(Budaya Minangkabau)
Oleh Kelompok 3
Derline Tiara Zoema 1911312044
Bunga Angrayni 1911312026
Dilla Rahman 1911312050
Radhiatul hamdi 1911312053
Nur Afni Eka Fitri 1911312059
Dinia Hendi Agesti 1911312056
Ariesta Dwi Putri 1911312047
Rachma Yulia Putri 1911312032
Nurul Ashikin 1911312062
Suci Faisal 1911312041
Salma Nur Rahma D. 1911312038
Ayyasa Amara 1911312029
contents of this topic
● Menyusui dalam Konteks Budaya
● Praktik Pengasuhan Anak dalam Konteks Berbagai Budaya
● Perkembangan Anak dalam Konteks Berbagai Budaya
● Kehamilan pada Anak Dilihat dari Konteks Budaya
● Komunikasi Terhadap Anak Sehat dan Sakit dalam Konteks Budaya
● Aplikasi Askep Peka Budaya pada Anak Sehat dan Sakit
● Skenario Kasus
● Tujuh Faktor Model Sunrise
● Diagnosa keperawatan
● Intevensi Keperawatan Transkultural
Adat Minangkabau
Masyarakat Minangkabau percaya bahwa sebagian adat yang mereka miliki tidak dapat
berubah, meskipun sebagian lainnya dapat mengalami perubahan karena beradaptasi dengan
perkembangan zaman.
Masyarakat Minangkabau menamakan adat yang tidak boleh mengalami perubahan
sebagai adat nan sabana adat yang mengandung arti kebaikan. Adat yang didasari atas
ungkapan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah ini dipegang teguh dan ada dalam
pandangan hidup serta perilaku orang Minangkabau
Di samping itu, terdapat tiga jenis adat lainnya yang boleh mengalami perubahan:
Pola asuh anak dalam keluarga etnis Minang sedikit banyak berhubungan
dengan pola komunikasi dan penggunaan media massa dalam keluarga tersebut.
Keluarga etnis Minang menggunakan media massa untuk kepentingan hiburan
dan pendidikan Pola komunikasi dalam keluarga etnis Minang juga dipengaruhi
oleh frekuensi penggunaan media televisi oleh anggota keluarga.
Praktik Pengasuhan Anak dalam
Konteks Berbagai Budaya
Jumlah anak dan nomor urut anak dalam keluarga juga mempengaruhi
pengasuhan yang diberikan orangtua pada anak. Pada responden keluarga etnis
Minang yang tergolong keluarga kecil, anak masih memperoleh perhatian penuh dari
kedua orangtuanya. Berbeda dengan keluarga etnis Minang yang tergolong keluarga
besar dengan jumlah anak yang banyak.
Usia anak juga mempengaruhi pengasuhan yang diberikan orangtua. Jika usia
anak telah dirasa cukup dewasa maka orangtua tidak lagi mengawasi dan
memperhatikan anak seperti saat anak masih kecil.
Perkembangan Anak dalam Konteks
Berbagai Budaya
Dalam kehidupan sehari-hari, orang Minangkabau cenderung lebih
demokratis dan terbuka. Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, pembentukan
karakter demokratis pada kaum laki-laki Minangkabau dimulai dari pola
kehidupan di surau yang merupakan langgar tempat anak-anak dan remaja
Minangkabau belajar membaca Alquran.
Pola didikan surau ini ikut memberi pengaruh terhadap karakteristik sosial
anak. Inisiatif anak relatif kurang mendapatkan halangan dari imam & khatib di
surau. Dengan demikian, inisiatif dan pemikiran anak berkembang dengan bebas
saat bertukar pikiran dan berdebat.
01 02
Faktor Teknologi Faktor Agama dan Filosofi
Pasien dan keluarga beragama islam
keluarga hanya mengandalkan BPJS kepada keluarga dan pasien untuk
yang dibiayai oleh pemerintah. bersikap sabar, selalu berdoa atas arahan
dukun kampung sebelumnya
Keluarga mengatakan bahwa apa yang
Faktor Pendidikan
pendidikan terakhir Ny. A
adalah tamatan SMP.
Faktor Faktor
04 Kekeluargan 05 Budaya dan
dan Sosial Gaya Hidup
Nama lengkap pasien : An. C Klien sehari hari menggunakan bahasa minang
Panggilan : An. C Pasien tidak suka meminum air putih, selalu
Umur : 7 tahun jajan es saat di sekolah
Tempat /tanggal lahir :- kebiasaan pola pengasuhan yang dilakukan oleh
Alamat : Desa Ambacang Tengah si ibu sehari-harinya, setelah maghrib anak-
Jenis kelamin : Laki-laki anak di daerah tersebut tidak diperbolehkan
lagi untuk beraktivitas di luar ruangan
Pasien merupakan anak dari ny. A dan ayah pasien
telah meninggal dunia
Pasien berasal dari minangkabau yang sistem adat
mamak masih kental dalam budaya mereka
Faktor Politis 07 Faktor
06 Ekonomi
dan Legal
Ketika pasien dirawat ia dikunjungi oleh saudara dan Di dalam keluarga an. C tinggal bersama
tetangganya pada saat bukan waktu jam kunjung, ibu,kakak, dan neneknya. Ayah pasienmeninggal
Keluarga tampaknya kurang mematuhi aturan di RS 2 tahun yang lalu, sehingga ekonomi keluarga
terhadap batasan jumlah penunggu dan larangan bergantung kepada ibu pasien Ny.A yang
membawa anak kecil yang seharusnya tidak boleh bekerja sebagai pedagang sayuran di pasar
memasuki ruang perawatan dengan penghasilan kecil.
--
DIAGNOSA
KEPERAWAT
AN
DIAGNOSA KEPERAWATAN