BULOSA
Case
Report
Kasus
Nama
Ny. GM Seorang wanita dibawa ke unit gawat darurat dengan
riwayat 2 minggu yll erupsi papula vesikuler yang
sangat gatal dan purpura, secara bilateral pada
tangan, pergelangan tangan, dan kaki, dengan bula
besar.
Umur
78 Tahun
Riwayat penyakit dahulu neuropati perifer dan
hipertensi. Tidak ada riwayat penyakit kulit atau
Jenis kelamin penyakit autoimun lainnya.
Perempuan
Kasus
Pemeriksaan histopatologi biopsi
menunjukkan vesikulasi subepidermal
dengan eosinofil (Gambar A&B).
Pemfigoid bulosa (BP) adalah gangguan lepuh subepidermal autoimun yang ditandai dengan
autoantibodi terhadap protein struktural dari dermal-epidermal. Pemfigoid Dyshidrotic (DP) adalah varian
BP yang mempengaruhi tangan dan kaki.
DP awalnya muncul dengan lepuh hemoragik dan bula di telapak tangan atau telapak kaki. Dalam
kebanyakan kasus, lesi kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ada juga beberapa laporan
keterlibatan palmoplantar tanpa penyebaran lebih lanjut ke area kulit lain.
Manifestasi klinis eksim, eritematosa, dan bulosa. Temuan klinis utama yang menunjukkan DP adalah
adanya lepuh hemoragik.
Diskusi
01 02 03
Autoantibodi pada PB terutama Kelainan yg dini ialah Hampir 70% penderita mempunyai
lgG1,lgA yang menyertai lgG. lsotipe terbentuknya celah di perbatasan autoantibodi terhadap B.M.Z. dalam
lgG yang utama ialah lgG1 dan lgG4. dermal-epidermal. Bula terletak serum dengan kadar yang tidak
Dan yang melekat pada komplemen di subepidermal, sel infiltrat yang sesuai dengan keaktifan penyakit,
hanya lgG1. utama ialah eosinofil. sehingga berbeda dgn pemfigus.
Foto pasien
● A blistering disease of elderly people which often start with pruritus, urticated,
erythematous lesions.
● Later, Large, tense blisters develop both on erythematous and on normal skin.
● There maybe mucosal involvement, but rare.
● The blister are subepidermal and intact epidermis forms the roof.
● Autoantibodies, chiefly igG to the epidermal basement membrane zone are found in
the skin and blood
Epidemiology
● Bullous Pemphigoid typically occurs in patients older than 60 years og age. Peak
incidence 70s
● Globally, incidence estimated 2,4 -23 per 1 million people.
● In Europe, 7-43 per 1 million.
● The incidence estimated to be 7 per 1 million per year in Germany and France,
Singapore.
● There is no data bullous pemphigoid in Indonesia.
Etiology and Risk Factors
● Genetic Factor such as human leukocytes antigen (HLA) alleles have been associated
with bullous pemmphigoid.
● HLA-DQB1*0301 has been associated with classic BP, as well as Cicatrical
Pemphigoid in whites.
● There have been many case reports of BP associated with malignancy.
Patogenesis
● Histologi
○ Biopsi merupakan hal penting dan harus diambil dari bula kecil masa awal
○ IIF imunofloresens tidak langsung melihat autoantibodi yang mengkat BMZ. Membedakan
dengan EBA (epydermolysis Bullous Acquisita)
○ ELISA mengikat daerah tertentu dari antigen BP (NC16A) dari BP180 dan C-terminus dari BP 230.
spesfik mendeteksi autoantibodi igG dan IgE yang bersirkulasi.
Pemeriksaan Penunjang
● Pemfigoid bulosa yang tidak diobati dapat menjadi kronis. Remisi terjadi dalam
beberapa bulan atau berlanjut sampai bertahun-tahun (3-6 tahun)
● Prognosis dapat buruk pada pasien usia tua
● Pasien yang tidak diobati memiliki angka mortalitas 25%.
● Laporan terbaru menyebutkan, jika diobati 8 dari 30 pasien mendapatkan remisi
sampai 15 bulan ( antara 3- 38 bulan
TERIMA KASIH