Anda di halaman 1dari 16

THE RIGHT

MAN, AND THE


RIGHT PLACE,
AND THE
RIGHT TIME

TUGAS PRESENTASI MSDM


PENGERTIAN

Penempatan merupakan proses menempatkan orang-orang


yang tepat pada
tempat yang tepat. Sebelum proses penempatan yang dilakukan
terlebih dahulu
dilaksanakan proses seleksi. Penempatan tenaga kerja merupakan
proses keempat
dari fungsi manajemen tenaga kerja. Penempatan tersebut
dilakukan setelah
proses analisis pekerjaan, perekrutan dan seleksi tenaga kerja
dilaksanakan,
Penempatan tenaga kerja pada posisi yang tepat menjadi
keinginan perusahaan
Beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian
penempatan tenaga kerja, yaitu:

1. Penempatan merupakan proses


pemberian tugas dan pekerjaan
kepada 2. Penempatan merupakan tindak lanjut dari seleksi,
yaitu menempatkan
tenaga kerja yang lulus seleksi untuk calon pegawai yang diterima (lulus seleksi) pada
dilaksanakan sesuai ruang lingkup jabatan/pekerjaan yang

yang telah ditetapkan, serta mampu membutuhkannya dan sekaligus mendelegasikan pada
orang tersebut.
mempertanggungjawabkan segala
Dengan demikian, calon pegawai itu akan dapat
resiko dan kemungkinan- mengerjakan tugas
kemungkinan yang terjadi atas tugas
tugasnya pada jabatan yang bersangkutan (Hasibuan,
dan 2009:63)
pekerjaan, wewenang, serta
tanggung jawab (Sastrohadiwiryo,
2002:162)
Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Dalam
Penempatan Tenaga Kerja

Keahlian Keterampilan Kualifikasi


Adalah kesanggupan, Adalah kemampuan dan Keahlian yang diperlukan
kecakapan seseorang untuk penguasaan teknis untuk menduduki suatu
melaksanakan tugas dan operasional mengenai jabatan tertentu.
pekerjan yang dibebankan bidang Persyaratan kualitas
kepadanya. Setiap tertentu, yang bersifat minimum orang yang bisa
pekerjaan menuntut kekaryaan. Keterampilan diterima agar dapat
pengetahuan, keterampilan diperoleh melalui proses menjalankan satu jabatan
dan sikap tertentu. belajar dan berlatih. dengan baik dan kompeten.
Jenis-Jenis Penempatan
Jenis jenis penempatan menurut Rivai (2003:211) :
1. Promosi
Promosi terjadi apabila seorang pegawai dipindahkan dari suatu
pekerjaan kepekerjaan lain yang lebih tinggi dalam
pembayaran,
tanggung jawab dan atau level. Umumnya diberikan sebagai
penghargaan, hadiah (reward system) atas usaha dan prestasi
dimasa
2. Transfer dan demosi
lampau.
Transfer dan demosi adalah dua kegiatan utama penempatan
pegawai
lainnya yang ada pada perusahaan. Transfer terjadi jika
seorang
pegawai dipindahkan dari suatu bidang tugas kebidang tugas
lainnya
yang tingkatannya hampir sama baik tingkat gaji, tanggung
jawab,
maupun tingkat strukturalnya. Demosi terjadi apabila seorang
pegawai
dipindahkan dari suatu posisi keposisi lainnya yang lebih
rendah
tingkatannya, baik tingkat gaji, tanggung jawab, maupun
3. Job-Posting Programs
Job-posting programs memberikan informasi kepada pegawai
tentang
pembukaan lowongan kerja dan persyaratannya. Pengumuman
tentang
lowongan kerja tersebut mengundang para pegawai yang
memenuhi
syarat untuk melamar. Tujuan program job-posting adalah
untuk
memberi dorongan bagi pegawai yang sedang menari promosi
dan
transfer serta membantu departemen SDM dalam mengisi
jabatan
internal.
Sistem Penempatan Tenaga Kerja

Sistem penempatan tenaga kerja (Sastrohadiwiryo, 2002:166)


didefenisikan sebagai rangkaian komponen ketenagakerjaan, khususnya dalam
menempatkan tenaga kerja yang tepat pada posisi yang tepat (the right man o
right place), dan dirancang dapat mencapai daya guna dan hasil guna yang
sebesar besarnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sistem penempatan tenaga kerja harus dirancang, yaitu komponen
ketenagakerjaan harus diatur dalam beberapa perpaduan atau kombinasi guna
mencapai tujuan yang diharapkan . Instruksi ini harus disiapkan untuk melukisk
tugas, pekerjaan dan tanggung jawab. Jika instruksi dan operasional telah
dirancang, maka tenaga kerja siap dipekerjakan.
Prosedur Penempatan Tenaga Kerja

Setiap kegiatan diperlukan tahapan yang harus dilalui dalam


pelaksanaannya. Tahapan tersebut harus dilaksanakan tahap demi tahap (step by
step) tanpa meninggalkan prinsip dan azas yang berlaku. Prosedur penempatan
tenaga kerja merupakan urutan untuk menempatkan tenaga kerja yang tepat pada
posisi yang tepat (the right man on the right place).
Prosedur penempatan karyawan yang diambil merupakan bagian dari
pengambilan keputusan (decision making) yang dilakukan oleh manajer tenaga
kerja , khususnya bagian penempatan tenaga kerja, baik yang telah diambil
berdasarkan pertimbangan rasional maupun obyektif. Perttimbangan rasional
dalam pengambilan keputusan untuk menempatkan tenaga kerja, baik
pengambilan keputusan yang didasarkan atas fakta keterangan maupun data yang
dianggap resperensif. Artinya, pengambilan keputusan dalam penempatan tenaga
kerja tersebut atas dasar hasil seleksi yang telah dilakukan oleh manajer tenaga
kerja.
Kriteria-Kriteria yang Harus Dipenuhi dalam Penempatan Kary
Menurut Bernardin dan Russel (dalam kurniawan, 2006) kriteria yang
harus dipenuhi dalam pelaksanaan penempatan pegawai antara lain:

Pengetah Kemamp
Sikap
uan uan
Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan suatu dorongan yang membuat orang mau bekerja


atau bertindak dengan cara tertentu. Pengertian motivasi menurut beberapa ahli :
1. Menurut Sudarmo Sudita (dalam Ardana, 2008:30) yang dimaksud dengan
motivasi adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang
menggerakkan, mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tugas tertentu.
2. Menurut Robbins, motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat
upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh
kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual
(2003:208)
Teori-Teori Motivasi
a. Teori Jenjang Kebutuhan Maslow
Teori ini digunakan untuk menunjukkan kebutuhan seseorang yang harus
dipenuhi agar ia termotivasi untuk bekerja. Menurut A.H.Maslow, pada
umumnya terdapat lima hierarki kebutuhan manusia yaitu:

1. Kebutuhan fisik (Physological Needs)


Merupakan kebutuhan utama yang wajib
dipenuhi oleh tiap individu.

2. Kebutuhan Keamanan/perlindungan
(Safety Needs)
Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan
rasa aman dari ancaman
yang datang dari luar.
3. Kebutuhan Akan Kebersamaan (Sosial
Needs)
Kebutuhan ini berkaitan dengan menjadi
bagian dari orang lain. Tiap
manusia senantiasa merasa perlu pergaulan
dengan sesama manusia
yang lain.

4. Kebutuhan penghormatan dan


Penghargaan (Esteem Needs)
Kebutuhan yang berkaitan tidak hanya
menjadi bagian dari orang lain,
tetapi lebih jauh dari itu.

5. Kebutuhan Aktualisasi diri (Self-


actualization Needs)
Kebutuhan yang berhubungan dengan
aktualisi atau penyaluran diri
dalam arti kemampuan atau minat dan
potensi diri yang berbentuk
nyata dalam kehidupan.
b. Teori Dua Faktor Hezberg
Frederick Hezberg mengemukakan teori dua faktor tentang motivasi.
Kedua 1.
faktor tersebutFactor
Motivating adalah :
1. Kesempatan untuk
berprestasi
2. Adanya pengakuan dalam
lingkugan pekerjaan
3. Kesempatan untuk
berkembang dan
mengembangkan diri

1. Hygienie Fators
1. Upah
2. Keamanan kerja.
3. Kondisi kerja
4. Hubungan antar pribadi
c. Teori Kebutuhan MclCelland
Teori kebutuhan McClelland dikemukakan oleh David McClelland
(Robbins, 2003:216). Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan yaitu :

1. Kebutuhan akan prestasi


Dari riset mengenai kebutuhan akan prestasi McClelland menemukan
bahwa peraih prestasi tinggi membedakan diri mereka dari orang lain
oleh hasrat mereka untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik.
Mereka mencari situasi dimana mereka dapat mencapai tanggung
jawab peribadi untuk menemukan pemecahan terhadap masalah
masalah, dimana mereka dapat menerima umpan balik yang cepat atas
kinerja mereka sehingga mereka dapat mengetahui dengan mudah
apakah mereka menjadi lebih baik atau tidak.
2. Kebutuhan akan kekuasaan
Adalah hasrat untuk mempunyai dampak, pengaruh dan mengedalikan
orang lain. Individu-individu dengan hasrat yang tinggi menikmati jika
dibebani, berusaha untuk dapat mempengaruhi orang lain, lebih
menyukai ditempatkan dalam situasi kompetitif dan berorientasi status
dan cenderung lebih peduli akan prestise (gengsi) dan memperoleh
pengaruh terhadap orang lain dari pada kinerja yang efektif.

3. Kebutuhan Akan Afiliasi


Adalah hasrat untuk disukai dan diterima baik oleh orang lain.
Individu dengan motif afiliasi yang tinggi berjuang keras untuk
persahabatan, lebih menyukai situasi kooperatif dari pada situasi
kompetiti dan sangat menginginkan hubungan yang melibatkan derajat
pemahaman timbal balik yang tinggi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
1. Gaji
Gaji merupakan imbalan yang diterima sebagai bentuk balas jasa
atas pekerjaan yang telah dilakukan oleh pegawai.

2. Pengakuan Pengakuan setiap orang yang bekerja di mana pun ingin


mendapatkan pengakuan atau penghargaan setimpal atas prestasi
kerjanya. Dan kondisi tersebut berlaku untuk semua strata, baik
pegawai tingkat bawah hingga yang atas. Karena itu, pengakuan
atau penghargaan terhadap prestasi pegawai tidak bisa
dikesampingkan begitu saja.

3. Tanggung Jawab Pekerjaan


Kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan benar
serta melaksanakan tugas maupun perintah dengan sebaik-baiknya.

4. Hubungan antar Rekan Kerja (Interpersonal Relations/Supervision),


Berkaitan dengan ke mampuan pemimpin dalam membina
hubungan baik dengan bawahan, tidak hanya pemimpin dengan
bawahan tetapi juga hubungan baik antar sesama pegawai.

Anda mungkin juga menyukai