Anda di halaman 1dari 8

Aplikasi Teori

Behavioris kepada
Pengajaran dan
Pembelajaran
Muhammad Amsyar bin Azman
Pengajaran
• Guru perlu sedar bahawa rangsangan dan gerak balas
mempunyai kaitan yang dipelajari.
• Guru memberi pujian(rangsangan), murid akan buat kerja
dengan baik (Tindak balas)
• Melibatkan murid dalam aktiviti berkumpulan dan
perbincangan.
• Dapat belajar dengan berkesan melalui latihan, kebiasaan dan
pengalaman
Pembelajaran
• Memberi ganjaran untuk mempertingkatkan keberkesanan
dalam pembelajaran
TEORI
PSIKOSOSIAL
ERIK ERIKSON
PENGENALAN
◦ Teori perkembangan psikososial berkaitan dengan
prinsip-prinsip perkembangan psikologi dan
sosial.
◦ Teori ini merupakan bentuk pengembangan dari
teori psikoseksual yang dicetuskan oleh Sigmund
Freud.
Tahap 8
Integriti vs

A N keputus
Tahap 7 asaan
N G Generativiti vs stagnasi
B A
E M Tahap 6

R K Keintiman vs isolasi

P E A L Tahap 5

AP SI Identiti vs kekacauan identiti

H SO
TA IKO
Tahap 4
Kerajinan vs inferioriti

PS Tahap 3
Inisiatif vs kesalahan

Tahap 2
Otonomi vs perasaan malu dan ragu-ragu.

Tahap 1
Trust vs Mistrust (kepercayaan vs kecurigaan)
Perkembangan diri

Pengembangan
Perkembangan
afeksi menuju
emosi
mental yang sihat
Aspek
Teori Psikososial

Pengaruh teman
Pengaruh keluarga
sebaya
PENERAPAN TEORI
PSIKOSOSIAL DI SEKOLAH
◦ Seorang anak memasuki sekolah dasar pada usia ±6 tahun. Menurut teori Erikson, usia
ini sudah memasuki fasa ke-IV, iaitu industry vs inferiority. Siswa yang masuk ke dalam
suatu sekolah memiliki latar belakang akademik dan sosial yang berbeza-beza. Agar
pembelajaran menjadi lebih efisien dan efektif, hendaknya seorang guru harus mengenali
karakteristik anak didiknya agar lebih mudah dalam mengembangkan model
pembelajaran yang akan digunakan dalam mengajar (Hanurawan, 2007).
◦ Pada tahap ini, hendaknya guru dapat memotivasi siswanya agar dapat melalui fasa ini
dengan baik, sehingga siswa tidak merasa rendah diri akan kelurangan yang dimilikinya.
Menurut teori Piaget, anak pada usia 7-11 tahun akan memasuki tahap concrete
operational stage, dimana anak menerapkan logik berfikir pada barang-barang yang
konkrit (Slavin, 2006). Pembelajaran karakter sangat tepat diterapkan pada anak usia ini,
sebab anak pada usia ini cenderung untuk meniru segala perbuatan maupun perkataan
yang dilihat maupun didengar yang dilakukan oleh orang-orang yang berada di
sekitarnya. Oleh sebab itu, hendaknya seorang guru mampu memberikan contoh yang
baik kepada anak usia ini dengan berperilaku dan bertutur kata yang sopan.
Pembelajaran karakter ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi siswa untuk dapat
mengamati fasa-fasa perkembangan psikososial selanjutnya dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai