Konsep Komunikasi Efektif Dalam Membina Hubungan Interpersonal Dengan Klien, Keluarga, Kelompok
Konsep Komunikasi Efektif Dalam Membina Hubungan Interpersonal Dengan Klien, Keluarga, Kelompok
• Komunikasi verbal
Yaitu komunikasi yang dilakukan perawat-klien melalui kata-kata, bicara,
maupun tulisan. Salah satu komunikasi verba yang penting dalam
keperawatan adalah wawancara, yang merupakan salah satu cara untuk
mendapatkan data dari klien yang spesifik.
• Komunikasi non verbal
Yaitu komunikasi yang menggunakan mimik atau bahasa tubuh. Dalam
berkomunikasi dengan pasien, perawat harus menggunakan komunikasi
non verbal juga, seperti gerak tubuh, pandangan mata ke pasien, jarak
dengan pasien, postur, dan ekspresi wajah. Selain dengan menggunakan
bahasa verbal,menggunakan mimik atau bahasa tubuh lebih memudahkan
klien untuk mengerti dan memahami dari maksud komunikasi yang perawat
sampaikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi perawat-klien
Menurut Potter dan Perry (1993), proses
komunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu:
• Duval (1972).
Duval menyatakan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang yang
dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adaptasi, dan kelahiran yang
bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, dan emosional serta
sosial individu yang ada di dalamnya, dilihat dari interaksi yang
reguler dan ditandai adanya ketergantungan dan hubungan untuk
mencapai tujuan umum.
Ciri - ciri Keluarga menurut
Robert Maclver dan Charles Morton Page
menjelaskan sebagai berikut :
A. Konformitas
Konformitas adalah perubahan perilaku atau kepercayaan menuju
(norma) kelompok sebagai akibat tekanan kelompok yang real atau
dibayangkan. Bila sejumlah orang dalam kelompok mengatakan
atau melakukan sesuatu, ada kecenderungan para anggota untuk
mengatakan dan melakukan hal yang sama. Jadi, jika Anda
merencanakan untuk menjadi ketua kelompok, aturlah rekan-rekan
anda untuk menyebar dalam kelompok. Ketika Anda meminta
persetujuan anggota, usahakan rekan-rekan Anda secara
menyetujuan pendapat Anda. Tumbuhkan seakan-akan seluruh
anggota kelompok sudah setuju. Besar kemungkinan anggota-
anggota berikutnya untuk setuju juga.
Con`t
B. Fasilitasi Sosial
Efek ini terjadi pada berbagai situasi sosial, bukan hanya di depan
orang yang menggairahkan kita. Energi yang meningkat akan
mempertinggi kemungkinan dikeluarkannya respon yang dominan.
Respon dominan adalah perilaku yang kita kuasai. Bila respon yang
dominan itu adalah yang benar, terjadi peningkatan prestasi. Bila
respon dominan itu adalah yang salah, terjadi penurunan prestasi.
Untuk pekerjaan yang mudah, respon yang dominan adalah respon
yang banar; karena itu peneliti melihat kelompok mampu
mempertinggi kualitas kerja individu.
CON`T
C. Polarisasi
Polarisasi adalah kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem. Bila
sebelum diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap agak
mendukung tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan lebih
kuat lagi mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila sebelum diskusi
para anggota kelompok agak menentang tindakan tertentu, setelah
diskusi mereka akan menentang lebih keras. Jadi polarisasi adalah
proses mengkutub, baik ke arah mendukung atau positif atau pro
maupun ke arah menolak atau negatif atau kontra dalam suatu
masalah yang diperdebatkan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Komunikasi Kelompok
• Ukuran kelompok.
• Jaringan komunikasi.
• Kohesi kelompok.
• Kepemimpinan.
Bentuk-bentuk Komunikasi
Kelompok