Stase 7 Massage Pada Bayi Konstipasi
Stase 7 Massage Pada Bayi Konstipasi
Disusun Oleh :
Arrina Mustika
220503456248
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
hidayah- Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“massage konstipasi pada by ny s di PMB siti juaeriah, S.Tr,Keb tahub
Bersama ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya dengan hati yang tulus kepada:
1. Dr. Hj. Lilik Susilowati, S.SiT., M.Kes., MARS selaku Pembina Yayasan
Bhakti Pertiwi Indonesia.
2. Dr. Hj. Ella Nurlelawati, S.SiT., SKM, M.Kes selaku Ketua STIKes Bhakti
Pertiwi Indonesia.
3. Dian Reflisisani,S.SiT,M.Kes selaku ketua program studi kebidanan program
sarjana dan prodi pendidikan profesi bidan program stikes bhakti pertiwi indonesia
dan selaku pembimbing akademik yang telah memberi bimbingan, saran dan ilmu
dalam proses pembuatan makalah ini.
4. Bd. Siti Juaeriah, S,Str.Keb selaku Pembimbing lahan praktik yang telah
memberi bimbingan, saran serta ilmu dalam proses pembuatan makalah ini.
5. Keluarga dan teman-teman yang selalu memberikan dukungan, do’a, dan
bantuan, sehingga makalah dan video ini dapat terselesaikan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari, bahwa dalam makalah ini masih
terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan serta jauh dari kesempurnaan sebagaimana
yang kita harapkan. Oleh karena itu, dengan senang hati kami senantiasa mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini di
kemudian hari.
Demikianlah makalah ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan
semoga jerih payah kita mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Arrina Mustika
DAFTAR ISI
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 14
B. Saran ....................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pijat bayi merupakan terapi sentuh yang paling tua, yang dibutuhkan bagi kebutuhan
dasar pada bayi. Sentuhan yang diberikan kepada bayi dengan penekanan lembut akan
menimbulkan rasa aman dan nyaman yang dirasakan oleh bayi. Jika sentuhan dan pijat
bayi diberikan secara rutin segera setelah kelahiran bayi, adalah sebuah kontak
kelanjutan tubuh bayi yang dibutuhkan oleh bayi untuk mempertahankan rasa aman dan
nyaman bayi (Riksani, 2012).
Pijat bayi merupakan hal yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan tumbuh
kembang bayi. Jika pijat bayi dilakukan rutin akan membantu menurunkan kadar
hormon stres (katekolamin) dan meningkatkan kadar zat daya tahan tubuh pada bayi
(imunogobulin), selain itu juga merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan dan
meningkatkan berat badan bayi (Roesli, 2013).
Sentuhan pijatan juga dapat membantu dalam mempererat sebuah hubungan antara
bayi dengan pemijat. Terlebih apabila sentuhan pijatan dilakukan langsung oleh ibu
karena akan membawa dampak kesehatan yang lebih besar bagi bayi (Suranto, 2011).
Pijat bayi dapat melibatkan keluarga – keluarga terdekat untuk mendekatkan hubungan
emosional, misalnya ayah, nenek, kakek. Naluri seorang bayi dapat merespon sentuhan
dari ibunya sebagai ungkapan rasa cinta, perlindungan, dan perhatian (Roesli,2013).
Di Indonesia masih cukup banyak masyarakat yang memanfaatkan pijat bayi. Pijat
bayi bukan lagi suatu yang baru di Indonesia. Pijat bayi sebagian besar masih dilakukan
dengan cara tradisional, khususnya dengan memijatkan bayi ke dukun bayi, dengan
presentasi sebanyak 30,4% (BPPK, 2013). Dukun bayi merupakan orang yang dianggap
sudah ahli, terampil dan dipercayai oleh masyarakat dalam menolong proses persalinan
dan perawatan anak seperti pijat bayi dan memandikan bayi sesuai kebutuhan masyarkat
(Dep kes RI, 2008).
Hampir seluruh ibu sudah pernah memijatkan bayi ke dukun bayi, paling tidak 1
kali. Ibu membawa bayi untuk di pijat saat kondisi demam, menangis beberapa hari, dan
kejadian seperti kesleo. Hasil studi pendahuluan yang lain menunjukkan bahwa pijat ke
dukun bayi merupakan hal biasa dan sudah turun – temurun, biaya memijat ke dukun
lebih murah, jarak lebih dekat dan ibu mengatakan merasakan banyak manfaat setelah
melakukan pijat bayi.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut dapat ditarik rumusan masalah dalam
makalah ini sebagai berikut :
1. Apa pengertian massage atau pijat bayi?
2. Apa manfaat pijat bayi?
3. Apa waktu pemijatan ?
4. Apa tempat pemijatan?
5. Apa indikasi dan kontraindikasi?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian massage atau pijat bayi
2. Untuk mengetahui manfaat pijat bayi
3. Untuk mengetahui waktu pemijatan
4. Untuk mengetahui tempat pemijatan
5. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi
D. Manfaat penulisan
1. Bagi Institusi Pendidikan
Penulisan makalah ini dapat sebagai tambahan bahan kepustakaan
sehingga dapat memperkaya ilmu pengetahuan serta dapat digunakan sebagai
bahan kegiatan belajar mengajar.
2. Bagi Penulis
Penulisan makalah ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan
wawasan dalam ilmu kebidanan khususnya.
Pijat adalah terapi sentuh paling tua dan paling populer yang
dikenal manusia. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan
pengobatan yang telah dipraktekkan sejak berabad-abad silam.
Bahkan, diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak dari awal
kehidupan manusia di dunia (Roesli, 2011). Di Cina, pijat menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.
3. Mengurangi nyeri
Pijatan pada bayi dapat membuat bayi merasa cepat lapar, ini
akibat dari penyerapan makanan yang lebih baik. Sehingga bayi lebih
sering menyusu. Semakin sering diisap, ASI yang diproduksi
semakin banyak (Pratyahara, 2012).
Defekasi atau buang air besar terjadi ketika sfingter ani internus
dan eksternus melemas dan isi feses terdorong keluar (Jurnalis,
2013). Terapi pijat dapat memicu respon saraf parasimpatik. Sinyal
saraf parasimpatik ini dapat memperkuat gelombang peristaltik dan
merelaksasikan sfingter ani internus, sehingga terjadi refleks defekasi
yang kuat (Suarsyaf, 2015).
C. Waktu Pemijatan
1. Pagi hari, pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai hari baru.
2. Malam hari, sebelum tidur. Ini sangat baik untuk membantu bayi
tidur lebih nyenyak.
A. Identitas
Nama orangtua by : Ny S
Umur : 24thn
Pendidikan : DIII
Suku bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Desa Cijujung Rt 04 Rw 10
Nama : by ny S
Jenis kelamin : laki laki
Umur : 5bulan
Alamat : Desa Cijujung Rt 04 Rw 10
Objektif
Assesmen
Planning
Hari : senin
Tanggal : 03 april 2022
Lokasi : PMB Siti Juaeriah
Stase 7 : massage pada bayi konstipasi
Nama : Arrina Mustika
NPM : 220503456248
REFLEKSI
Disini saya merasa prihatin, karena masih
SAYA
banyak bidan, masih banyak yang tidak peka
dalam melakukan penyuluhan atau posyandu
perlunya edukasi tentang pentingnya massage
padahal penyuluhan massage pada bayi.
What do
You Feel Massage merupakan terapi sentuh kontak
about it? langsung dengan tubuh bayi yang memberikan
rasa aman dan nyaman pada bayi.
Aspek positif dalam situasi seperti ini adalah membuat
para tenaga Kesehatan untuk lebih giat lagi dalam
melakukan penyuluhan tentang manfaat massage pada
bayi
What is the
Aspek negatif dalam situasi ini adalah klien tidak ingin
positive and
ikut serta dalam penyuluhan akibatnya bisa beresiko
negative
lebih tinggi mengalami kembuh pada bayi
aspect of
this
Berdasarkan kasus di atas pada seorang Ibu bernama By Ny. S usia 5 bulan,
Datang di PMB Bdn. Siti juaeriah, S.Tr.Keb pada tangggal 03 April 2023. Ibu
mengatakan Ibu mengatakan bayinya berusia 5bulan, Ibu mengatakan pemgeluaran
feses bayinya tidak lancer, ibu mengatakan bayinya rewel
Pemeriksaan umum KU: baik, bayi lincah dan tidak sakit Nadi : 115 x/menit
Pernafasan:34 x/menit BB :6100◦C TB: 62,0 cm
Asuhan yang dapat di berikan pada by Ny. S meliputi pemberian penjelasan pada
ibu mengenai keadaan By ibu yang bertujuan agar ibu dapat memahami dan mengerti
hasil dari pemeriksaan bahwa akan dilakukan Massage.
Membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang.rencana asuhan disusun
berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data,rencana asuhan ini bertujuan untuk
mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan mempertahankan
kesejahteraannya.rencana asuhan ini harus bisa mencapai criteria tujuan yang ingin
dicapai dalam batas waktu tertentu.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Pada data Objektif di dapatkan pada pemeriksaan umum, fisik, dan tanda
tanda vital by ny S normal Dengan demikian data objektif yang di kaji
telah sesuai dengan teori pada acuan varney
3. Pada data analisa yang di dapatkan pada data subjektif dan objektif dapat
di simpulkan bahwa By Ny. S umur 5 bulan dengan konstipasi. seperti
pada asuhan yang sudah di lakukan sudah sesuai dengan teori
B. Saran
1. Bagi ibu yang saat ini belum mengetahui tentang penyuluhan tentang imunisasi
sebaiknya di konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan dan jika
ingin berkonsultasi di sarankan untuk membawa suami agar suami ikut berperan
dan mengerti tentang bahaya jika tidak dilakukan imunisasi sesuai jadwal.
2. Bagi petugas kesehatan diharapkan agar mempertahankan mutu pelayanan
kesehatan dan meningkatkan kualitas sumber daya.
3. Bagi institusi diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi dan dapat
dikembangkan untuk penelitian selanjutnya yang lebih relevan dan konteks
yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta: Sari Pediatri, Vol.6, No.2 Firmansyah, Agus dkk. 2001. Pola
Defekasi Anak. Jakarta: Sari Pediatri, Vol.3,