Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN
TAHUN 2021

KONSEP DAN ASUHAN KEPERAWATAN


PASIEN DENGAN GANGGUAN TERMOREGULASI

Anggun Sri Utami


Choirunisa Dyah U
Latifa Karlinda
Marliana
Noelio Martin
Sri Witartiningsih
Definisi
 Termoregulasi adalah suatu pengaturan fisiologis tubuh
manusia mengenai keseimbangan produksi panas sehingga
suhu tubuh dapat dipertahankan secara konstan, dimana
termoregulasi manusia berpusat pada hipotalamus anterior
(Patricia A Potter, 2011).
 Termoregulasi merupakan suatu perbedaan antara jumlah
suhu yang dihasilkan oleh tubuh dengan jumlah panas yang
hilang pada lingkungan eksternal / substansi panas
dingin / permukaan kulit tubuh
Pengeluaran Panas Menurut Potter dan Perry (2011),
pengeluaran dan produksi panas terjadi secara konstan,
pengeluaran panas secara normal melalui radiasi, konduksi,
konveksi, dan evaporasi.

Radiasi
Konduksi
Konveksi
Evaporasi
Diaforesis
Gangguan Termoregulasi

 Kelelahan akibat panas


Disebabkan oleh lingkungan yang terpejan panas.
 Hipertermia
ketidakmampuan tubuh untuk meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi
panas
 Heatstroke
Pajanan yang lama terhadap sinar matahari atau lingkungan dengan suhu tinggi
 Hipotermia
Pengeluaran panas akibat paparan terus-menerus terhadap dingin mempengaruhi kemampuan
tubuh untuk memproduksi panas., mengakibatkan hipotermi
 Radang beku (frosbite)
Terjadi bila tubuh terpapar pada suhu dibawah normal
Faktor-Fakto Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh
 Usia
 Regulasi
 Olahraga
 Kadar hormone
 Irama Sirkadian
 Stres
 Lingkungan
 Demam
 Kelelahan akibat panas
 Hipertermia
Manifestasi Klinis
Hipertermia
 Keadaan dimana ketika seorang individu mengalami kenaikan suhu 37,8°C
peroral atau 38,8°C per rectal karena factor eksternal.
 Pola hipertermi:
• Terus –  menerus
Merupakan pola demam yang tingginya menetap lebih dari 24 jam.
• Intermiten
Demam secara berseling dengan suhu normal, suhu akan kembali normal paling
sedikit sekali 24 jam.
• Remiten
Demam memuncak dan turun tanpa kembali kesuhu normal.
Hipotermia
 Suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu,
kesulitan mengatasi suhu normal ketika suhunya berada dibawah 35°C
(suhu dingin)
 Gejala :
 Penderita berbicara nglantur  
 Kulit sedikit berwarna abu –  abu (pucat)
 Detak jantung lemah
 Tekanan darah menurun dan terjadi kontraksi otot sebagai usaha untuk
menghasilkan panas
Heat stroke

 Paparan yang lama terhadap sinar matahari atau lingkungan dengan suhu
tinggi dapat mempengaruhi mekanisme pengeluaran panas. kondisi ini disebut
heat stroke.
 Tanda dan gejala :
 Konvulsi, kram otot, inkontinensia  
 Delirium ( gangguan mental yang berlangsung singkat, biasanya mencerminkan
keadaan toksik yang toksik yang ditandai oleh halusinasi,dll
 Sangat haus
 Kulit sangat hangat dan kering
Konsep Asuhan Keperawatan
 Pengkajian
 Identitas pasien
 Riwayat keperawatan Keluhan utama
 Riwayat penyakit sekarang
 Riwayat Riwayat penyakit penyakit dahulu
 Riwayat penyakit keluarga
 Pengkajian Pola
 Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum, Tingkat kesadaran, Pemeriksaan kepala, System respirasi,


System kardiovaskuler, System integumen, System muskuluskeletal , System
gastrointestinal dan System abdomen
Diagnosa Keperawatan
 Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (D.0130)
 Hipotermia berhubungan dengan transfer panas (konduksi,
konveksi, evaporasi, radiasi) (D.0132)
 Termoregulasi tidak efektif berhubungan dengan stimulasi
pusat termoregulasi hipotalamus (D.0149)
NO SDKI SLKI SIKI

1 Hipertermia berhubungan Termoregulasi (L.14134) Manajemen Hipertermia (I.15506)


dengan proses penyakit Definisi: pengukuran suhu Definisi: mengidentifikasi dan
(D.0130) tubuh agar tetap berada mengeloila peningkatan suhu tubuh
akibat termoregulasi
Definisi: suhu tubuh meningkat pada rentang normal
Tindakan:
diatas rentang normal tubuh dengan kriteria hasil: Observasi
• Suhu tubuh membaik -identifikasi penyebab hipertermia
• Suhu kulit membaik - Monitor suhu tubuh
- monitor haluaran urine
Terapeutik
-sediakan lingkungan yang dingin
- longgarkan atau lepaskan pakaian
-Berikan cairan oral
- Kompres hangat untuk
menurunkan suhu.
Edukasi:
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antipiretik,
jika perlu.
NO SDKI SLKI SIKI
Hipotermia berhubungan Termoregulasi (L.14124) Manajemen Hipotermia (I.14507)
dengan transfer panas Definisi: pengaturan suhu Definisi: mengidentifikasi dan
(konduksi, konveksi, tubuh agar tetap berada mengelola suhu tubuh dibawah
evaporasi, radiasi) (D.0132) pada rentang normal rentang normal
Definisi: Ekspetasi/ Membaik dengan Tindakan:
Suhu tubuh dibawah kriteria hasil: Observasi
rentang normal 1. menggigil ( dari skala 3 -monitor suhu tubuh
sedang diturunkan ke skala 1 -identifikasi penyebab hipotermia
menurun) -Monitor tanda dan gejala akibat
2. pucat ( dari skala 3 hipotermia
sedang diturunkan ke skala 1 Terapeutik
menurun) -Sediakan lingkungan yang hangat
3. takikardia ( dari skala 3 -lakukan penghangatan pasif atau
sedang diturunkan ke skala 1 masif
menurun) Edukasi:
4. suhu tubuh ( dari skala Anjurkan makan/ minum hangat
2 cukup memburuk
ditingkatkan ke skala 4
cukup membaik)
NO SDKI SLKI SIKI
Termoregulasi tidak Termoregulasi (L.14124) Regulasi Temperatur (I. 14578)
efektif berhubungan Definisi: pengaturan suhu Definisi: mempertahankan suhu dalam
dengan stimulasi pusat tubuh agar tetap berada pada rentang normal
Tindakan:
termoregulasi rentang normal
Observasi
hipotalamus (D.0149) Ekspetasi/ Membaik dengan -monitor suhu sampai stabil
kriteria hasil: -Monitor warna dan suhu kulit
1. menggigil ( dari skala 3 -monitor tanda gejala hipotermi atau
sedang diturunkan ke skala hipertermia
1 menurun) Terapeutik
2. pucat ( dari skala 3 sedang -Tingkatkan asupam cairan dan nutrisi
diturunkan ke skala 1 yang adekuat
-gunakan matras penghangat, selimut
menurun)
hangat untuk menaikkan suhu tubuh.
3. takikardia ( dari skala 3 -Gunakan kasur pendingin, ice pack
sedang diturunkan ke skala untuk menurunkan suhu tubuh.
1 menurun) -sesuaikan suhu lingkungan dengan
4. suhu tubuh ( dari skala 2 kebutuhan pasien.
cukup memburuk Kolaborasi:
ditingkatkan ke skala 4 Kolaborasi pemberian antipiretik, jika
cukup membaik) perlu.
TERIMAKASIH
Kelompok 2 Profesi Ners 32 Ekstensi

Anda mungkin juga menyukai