ABORTUSS
ABORTUSS
TINJAUAN TEORI
kandungan.
8
9
1. Faktor genetik
ataupun implantasi.
2. Faktor infeksi
atau cacat berat pada janin, sehingga sulit untuk bertahan hidup.
3. Faktor Mekanik
trimester II.
4. Faktor hormonal
(<15 ng/ml ) akan beresiko terjadi abortus. Selain itu ibu dengan
5. Faktor autrium
Lebih dari 80% kasus abortus terjadi akibat dari kelainan dalam
6. Lingkungan
terjadinya abortus.
12
diantaranya:
a. Usia
ibu dengan 3 kali riwayat abortus dan 60% pada ibu dengan 4 kali
riwayat abortus.
d. Faktor lain seperti paritas dan jarak kehamilan yang terlalu dekat.
a. Abortus spontan
disertai dengan rasa mulas pada perut bagian bawah. Keadaan ini
(Pubmed, 2012).
14
sering kali hanya sedikit, namun hal tersebut beberapa hari atau
menutup, dan uterus sudah banyak mengecil. Selain itu, tidak ada
Mustika, 2013)
f. Missed abortion
turut tiga kali atau lebih. Pada umumnya penderita tidak sukar
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
kehamilan.
3. Pemeriksaan ginekologi
jaringan di ostium.
17
1. Perdarahan
2. Perforasi
3. Syok
4. Infeksi
5. Kematian
1. Persiapan pasien
1) Spekulum 2 buah
untuk menandai sonde, dan tariklah sonde keluar, lalu baca berapa
cm dalamnya rahim.
Kelainan
Kelainan fraktur
pertumbuhan Kelainan Infeksi akut
genitalis
hasil konsepsi plasenta
MK : nyeri
Lepas sebagian Lepas seluruhnya
Resti infeksi
perdarahan
Tindakan kuretase
hidup dasar klien pada semua tingkatan usia dan tingkatan fokus (Asmadi,
lima tahapan.
Dalam tahap ini ada dua jenis tindakan yaitu tindakan mandiri dan
keperawatan tercapai atau tidak. Pada tahap ini ada dua kegiatan
Musrifatul, 2012)
26
1. Identitas klien
Keluhan sampai saat klien pergi ke rumah sakit atau pada saat
sudah ada keluar fetus atau jaringan, keluhan nyeri pada perut
bagian bawah.
abortus sebelumnya.
5. Riwayat kebidanan
a) Riwayat haid
flour albus.
27
b) Riwayat kehamilan
6. Pola-pola kesehatan
yang berlebihan.
c) Pola aktivitas
yang timbul.
d) Pola eliminasi
perdarahan.
sekitar.
lemah.
7. Pemeriksaan fisik
c. Telinga
d. Hidung
e. Dada
pada payudara.
f. Abdomen
tidaknya linea alba dan linea nigra dan bekas operasi SC.
g. Genetalia
h. Anus
i. Punggung
j. Ekstremitas
8. Pemeriksaan penunjang
hidup.
9. Analisa data
temukan masalah.
(Nugroho, 2011)
(Nugroho, 2011)
(Mitayani, 2011)
31
Diagnosa 1
Tujuan :
Kriteri hasil :
Rencana keperawatan:
melaksanakan perintah.
metabolik.
32
berfungsinya ginjal.
Diagnosa 2
Tujuan :
Kriteria hasil :
Suhu 36,5-37,5ºC
RR 16-20x/ menit
Rencana keperawatan :
ibu
33
atau pasangan
sebanyak mungkin.
kepercayaannya
Diagnosa 3
kontraksi uterus.
Tujuan :
atau hilang.
Kriteria hasil :
Rencana tindakan :
fowler
nyerinya.
adanya kelainan.
analgesik.
rasa nyeri.
Diagnosa 4 :
invasif
Tujuan :
terjadi.
Kriteria hasil :
a. Tanda dan gejala infeksi tidak ada (rubor, dolor, color, penurunan
fungsiolesa, painless).
Rencana tindakan :
higienen personal.
pertumbuhan sekunder.
37
dengan segera.
lebih serius
Diagnosa 5
Tujuan :
Kriteria hasil :
diberikan
yang diberikan
diberikan
Rencana tindakan :
berdasarkan informasi
2. Berikan informasi yang jelas dan akurat dalam cara yang nyata,
menyerapnya.
ansietas.
Dalam tahap ini ada dua jenis tindakan yaitu tindakan mandiri da
keperawatan tercapai atau tidak. Pada tahap ini ada dua kegiatan
Musrifatul, 2012)
40