Anda di halaman 1dari 19

INFARK MIOKARD AKUT

EKA PUTRI RAMBU LUDJA


NIM: PO5303203191123
TINGKAT IIB
PENGERTIAN AMI

 Infark Miokard Akut merupakan kondisi dimana pasokan

darah menuju ke jantung terhambat akibat adanya


penggumpalan darah atau penumpukan lemak, kolesterol
 Infark Miokard Akut (IMA) adalah kematian sel-sel
miokardium yang terjadi akibat kekurangan oksigen
berkepanjangan.
ETIOLOGI

 Kurangnya suplai oksigen ke jantung


 Aterosklerosis
 Iskemia
FAKTOR RESIKO

Perokok Hipertensi
Hiperkolessterolemia Obesitas
Penyakit DM
MANIFESTASI KLINIS

Gejala pendahuluan sebelum terjadinya serangan


• Lemas

• Rasa tidak nyaman di dada

• Gelisah

• Mual

• pusing
Pada saat terjadi serangan jantung, rasa nyeri di dada
sangat khas
 Nyeri dada hebat

 Lokasi nyeri (belakang tulang dada)

 Sensasi dada seperti tertekan

 Pada beberapapasien dapat timbul keluhan pada ulu

hati
Pemeriksaan TTV
DN- meningkat

TD-Meningkat

Batuk-terdapat produksi sputum


PATOFISIOLOGI

Berawal dari proses aterosklerosis

Terbentuknya plak

Menyebabkan penyempitan pembulu darah

Suplai oksigen akan berkurang

Iskemia
PEMERIKSAAN PENUNJANG

EKG

Radionuclide imaging

Tes darah

Coronary angiography

Radiologi
PENATALAKSANAAN MEDIS

Memberikan bantuan oksigen tambahan

Pemberian obat aspirin

Pemberian obat Nitrogliserin

Memberikan obat penahan sakit golongan morfin

Percutaneous coronary intervention (PCI)


PENCEGAHAN

 Hindari rokok

 Berolahraga secara teratur

 Mengontrol tekanan darah

 Memperbanyak konsumsi lemak tak jenuh dan serat

 Rutin pemeriksaan gula darah dan kolesterol


ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN AMI

 PENGKAJIAN

1. Sesak dengan aktivitas ringan atau istirahat


2. Rrlebih dari 24 X/mnt
3. Nadi lemah, tidak teratur
4. Gelisah, akral dingin
5. Nyeri atau ketidaknyamanan
 DIAGNOSA

1. Nyeri akut b.d agen cedera fisik (iskemia jaringan sekunder


terhadap sumbatan arteri )

2. Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan antara suplai


oksigen dan kebutuhan
3. Risiko penurunan curah jantung b/d penurunan
prelod/peningkatan tahanan vaskuler sistemi (TVS)
 PERENCANAAN

1. Nyeri akut b.d cedera agen fisik


Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam,
diharapkan nyeri berkurang dengan criteria sbb:

Klien mengatakan nyeri berkurang


Klien mengatakan merasa lebih nyaman
Skala nyeri 2 dari 0-10
2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbanagan antara suplai
oksigen dan kebutuhan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3x24 jam pasien menunjukkan :
Melaporkan peningkatan toleransi aktivitas
Tekanan darah dalam rentang normal
3. Resiko Penurunan curah jantung b/d penurunan
prelod/peningkatan tahanan vaskuler sistemik (TVS)
Tujuan :
Mempertahankan stabilitas hemodinamik contoh : TD, curah

jantung dalam rentang normal, haluaran urine adekuat


Melaporkan sesak berkurang

Mendemonstrasikan peningkatan toleransi terhadap aktivitas 


 IMPLEMENTASI

1. Memantau / catat karakteristik nyeri, catat laporan verbal ,


petunjuk non verbal, dan respon hemodinamik (meringis,
menangis, gelisah, berkeringat, mencengkeram dada, napas
cepat, TD / frekuensi jantung berubah
1. Observasi terhadap nyeri dari pasien termasuk lokasi, intensitas
(0-10), lamanya, kualitas (dangkal /menyebar) dan penyebaran
Memeriksa TD, nadi, pernafasan, selama dan sesudah

aktivitas. mencatat respon terhadap tingkat aktivitas


Kaji ulang seri EKG

Pantau data laboratorium : contoh enzim jantung, GDA,

elektrolit
HAVE A NICE DAY

Anda mungkin juga menyukai