Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KASUS

PEMBIMBING :
dr. Oki Fitriani, Sp. A
dr. Stefanus Andi P
dr. Grace Niken Nindita

DISUSUN OLEH :
dr. Ricky Rizki Fajar Sari

INTERNSHIP
RUMAH SAKIT HERMINA CIRUAS
2019
BAB I
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN

• Nama : An. P
• Umur : 1 tahun 7 bulan
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Tanggal Lahir : 01 April 2018
• Tanggal masuk : 06 November 2019
• Tanggal keluar RS : 09 November 2019
• No. RM : U.13.12.38
ANAMNESIS
Allonamnesis dengan ibu pasien pada tanggal 06 November 2019
di IGD RS Hermina Ciruas dan reallonamnesis tanggal 07
November 2019 di PICU RS Hermina Ciruas

Keluhan
•Kejang
utama

• Demam, Batuk
Keluhan
tambahan
Riwayat Penyakit Sekarang

RS
Hermina
Ciruas
Keluhan 1 hari SMRS :
• Demam langsung tinggi (pasca obat habis), terus menerus, pasien
Keluhan sejak
hanya 2 Jam SMRS
dikompres 2 JAM
• Batuk
Kejang sebanyak 2 kali susah keluar, dahak berwarna putih, keluhan sesak,
berdahak
• Kejang
keatas,
pertama
tersedak, adanyapadaorang
tangan danobatkakiparu
1 hari
pukul 08.00
dewasa(2 jam
kelojotan,pasien
SMRS) lingkungan
disekitar durasi 3 menit,mata
SMRS
sadaratau
tanpa
mendelik
rumah yang
obatlama disangkal,
mengkonsumsi selama 6 bulan batuk
 segera
Keluhan
batukdibawa
suara kemenggonggong
sejakkedua
• Kejang 5 hari
. SMRS
SMRS
puskesmas dalamdisangkal,
keadaan sadar
adanya suara ngik-ngik
pukul 08.20 di puskesmas Walantaka durasi kejang 2 menit,
• Demam
disangkal

menerus
timbul5hari
• BABmendelik
mata tiba-tiba
keatas,
cair sebanyak siang
tangan
1 kali, hari,
dan
tidak ada dirasakan
kaki terus kuning,
kelojotan,pasien
ampas, berwarna dikompres dan
tidak adadicoba
lendirdan
dilakukan menurun
pemasangan
atau darah jika
infusdiberikan
namun gagalobat dan(pasien
disarankan langsung ke RS
dirumah
Hermina
dibawa
hanya
kebidan
SMRS
Ciruasdikompres
tanpa adanya
diberikan
keesokan
rujukan harinya pasien
puyerdisangkal,
untuk 3 hari)
• Riwayat kejang sebelumnya riwayat kejang tanpa demam disangkal.
• Menggigil,gusi
• BAK dalam berdarah,mimisan,bintik
batas normal merah disangkal,
riwayat
• Nafsuberpergian jauh disangkal.
makan menurun hanya mau minum susu formula
Riwayat penyakit dahulu

Demam pertama kali pada usia 1 tahun berlangsung selama 1 malam mendapat
terapi dari puskesmas

Riwayat pengobatan yang telah diperoleh


sebelum ke RS :
Puyer penurun panas dari bidan 3 kali sehari selama 3 hari

Riwayat Penyakit Keluarga

•Riwayat kelainan pada otak/ Keganasan : disangkal


•Riwayat Keluarga terdapat retardasi mental: disangkal
•Riwayat kejang demam : disangkal
•Riwayat thypoid : disangkal
• Riwayat demam dengue : disangkal
• Riwayat campak : disangkal
• Riwayat kejang tanpa demam : disangkal
Riwayat kehamilan

Keluhan selama hamil : tidak ada


Penyakit selama hamil: tidak ada
Perawatan antenatal :1 kali setiap bulan kebidan

Riwayat kelahiran
Penolong : Bidan
Cara persalinan : Spontan
Berat badan lahir : 3000 gram
Panjang badan lahir : 49 centimeters
Masa gestasi : Cukup bulan
Keadaan bayi setelah lahir : Langsung menangis, gerak aktif
Kelainan bawaan : Tidak ada
Anak ke : Satu
Riwayat perkembangan
Pertumbuhan gigi I : Tidak ingat

Psikomotor Umur Usia Rujukkan


Mengangkat kepala 4 bulan 3 sampai 6 bulan
Membalikkan badan 5 bulan 6 sampai 9 bulan
Duduk 6 bulan 6 sampai 9 bulan
Merangkak 8-9 bulan 6 sampai 9 bulan
Berdiri 10 bulan 9 sampai 12 bulan
Berjalan 12 bulan 12 sampai 18 bulan
Bicara (5 kata) 12 bulan 9 sampai 12 bulan
Kesan: Pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usia
Riwayat Makanan Pola Makan

ASI / Nasi Makanan Frekuensi


UMUR Buah / Biskuit Bubur susu
PASI Tim

Nasi 3x/ hari, sekali makan 1/4 piring (pasien kurang


0 – 2
ASI - - - menyukai nasi)
bln

2 – 4 Sayur 3x/ hari, sekali makan 1 mangkok kecil


ASI - - -
bln

4 – 6 Daging 1x/2 minggu, sekali makan sekitar 3 potongan kecil


ASI - - -
bln

Telur 1x/ minggu, sekali makan 1 butir


Pisang Cerelac
6 – 8 Biskuit di 1x/minggu 3x/h
ASI
bln encerkan (tidak terlalu ari
(dengan air) disukai) Ikan 6-7x/minggu, sekali makan 1 potong besar

Pisang Tahu 1x/2 hari (tidak tentu), sekali makan 1 potong kecil
8 – 10 Pepaya Cerelac 3x/h
ASI
bln Biskuit di 1x/minggu ari
encerkan Tempe 1x/2 hari (tidak tentu), sekali makan 1 potong kecil

Pisang
10 – 12 Pepaya Cerelac 3x/h Susu Susu SGM LLM 2 sendok dalam 3x/hari (baru diminum
ASI
bln Biskuit di 1x/minggu ari
encerkan rutin dari satu bulan yang lalu)
Riwayat Imunisasi
USIA
Jenis Imunisasi
0-7 hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 12 15 18
BCG -  - - - - - - - - - - -
DPT - -  -  -  - - - - - -
Polio -  - -  -  - - - - - -
Hep B   - - - -  - - - - - -
Campak - - - - - - - - - x - - -
HiB -  - -  -  - - - - - -
PCV* - - - - - - - - - - - - -
Influenza* - - - - - - - - - - - - -
Varicela* - - - - - - - - - - - - -
MMR* - - - - - - - - - - - - -
Tifoid* - - - - - - - - - - - - -
Hepatitis A* - - - - - - - - - - - - -
HPV* - - - - - - - - - - - - -
Kesan : Imunisasi dasar tidak lengkap.
Imunisasi ulangan dan tambahan tidak dilakukan.
RIWAYAT KELUARGA
Corak reproduksi ibu : P1A0
Anggota keluarga lain yang tinggal serumah : Ada (Nenek dan kakak dari ibu)
Status rumah tinggal : Rumah sendiri
Daerah lingkungan : Pendudukan padat
Data orang tua :

Data orang tua Ayah Ibu


Umur sekarang 24 tahun 19 tahun
Perkawinan ke 1 1
Umur saat menikah 22 tahun 17 tahun
Pendidikan terakhir SD SD
(tamat/sampai kls/tkt ) Tamat Tamat
Agama Islam Islam
Suku bangsa Jawa Jawa
Keadaan kesehatan Baik Baik
Riwayat Penyakit yang pernah diderita
Penyakit Usia Penyakit Usia
Diare - Morbili -
Otitis - Parotitis -
Radang paru - Demam berdarah -
Tuberkulosis - Demam tifoid -
Kejang - Cacingan -
Ginjal - Alergi -
Jantung - Pertusis -
Darah - Varicella -
Difteri - Biduran -
Asma - Kecelakaan -
Penyakit kuning - Operasi -
Batuk berulang - Lain-lain -
PEMERIKSAAN FISIK DAN ANTROPOMETRI

Keadaan Umum : tampak sakit sedang.


Pemeriksaan Antropometri : kompos mentis/ GCS : E4V5M6
Kesadaran
Dilakukan dengan menggunakan Z score yang berdasarkan
Tanda-tanda vital :
kurva WHO.
Nadi
BB : 8 kg
: 130 x/ menit.
TB : 71Nafas
cm : 36 x/ menit.
Suhu
Status gizi : : 39,60C (per axiler).
BB/U : -2 SD s/d -1 SD
TB/U : -2 SD
BB/TB : -1 SD s/d 0 SD
Kesan : Gizi baik secara antropometri (WHO, 2010)
PEMERIKSAAN FISIK

Wajah : Kepala: :
Mata Telinga :
• Hidung
Mulut : :
Simetris •
• Leher
Normocephal,
Tidak
• Dauncekung
:telinga simetris
•kulit
• Mukosa
• Thorax
Bentuk normal,
wajah bibir
:Bentuk
simetris
lembab,
pasien tidak
normal, • • •rambut
Jantung Konjungtiva
trakea
: hitam,
di tengah, distribusi
anemis simetris
-/-
kanan dan kiri,
•nampak
• Sianosis
deviasi septum
(-),
adanya (-)kelainan •• Inspeksi
•merata
Sklera : tidak
Ictus kordis (-)tidak tampak.
jaringan parut tidak ada, ruam •deviasi
Terdapat trakheaikterik
•warna
• lidah
• tidak
mukosa
adasawo
Ekstremitas hidung
matang tidak:
kotor(-), •• •Palpasi
•Rambut
Kornea
KGB : Ictus
tidak
dan tidak
kordis
lensa
teraba mudah
teraba di ICS V
jernih
perbesaran padatidak kuat
•• perdarahan
• Paru
hipermis,
nyeri : tekan gusi
sinus
Bentuk simetris, tidak (-),
tidak linea
• •Pupil midclavicula
dicabut
Pergerakan
bulat, diametersinistra,
bebas pupil ke
preauriculer
•ada
•terdapat
•sekret
tonsil(-)T1-T1,
Inspeksi :deformitas;
Simetris saat statis angkat,thrill
• ubun-ubun
3mm/3mm,
segala tidak
arah, ada.
isokor besar
tidak kaku

• Perkusi Sekret (-),
: menutup
Batas Jantung kanan di ICS
• •ruam
••dan dinamis,
Perdarahan(-)
faring
tidaktidak
ada
tidak ada edema pada tidak ada
hiperemis • •sudah
Refleks
•tidak teraba
Perdarahan cahayamassa
(-) langsung
IV linea parasternal dekstra
• NCHretraksi
(-) interkostal Abdomen dan tidak langsung
ke empat ekstremitas,
• Palpasi: Vokal fremitus • Inspeksi: bentukBatas Jantung kiri di +/+.ICS V linea
•kanan
tidaksama
ada sianosis, datar, luka (-),
midclavicula sikatrik (-), venektasi
sinistra
dengan kiri (-), ruam (-)
• capillary refill <
• Perkusi: Sonor pada kedua 2 detik. Batas Pinggang Jantung di ICS III
• Auskultasi: Bising usus
linea (+) normal
parasternal sinistra
lapang paru
Refleks : • Palpasi : Supel, hati dan lien tidak teraba,turgor kulit
• Auskultasi: • Auskultasi : Bunyi Jantung I dan
Suara : napas baik, nyeri tekan (-). Ballottement ginjal negatif, tidakII
Refleks Fisiologis reguler, murmur dan gallop tidak ada
vesikuler +/+, rhonki
Tidak dilakukan -/- terdapat ascites
Refleks Patologis : • Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
Tidak dilakukan
Rangsang Meningeal :
•Kaku kuduk :- kuduk kaku : -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 06 November 2019

Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal


Darah Rutin
Hemoglobin 10,8 12,9 – 14,7 g/dL
Leukosit 6.750 6.000 – 17.000/mm3
Hematokrit 28,0 33,0 – 55,0 %
Trombosit 221.000 217.000 – 497.000/mm3
Gula Darah Sewaktu 50 50 - 80 mg/dL
RESUME
• Anak P, 1 tahun 7 bulan dengan berat badan 8 kg datang dengan keluhan
kejang 2 jam sebelum masuk rumah sakit (SMRS) sebanyak 2 kali, durasi
kurang dari 5 menit (3 menit dan 1 menit) tonik klonik, interval antar kejang
20 menit, diantara kejang pasien sadar. Pasien sadar tanpa obat, dilakukan
percobaan infus namun gagal lalu disarankan ke RS Hermina Ciruas

• Demam 5 hari SMRS tiba-tiba tinggi, diberi terapi puyer dari bidan.

• Batuk 1 hari SMRS berdahak namun sulit keluar, tidak diberikan terapi.

• BAB cair 1 kali 1 hari SMRS, tidak ada tanda-tanda dehidrasi.

• Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 39.6, dan pembesaran pada


kelenjar getah bening preaurikuler
RENCANA DIAGNOSIS

•Darah rutin

DIAGNOSIS KERJA
1. Kejang Demam Kompleks
2. Ensephalitis DD Meningitis DD Rhinofaringitis akut DD
Bronkopneumonia
3. Low intake
PENATALAKSANAAN

(Tgl 06/11/2019)
R/ Kaen 3A 9tpm
R/ Inf paramol 10-20 mg/kgBB/kali = 100 ml (jika T >380C)
R/ IV Diazepam 0,2-0,5 mg/kgBB/ kali = 2,4 mg (jika
kejang)
R/ Ceftriaxon 1x900mg (drip NaCl 500mg)
R/ Sibital 2x17,5mg
R/ Ondansetron 3x1mg
R/ PO Erdomex 3x¼ tab

PROGNOSIS

Qua ad vitam : Dubia ad bonam


Qua ad fuctionam : Dubia ad bonam
Qua ad sanationam : Dubia ad bonam
Tanggal/ S O A P
Jam
6/11/2019 Demam (-) Ku/Kes : sedang/CM -Kejang Demam PDx :
Pkl 08.00 terakhir 1 hari VS : Kompleks
WIB • Pemeriksaan urine lengkap
yll, kejang (-) N : 110 x/menit
terakhir 1 hari R : 30 x/menit - Rhinofaringitis akut • Foto thorax
yll, batuk <<, T : 36,70C (per axiler) dd/
sesak (-), BAB bronkopneumoni
PTx :
cair (-) terakhir K : A/I/C/D (-/-/-/-)
2 hari yll, BAK Pembesaran KGB (+) preaurikuler - Kaen 3A 9tpm
(+), intake (+) P : SDV (+/+), R (-/-), W (-/-) - Ceftriaxon 1x900mg
cukup C : S1>S2, M (-), G (-) (drip NaCl 500mg)
A : Datar, BU (+), supel, timpani
E : Sianosis (-), edema (-), hangat - Inf paramol 100 ml (jika
(+) T >380C)
- IV Diazepam 2,4 mg
Px neurologis: kaku kuduk (-)
(jika kejang)
- PO Erdomex 3x¼ tab

FOLLOW UP
Tanggal/ S O A P
Jam
8/11/2019 Demam (+) Ku/Kes : sedang/CM -Kejang Demam PDx :
Pkl 08.00 mulai pagi hari, VS : Kompleks • Pemeriksaan urine lengkap 
WIB kejang (-), N : 110 x/menit terlampit
batuk <<, sesak R : 28 x/menit - Rhinofaringitis akut
• Foto thorax  tidak dilakukan
(-), BAB cair (-), T : 380C (per axiler) dd/
BAK (+), intake bronkopneumoni
PTx :
(+) cukup, K : A/I/C/D (-/-/-/-)
bengkak pada Pembesaran KGB (+) preaurikuler - Kaen 3A 9tpm
tangan kanan P : SDV (+/+), R (-/-), W (-/-) - Ceftriaxon 1x900mg (drip
tempat C : S1>S2, M (-), G (-) NaCl 500mg)
infusan. A : Datar, BU (+), supel, timpani - Inf paramol 100 ml (jika T
E : Sianosis (-), edema (-), hangat >380C)
(+)
- IV Diazepam 2,4 mg (jika
kejang)
- PO Erdomex 3x¼ tab
Terapi tambahan:
- Salep Gentamisin umtuk
rawat luka phlebitis (tidak
tersedia)
Tanggal/ S O A P
Jam
9/11/2019 Demam (-) Ku/Kes : sedang/CM -Kejang Demam PTx :
Pkl 08.00
WIB
terakhir 1 hari VS : Kompleks - D5 ¼ NS 800 ml/24 jam
yll, kejang (-) N : 121 x/menit - IV Ceftriaxon 1x900mg (drip
terakhir 3 hari R : 24 x/menit - Rhinofaringitis akut
Nacl 500mg)
0
T : 36,5 C (per axiler)
yll, batuk <<, - Inf paramol 80 ml (jika T
sesak (-), BAB K : A/I/C/D (-/-/-/-) >380C)
cair (-), BAK Pembesaran KGB (+) preaurikuler - IV Diazepam 2,4 mg (jika
(+), intake (+) P : SDV (+/+), R (-/-), W (-/-) kejang)
cukup. C : S1>S2, M (-), G (-) - PO Erdomex 3x¼ tab
A : Datar, BU (+), supel, timpani
E : Sianosis (-), edema (-), hangat ACC Keluar RS:
(+)
Analisa Kasus
• An. P. Usia 1tahun 7 bulan datang ke RS,
datang ke IGD RS Hermina Ciruas dengan
keluhan kejang sejak 2 jam SMRS. Disertai
dengan demam sejak 5 hari yang lalu dan
batuk sejak 1 hari sebelum masuk rumah
sakit.
DAFTAR MASALAH
• Kejang
• Demam
• Batuk
• Pembesaran kelenjar getah bening
• Nafsu makan menurun

22
Diagnosa kejang demam kompleks pada pasien ini ditegakkan
berdasar hasil anamnesa yaitu:
TEORI
TEMUAN • Kejang demam adalah bangkitan kejang
yang terjadi karena kenaikan suhu
• Demam suhu 39.3 tubuh (suhu rectal diatas 38° C) yang
• Kejang 2 kali disebabkan oleh suatu proses
• Durasi kejang 1 (3 menit) kejang 2 ekstrakranium. Klasifikasi kejang
demam dibagi menjadi:
(2menit)  kurang dari 5 menit
1. Kejang demam sederhana:
• Interval kejang 1dan 2 20 menit - berlangsung singkat (<15 menit)
• Kejang tonik klonik - Bentuk kejang umum (tonik dan atau
• Pasien sadar tanpa obat diantara klonik)
2 kejang - Tidak berulang dalam waktu 24 jam
2. Kejang demam kompleks:
- Berlangsung lama (>15 menit)
- Bentuk kejang fokal atau parsial satu
sisi, atau kejang umum didahului kejang
parsial
- Berulang atau > 1 kali dalam waktu
24 jam. (Rekomendari Penatalaksaan
Kejang IDAI, tahun 2016)
DEMAM Diagnosa banding infeksi virus
dan infeksi bakteri:
Definisi demam:
• Suhu rektal : >38°C
• Suhu membran timpani :
>38°C
• Suhu oral : >37,8°C
• Suhu aksilar : >37,5°C
(Bogor Pediatric update
2015, tahun 2015)

(Tatalaksana Mutakhir Kasus Demam pada


Anak, tahun 2010)
TEMUAN TEORI
• Dari pemeriksaan fisik DD demam
demamyang
tanpa disertai
disertai tanda
tanda lokal:
didapatkan suhu tubuh pasien lokal:
39,3ºC
• Kuduk kaku dan kaku kuduk (-)
• Batuk 1 hari SMRS, berdahak
warna putih, sulit dikeluarkan.
• Nafsu makan menurun, hanya
minum ASI dan sedikit makan
roti.
• BAK dalam batas normal
• Hasil urine lengkap dalam
batas normal

(Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, WHO, tahun 2009)


TEMUAN
• Pada pasien tidak ada sesak nafas
• PCH (-)
• tarikan dinding dada (-)
• ronkhi basah halus-sedang nyaring (crackles) (-
)

 menyingkirkan diagnosis banding


bronkopneumonia
TEORI
Diagnosa banding anak umur 2 bulan – 4 tahun yang datang dengan batuk atau
kesulitan bernapas:

(Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit,


WHO, tahun 2009)
DD demam tanpa disertai tanda DD demam yang disertai tanda
lokal: lokal:

(Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, WHO, tahun


2009)
TEMUAN TEORI
• BAB cair 1 kali dengan • Gastroenteritis akut
konsistensi cair, berwarna adalah buang air besar
kuning, tidak berampas, > 3 kali dalam 24 jam
tidak ada lendir dan darah.
dengan konsistensi cair
dan berlangsung kurang
dari satu minggu
(Pelayanan Kesehatan Anak di
Rumah Sakit, WHO, tahun 2009)
Diagnosa Gastroenteritis akut
pada pasien disingkirkan
Pemeriksaan Anjuran
1. Pungsi lumbal
Indikasi:
• Terdapat tanda dan gejala rangsang meningeal
• Terdapat kecurigaan adanya infeksi SSP (berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan klinis)
• Dipertimbangkan pada anak dengan kejang disertai
demam yang sebelumnya telah mendapat antibiotik
dan pemberian antibiotik tersebut dapat mengaburkan
tanda dan gejala meningitis.

 Pada pasien tidak dilakukan pungsi lumbal karena


tidak ditemukan adanya indikasi seperti yang tertera di
atas.
Pemeriksaan Anjuran
2. Pemeriksaan kadar elektrolit dalam darah
untuk menyingkiran kemungkinan kejang akibat gangguan
elektrolit.

3. EEG
tidak dianjurkan karena pemeriksaan EEG tidak diperlukan untuk
kejang demam kecuali apabila bangkitan bersifat fokal.

4. CT Scan
tidak disarankan karena tidak terdapat indikasi seperti kelainan
neurologis yang menetap, misalnya hemiparesisi atau paresis
nervus kranialis.
(Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang IDAI, tahun 2016)
PENATALAKSAAN

Diazepam dan inf


KAEN 3A 9tpm Ceftriaxon
paramol
• BB 8 kg • 0,3mg-0.5/kgBB • karena dicurigai
• memberikan intravena bila penyebab
kebutuhan terjadi kejang demamnya
glukosa, cairan, berulang adalah infeksi
dan elektrolit • paramol dengan saluran
pada pasien dosis 10- pernapasan akut
15mg/KgBB/Kali dengan dosis
yang saat
diberikan 4 kali 1x900 mg/KgBB
demam, tidak per hari , drip
terpenuhi sehari dan tidak
lebih dari 5 kali NaCl 500mg
asupannya
TATALAKSANA SAAT KEJANG
TERIMA KASIH
KEJANG
Tatalaksana Kejang

Anda mungkin juga menyukai