Seorang sufi dari Yaman bernama Ali bin umar al-shadhili dengan muridnya dibuang oleh Raja ke gunung
Ousab, dikarenakan untuk mengobati anak perempuan raja melalui do’anya maka dia meminta pada Raja
agar putrinya dapat di bawa bersamanya. Raja marah dan membuangnya ke gunung. Suatu hari dia melihat
seekor burung yang sedang bertengger di cabang pohon, dimana dia melihat ada buah berry di pohon tsb.
Kemudian dia memetik dan mengisi kantong yang besar dengan buah tsb dan kembali ke guanya. Saat dia
sedang merebus beberapa herbal untuk makan malamnya, dia mendapat ide untuk memasukkan rebusan tsb
dengan buah Berry yang tadi dipetiknya. Yang kemudian ia memperoleh minuman gurih dan wangi, itulah
kopi. Sementara mereka berada di pengasingan, ia dan murid-muridnya terus membuat rebusan tsb. Saat itu
kota Mocha sedang dilanda wabah gatal-gatal, kemudian penyakit tsb dapat disembuhkan oleh Ali bin umar
dengan ramuan rebusan tsb, kemudian dia pun diizinan untuk kembali.
Asal Usul Kata Kopi
Awal catatan tentang kopi sebagai minuman. Dijelaskan oleh phisitian Arab.
Penulis asli dua halaman di Arab wafat dalam tahun AD 1599, terjemahan
dicetak di Oxford oleh Henry hall tahun 1659 diyakini oleh Edward pocoke;
kisah dimulai dengan : Bun adalah tanaman yang tumbuh di Yaman….
Bunganya putih kemudian menjadi Berry seperti kacang, dan ketika dikupas,
terbagi dalam dua. Ini yang sekarang dikenal sebagai kohwah. Ketika
dikeringkan dan direbus dapat menyembuhkan banyak penyakit…
Tidak dijelaskan apakah kulit atau bijinya yang digunakan untuk membuat
minuman dan tidak ada disebutkan mengenai roasting. (source: “coffee”,
Gordon Wrigley 1988)
Masyarakat Arab menggemari kopi sebagai minuman yang kemudian disebut
“Qahwa/Kohwah” yang artinya minuman untuk mencegak rasa kantuk dan
memberi kekuatan.
Kata Qahwa (bhs. Arab)- berubah menjadi KAHVEH (bhs. Turki) – berubah
kembali menjadi KOFFIE (bhs. Belanda)- yang kemudian orang Indonesia
menyebutnya KOPI.
Kopi IBRIK
Tahun 1200an Turki memperkenalkan seduhan kopi dengan tehnik baru yang
disebut kopi “Ibrik” yang segera menyebar keseluruh Jazirah Arab sampai Mekah
Perjalanan Kopi
Tahun 1727, Pemerintah Brazil berinisiatif untuk menurunkan harga pasaran kopi di
negaranya, karena pada saat itu kopi masih dijual dengan harga tinggi dan hanya bisa dnikmati
oleh kalangan elit.
Pemerintah Brazil kemudian mengutus agen khusus untuk mencuri pohon kopi dari Perancis,
dengan menugaskan Letnan Kolonel Fransisco de Melo Palheta. Saat itu kebun kopi di
Perancis dijaga ketat, namun Palheta mendapat ide dengan cara merayu istri Gurbenur yang
kemudian istri Gurbernur memberikan buket bunga yang berisi tanaman kopi. Yang kemudian
tanaman ini yang dibawa oleh Palheta ke Brazil dan ditanam disana.
Perlawanan Terhadap Kopi
Kopi Jawa saat itu menjadi terkenal dan memiliki reputasi yang baik sehingga Orang
Eropa menyebut bukan secangkir Kopi tetapi “ Secangkir Jawa / A Cup of Java”
Serangan Karat Daun / Leaf rust / Hemilia Vastatrix di Indonesia
Saat-ini Tahun
Indonesia sebagai
1876-an Sedangkan
negarakopi Arabika
perkebunan untukmengalami
di Indonesia ekspor (Oktober
serangan
produsen Kopi
karat terbesar
daun ke 3 (data
yang hebatArabika. 2013 – September 2014), Indonesia
ICO- per Juli 2014) setelah Brazil menduduki peringkat ke empat.
Sebagai alternatif tahu 1875 saat kerat daun baru menyerang, Belanda sudah
dan Vietnam.
memasukan kopi Liberica (Afrika Barat) dan Excelsa (Chad, Afrika Tengah)
untuk menggantikan kopi Namun tidak berkembang.
- Tahun 1900-an Belanda membawa masuk Robusta (Kongo, Afrika) ke
Brazil (33,85%)
Indonesia. Sesuai namanya Robust = kuat, tanaman ini(32%)
Brazil tahan terhadap
serangan
Vietnamkerat daun.
(18,9%) Vietnam (21,3%)
Indonesia (8%) Indonesia (9,7%)
Columbia (7,57%) Columbia (5,3%)
Type of coffee
Jenis Kopi dan Perbedaannya
Secara garis besar kopi dapat di gaolongkan menjadi empat jenis yakni:
1. Kopi Arabika (Coffee Arabica) / Arabica Coffee.
Jenis kopi yang pertama masuk ke Indonesia tahun 1696. Berasal dari Ethiopia dan Abessinia. Jenis
ini banyak di perdagangkan, tumbuh di daerah ketinggian diatas 1200 m dpl, dengan suhu 15-24
derajat celcius. Peka terhadap serangan penyakit kerat dau ( Hemilia Vastatrix ) terutama bila di
tanam di daerah rendah
2. Kopi Robusta ( Coffee Canephora )
Kopi ini berasal dari Kong. Masuk ke Indonesia pada tahun 1900. Tahan terhadap penyakit kerat
daun, serta memerlukan syarat tumbuh serta pemeliharaan yang ringan, dan produksinya jauh lebih
tinggi.
3. Kopi Liberika ( Coffee Liberica )
Berasal dari Liberia (Afrika barat) 1843. masuk ke Indonesia pada tahun 1875, sebagai usaha untuk
mengatasi penyakit karat daun. Tetapi ternyata jenis inipun mudah diserang penyakit karat daun
dan pada umumnya juga kurang disukai, karena rasanya terlalu asam.
4. Kopi Excelsa / Dewevrey (sebenarnya masuk dalam kelompok Liberica / Coffee Liberoid).
Pemerintah kolonial Belanda, sempat memerintahkan penanaman kopi Excelsa, untuk
menggantikan kopi Arabica yang saat itu terserang hama. Vritas ini dibawa Belanda dari Afrika
tengah (Chad)
Di pasar Komersial kopi dikenal dengan :
1. Arabica
2. Robusta
Perbedaan Arabica & Robusta/Canephora
Arabica: Robusta:
1. Shape of Bean/Tampilan fisik: flat/datar, 1. Shape of Bean/Tampilan fisik: Roundish
eliptical/agak lonjong, pipih. oval/agak bulat.
2. Colour of Bean: Green/kehijauan, 2. Colour of Bean: Kecoklatan/Brown like.
Grey/keabu – abuan, Bluis/kebiruan. 3. Years to Flower/Masa Panen: 3 – 5 years.
3. Years to Flower/Masa Panen: 3 – 5 4. Time between flowering/Pembungaan: 10 -
years. 11 months.
4. Time between flowering/Pembungaan: 5. Root System/Perakaran: Shallow.
9 months. 6. Pohon: Batang bercabang.
5. Root System/Perakaran: Deep/dalam. 7. Optimum Temperature: 24 – 30 deg C.
6. Pohon: Batang tunggal. 8. Optimum Rainfall: 2000 – 3000 mm.
7. Optimum Temperature: 15 – 24 deg C. 9. Optimum Altitude: 0 – 800 m asl.
8. Optimum Rainfall: 1500 – 2000 mm.
9. Optimum Altitude: 1000 – 2000 m asl.
Perbedaan Arabica & Robusta/Canephora
Perbedaan Arabica & Robusta/Canephora
Arabica: Robusta:
1. Chromosome: 44 1. Chromosome: 22
2. Caffeine containt: 1 – 1,5 % 2. Caffeine containt: 2 – 3 %
3. Characteristic/Cita rasa: 3. Characteristic/Cita rasa:
• karakter cita rasa khas kopi yang lebih • More earthy and round
• More citrus acidity, light body • Bitter body, heavy body, less acidity
• Cleaner, terkadang floral or fruity • Darker heavier crema
• Sweet, soft Banyak digunakan sebagai blend dan instant/
for filler and instant coffee
• Lebih harum dibanding robusta
• Digunakan untuk seduhan
Perbedaan Arabica & Robusta/Canephora
Arabica: Robusta:
4. Karbohidrat: 55% 4. Karbohidrat: 59%
5. Sukrosa: Karbohidrat berfungsi sebagai pengikat aroma
2x lipat dari robusta yakni 90 mg/gr dalam bubuk kopi, stabilisator pembentuk
sehingga mempunyai sensasi manis creama foam, pemantap body, penyusun
lebih kuat dari robusta. utama ampas seduhan.
6. Lipida: 16% Robusta mempunyai karakter seduhan lebih
7. Protein: 11 % kental daripada arabica. Dan sebagai
penyempurna pembentukan creama foam.
Creama foam berfungsi sebagai penahan
aroma seduhan.
5. Sukrosa: 50 mg/gr (separuh dari arabica)
sehingga robusta lebih pahit.
6. Lipida: 10%
Sumber: SCAE
Pattaraya 2003
7. Protein: 11 %
Perbedaan Excelsa & Liberica
Excelsa: Liberica:
1. Ketinggian: Bisa mencapai 9m 1. Ketinggian: Bisa mencapai 18m
2. Bentuk biji: bentuk tidak seragam, ujungnya 2. Bentuk biji: bentuk tidak seragam, ujungnya
runcing seperti gigi taring. runcing.
3. Daun: Seperti daun nangka, mulus, lebar agak 3. Daun: Seperti daun nangka, mulus, ada yang lebar
bulat, pinggiran daun halus. memanjang dengan ujungnya runcing dan ada
Sewaktu muda daun berwarna ungu agak yang bulat. Pupus daun sewaktu muda dan tua
merah terbakar sebelum akhirnya berubah berwarna hijau.
menjadi hijau setelah tua. 4. Sifat tanaman: Tahan terhadap kekeringan dan
4. Sifat tanaman: Tahan terhadap kekeringan dan panas, dapat tumbuh di tanah gambut.
panas, dapat tumbuh di tanah gambut. 5. Cupping test: Earthy, fermented, seperti nangka.
5. Cupping test: Earthy, fermented, seperti nangka.
Kopi Arabica
Penjemuran/sun
Buah drying reduce
moisture content
Kopi/
65% - 12%. 10 – 15
Cherry Days
Pengupasan/Hulling
Biji Kopi/ separated from outer
skin/pulp parchment
Green Beans
Perbedaan Hasil Cupping dari Masing-
masing Processing
Flavor
Texture of coffee
Acidity
The Grade of acidity
Smell
The aroma
coffee
Slurp
Feel the taste
and profile
Describe
The coffee all
over
Coffee taster’s flavor wheel
Processing
Preparation :
- Timer
- scale
- coffee bean
- 5 Oz cup
- Water kattle ( Bonavita )
- Spoon Cupping
- Plain Water
- Water container/Glass
- Empty or papper cup
- Tissue
Grind Setting Coffee
Grind Setting/Recommendation
Ini hanya usulan. Siahkan ber Experiment diantara (diluar dari) kisaran usulan.
Berbeda kopi, Roastng Profile, suhu air, dan teknik Penyeduhan akan berbeda hasil rasa.
Beberapa percobaan akan mendapatkan ideal grind size.
BARISTA
Definisi Barista
8. Hot water
faucet
7. Steam
Wand 6. Group heads
5. Drip Tray &
Cup holder
Lid Hopper
Beans Hopper
Jug 500 ml
Jug 300 ml
Tamping mat Tamper Portafilter Knock box Measurement glass
Towel
Shaker Bonavita Kettel
Start Up
8 . Tunggu mesin espresso mencapai suhu siap oprasional diatas 20-30 menit
9. Mengalirkan air melalui masing-masing group head untuk memeriksa air dalam
satu spiral
10. Buka steam wand selama 5 detik dan tutup kembali. Fungsinya ialah untuk
membersihkan kotoran yang tertinggal dalam pipa steam wand
11. Biarkan mesin menyala sampai kepada preasure yang sesuai antara 1- 1,5
12. Sebelunmenyajikan atau membuat espresoo,selalu lakukanfresh group head
minimal 1-3 kali. Fungsinya untuk memanaskan group headdan menghasilkan
suhu air yg sesuai
13. Cek water-pump preasure antara 8-9 bar selama proses extraction.
Standard Operation Manual
Body
Lapisan yang berada di tengan dengan
karakter rasa yang kuat
crema
Heart
Manis dengan karakter yang berkaramel,
terasa nutty dengan aroma rempah dan body
berkarakter asam
Volume heart
30 ml untuk 1 shot (sudah termasuk crema)
Espresso Window
UNDER EXTRACTION:
• Kopi mengucur deras keluar dari spout
• Crema light brown & cepat hilag/crema pucat Very light brown on
disappearing fast
• Aroma : Weak (Rendah)
• Flavor : Weak (Rendah)
• Body : Watery (Encer)
Disebabkan oleh
• Ground Coffee kasar, kopi basi
• Soft compact/ tampin kurang kuat
• Presure blow 8 Bar
• Water blow 190 ˚F
• Brewing blow 20 second
• Less ground coffee in portafilter ( volume bubuk kopi dalam portafilter
kurang)
Espresso Window
OVER EXTRACTION:
• Kopi mengucur lambat dan cenderung menetes
• Crema : Dark brown
• Aroma : Heavy (terlalu kuat)
• Flavor : Heavy and Bitter (kuat dan pahit)
• Body : To Heavy / terlalu (kental)
Disebabkan oleh:
• Powder ground (Ground coffee terlalu halus/fine)
• High compact (tamping terlalu kuat)
• Presure over 10 bar (tekanan air tidak normal)
• Water over 200˚F/Terlalu panas
• Brewing over 30 second (extration time lebih dari 30 detik)
• Over volume of ground coffee in portafilter / bubuk kopi dalam portafilter
terlalu banyak
• Group head tidak bersih atau kotor
Espresso Window
FINE EXTRACTION:
• Kopi mengucur seperti mouse tail
• Crema : Gold brown, thick as 1/8 of an inch and lasting for 1 minute
• Aroma : Strong / kuat
• Flavor : sweet / balandced
• Body : velvety
Disebabkan oleh :
• Currect grinding
• Right compact (tamping benar)
• Presure of 8-9 Bars
• Water at 198˚F
• Brewing of 20 to 30 second (Extration time 20-30 detik)
• Clean and hot porta filter
espresso
ristretto normal espresso doppio
<25 ml 25-30 ml 50-60 ml
50:2 RULE
dalam 2 jam : 50% aroma, body & flavor hilang
setelah di grind
dalam 2 menit : 50% aroma, body & flavor hilang
Texturing The Milk
Micro Foam
Dengan alat dan teknik Flothing yang benar, busa yang dihasilkan berbentuk
Microfoam (gelembung2 udara yang berbentuk micro/tidak kasat mata) dan
tercampur dengan susu secara merata. Setelah susu didiamkan selama 30 detik
baru susu dan busa terpisah
Macro Foam
- Menghalangi kopi bercampur dengan susu.
- Karena udara tidak punya rasa, terlalu banyak udara(gelembung besar =
banyak udara) dalam minuman akan mengurangi rasa.
- Karena ringan, gelembung2 udara akan berkumpul diatas permukaan kopi.
Sehingga latte art tidak dapat terbentuk. Dan yang lebih penting. Itu juga
akan menghalangi aroma sampai ke hidung kita.
Froth yang benar
Kuncinya terletak pada jumlah susu yang disisapkan dan pertambahan tinggi
prmukaan susu (dalam pitchr) pada saat frothing.
Bila pada saat suhu susu target (140˚ F/ 60˚ C) belum tercapai, masukkan steam tip
lebih dalam kedalam susu agar pertambahan jumlah forth minimal.
Espresso Base Menu
1. Espresso
2. Machiato ( 1 Shot Espresso + 1 sdm foam )
3. Picolo ( 1 Shot Espresso + 3 oz milk )
4. Cappucino ( 1 Shot Espresso + 1/3 steam milk + 1/3 foam milk )
5. Café Latte ( 1 Shot Espresso 3/4 steam milk + 1/4 foam milk )
6. Americano ( Double Espresso + Hot water
7. Conpanna ( 1 Shot Espresso + Whiped cream )
8. Avogatto ( 1 Shot Espsresso + Ice cream )
9. Espresso Romano ( 1 Shot Espresso + Slice lemon )
10. Café Mocha ( 1 Shot Espresso + Steam milk + Chocolate powder )
espresso varieties
lime
foam vanilla
whipped cream milk liquor ice cream
foam
steamed milk milk steamed milk
steamed milk
espresso
water
water
espresso
one dose
Latte art