DARURAT ENDOKRINDIGESTIF
“COMA HEPATIKUM”
Kelompok 6 :
• Siska Elfrida Simorangkir
• Yuspita Sari
PENGERTIAN CHRONIC LIVER
FAILURE
Penyakit hati kronis adalah istilah yang
mengacu pada sejumlah kondisi medis progresif
yang memengaruhi hati atau liver. Kondisi
tersebut dianggap kronis apabila bertahan
setidaknya enam bulan. Yang termasuk ke
dalam kondisi penyakit hati kronis adalah
hepatitis kronis, ensefalopati hepatik, sirosis,
dan kanker hati.
PENGERTIAN KOMA HEPATIKUM
Koma hepatikum
adalah suatu sindrom
neuropsikiatrik yang
ditandai dengan adanya Koma hepatikum
perubahan kesadaran, biasanya diawali dengan
penurunan intelektual dan adanya ensefalopati
kelainan neurologis yang hepatikum. Ensefalopati
menyertai kelainan- hepatikum merupakan
kelainan parenkim hati. gangguan otak yang
terjadi secara global yang
menyebabkan adanya
gangguan neurologis.
ETIOLOGI KOMA HEPATIKUM
Pemakaian alkohol.
Ammonia
Asam amino neurotoksik (triptofan, metionin, dan merkaptan)
Gangguan keseimbangan asam amino
Asam lemak rantai pendek
Neurotramsmitter palsu
Glukagon
Perubahan sawar darah otak
TANDA DAN GEJALA KOMA
HEPATIKUM
1. Perubahan mental
yang ringan dan
gangguan motorik.
2. Asteriksis dapat
terjadi.
3. Elektroensefalogram
(EEG).
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
KOMA HEPATIKUM
Hematologi
Hemoglobin, hematokrit, hitung lekosit-eritrosit-
trombosit.
Jika diperlukan : faal pembekuan darah.
Biokimia darah
Uji faal hati (LFT) : trasaminase, billirubin, elektroforesis
protein, kolestrol, fosfatase alkali.
Uji faal ginjal : Urea nitrogen (BNU), kreatinin serum.
Kadar amonia darah.
Atas indikasi : HbsAg, anti-HCV,AFP, elektrolit, analisis
gas darah.
Urin dan tinja rutin
Edema otak
Gagal ginjal
Kelainan asam-basa
Hipoksia
Gangguan faal hemostasis dan perdarahan
terjadi pada 40-70% kasus.
Gangguan metabolisme (hipoglikemia) dan
gangguan keseimbangan elektrolit
(hipokalsemia).
Kerentanggan terhadap infeksi
Gangguan sirkulasi
Pankreatitis akut
PENATALAKSANAAN KOMA
HEPATIKUM
Tindakan umum
Perhatikan posisi berbaring, bebaskan jalan nafas,
pemberian oksigen, pasang kateter forley.
Pemantauan kesadaran, keadaan neuropsikiatri,
system kardiopulmunal dan ginjal, keseimbangan
cairan, elektrolit serta asam dan basa.
Pemberian kalori 2000 kal/hari atau lebih pada fase
akut bebas protein gram/hari (peroral, melalui pipa
nasogastrik atau parental).
Tindakan khusus
Mengurangi pemasukan protein
Diet tanpa protein
Diet rendah protein (40-60 gram/hari).
LANJUTAN...
Mengurangi populasi bakteri kolon (urea splitting
organism).
Laktulosa melalui pipa nasogastrik, 30-50 cc tiap jam
Lacticol (Beta Galactoside Sorbitol), dosis : 0,3-0,5 gram/hari.
Pengosongan usus dengan lavement 1-2x/hari: dapat dipakai
katartik osmotic seperti MgSO4 atau laveman, yaitu dengan
memakai larutan laktulosa 20% atau larutan neomisin 1%
sehingga didapat pH = 4
Antibiotika : neomisisn 4x1-2gram/hari melalui pipa
nasogastrik. Rifaximin (derifat rimycin), dosis : 1200 mg per
hari selama 5 hari dikatakan cukup efektif.
LANJUTAN...
Obat-obatan lain
Penderita koma hepatikum perlu mendapatkan nutrisi parenteral.
Sebagai langkah pertama dapat diberikan cairan dektrose 10%
atau maltose 10%, karena kebutuhan karbohidrat harus terpenuhi
lebih dahulu. Langkah selanjutnya dapat diberikan cairan yang
mengandung AARC (comafusin hepar) atau campuran sedikit AAA
dalam AARC (aminoleban) : 1000 cc/hari.
L-dopa : 0,5 gram melalui pipa nesogastrik tiap 4 jam.
Hindari pemakaian sedatva atau hipnotika, kecuali bila penderita
sangat gelisah dapat diberikan diimenhidrimat (dramamine) 50
mg i.m: bila perlu diulangi tiap 6-8 jam. Pilihan obat lain, yaitu
fenobarbital, yang ekskresinya sebagian besar melalui ginjal.
Vitamin K 10-20 mg/hari i.m atau peroral atau pipa nasogastrik.
Pengobatan radikal
Exchange tranfusio, plasmaferesis, dialysis, charcoal
hemoperfusion, transpalantasi hati.
TERIMAKASIH