KEMOTERAPETIKA
Oleh:
Siswandono
Ribosom
Sub unit 30 S prokariotik Aminosiklitol Biosintesis protein Bakterisid
Tetrasiklin Bakteriostatik
Sub unit 50 S prokariotik Amfenikol Biosintesis protein Bakteriostatik
Makrolida Bakteriostatik
Linkosamida Bakteriostatik
ANTIBIOTIKA -LAKTAM
S CH3
R CONH
Turunan Penisilin C N
CH3
-
O COO
H H 1
7 S
R CONH 6 2
Turunan Sefalosporin
8 3
N
O 5 4 R'
-
COO
-Laktam Baru
O O
S CH3
CH3
N -
O COO
Sulbaktam
Turunan Penisilin
Mekanisme aksi:
Turunan penisilin mempunyai bagian struktur
yang mirip dengan gugus ujung D-alanil-D-alanin
dari bagian pentapeptida unit peptidoglikan
dapat mengikat enzim transpeptidase (katalis
penggabungan peptidoglikan) melalui ikatan
kovalen dinding sel menjadi lemah, karena
tekanan turgor dari dalam akan pecah/lisis
bakteri mengalami kematian.
Enzim Transpeptidase
O : nukleofil O
Tidak tahan
CH2 Benzilpenisilin
enzim -laktamase
OCH3
Metisilin
+ gugus ‘bulky”
OCH3
pada cincin
Nafsilin
OCH2CH3
Tahan terhadap
R'
Oksasilin (R' = H) enzim -laktamase
HN
Kloksasilin (R' = 6-Cl)
O CH3
Dikloksasilin (R' = 2-Cl,6-Cl)
R R'
N O
Piperapisilin
N O
C2H5
C=O
Asilasi N menjadi bersifat asam
N O
Azlosilin
NH
C=O
2 Penisilin V + - - + -
3 Kloksasilin + - - + +
4 Dikloksasilin + - - + +
5 Flukloksasilin + - - + +
6 Ampisilin + ± - + -
7 Amoksisilin + ± - + -
8 Bakampisilin + ± - + -
9 Talampisilin + ± - + -
10 Pivampisilin + ± - + -
11 Karbenisilin + ± + - -
12 Sulbenisilin + ± + - -
13 Piperasilin + ± + + -
14 Sultamisilin + ± - + +
Turunan Sefalosporin
Antibiotika -laktam, struktur dasar mirip penisilin
cincin -laktamdihidrotiazin (sefem), mengandung dua
pusat atom asimetrik (C6 dan C7) membentuk empat
senyawa optis-aktif.
Stereokimia isomer sefalosporin alami digambarkan
sebagai berikut:
H H 1
7 S
R CONH 6 2
8 3
N
O 5 4 R'
COOH
H H 1
7 S
R CONH 6 2
8 3
N
O 5 4 R'
COOH
R1 R2 Nama obat
CH CH 3 Sefaleksin
NH2
HO CH CH 3 Sefadroksil
NH2
CH CH 3 Sefradin
NH2
S O
CH2 CH2 O C CH3 Sefalotin
N
N N
N CH2 CH2-S Sefazolin
N S
N CH3
Sefalosporin Generasi II
• Digunakan di klinik sejak 1970.
• Spektrum antibakteri = Generasi I, tetapi lebih aktif
terhadap bakteri Gram (-) enterik.
• Waktu paro eliminasinya = Generasi I, dan kemampuan
untuk menembus cairan serebrospinal lebih baik.
Sefalosporin Generasi II
O 4 R2
COOH
R1 R2 R3 Nama obat
CH Cl H Sefaklor
NH2
O
C -CH 2OCONH 2 H Sefuroksim
N OCH3
N
N
CH2 S H Sefamandol
CH N
N
OH
CH3
N
N
HN = CH CH2 S CH2 CH2 S -OCH 3 Sefmetazol
N N
CH3
O
H2N C S N
N -OCH 3 Sefotetan
C CH2 S
H2N C S N N
O CH3
Sefalosporin Generasi III
• Diperkenalkan untuk penggunaan klinik tahun 1980.
• Spektrum antibakteri lebih luas dibanding generasi II.
• Aktif terhadap bakteri Gram (-) yang telah resisten.
• Kurang aktif terhadap bakteri Gram (+).
• Lebih tahan terhadap -laktamase,
R1 R2 R3 Nama obat
N
H2N C H H Seftibuten
S C CH2COOH
H
N
H2N C H H Seftizoksim
S N OCH3
N
H2N C CH2OCOCH3 H Sefotaksim
S N OCH3
N N
N
H2N C CH2 S H Sefotiam
S N OCH3 N N
CH2CH2N(CH3)2
N
H2N C CH3 Sefetamet
H
S N OCH3
N
H2N C CH2 S N O
H Seftriakson
S N OCH3 N
H3C N OH
N
H2N C CH2OCH3 H Sefpodoksim
S N OCH3
N
Sefalosporin Generasi IV
• Diperkenalkan untuk penggunaan klinik tahun 1995.
• Spektrum antibakteri lebih luas dibanding generasi III.
• Aktif terhadap bakteri Gram (-) yang telah resisten.
• Lebih tahan terhadap -laktamase.
Contoh : sefepim dan sefirom.
R3 1
7 6 S
R1 CONH 2
Struktur umum : 8 3
N
O 5 4 R2
-
COO
R1 R2 R3 Nama obat
N +
H2N C CH2 N H Sefepim
S N OCH3
CH3
N
H2N C +
CH2 N H Sefpirom
S N OCH3
Sefalosporin klasik
Gugus-gugus penting dalam sefalosporin klasik yang terikat pada
posisi C-3:
1. Asetiloksimetil (-CH2OCOCH3) dihidrolisis menghasilkan
sefalosporin dengan efek antibakteri lebih rendah.
Contoh: sefotaksim, sefasetril, sefalotin dan sefapirin.
2. Karmamoiloksimetil (-CH2OCONH2) senyawa stabil
terhadap proses metabolisme sehingga kadar obat dalam darah
lebih tinggi dan rekoveri urin lebih baik.
Contoh: sefoksitin dan sefuroksim.
3. Metil mencegah reaksi sefalosporin pada posisi 3 dan
menghambat metabolismenya.
Contoh: sefadroksil, sefaleksin dan sefradin.
4. Metilpiridium memberikan keuntungan farmakokinetik,
seperti peningkatan kelarutan dalam air, peningkatan stabilitas
metabolik, pengikatan dengan protein serum rendah, kadar
obat dalam darah tinggi dan mengurangi rasa nyeri pada waktu
injeksi. Efektif terhadap bakteri Gram (-) dan Gram (+).
Contoh: sefpimizol, sefsulodin, seftazidim dan sefaloridin.
c. Sefamisin
Mengandung gugus 7-a-metoksi ketahanan senyawa
terhadap -laktamase .
Contoh : sefbuperazon, sefmetazol, sefotetan dan sefoksitin.
d. Oksasefem
Oksasefem mengandung atom O pada cincin dihidrotiazin.
Pergantian atom S dengan O kekuatan asilasi , kelarutan
dalam air , kemampuan penembusan membran bakteri ,
aktivitas .
Kerugian: kelabilan senyawa karena kecepatan hidrolisis >.
Contoh: moksalaktam.
3. Turunan -Laktam Nonklasik
O2
S CH3
Struktur umum : N CH=N
CH3
N
O COO R
R Nama obat
H Amdinosilin
O
CH O C O - C(CH3)3 Bakmesilinam
CH3 O
CH2 O C C(CH3)3 Pivmesilinam
b. Turunan Asam Penisilanat
Didapat dari hasil modifikasi 6-APA, dan digunakan sebagai
penghambat enzim -laktamase.
Diberikan dalam bentuk kombinasi atau digabungkan dengan
-laktam klasik seperti ampisilin atau amoksisilin.
Contoh : sulbaktam, pivsulbaktam dan sultamisilin.
O2
S CH3
R Nama obat
H Sulbaktam
O
CH2 O C C(CH3)3 Pivsulbaktam
c. Karbapenem
Analog penisilin alami atom S cincin tiazolidin diganti
dengan ikatan rangkap dan gugus metilen, mengandung
atom S yang terikat atom C-3.
Aktivitas antibakteri tergantung pada tegangan cincin
dan efek elektronik dari ikatan rangkap yang berdekatan.
Substituen lain untuk modifikasi lipofilitas,
meningkatkan stabilitas terhadap -laktamase, dan
menunjang pengikatan dengan enzim target aktivitas
antibakteri = sefalosporin generasi III.
Contoh: tienamisin, imipenem, meropenem dan
biapenem.
I.V. 500 mg 3-4 dd
I.V. 500 mg 3 dd
I.V. 300 mg 3 dd
d. Oksapenem
O CHCH2OH
N
O COOH
Asam klavulanat
CH2OH
R1 R2 Nama obat
Tetrasiklin bersifat amfoter karena mengandung gugus bersifat asam (hidroksil) dan
basa (dimetilamino).
Dengan asam kuat membentuk garam asam yang mudah larut dalam air dan cukup
stabil, melalui protonasi gugus dimetilamino.
Dengan basa kuat (NaOH, KOH atau Ca(OH)2) garam basa, yang tidak stabil dalam
larutan air.
Tetrasiklin mengandung gugus OH & C=O dapat membentuk ikatan H intramol. &
membentuk kompleks dengan garam Ca, Fe atau Mg tidak boleh diberikan bersama-
sama dengan susu dan antasida.
Pada larutan pH 2-6 tetrasiklin mengalami epimerisasi
pada atom C-4 epitetrasiklin dg aktivitas antibakteri ±
5% tetrasiklin.
HO CH3
7 4
5a 4a O-
8 6 5
1 3
A B C D
9 12a 2
11
O
10 12 CONH2
O OH +
OH OH H N(CH3)2
Gugus 4-dimetilamino penting untuk pembentukan ion Zwitter,
distribusi optimum dalam tubuh dan untuk aktivitas in vivo.
Hilangnya gugus aktivitas (-).
Hilangnya gugus 6-OH (doksisiklin dan minosiklin) reaksi
degradasi menjadi 5,6-anhidrotetrasiklin (-), lipofilitas ,
diabsorpsi hampir sempurna oleh saluran cerna dan sedikit
dipengaruhi oleh adanya makanan. Mempunyai waktu paro
lebih panjang dan aktivitas > dibanding tetrasiklin.
Minosiklin: turunan tetrasiklin yang dapat mencapai kadar
tinggi dalam sistem saraf pusat.
Doksisiklin: turunan tetrasiklin yang aman digunakan untuk
penderita infeksi ginjal karena mempunyai waktu paro panjang
dan efek samping rendah.
Turunan Aminoglikosida
R1
6' CH2
O 6
4'
5'
H2N
HO I 1' 4
2' 2 NH2
5
3' R2 II
HO O 1
3
HO O
R1 R2
HOH2C 1"
III O NH 2 NH 2 : Kanamisin A Aktivitas >
HO OH NH 2 OH : Kanamisin B
NH2 2"
OH NH 2 : Kanamisin C
Modifikasi pada cincin II
Modifikasi gugus fungsional aktivitas antibakteri (-),
N-etilasi dari sisomisin, menghasilkan netilmisin, masa
kerja karena tahan terhadap penginaktifan oleh enzim
endogen;
H2N
OH O
O O
OH
H3C CH2NH2
OH NH2
H3C HN O
R N
H
Sisomisin (R = H)
Netilmisin (R = C 2H5)
N(CH3)2 OCH3
H3C N(CH3)2 OCH3
OH OH OR
3' OR
desosamin 2'
kladinosa
H3C O O O O CH 3
H3C O O O O CH 3
H3C 6 CH 3
H3C CH 3
OH CH
H3C 3 CH 3
O H2C
O
11 OR O O
X 9 OH O
CH 2CH 3
OH O CH 3
CH 3 CH 3
CH 3 CH 3
Oleandomisin ( R = H )
X = CO : Eritromisin
X = N-CH 3 : Azitromisin Troleandomisin ( R = COCH 3)
X = C=N-OCH 2O(CH 2)2OCH 3 : Roksitromisin