DI RUANG RAWAT INAP BAGIAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM DOK II
JAYAPURA
PERIODE 1 Januari 2013 31 Desember 2013
SKRIPSI
DISUSUN OLEH:
HUDSON GERSON WORABAI
0100840154
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH JAYAPURA
PAPUA
2014
BAB I
PENDAHULUHAN
1.1. LATAR BELAKANG
DM merupakan sesuatu yang tidak dapat di tuangkan dalam satu jawaban yang jelas dan
singkat tetapi secara umum dapat di katakan sebagai suatu kumpulan problema anatomik
dan kimiawi akibat dari sejumlah faktor di mana didapat difisiensi insulin absolut atau
relatif dan gangguan fungsi insulin.
perkiraan WHO
tahun 2000 umur 20 tahun 150 juta orang.
diperkirakan 25 tahun (2025) 300 juta orang.
DM Tipe 2 meliputi lebih dari 90% dari semua populasi.
Indonesia keempat dunia setelah India, Cina dan Amerika dalam prevalensi DM.
Tahun 2000 sebesar 8,4 juta jiwa dan diprediksi akan meningkat pada tahun 2030.
2. Mengetahui gambaran kadar glukosa darah sewaktu dan kadar HbA1c pada
Diabetes melitus, berasal dari kata Yunani: Siphon (pipa) gula yang
menggambarkan gejala diabetes tak terkontrol
Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes melitus adalah untuk mengatur glukosa
darah dan mencegah timbulnya komplikasi akut dan kronik.
Tujuan penatalaksanaan DM :
1. Jangka pendek: menghilangkan keluhan dan tanda DM, mempertahankan rasa nyaman, dan
mencapai target pengendalian glukosa darah.
2. Jangka panjang: mencegah dan menghambat progresivitas penyulit mikroangiopati,
makroangiopati, dan neuropati.
3. Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas DM.
Komplikasi Diabetes Mellitus
Komplikasi pada pasien diabetes melitus dibagi menjadi dua yaitu komplikasi
metabolik akut dan komplikasi metabolik kronik
Hiperglikemia adalah istilah medis untuk keadaan di mana kadar gula dalam darah
lebih tinggi dari nilai normal
Retinopati diabetik merupakan penyebab kebutaan paling sering ditemukan pada usia
dewasa antara 20 sampai 74 tahun
Neuropati diabetik merupakan gangguan somatic dan autonom dari system saraf perifer.
Nefropathy Diabetik Kelainan yang terjadi pada ginjal penderita DM dimulai dengan
adanya mikroalbuminuria, dan kemudian bekembang menjadi proteinuria
Payah jantung koroner (PJK) Komplikasi penyakit jantung koroner pada pasien diabetes
melitus disebabkan karena adanya iskemia atau infark miokard yang terkadang tidak disetai
dengan nyeri dada atau disebut dengan SMI (silent myocardial infarction)
Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi kronik dari penyakit diabetes melitus.
Ulkus diabetikum merupakan luka terbuka pada lapisan kulit sampai ke dalam dermis.
Penyakit-penyakit penyerta Diabetes Mellitus
Chronic kidney disease (CKD) adalah suatu keadaan terjadinya kerusakan ginjal atau laju filtrasi
glomerulus (LFG) < 60 mL/menit dalam waktu 3 bulan atau lebih
Penyakit jantung koroner merupakan etiologi gagal jantung didefinisikan sebagai serangan cepat (rapid
onsed) dari gejala-gejala atau tanda-tanda (symtoims and signs) akibat fungsi jantung yang tidak normal
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang melebihi tekanan darah normal
Tuberkulosis atau TB atau TBC adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru walaupun pada sepertiga kasus menyerang
organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi
lipid dalam plasma.
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B, suatu anggota famili
hepadvirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang dapat berlanjut menjadi
sirosis hati atau kanker hati
Gagal Ginjal Akut (GGA) adalah suatu sindrom akibat kerusakan metabolic atau patologik pada ginjal
yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang mendadak dalam waktu beberapa hari atau beberapa
minggu
Definisi Diabetes Melitus Tipe 2
Diabetes Mellitus tipe 2 atau Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)
disebabkan oleh gangguan resistensi insulin dan sekresi insulin
Gangguan sekresi insulin terjadi karena sel beta pankreas tidak mampu
mensekresikan insulin sesuai dengan kebutuhan.
Resistensi insulin yang terjadi pada DM tipe 2 disebabkan karena fungsi fisiologis insulin
terganggu, yaitu menurunnya kemampuan insulin dalam berikatan dengan reseptor sehingga
jumlah glukosa yang dimetabolisme di dalam sel berkurang
Semua tipe diabetes terjadi akibat defisiensi relatif kerja insulin. Selain itu, pada diabetes tipe
1 dan 2, kadar glukagon tampak meningkat secara abnormal. Gangguan metabolik yang
terjadi bergantung pada derajat penurunan kerja insulin. Jaringan adiposa paling peka
terhadap kerja insulin
Etiologi Diabetes Melitus Tipe 2
1. Metformin
Metformin dari golongan insulin-sensitizing agents dimana ia tidak menstimulasi perlepasan
insulin dari pankreas sebaliknya hanya meningkatkan sensitivitas hepar terhadap insulin
2. Thiazolidinedione (TZD)
TZD juga dari golongan insulin-sensitizing agents dan berfungsi sebagai Peroxisome
Proliferator Activated Receptor -gamma (PPAR)
3. Sulfonilurea
sulfonilurea menstimulasi sekresi insulin dari sel beta pancreas untuk memberikan kesan
hipoglikemi langsung.
4. Analog Meglitidine
Analog meglitidine menstimulasi fase pertama dari perlepasan insulin
Obat antidiabetik non-oral
1. Insulin
Karena fungsi sel beta pankreas cenderung memburuk pada penyakit diabetes melitus tipe 2,
banyak pasien akhirnya akan memerlukan terapi insulin. Terdapat tiga jenis insulin yaitu
short-acting, long-acting dan mixed insulin preparations.
2. Terapi GLP-1
GLP-1 dihasilkan dari gene pro glukagon di L-cell pada usus halus dan disekresikan sebagai
respons terhadap nutrisi. GLP-1 memberikan efek dengan cara menstimulasi perlepasan
glucose - dependent insulin dari selislet pankreas.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan studi Deskriptif-
BAB IV
50 15 31,25
50. 60 17 35,42
60 16 33,33
Total 48 100
Laki-laki 25 52,08
Perempuan 23 47,92
Total 48 100
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN SOSIO-
DEMOGRAFI KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN
Pendidikan n %
SD 11 21,91
SMP 8 16,66
SMA 15 30,20
S1 8 16,66
S2 1 2,08
Total 48 100
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN KARAKTERISTIK
SOSIO-DEMOGRAFI PEKERJAAN
Pekerjaan N %
PNS 15 31,67
IRT 17 35,42
SWASTA 14 29,16
Total 48 100
Melanosoid 24 50
Non-Melanosoid 24 50
Total 48 100
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN PEMERIKSAAN
KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU DAN KADAR HbA1C
GDS (mg/dl) N %
200 4 8,34
200 44 91,66
Total 48 100
Total 48 100
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN
KOMPLIKASI AKUT DAN KRONIK
Kompilikasi Akut dan kronik DM T 2 n %
KAD 0 0
Hipoglikemia 2 4,16
Hiperglikemia 5 10,41
KHONK 0 0
TOTAL 48 100
Retinophaty 4 8,33
Neuropati 8 16,66
NefropatI 6 12,5
PJK 2 4,16
Total 48 100
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN
PENYAKIT-PENYAKIT PENYERTA
Penyakit-penyakit penyerta n %
DM T 2
ISK 4 8,33
CKD 6 12,5
TB Paru 8 16,66
Hipertensi 34 70,84
Hepatitis 4 8,33
Dislipidemia 3 6,26
AKI 3 6,26
Total 48 100
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN
TEKANAN DARAH
Tekanan darah N %
Normal 12 25
Pre-Hipertensi 2 4,16
Total 48 100
Karakteristik Usia
Dari data penelitian yang diperoleh dibagian Penyakit Dalam Pria dan Wanita RSUD Dok
II Jayapura Periode 1 Januari 2013-31 desember 2013 yang memenuhi Syarat dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Kebanyakan penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 berjenis kelamin laki-laki dengan
distribusi usia terbanyak pada kelompok umur 50-60 tahun (32,42%) Dan distribusi
pendidikan terakhir SMA (30,20%), dengan pekerjaan terbanyak adalah sebagai IRT
(35,42%), dan dengan Ras/suku melanosoid dan Non-Melanosoid berbanding sama
(50%).
2. Kebanyakan penderita diabetes Mellitus Tipe 2 adalah dengan Kadar Glukosa Darah
sewaktu lebih dari 200 mg/dl (91,66%) dan dengan Kadar HbA1C lebih dari 7 %
(79,16%).
3. Kebanyakan penderita diabetes Mellitus Tipe 2 dengan komplikasi akut dan kronik
adalah penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan komplikasi Ulkus Diabetikum dan
Neuropati diabetik.
4. Kebanyakan penderita diabetes Mellitus Tipe 2 adalah penderita Diabetes Mellitus
dengan Penyakit Penyerta Hipertensi.
5. Kebanyakan penderita Diabetes Mellitus adalah penderita dengan stage 2 hipertensi
(37,51%)
Saran
TERIMA KASIH