5˚C –

37,5˚C.

c. Gerakan bayi. Jika bayi lesu dan gemetar, hentikan metode kanguru
dan hubungi perawat/bidan.
d. Berat badan bayi. Berat badan bayi naik (sedikitnya 15 g/kg/per hari
paling sering dalam 3 hari berturut-turut).
e. Setiap popok bayi yang basah akibat buang air kecil atau buang air
besar segera diganti
3. Berikan bayi ASI. Untuk bayi dengan usia kehamilan kurang dari 30-32
minggu, ASI diberikan melalui selang nasogastrik. Bayi dengan usia
kehamilan lebih dari 32 minggu bisa belajar dengan menghisap puting
sehingga bayi tetap dalam posisi kanguru ketika menyusui.
4. Setelah selesai metode kanguru, bayi dipasangkan baju kembali.

Penghentian Metode Kanguru

8
1. Kesehatan umum bayi baik dan tidak ada penyakit seperti apnea dan
infeksi.
2. Bayi minum dengan baik dan mendapatkan ASI ekslusif.
3. Berat badan bayi naik (sedikitnya 15 g/kg/per hari paling sering dalam 3
hari berturut-turut) atau BB bayi mencapai minimal 2500 gram.

4. Suhu bayi stabil (36,5˚C – 37,5˚C) saat dalam posisi kanguru (selama 3

hari berturut-turut).
Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi keadaan bayi setelah dilakukan tindakan.
2. Menanyakan pada ibu apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan.
3. Dokumentasikan (nilai-nilai meliputi kuantitas dan kualitas hasil yang
diperoleh selama pemeriksaan berlangsung; nama dan tanda tangan
perawat yang melakukan prosedur). Catat lamanya metode kanguru
dilakukan, respon bayi/toleransinya selama prosedur, respon ibu/pengganti
ibu terhadap metode kanguru dan pengajaran pada keluarga.
4. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
5. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
6. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien

Keterangan:
0 = Tidak dikerjakan
1 = Dikerjakan tidak lengkap/ tidak sempurna
2 = Dikerjakan dengan benar/ sempurna

Penguji Praktek

( )

8
8

Anda mungkin juga menyukai