DISUSUN OLEH:
1. DWI HARDIYANTI
2. INTAN SARI UMAR
3. RENY AMALIA H.
4. ANDI MUH. OCTAVIAN PRATAMA
5. AHMAD SUBARKAH
6. YUDHI ASCHARY P.A
7. ANDI AFIATRY MUZAKKAR
PEMBIMBING:
dr. MUDASSIR MANGULANG
Departemen Pulmonologi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Makassar 2016
IDENTITAS PASIEN
• Nama : MA
• No. RM : 05.87.91
• Umur : 60 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-Laki
• Pekerjaan : Pensiunan Guru (PNS)
• Ruang Perawatan : Sandeq 401
• Tanggal Masuk/Jam : 19 April 2016 / 23:00 Wita
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Sesak Napas
RIWAYAT KEBIASAAN
- Riwayat merokok (+) sejak ± 40 tahun yang lalu
dan menghabiskan rata-rata 10-12 batang
rokok/hari
- Riwayat mengendari kendaraan terbuka tanpa
menggunakan masker
- Riwayat konsumsi alkohol (-)
- Riwayat penggunaan narkoba (-)
RIWAYAT IMUNISASI
- Imunisasi lengkap
- Riwayat alergi (-)
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : Sakit sedang/ GCS E4M6V5
(compos mentis)
• Tekanan Darah: 130/70 mmHg
• Nadi: 84 x/menit
• Suhu: 36,7°C
• Pernapasan: 28 x/menit
• BB: 46 kg
• TB: 157 cm
• IMT : 18,32 (Gizi Kurang)
PEMERIKSAAN FISIK
• Kepala: Normocephal, rambut putih kehitaman, sulit
dicabut.
• Mata : Konjungtiva anemis ada. Sklera ikterus tidak ada.
• Leher : Nyeri tekan tidak ada.
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
DVS R+2 cmH2O (tidak meningkat)
• Thorax
Inspeksi: Simetris kiri = kanan
Palpasi: Vokal Fremitus taktil hemithoraks dextra menurun.
Nyeri tekan (-), Massa (-)
Perkusi: Pekak pada paru dextra setinggi ICS 6-7.
Auskultasi:
-Bunyi Paru : Vesikuler
-Bunyi tambahan: Ronkhi +/- ; wheezing -/-
PEMERIKSAAN FISIK
• Cor
Inspeksi : ictus cordis tampak
Palpasi : ictus cordis teraba
Perkusi : batas jantung kanan normal
Auskultasi : Bunyi Jantung I/II murni, reguler. Gallop (-), murmur (-)
• Abdomen
Inspeksi : datar ; ikut gerak nafas
Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (-). Hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : tympani, normal.
(A) Left pleural effusion on upright chest radiograph, demonstrating characteristic blunting of
costophrenic angle and visible fluid level. (B) Right pleural effusion on supine chest film,
demonstrating the diffuse increase in density through the right hemithorax.
Viral pneumonia
(A) Mild diffuse interstitial changes seen in viral pneumonia. (B) Significant air space
disease (right lower lobe) may be present in advanced pneumonia, or if bacterial
superinfection occurs.
Bacterial pneumonia
(A) Right pneumothorax seen on chest radiograph. (B) Inset from above, with pleural line
indicated (arrows). Note the absence of lung parenchymal markings lateral to the pleural
line.
hemothorax
(A) Hemothorax and pneumothorax seen on upright chest radiograph. Black arrow
indicates fluid level and blunting of costophrenic angle from hemothorax. White arrow
indicates pleural line and apical pneumothorax. Outlined arrows indicate the presence
of multiple rib fractures which are likely the cause of the hemopneumothorax. (B) Inset
of left lung apex from above, illustrating the presence of the pleural line (white arrow)
and the apical pneumothorax.
pneumothorax
Normal Spirometry
A normal flow-volume loop:
Obstructive Lung Disease
FEV1 (BASELINE)
Turner, R and Blackwood, R.,. Clinical Skills, 3rd ed. Blackwell Science. UK.
Kontra-indikasi
Kontraindikasi :
1. keadaan fibrinolisis sistemik, seperti pada
terapi trombolitik merupakan keadaan
kontraindikasi relatif
2. Selulitis
3. Denyut Arteri yang tidak teraba pada
penderita koma
Turner, R and Blackwood, R.,. Clinical Skills, 3rd ed. Blackwell Science. UK.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Faktor-faktor yang berkontribusi pada nilai-nilai analisa gas darah yang
abnormal
• Obat-obatan dapat meningkatkan pH darah: sodium bikarbonat
• Kegagalan untuk mengeluarkan semua udara dari spuit akan
menyebabkan nilai PaCO2 yang rendah dan nilai PaO2 meningkat
• Obat-obatan yang dapat meningkatkan PaCO2 : aldosterone, ethacrynic
acid, hydrocortisone, metolazone, prednisone, sodium bicarbonate,
thiazides.
• Obat-obatan yang dapat menurunkan PaCO2 : acetazolamide,
dimercaprol, methicillin sodium, nitrofurantoin, tetracycline, triamterene.
• Obat-obatan yang dapat meningkatkan HCO3-: alkaline salts, diuretics
• Obat-obatan yang dapat menurunkan HCO3-: acid salts.
• Saturasi oksigen dipengaruhi oteh tekanan parsial oksigen dalam darah,
suhu tubuh, pH darah, dan struktur hemoglobin.
Turner, R and Blackwood, R.,. Clinical Skills, 3rd ed. Blackwell Science. UK.
ANATOMI TARGET
1. Arteri radial : Arteri radial merupakan kelanjutan dari
brakhial, tetapi lebih kecil dibandingkan dengan ulnar.
2. Arteri brachial : Arteri brankhial dimulai dari batas
bawah tendon pada teres major dan menurun
kebawah lengan, dan berakhir sekitar 1 cm dibawah
lekukan siku dimana dibagi menjadi arteri radial dan
arteri ulnar.
3. Arteri femoral : Arteri femoral merupakan arteri yang
melewati cukup dekat dengan permukaan atas, dibagi
ke dalamcabang yang kecil untuk menyediakan darah
ke otot dan jaringan superficial di daerah paha.
Turner, R and Blackwood, R.,. Clinical Skills, 3rd ed. Blackwell Science. UK.
ANALISA GAS DARAH DAN
INTERPRETASINYA
Nilai normal gas darah
Arteri Vena
Ph 7,35 - 7,45 7,33 – 7,43
Po2 80 -100 mmHg 34 – 49 mmHg
Saturasi O2 > 95 % 70 – 75 %
Pco2 35 – 45 mmHg 41 – 51 mmHg
HCO3 22- 26 mEq/L 24 – 28 mEq/L
KRITERIA ASAM BASA PRIMER
ASIDOSIS RESPIRATORIK
- Penurunan ventilasi
- Peningkatan Pco2 yang menyebabkan peningkatan H2CO3 dan
ion H+
- Ditemukan pada :
1. Kerusakan pusat pernapasan di medula oblongata
2. Menurunnya kemampuan paru mengeliminasi CO2
Contohnya : obstruksi traktus respiratorius, pnemonia
- Kompensasinya :
1. Sistem buffer plasma
2. kompensasi ginjal
ALKALOSIS RESPIRATORIK
- Peningkatan ventilasi
- Penurunan Pco2 yang menyebabkan penurunan H2CO3 dan
ion H+
- Ditemukan pada :
1. Neurosis bernapas berlebihan
2. Pendaki gunung (fisiologis)
- Kompensasimya :
1. Sistem buffer plasma
2. Kompensasi ginjal
ALKALOSIS METABOLIK