Anda di halaman 1dari 12

KELAS MYRIAPODA

(LENGKIBANG dan KELABANG)


Salwa Nur Afifah
(PO.71.34.0.16.072)
Chilopoda
klasifikasi

kingdom : Animalia
phylum : Arthropoda
class : Chilopoda
ordo :-
family :-
genus : Scolopendra
spesies : S. Subspinipes
kelabang/lipan kelabang (lipan) tubuhnya memanjang,
pipih dorsoventral dengan kepala dan
Morfologi
badan berua-ruas. Pada bagian kepalanya
memiliki sepasang antena, sepasang
mandibula dan dua pasang maksila.
Anggota badan yang paling depan
(segmen badan pertama)
memiliki sepasang cakar beracun yang
digunakan untuk melumpuhkan mangsa
dan pertahanan diri. Tusukan cakar ini
rasanya sangat menyakitkan, dan
menyebabkan bengkak, menggigil, dan
demam pada manusia. Akan tetapi, sangat
jarang dapat mematikan manusia (kecuali
apabila alergi). Segmen-segmen badan
berikutnya memiliki sepasang kaki jalan.
Walaupun nama Centipede berarti kaki
seratus, namun tidak ada lipan yang
memiliki jumlah kaki genap 100, mereka
memiliki jumlah kaki bervariasi antara 30
sampai 354 buah
Habitat Sistem organ
Hewan ini banyak dijumpai di Sistem pernapasan
daerah tropis dengan habitat Respirasi (pernafasan) dengan
trakea yang bercabang-cabang dengan
di darat. Terutama di tempat lubang yang terbuka hampir pada setiap
ruas, berupa satu pasang trakea
yang banyak mengandung berspirakel yang terletak di kanan kiri
sampah, misalnya di kebun setiap ruas.
dan di bawah batu-batuan. Sistem pencernaan
Alat pencernaan makanannya
Habitatnya juga di bawah sudah sempurna artinya dari mulut sampai
batu-batuan/timbunan anus dan mempunyai kelenjar ludah.. Alat
eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
tumbuhan yang telah Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi
membusuk. Kelas ini sering beracun pada segmen I.
Sistem reproduksi
disebut Sentipedes.
Secara seksual, yaitu dengan
pertemuan ovum dan sperma (fertilasi
internal).
Bentuk Pertahanan Makanan

Kelabang mampu mematahkan Lipan adalah predator dan akan


kaki mereka ketika membunuh dan mengkonsumsi
kelangsungan hidup mereka berbagai invertebrata lainnya
terancam dan dapat seperti laba-laba, moluska,
menumbuhkan bagian-bagian serangga, slaters dan kelabang
tubuh setelah mereka merasa lainnya. Bila bertemu
aman. mangsanya, lipan akan
menyerang mangsanya dengan
cara menggigit menggunakan
kaki beracun yang berguna
untuk melumpuhkan mangsa
Gejala Klinis Terapi
Gigitan kelababang dapat Proksimal dari sengatan
menimbulkan rasa nyeri dan dipasang turniket. Diberi obat
eritema, juga menyebabkan golongan barbiturat,
perdarahan dan nekrosis di kortikosteroid dan antihistamin.
daerah tropik dan Pemberian antiracun sangat
subtropik.karena toksin yang bermanfaat.
keluar melalui kuku beracun.
Toksin kelabang mengandung
antikoagulan dan 5 hidroksi
triptamin.
Diplopoda
klasifikasi

kingdom : Animalia
phylum : Arthropoda
class : Diplopoda
ordo :-
family :-
genus : Fontaria
spesies : f. Virginiensis
Kaki Seribu/Lengkibang
Morfologi
Karakteristik kaki seribu yang lain
adalah pada kepalanya terdapat
sepasang antena, bintik mata,
mandibula, dan gnathochilarium.
Gnathochilarium yang disebut juga
bibir rahang ini terbentuk dari
sepasang maksila. Setelah kepala
terdapat segmen tanpa kaki, tiga buah
segmen dengan sepasang kaki, dan
kemudian barulah segmen dengan dua
pasang kaki pada tiap segmennya. Kaki
seribu tidak memiliki cakar berbisa,
namun mereka melindungi diri dengan
kulitnya yang tebal dan mensekresikan
racun. Hal ini membuat predator
enggan memangsa hewan beracun ini.
Habitat Sistem Peredaran Darah

Hewan ini hidup didarat Darah tidak berwarna merah


tempat, tempat gelap seperti di karena tidak mengandung
dalam gua, dan pada daerah hemoglobin (Hb), melainkan
yang lembab seperti pada hemosianin yang larut dalam
dedaunan mati dan serasah plasma. Dari jantung darah
kayu. dipompa ke dalam arteri ke tiap
segmen, dan kembali ke jantung
lewat hemosoel (rongga tubuh
yang mengambil bagian dalam
peredaran darah).
Reproduksi
pada jantan disertai oleh satu atau dua Kaki seribu jantan dan betina melakukan
penis, yang paket setoran sperma ke pendekatan untuk kawin dengan cara,
gonopods. Pada wanita, membuka kaki seribu jantan berjalan di belakang
pori-pori genital ke kamar kecil, atau betina dan merangsang dengan irama
vulva, yang ditutupi oleh tudung kecil
seperti penutup, dan digunakan untuk pulsa dari kakinya. Ketika betina
menyimpan sperma setelah sanggama. mengangkat segmen depan jantan
Dalam beberapa spesies jantan mengelilingi tubuhnya dan ketika mereka
memancarkan feromon untuk menarik menentang alat kelamin transfer sperma
si betina. Sebelum perkawinan, kaki terjadi. Sperma dilewatkan ke
seribu jantan terlebih dahulu mengisi perempuan sebagai sebuah paket
organ-organ seksual sekunder dari disebut spermatophore. Gonopods atau
yang utama, untuk melakukan hal ini
dia harus menekukkan tubuhnya ke organ seksual sekunder yang digunakan
depan sehingga spermatophore dari dalam transmisi spermatophore ini
Gonopores pada segmen tubuh ke-3 bervariasi dalam bentuk dengan spesies
dapat ditransfer ke Gonopods (berarti yang berbeda, ini terkait erat dengan
'seks-kaki') pada 7 segmen tubuh. membantu menghentikan bentuk
spesies hybridizing.
Pertahanan diri Makanan
Kaki seribu tidak menggunakan Hewan kelas diplopoda bersifat
sungut berbisa untuk herbifor, memakan dedaunan,
melindungi diri dari musuh. maupun kayu-kayu yang
Mekanisme pertahanan membusuk. Hanya yang
utamanya adalah berukuran saja menggigit
menggulungkan diri. Tetapi ada manusia tetapi hanya sebagai
juga yang memancarkan zat mekanisme pertahanan.
beracun berupa hydrogen Kebanyakan kaki seribu
sianida melalui pori-pori di membusuk makan daun dan mati
sepanjang sisi tubuh. Zat ini lain tanaman materi, pelembab
mampu membakar makanan dengan cairan dan
eksoskeleton dari serangga kemudian menggoreskan dalam
kecil pengganggu seperti dengan rahang.
semut.
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai