Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

AL-QURAN SEBAGAI SUMBER KAJIAN ISLAM

MATA KULIAH : Studi islam


DOSEN PENGAMPU : Muhammad Hasanil Asy'ari M.S.I

Oleh:
Kelompok 3:
1.Gela Lestari(2302604238)
2.Yuzron khotib Nur Firdaus(2302604252)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI PANCOR
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang masih memberikan kesehatan dan kesempatan- Nya kepada kita
semua, terutama kepada penulis. Sehingga penulis dapatmenyelesaikan makalah ini.

Berikut ini, penulis mempersembahkan sebuah makalah (karya tulis) yang berjudul “Al Qur’an
Sebagai Sumber Kajian Islam” Penulis mengharapkanmakalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua,
terutama bagi penulis sendiri.

Kepada pembaca yang budiman, jika terdapat kekurangan atau kekeliruandalam makalah ini,
penulis mohon maaf, karena penulis sendiri dalam tahap belajar.

Dengan demikian, tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada para pembaca. Semoga Allah
memberkahi makalah ini sehinga benar-benar bermanfaat.

Pancor,Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.............................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah........................................................................................................................1
C.Tujuan Penulisan..........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A.Al Qur’an.....................................................................................................................................2
B.Peranan dan Fungsi Al Qur’an.....................................................................................................3
C.Pendekatan Memahami Al Qur’an...............................................................................................4
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan..................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara tentang Al Qur’an, takkan pernah ada habisnya. Al Qur’an mengandung
berbagai kisah dari sejarah zaman lampau hingga masa yang akandatang, termuat juga hukum-
hukum islam, rahasia alam semesta, serta masih banyak lagi.
Al-Qur’an menjadi salah satu mukjizat besar Nabi Muhammad SAW,sebab turunnya Al
Qur’an melalui perantara beliau, Al Qur’an mempunyai peranan yang sangat penting untuk
keberlangsungan umat manusia di Dunia.Betapa tidak, semua persoalan manusia di dunia sebagian
besar dapat ditemukan jawabannya pada Al Qur’an. Oleh karenannya kemudian Al Qur’an di yakini
sebagai firman Allah yang menjadi sumber hukum Islam pertama sebelum Hadistserta menjadi
sumber ajaran bagi Agama Islam.
Kewajiban manusia untuk mengimani, membaca, menelaah, menghayati,dan mengamalkan
ajaran Al Quran secara keseluruhan, serta mendakwahkannya(Q.S. Al-'Ashr:1-3). Jika kita memang
benar-benar beriman kepada Allah SWTatau mengaku Muslim. Membacanya saja sudah berpahala,
bahkan kata Nabi Sawsatu huruf mengandung 10 pahala, apalagi jika mengamalkannya.
Dikalangan ulama terdapat kesepakatan bahwa sumber ajaran yang utama adalah Al Qur’an
dan As Sunnah. Sedangkan penalaran atau akal pikiran sebagaialat untuk memahami Al Qur’an dan
As Sunnah. Ketentuan ini sesuai dengan Agama Islam itu sendiri sebagai wahyu dari allah SWT
yang penjabarannya dilakukan oleh nabi Muhammad SAW. Di dalam Al Qur’an (QS an nisa :156)
kita dianjurkan agar menaati Allah dan rosulNya, serta ulil amri(pemimpin).Ketaatan kepada Allah
dan rosulNya ini mengandung konsekuensi ketaatan ke pada ketentuanNya yang terdapat di dalam
Al Qur’an, dan ketentuan nabi Muhammad SAW yang terdapat di dalam HaditsNya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa makna Al Qur’an?
2. Bagaimana peranan dan fungsi Al Qur’an dalam kehidupan?
3. Bagaimana pemahaman dalam pendekatan Al Qur’an?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui makna Al Qur’an
2. Mengetahui peranan dan fungsi Al Qur’an
3. Mengetahui pemahaman dalam pendekatan Al Qur’an

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Al Qur’an
Al Qur’an adalah sumber ajaran Islam yang utama. Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang
diturunkan kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an dijaga dan dipelihara oleh Allah
SWT, sesuai dengan firmannya sebagai berikut:
”Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Qur’an dan sesungguhnya Kami benar- benar
memeliharanya.” (QS 15:9)”Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an. Kalau sekiranya
Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapatkan pertentanganyang banyak di
dalamnya.” (QS 4:82)
Al Qur’an menyajikan tingkat tertinggi dari segi kehidupan manusia.Sangat mengagumkan
bukan saja bagi orang mukmin, melainkan juga bagi orang-orang kafir. Al Qur’an pertama kali
diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan(Nuzulul Qur’an). Wahyu yang perta kali turun tersebut adalah
Surat Alaq,ayat1-5
Pokok-pokok keimanan (tauhid) kepada Allah, keimanan kepada malaikat,rasul-rasul, kitab-
kitab, hari akhir, qodlo qodar, dan sebagainya. Prinsip-prinsip syari’ah sebagai dasar pijakan manusia
dalam hidup agar tidak salah jalan dan tetap dalam koridor yang benar bagaima namenjalin hubungan
kepada Allah (hablun minallah, ibadah) dan kepada manusia (hablun minannas, mu’amalah).
Janji atau kabar gembira kepada yang berbuat baik (basyir) dan ancamansiksa bagi yang
berbuat dosa (nadzir). Kisah-kisah sejarah, seperti kisah paranabi, para kaum masyarakat terdahulu,
baik yang berbuat benar maupun yangdurhaka kepada Tuhan. Dasar-dasar dan isyarat-isyarat ilmu
pengetahuan antaralain : astronomi, fisika, kimia, ilmu hukum, ilmu bumi, ekonomi,
pertanian,kesehatan, teknologi, sastra, budaya, sosiologi, psikologi, dan sebagainya.

Keutamaan Al Qur’an ditegaskan dalam Sabda Rasullullah, antara lain:


Sebaik-baik orang di antara kamu, ialah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan
mengajarkannya Umatku yang paling mulia adalah Huffaz (penghafal) Al Qur’an (HR.Turmudzi),
Orang-orang yang mahir dengan Al Qur’an adalah beserta malaikat-malaikat yang suci dan mulia,
sedangkan orang membaca Al Qur’an dan kurang fasih lidahnya berat dan sulit membetulkannya maka
baginya dapat dua pahala(HR. Muslim).
Dari beberapa kutipan tersebut dapat diketahui bahwa al qur’an adalah kitab suci yang isinya
mengandung firman allah, turunnya bertahap, melaluimalaikat jibril, susunannya dimulai dari surat al-
fatikhah dan diakhiri dengansurat an-nas serta bagi yang membacanya bernilai ibadah, fungsinya
antara lainmenjadi hujjah yang kuat atas kerosulan nabi Muhammad SAW.
Berkenaan dengan definisi tersebut maka berkembanglah studi tentang Al-Qur’an baik dari
segi kandungan ajarannya, maupun metode penafsirannya. Olehsebab itu di kalangan ulama
berpendapat bahwa Al Qur’an lah sumber utama ajaran Agama Islam.

2
B. Peranan dan Fungsi Al Qur’an
Berikut ini beberapa fungsi al qur’an dan peranannya dari segi kandunganajarannyaa)
a) Al-Qur’an sebagai Kalamullah
Kalam(perkataan)Allah SWT yang diwahyukan kepada NabiMuhammad SAW melalui Malaikat
Jibril dengan lafal dan maknanya. Al-Qur’an sebagai kitab Allah menempati posisi sebagai
sumber pertama danutama dari seluruh ajaran Islam dan berfungsi sebagai petunjuk atau
pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Sebagai Kalamullah, Al-Qur’an dalam bentuk aslinya berada dalam induk Al-Kitab (Lauh
Mahfuzh) dalam lindungan Tuhan. Lalu diturunkankepada Nabi dalam bahasa kaumnya (bahasa
Arab).
Wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada nabi-nabi-Nya adalahsuatu ilmu yang dikhususkan
untuk mereka. Kumpulan wahyu yangditurunkan kepada Nabi Muhammad SAW disebut al
Qur’an, yang merupakan pembawa rahmat bagi alam semesta dan petunjuk bagi manusiadalam
hidup dan kehidupannya.
Wahyu turun dalam berbagai cara seperti ; Malaikat Jibril langsungatau menyerupai manusia,
berupa suara atau gemuruh, atau lonceng.
b) Al-Qur’an sebagai Sumber HukumIslam
Sumber hukum ajaran Islam ada tiga. Yakni; Al Quran, As-Sunnah,dan Ijtihad. Al-Qur’an adalah
firman Allah, dan hadist merupakan sabda Rasulullah Muhammad SAW.Sedangkan ijtihad
didapatkan dari hasil pemikiran para ulama mujtahid (yang berijtihad), dengan tetap
mengacukepada Al Quran dan As-Sunnah.
Isi Al Quran meliputi segala hal, mulai soal keimanan atau akidahhingga fenomena alam. Al
Quran mengajari manusia bersikap ilmiah atau berdasarkan ilmu (Q.S. Al-Isro’:36), mendorong
manusia melakukan penelitian untuk menyibak tabir alam (Q.S.Yunus:101), menaklukkan
angkasaluar (Q.S. Ar-Rahman:33), mengabarkan prediksi ilmiah tentang rahim ibu.
c) Al-Qur’an sebagai Mukjizat
Dalam Bahasa Arabmuk jizat berasal dari kata ‘ajz yang berarti lemah,kebalikan dari
qudrah(kuasa) sedangkan i’jaz berarti membuktikankelemahan. Mu’jizadalah sesuatu yang
melemahkan atau membuat yang lain menjadi lemah, tidak berdaya. Setiap mukzijat biasanya
turun untukmemberikan tantangan bagi situasi zaman itu. Ketika pada zaman Nabi Musa para
tukang sihir sangat berkuasa dan mereka mencapai puncakkemampuannya dalam ilmu sihir,

Nabi Musa datang dengan membawamukjizat yang mampu melumpuhkan tipu daya para tukang
sihir tersebut.Rasulullah SAW. pun hadir pada suatu zaman ketika sastra Arab mencapai puncak
ketinggiannya. Beliau datang dengan Al-Quran yang memiliki gaya bahasa tingkat tinggi yang mampu
melumpuhkan seluruh penyair yang ada pada zaman itu.
Selain keindahan gaya bahasanya, ada petunjuk-petujuk sangat jelaslainnya yang memperlihatkan
bahwa Al-Quran datang dari Allah Swt. dengansegala kemukjizatannya. Ayat-ayat yang berhubungan
dengan ilmu pengetahuan misalnya, dapat meyakinkan setiap orang yang mau berpikir bahwa Al-
Quran adalah firman-firman Allah Swt., tidak mungkin ciptaanmanusia apalagi ciptaan Nabi
Muhammad saw. yang ummi (QS 7:158) yanghidup pada awal abad keenam Masehi (571-632 M). Di
antara ayat-ayattersebut umpamanya: QS 39:6; QS 6:125; QS 23:12,13,14; QS 51:49; QS41:11-41; QS
21:30-33; QS 51:7,49, dan lain-lain.

3
d) Al Quran sebagai Pedoman Hidup
Sebagai pedoman hidup, Al Qur’an banyak mengemukakan pokok - pokok serta prinsip-
prinsip umum pengaturan hidup dalam hubungan antaramanusia dengan Allah dan mahluk
lainnya. Di dalamnya terdapat peraturan- peraturan seperti:beribadah langsung kepada Allah Swt,
berkeluarga, bermasyarakat, berdagang,utang-piutang, kewarisan, pendidikan dan pengajaran,
pidana, dan aspek-aspek kehidupan lainnya yang oleh Allah Swt.Dijamin dapat berlaku dan dapat
sesuai pada setiap tempat dan setiap waktu.
Setiap Muslim diperintahkan untuk melakukan seluruh tata nilaitersebut dalam
kehidupannya. Sikap memilih sebagian dan menolak sebagiantata nilai itu dipandang Al Quran
sebagai bentuk pelanggaran dan dosa.Melaksanakannya dinilai ibadah, memperjuangkannya
dinilai sebagai perjuangan suci, mati karenanya dinilai sebagai mati syahid, hijrah
karenamemperjuangkannya dinilai sebagai pengabdian yang tinggi, dan tidak
maumelaksanakannya dinilai sebagai zalim, fasiq, dan kafir.
e) Al-Quran sebagai Korektor
Sebagai korektor, Al-Quran banyak mengungkapkan persoalan- persoalan yang dibahas
oleh kitab-kitab suci sebelumnya, semacam Tauratdan Injil yang dinilai tidak lagi sesuai dengan
ajaran yang telah diturunkanoleh Allah Swt. Ketidaksesuaian tersebut menyangkut sejarah orang-
orangtertentu, hukum-hukum, prinsip-prinsip ketuhanan, dan sebagainya.

C. Pendekatan Memahami Al Qur’an


Dalam upaya menggali dan memahami maksud dari ayat-ayat Al Qur’an,terdapat dua term
atau istilah, yakni Tafsir dan Takwil. Imam al-Alusi berpendapat, bahwa menurutnya tafsir adalah
pejelasan makna Al Qur’an yang zahir (nyata), sedangkan takwil adalah penjelasan para ulama dari
ayat yangmaknanya tersirat, serta rahasia-rahasia ketuhanan yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an.
Dapat juga dipahami bahwa Takwil mempunyai beberapa arti yangmendalam, yaitu berupa
pengertian-pengertian tersirat yang di istinbathkan(diproses) dari ayat-ayat Al Qur’an, yang
memerlukan perenungan dan pemikiran serta merupakan sarana membuka tabir. Apabila mendapati
ayat yang mempunyaikemungkinan beberapa pengertian, para mufassir menentukan pengertian
yanglebih kuat, lebih jelas dan gamblang. Namun, hal tersebut sifatnya tidak pasti,sebab kalau makna
atau arti tersebut dipastikan berarti mufasir tersebut telah menguasai Al Qur’an, sedangkan hal tesebut
tidak dibenarkan sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur;an (Q.S Ali Imran : 7).
Secara garis besar istilah antara tafsir dengan takwil tidak terdapat perbedaan yang mendasar,
kedua-duannya mempunyai semangat untuk menggali,mengkaji dan memahami maksud dari ayat-ayat
Al Qur’an guna dijadikan sebagai pedoman dan rujukan umat Islam tatkala mengalami berbagai
macam persoalandalam kehidupan di dunia.
Sebagai upaya untuk menjelaskan maksud dari ayat Al Qur’an,obyek yang dijadikan kajian
dalam menafsirkan Al Qur’an adalah kalam Allah.
Metodologi tafsir adalah ilmu tentang metode menafisirkan Al-Qur’an dan pembahasan ilmiah
tentang metode-metode penafsiran Al Qur’an, pembahasan yang berkaitan dengan cara penerapan
metode terhadap ayat-ayat Al-Qur’an disebut Metodik, sedangkan cara menyajikan atau
memformulasikan tafsirtersebut dinamakan teknik atau seni penafsiran. Metode penafsiran Al
Qur’an,secara garis besar dibagi dalam empat macam metode, namun hal tersebuttergantung pada
sudut pandang tertentu :

4
1) Metode Penafsiran ditinjau dari sumber penafsirannya.
2) Metode penafsiran ditinjau dari cara penjelasannya.
3) Motede penafsiran ditinjau dari keleluasan penjelasan.
4) Metode penafsiran ditinjau dari aspek sasaran dan sistematika ayat-ayat yang ditafsirkan.

Ayat-ayat Al Qur’an yang sangat banyak ini sejatinya dapat menjawab semua persoalan yang terjadi
pada masyarakat. Namun kesan yang ada pada saatini seakan-akan ayat Al Qur’an masih mengandung
misteri, sehingga belum mampu menjawab semua persoalan yang ada. Kesan dan pemahaman yang
keliru ini adalah akibat dari ”miskin”nya cara, metode dan pendekatan dalam memahamidan
menafsirkan ayat Al Qur’an. Metodologi tafsir Al Qur’an adalah salah satu cara untuk mengkaji,
memahami dan menguak lebih jauh maksud dan kandungandari ayat-ayat Al Qur’an. Metode tafsir
yang adapun sangat beragam model, bentuk dan pendekatannya.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Al Qur’an adalah sumber ajaran Islam yang utama. Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang
diturunkan kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an menyajikan tingkat tertinggi dari
segi kehidupan manusia. Sangat mengagumkan bukan saja bagi orang mukmin, melainkan juga bagi
orang-orang kafir. Al Qur’an pertama kali diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan (NuzululQur’an).
Wahyu yang perta kali turun tersebut adalah Surat Alaq, ayat 1-5.
Didalam al qur’an di jelaskan bahwa islam merupakan nama bagi agamaaallah yang disampaikan
oleh para nabi dan juga rosulullah SAW (QS al maidah :3) islam merupakan hakekat agama allah (QS
ali imron : 19).
Fungsi atau peranan Al Quran yang sangat penting untuk dipahami seorang Muslim, Yakni Al
Qur’an berfungsi sebagai mukjizat bagi RasulullahMuhammad saw, sebagai Kalamullah,sebagai
Sumber Hukum Islam, sebagai pedoman hidup bagi setiap Muslim, serta sebagai korekter atau
penyempurnaterhadap kitab-kitab yang pernah Allah Swt. bernilai abadi atau berlaku sepanjangzaman.
Sedangkan pendekatan untuk memahami al qur’an yakni dengan ulumulqur’an dan tafsir al
qur’an yang didalamnya berisi tentang sumber utama ajaran agama islam.

6
DAFTAR PUSTAKA

Khallaf Al-Wahhab, Ilmu Ushul Al-Fiqh Jakarta: Al-Majelis Al-A’la Al-Indonesia Li Al Da’wah Al-
Islamiyah, 1972

Al-Qaththan Manna’, Mabahits Fi ‘Ulum Al-Qur’anMesir: Mensyurat Al-‘Ashr Al

Hadis T.T

Al-Wahhab Al-Khallaf, Ilmu Ushul Al-Fiqh(Jakarta: Al-Majelis Al-A’la Al-Indonesia Li Al Da’wah Al-
Islamiyah, 1972) H

Al-Zarqoni, Manahil Al-Arfan Fi ‘Ulum Al-Qur’an (Mesir: Isa Al-Baby, T.T.,)Hal.21

Al-Zarqoni, Manahil Al-Arfan Fi ‘Ulum Al-Qur’anMesir: Isa Al-Baby, T.T

Dr. Kaelany HD., MA , Islam Agama Universal (Edisi Revisi), (MIDADA RAHMAPRESS, 2009),
Hal.131-150

Kaelany HD , Islam Agama Universal (Edisi Revisi), Midada Rahma Press, 2009

Manna’ Al-Qaththan, Mabahits Fi ‘Ulum Al-Qur’an (Mesir: Mensyurat Al-‘Ashr AlHadis T.T) Hal.21

Anda mungkin juga menyukai