Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah


“Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini”

Dosen Pengampu : Riyana Widyawati, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 6

CARINI PURWATI (2021.01.08.0051)


ENONG ERLIANA (2021.01.08.0075)
SINDI CLAUDIYA (2021.01.08.0055)
MEGA NURJANAH (2021.01.08.0076)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PG-PAUD)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP BABUNNAJAH 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke hadirat Allah SWT yang mana berkat Rahmat dan Hidayah-

Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Psikologi


Perkembangan Anak Usia Dini dengan judul “KONSEP PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI”
Shalawat serta salam tak lupa pula kami haturkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW yang melalui ajarannya telah membawa dan menuntun kami dari
zaman kegelapan menuju zaman yang penuh dengan kecanggihan seperti sekarang
ini.
Ucapan terima kasih tak lupa kami haturkan kepada semua pihak yang telah
turut membantu menyumbangkan fikiran dalam bentuk ide, gagasan, serta bentuk

lainnya sehingga penyusunan makalah ini bisa terselesaikan, terutama kepada


Dosen Pengampu Mata Kuliah Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Tanpa
bantuan dan dukungan semua pihak, maka makalah ini belum tentu dapat mencapai
proses akhir penulisan.
Penyusun sendiri menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga

Allah SWT senantiasa meridhoi segala bentuk usaha kita. Amiiinn...

Pandeglang, Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii


BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................... 3


A. Pembentukan Prilaku Masa Kanak Awal dan Masa Kanak-
kanak ................................................................................. 3

B. Tahap Perkembangan Kognitif Masa Kanak Awal dan


Masa Kanak-kanak ............................................................ 4
C. Perkembangan Bahasa Masa Kanak Awal dan Masa
Kanak-kanak ...................................................................... 6
D. Perkembangan Sosial Masa Kanak Awal Dan Kanak-
kanak. ................................................................................ 8
E. Perkembangan Emosi Masa Kanak Awal dan Kanak-
kanak ................................................................................. 8

BAB III PENUTUP .............................................................................. 10


A. Kesimpulan ........................................................................ 10
B. Saran .................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 11

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Anak-anak usia dini berada pada masa keemasan (golden age). Masa
ini disebut masa keemasan sebab pada usia ini terjadi perkembangan yang
sangat menakjubkan dan terbaik sepanjang hidup manusia. Perkembangan yang
menakjubkan tersebut mencakup perkembangan fisik dan psikhis.
Dari segi fisik anak mengalami perkembangan yang sangat luar biasa,
mulai dari pertumbuhan sel-sel otak dan organ tubuh lainnya sampai
perkembangan kemampuan motorik kasar dan motorik halus.
Di samping perkembangan fisik, perkembangan psikhis juga mengalami
hal-hal menakjubkan, dari kemampuan berinteraksi dengan orang tua sendiri

sampai kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Mulai kemampuan berpikir


sensori-motoris sampai kemampuan berpikir pra operasional konkrit.
Perkembangan kemampuan kognitif memberikan sumbangan yang
besar terhadap kemampuan bahasa, kemampuan emosional, kemampuan moral,
bahkan kemampuan agama. Pada usia dini anak belajar kata pertama yang
diikuti ribuan kata berikutnya. Pada usia dini anak mulai berinteraksi dengan
orang di sekitarnya, mulai dari orang tuanya sampai masyarakat lingkungannya.
Pada usia dini anak mulai dapat membedakan baik dan buruk, dan pada usia
dini pula anak-anak mulai mengenal nama Tuhan dan agamanya

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini
berdasarkan permasalahan pada latar belakang tersebut adalah :
1. Pembentukan Prilaku masa kanak awal dan masa kanak-kanak.
2. Tahap Perkembangan Kognitif masa kanak awal dan masa kanak-kanak.
3. Perkembangan Bahasa masa kanak awal dan masa kanak-kanak.
4. Perkembangan Sosial masa kanak awal dan kanak-kanak; dan
5. Perkembangan Emosi masa kanak awal dan kanak-kanak.

-1
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Pembentukan Prilaku masa kanak awal dan masa kanak-kanak.

2. Mengetahui Tahap Perkembangan Kognitif masa kanak awal dan masa


kanak-kanak.
3. Mengetahui Perkembangan Bahasa masa kanak awal dan masa kanak-
kanak.
4. Mengetahui Perkembangan Sosial masa kanak awal dan kanak-kanak; dan
5. Mengetahui Perkembangan Emosi masa kanak awal dan kanak-kanak.

-2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembentukan Prilaku masa kanak awal dan masa kanak-kanak

Masa kanak-kanak adalah masa perkembangan dari usia 2 hingga 6


tahun. Perkembangan biologis pada masa-masa ini berjalan pesat, tetapi secara
sosiologis ia masih sangat terikat oleh lingkungan dan keluarganya. Oleh karena
itu, keluarga sangat berperan penting untuk mempersiapkan anak untuk terjun
ke dalam lingkungan yang lebih luas terutama lingkungan sekolah.
Masa kanak-kanak sering disebut juga dengan masa estetika, masa
indera dan masa menentang orang tua. Disebut estetika karena pada masa ini
merupakan saat terjadinya perasaan keindahan. Disebut juga masa indera,
karena pada masa ini indera anak-anak berkembang pesat dan karenanya anak-

anak senang mengadakan eksplorasi, yang kemudian disebut dengan masa


menentang.
Pada masa anak-anak awal, anak-anak banyak meniru, banyak bermain
sandiwara ataupun khayalan, dari kebiasaannya itu akan memberikan
keterampilan dan pengalaman-pengalaman terhadap si anak. Ada yang
mengatakan bahwa masa kanak-kanak awal dimulai sebagai masa penutup bayi.
Masa anak-anak awal berakhir sampai dengan sekitar usia masuk sekolah dasar.
Prilaku anak adalah hasil didikan orang tua sejak dini. Karakter anak
bisa berubah karena ditempa oleh peraturan. Memang tidak mudah karena tidak

menutup kemungkinan akan mendapatkan perlawanan dari sang anak. Namun


demikian, kita akan mendapatkan hasil yang puas setelah anak diwasa nanti.
Pembentukan prilaku anak dapat dilakukan dengan beberapa cara,
diantaranya :
1. Membantu anak untuk memahami konsekuensi dari setiap tindakannya
Membiarkan mereka belajar dari pengalaman adalah cara paling
efektif untuk membentuk prilaku anak. Dengan seperti itu mereka akan
belajar mendisiplinkan diri sendiri.

-3
2. Abaikan kesalahan kecil
Berfokuslah pada hal-hal yang lebih besar. Kesalahan kecil yang
dilakukan anak sebaiknya tidak ditanggapi berlebihan selama tidak

membahayakan diri sendiri dan orang lain. Kesalahan-kesalahan kecil akan


hilang dengan sendirinya seiring dengan perkembangan kedewasaan anak.

3. Menarik atau memberikan hak istimewa


Disaat libur sekolah tiba, berikanlah hak istimewa untuk anak,
seperti berlibur, menonton TV sedikit lebih lama dari biasanya, main ke
rumah teman sampai sore, dan lainnya. Namun demikian, ketika selesai
libur sekolah maka hak istimewa anak bisa dikurangi agar anak menjadi
disiplin waktu dan punya batasan sendiri.

4. Memberikan pujian
Pujian adalah cara ampuh untuk membentuk prilaku anak. Anak
akan merasa senang karena mendapatkan pengakuan dari kita, dan ia juga
tau apa yang akan kita harapkan. Berikanlah pujian terhadap apa yang
dilakukan oleh anak, bukan pada diri anak itu sendiri.

5. Memberikan teguran dengan humor


Anak bisa lebih mengingat nasihat atau teguran yang disampaikan
dengan lembut dan menyenangkan, disamping itu agar anak juga bisa

bersikap sopan dan mempunyai etika yang bagus.

B. Tahap Perkembangan Kognitif masa kanak awal dan masa kanak-kanak


Perkembangan kognitif anak mengacu pada tahapan kemampuan Anak dalam memperoleh makna dan penge
pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah. Perkembangan ini bisa

berbeda-beda pada tiap anak.


Psikolog J. Piaget membagi perkembangan kognitif anak pada empat tahap berdasarkan usia anak, yaitu :

-4
1. Tahap Sensorimotor (Usia 18 - 24 bulan)
Selama periode ini, bayi mengembangkan pemahaman tentang
dunia melalui koordinasi pengalaman sensorik (melihat, mendengar)

dengan tindakan motorik (menggapai, menyentuh).


Perkembangan utama selama tahap sensorimotor adalah
pemahaman bahwa ada objek dan peristiwa terjadi di dunia secara alami
dari tindakannya sendiri. Misalnya, jika ibu meletakkan mainan di bawah
selimut, anak tahu bahwa main yang biasanya ada (dia lihat) kini tidak
terlihat (hilang), dan anak secara aktif mencarinya. Pada awal tahapan ini,
anak berperilaku seolah mainan itu hilang begitu saja.

2. Tahap Praoperasional (Usia 2 - 7 Tahun)


Tahap ini dimulai sekitar 2 tahun dan berlangsung hingga kira-kira
7 tahun. Selama periode ini, anak berpikir pada tingkat simbolik tapi belum
menggunakan operasi kognitif. Artinya, anak tidak bisa menggunakan
logika atau mengubah, menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran.
Perkembangan anak terdiri dari membangun pengalaman tentang dunia
melalui adaptasi dan bekerja menuju tahap (konkret) ketika ia bisa
menggunakan pemikiran logis.

3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7 - 11 Tahun)


Perkembangan kognitif anak di tahap ini berlangsung sekitar usia 7
hingga 11 tahun, dan ditandai dengan perkembangan pemikiran yang
terorganisir dan rasional.
Pada tahapan ini, anak cukup dewasa untuk menggunakan
pemikiran atau pemikiran logis, tapi hanya bisa menerapkan logika pada
objek fisik. Anak mulai menunjukkan kemampuan konservasi (jumlah, luas,
volume, orientasi).

4. Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas)


Perkembangan kognitif anak pada tahap ini dimulai sekitar usia 12

tahun dan berlangsung hingga dewasa. Saat remaja memasuki tahap ini,

-5
mereka memperoleh kemampuan untuk berpikir secara abstrak dengan
memanipulasi ide di kepalanya, tanpa ketergantungan pada manipulasi
konkret.

Seorang remaja bisa melakukan perhitungan matematis, berpikir


kreatif, menggunakan penalaran abstrak, dan membayangkan hasil dari
tindakan tertentu.

C. Perkembangan Bahasa masa kanak awal dan masa kanak-kanak


Perkembangan bahasa anak dimulai sejak saat ia dilahirkan. Periode
kritis perkembangan kemampuan berbahasa anak terjadi pada tahap usia dini,
yakni sejak ia lahir sampai berusia 6 tahun. Setelah melewati fase bayi,
perkembangan bahasa anak usia dini berlangsung semakin pesat.
Secara umum, perkembangan bahasa anak dibagi menjadi dua tahap,
yaitu:
1. Tahap pralinguistik
Tahap ini berlangsung pada fase bayi. Anak berusaha melakukan
komunikasi dengan orang-orang di sekitarnya dengan cara menangis,
menjerit, dan tertawa.
2. Tahap linguistik
Ini adalah fase anak belajar berbicara. Pada tahap ini, anak sudah
dapat mengucapkan kata-kata dengan baik seperti orang dewasa. Anak juga
sudah dapat merangkai banyak kata dalam satu kalimat.
Periode kritis perkembangan kemampuan berbahasa anak terjadi pada tahap
usia dini, yakni sejak ia lahir sampai berusia 6 tahun. Perkembangan bahasa
anak usia dini berdasarkan tahapan usia yaitu :
1. Usia 0-12 bulan
Anak sudah dapat merespons suara, menunjukkan ketertarikan
sosial terhadap wajah dan orang, babbling (mengulang konsonan/vokal),
memahami perintah verbal, dan mampu menunjuk ke arah yang diinginkan.

-6
2. Usia 1-2 tahun
Anak sudah bisa memproduksi dan memahami kata-kata tunggal,
mampu menunjuk bagian-bagian tubuh, dan perbendaharaan katanya

meningkat pesat. Anak mulai memahami makna di balik pernyataan


maupun instruksi sederhana seperti “lempar bola”, “ambil mainan”, dan
“tepuk tangan”.
3. Usia 2-3 tahun
Anak mampu memahami percakapan yang familiar, mampu
melakukan percakapan melalui tanya-jawab, dan mampu bertanya. Anak
juga sudah mampu mengucapkan kalimat yang terdiri atas dua kata atau
lebih meski pengucapannya belum sempurna.
4. Usia 3-4 tahun

Seiring meningkatnya keterampilan anak dalam bersosialisasi,


kemampuan berbicaranya pun semakin membaik. Pemahaman kosakatanya
semakin luas. Anak telah mampu memahami konsep-konsep warna, bentuk,
ukuran, peristiwa, rasa, tekstur, dan bau.
Pada usia ini, anak senang berkomunikasi dengan teman atau anak lain
seusianya. Ia juga memiliki rasa ingin tahu yang besar, sehingga sering

mengajukan berbagai pertanyaan, seperti “Apa ini?”, “Kenapa begini?”,


“Dari mana datangnya ini?”, dan lain-lain.
5. Usia 4-5 tahun

Kemampuan bicara anak usia 4-5 tahun hampir sama dengan orang
dewasa. Pada usia ini, anak sudah bisa membedakan kata kerja dan kata
ganti, seperti makan, minum, mandi, dan tidak mau. Pada usia ini anak
sudah bisa memberikan kritik, mengajukan banyak pertanyaan, bahkan
menyuruh atau memberi tahu.
6. Usia 5-6 tahun
Pada usia ini, perkembangan bahasa anak sudah sangat kompleks.
Anak sudah bisa memahami bahwa bahasa bukan sekadar ucapan, tetapi
mengandung makna yang lebih luas. Melalui bahasa, anak dapat

menyatakan pendapatnya; mengekspresikan keinginan, penolakan, dan

-7
kekagumannya; berinteraksi dengan teman-teman sebayanya, dan
berimajinasi.
Kemampuan berbahasa anak dapat menjadi salah satu indikator

perkembangan keseluruhan anak. Melalui kemampuan berbahasa anak,


dapat diketahui apakah ada keterlambatan ataupun kelainan pada sistem
lain, seperti kemampuan kognitif, sensorimotor, psikologis, emosi, dan
lingkungan di sekitar anak.

D. Perkembangan Sosial masa kanak awal dan kanak-kanak


Perkembangan sosial adalah sebuah proses interaksi yang dibangun oleh
seseorang dengan orang lain. Perkembangan sosial ini berupa jalinan interaksi anak dengan orang lain, mula

masyarakat secara luas. Perkembangan sosial adalah proses belajar mengenal normal dan peraturan dalam

dalam kelompok, sehingga perkembangan sosial adalah mutlak bagi setiap


orang untuk di pelajari, beradaptasi dan menyesuaikan diri. Keterampilan sosial

yang baik memungkinkan anak-anak untuk menjalin hubungan yang lebih


harmonis dengan teman sebayanya.

Perkembangan sosial dapat mempengaruhi berbagai perkembangan lain


yang dialami anak. Adapun pentingnya perkembangan sosial bagi anak, yaitu:
1. Mengembangkan keterampilan berbahasa

2. Menumbuhkan rasa empati


3. Meningkatkan kemampuan dalam menjalin pertemanan
4. Membangun harga diri
5. Memperkuat keterampilan belajar
6. Meningkatkan kemampuan menyelesaikan konflik

E. Perkembangan Emosi masa kanak awal dan kanak-kanak


Sejak usia dini bahkan sejak lahir, anak-anak akan berkembang dalam banyak cara. Antara lain dalam bida
Untuk aspek emosional, reaksi anak terhadap berbagai perasaan berbeda yang

-8
dialami setiap hari kelak akan membawa pengaruh yang besar terhadap cara
mengambil keputusan, tingkah laku, bagaimana cara menghadapi hidup serta
menikmati kehidupan sebagai seorang yang dewasa kelak dan selama

perkembangan usianya.

Perkembangan emosional anak termasuk mengenali apa perasaan dan


emosi yang mereka alami, mengerti bagaimana dan mengapa hal itu terjadi,
mengenali perasaan sendiri dan orang lain, dan mengembangkan cara yang
efektif dalam mengelolanya. Seiring dengan pertumbuhan anak, perkembangan
emosionalnya juga akan menjadi semakin kompleks tergantung dengan
pengalaman yang didapatkannya. Karena itulah, mengembangkan kemampuan
untuk mengelola emosi akan menjadi hal yang sangat penting untuk kesehatan
mental anak.

Kemampuan emosional anak adalah saat dimana anak dapat mengenali,


mengekspresikan, mengerti dan mengelola rentang emosi yang luas. Anak-anak
yang dapat mengelola dan mengerti perasaan mereka dengan tetap tenang dan
menikmati pengalamannya lebih mungkin untuk mengembangkan citra diri
yang positif dan menjadi pribadi yang percaya diri serta penuh rasa ingin tahu
dalam belajar. Perkembangan emosional adalah tugas yang kompleks yang
dimulai sejak usia dini dan berlanjut sampai ke masa dewasa.

Emosi-emosi yang telah dapat dilihat sejak bayi adalah kebahagiaan,


sedih, takut dan marah. Selanjutnya ketika anak-anak mulai mengembangkan
sikap sadar diri, maka emosi-emosi yang lebih kompleks seperti rasa malu,
terkejut, bersalah, bangga dan empati serta banyak lagi akan mulai
dirasakannya. Seiring dengan perkembangan anak, hal-hal yang memicu
perubahan emosi moereka juga berubah, dan begitu pula dengan cara
menanganinya.

-9
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa masa golden age


atau masa keemasan terjadi pada masa anak-anak usia dini. Masa ini disebut
masa keemasan sebab pada usia ini terjadi perkembangan yang sangat
menakjubkan dan terbaik sepanjang hidup manusia yang mencakup
perkembangan fisik dan psikhis.
Dari segi fisik anak mengalami perkembangan yang sangat luar biasa,
mulai dari pertumbuhan sel-sel otak dan organ tubuh lainnya sampai
perkembangan kemampuan motorik kasar seperti berjalan, berlari, melompat,
memanjat, dan sebagainya

Hasil-hasil studi di bidang neurologi mengetengahkan antara lain bahwa


perkembangan kognitif anak telah mencapai 50% ketika anak berusia 4 tahun,
80% ketika anak berusia 8 tahun, dan mencapai 100% ketika anak berusia 18
tahun.
Di samping perkembangan fisik, perkembangan psikhis juga mengalami
hal-hal menakjubkan, dari kemampuan berinteraksi dengan orang tua sendiri
sampai kemampuan berinteraksi dengan orang lain.

B. Saran
Masa kanak-kanak sering disebut juga dengan masa estetika, masa
indera dan masa menentang orang tua. Disebut estetika karena pada masa ini
merupakan saat terjadinya perasaan keindahan. Disebut juga masa indera,
karena pada masa ini indera anak-anak berkembang pesat dan karenanya anak-
anak senang mengadakan eksplorasi, yang kemudian disebut dengan masa
menentang.
Oleh karena itu, didikan dan bimbingan orang tua mempunyai peran
penting terhadap tumbuh kembang anak baik dari segi fisik maupun psikisagar
terbentuk karakter anak yang baik, sebelum anak memasuki lingkungan luar.

- 10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/asriadila/555317346523bdd90c16ffc8/masa-kanak-

kanak-awal-aud-perkembangan-psikososial
https://id.theasianparent.com/membentuk-perilaku-anak
https://www.halodoc.com/artikel/4-tahapan-perkembangan-kognitif-si-kecil-
dalam-teori-piaget
https://www.wyethnutrition.co.id/bahasa-anak-usia-dini
https://www.psychologymania.com/2012/06/pengertian-perkembangan-
sosial.html

- 11

Anda mungkin juga menyukai