Anda di halaman 1dari 6

KURIKULUM 1947

“Rentjana pelajaran 1947”

DISUSUN OLEH:

ALFI RAHMANASUTION
(2006150010001)
TIARA MARINI
(2006150010003)
KURIKULUM 1947
“Rentjana pelajaran 1947”
KELEBIHAN KURIKULUM
1947

PENGERTIAN CIRI - CIRI KURIKULUM


1947

KELEMAHAN KURIKULUM
1947
1. PENGERTIAN

Kurikulum pendidikan
1947 adalah suatu
kurikulum yang mendapat
pengaruh dari penjajahan Awal mula istilah “kurikulum
kolonial Belanda dan (curriculum)” terdapat dalam dunia
Jepang. Kurikulum ini olahraga pada saat Yunani Kuno
masih sangat sederhana yang memiliki arti jarak yang harus
dan lebih mengutamakan ditempuh oleh pelari dan
watak para murid menunjukkan tahapan-tahapan
dibandingkan dengan yang dilalui oleh seorang pelari
kecerdasannya karena dalam perlombaan lari estafet.
masih dalam masa
penjajahan sehingga
memiliki sikap patriotisme
yang lebih tinggi.
2. KELEBIHAN KURIKULUM 1947

1) Mencerminkan kesadaran sebagai bangsa yang berdaulat,


dan mendudukan pendidikan sebagai faktor penting dalam
memperkokoh berdirinya negara indonesia melalui
persatuan dan kesatuaan untuk mengusir penjajah.
2) Memiliki fungsi strategis yang dapat mempersatukan bangsa
Indonesia melalui pendidikan.
3) Mengadopsi pengalaman pendidikan Indonesia yang telah
lalu dari penjajahan sehingga dapat memudahkan
penyusunan kurikulum.
4) Disusun dengan landasan filosofis masyarakat indonesia
sebagai suatu sistem yang dapat menentukan arah hidup
serta menggambarkan nilai-nilai apa yang paling dihargai
dalam hidup berbangsa dan bernegara.
3.
KELEMAHAN KURIKULUM 1947

1) Dalam pengajarannya mengarah pada pola


pengajaran penjajahan karena masih dalam masa
penjajahan kolonial Belanda dan Jepang.
2) Orientasi yang terdapat kurikulum 1947 lebih
kepada ranah afektif dan belum mengarah pada
ranah kognitif dan psikomotorik.
3) Titik beratnya pada materi apa saja yang tepat
diberikan kepada siswa di setiap  jenjang
pendidikan.
4) Peserta didik bergantung sepenuhnya kepada
pendidik sehingga tidak terjadi  pengembangan
secara individual.
5) Belum diterapkan di sekolah-sekolah sehingga
belum memberikan dampak pada terlaksananya
pendidikan dan terbentuknya bangsa Indonesia
hingga secara resmi dilaksanakan pada tahun
1950.
4. CIRI - CIRI KURIKULUM 1947

1. Tidak menitik beratkan pada pendidikan


pemikiran (kognitif)
2. Lebih menekankan kepada pendidikan
karakter (Watak)
3. Kesadaran bernegara dan bermasyarakat
4. Materi pelajaran dihubungkan dengan
kejadian sehari-hari
5. Lebih memperhatikan terhadap pendidikan
kesenian dan jasmani.

Anda mungkin juga menyukai