Anda di halaman 1dari 12

Pembimbing

Dr. Netty Herawati, M.Ked(For),Sp.F

Oleh
Mika Nurdiana
Munzirul Akbar
Secara etimologis, malpraktik mengandung kata mal yang artinya
buruk atau salah, sehingga malpraktik diartikan salah melakukan
prosedur yang berujung pada kerugian pasien atau bahkan sampai
fatal.
Jenis-Jenis Malpraktik
Penyimpangan
1. Malpraktek Etik Yang dimaksud dengan
  2. Malpraktek Yuridis Soedjatmiko
malpraktek etik adalah tenaga kesehatan membedakan malpraktek yuridis ini
menjadi tiga bentuk, yaitu
melakukan tindakan yang bertentangan dengan malpraktek perdata (civil
etika profesinya sebagai tenaga kesehatan. malpractice), malpraktek pidana
(criminal malpractice) dan
Misalnya seorang bidan yang melakukan
malpraktek administratif
tindakan yang bertentangan dengan etika (administrative malpractice).
kebidanan. Etika kebidanan yang dituangkan

dalam Kode Etik Bidan merupakan seperangkat

standar etis, prinsip, aturan atau norma yang

berlaku untuk seluruh bidan.


Suatu perbuatan atau sikap dokter atau dokter gigi dianggap lalai apabila memenuhi

empat unsur,yaitu :

1. Duty
2. Dereliction of the duty
3. Damage
4. Direct causal relationship
1. Telah menyimpang dari standar profesi kedokteran

2. Memenuhi unsur culpa lata atau kelalaian berat

3.Tindakan menimbulkan akibat serius, fatal, dan melanggar

pasal 359 dan 360 KUHP.


 Standar Profesi Kedokteran Dalam profesi kedokteran
 Standar Operasional Prosedur (SOP)
 Informed Consent Substansi informed consent
 Tidak menjanjikan atau memberi garansi akan keberhasilan
upayanya
 Sebelum melakukan intervensi agar selalu dilakukan informed
consent
 Mencatat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam medis
 Apabila terjadi keragu-raguan, konsultasikan kepada senior
 Memperlakukan pasien secara manusiawi denga memperhatikan
segala kebutuhannya
 Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien, serta keluarganya
Berdasarkan Permenkes 585/1989 dikatakan bahwa informed
consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau
keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medis yang
akan dilakukanterhadap pasien tersebut.
Tindakan medis yang dilakukan tanpa izin pasien, dapat
digolongkan sebagai tindakan melakukan penganiayaan

berdasarkan KUHP Pasal 351 ( trespass, battery, bodily
assault). Menurut Pasal 5 Permenkes No 290 / Menkes / PER /
III / 2008, persetujuan tindakan kedokteran dapat dibatalkan
atau ditarik kembali oleh yang memberi persetujuan, sebelum
dimulainya tindakan (Ayat 1). Pembatalan persetujuan
tindakan kedokteran harus dilakukan secara tertulis oleh yang
memberi persetujuan (Ayat 2).
Ada 3 hal yang menjadi hak mendasar dalam hal ini yaitu :
 hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan (the right to
health care),
 hak untuk mendapatkan informasi (the right to information),
 dan hak untuk ikut menentukan (the right to determination).

Anda mungkin juga menyukai