KIMIA,LARUTAN,ASA
M DAN BASA
Winda
Nurdiyanti_20089063
Ikatan kimia
●Atom bergabung bersama membentuk molekul atau senyawa melalui proses ikatan kimia. Ada dua jenis ikatan kimia utama
yaitu ikatan ionik dan ikatan kovalen. Kedua ikatan tersebut melibatkan penggunaan elektron di kulit cangkang (kulit valensi)
terluar untuk membentuk ikatan kimia.
Ikatang ion : Atom dapat menjadi ion dengan kehilangan atau mendapatkan elektron, yang masing-masing menghasilkan
muatan ion positif atau negatif.
Ikatan kovalen : adalah ikatan yang terkuat dari semua ikatan kimia, bekerja dengan prinsip atom yang berbagi elektron.
Atom bisa membentuk ikatan kovalen dengan satu, dua, atau tiga pasang elektron valensi untuk menghasilkan ikatan
kovalen tunggal, ganda atau triple . Semakin besar jumlah pasangan elektron yang dibagi, semakin kuat ikatan kovalen.
Rumus dan struktur molekul : Atom-atom dari berbagai unsur dapat bergabung bersama, sebagian besar melalui aksi ikatan
ionik atau kovalen, untuk membuat molekul dan senyawa. Misalnya, satu molekul glukosa mengandung enam atom karbon,
12 atom hidrogen dan enam atom oksigen, dapat ditulis sebagai C6 H12O6.
Dalam memahami rumus molekul dan struktur molekul, penting untuk dicatat bahwa beberapa senyawa dapat memiliki
rumus molekul yang sama (yaitu jumlah dan jenis atom yang sama) tetapi bisa berbeda strukturnya karena atom-atom telah
terikat dalam susunan struktural yang berbeda. Molekul semacam itu disebut isomer, dan satu contoh adalah glukosa dan
fruktosa, yang keduanya miliki formula C6H12O6.
Gugus fungsional : Selama reaksi kimia, atom-atom yang terkandung dalam gugus fungsional cenderung bergerak sebagai
suatu unit di antara senyawa daripada sebagai atom individu. Banyak dari gugus fungsi ini dapat bersenyawa dengan atom
karbon (atau ke rantai atom karbon yang dikenal sebagai kerangka karbon) melalui ikatan kovalen tunggal untuk
membentuk struktur seperti cincin atau rantai lurus atau bercabang.
AIR
(H2O)
Ketika zat terlarut dilarutkan dalam suatu zat untuk membuat larutan, penting untuk
mengetahui konsentrasi larutan selanjutnya, yaitu seberapa banyak zat terlarut
sebenarnya yang ada dalam pelarut. Cara yang biasa untuk mengekspresikan
konsentrasi adalah dalam mol per liter (disingkat sebagai mol/L atau mol.L− 1), yang
mengacu kepada jumlah molekul dalam satu liter larutan. Satu mol substansi selalu
sama dengan massa atom dalam gram substansi tersebut, dan mengandung 6.023 ×
1023 atom zat itu. Angka terakhir ini dikenal sebagai nomor avogadro dan digunakan
dengan cara yang sama dalam menggunakan istilah selusin. Selain membuat larutan
menurut mol, kita juga bisa membuat larutan menurut suatu persentase konsentrasi
yang setara dengan massa per volume.
ASAM DAN
BASA
Asam,basa dan garam : Asam adalah senyawa
yang, ketika dilarutkan dalam air, mampu
menyumbangkan ion hidrogen (H+).Contoh
asam dalam tubuh manusia termasuk asam
hidroklorida (HCl), asam karbonat (H2CO3)
dan asam laktat (C3H0O3). basa adalah
senyawa yang mampu untuk menerima ion
hidrogen. Asam dan basa dapat bereaksi
secara kimia bersama melalui pertukaran
reaksi untuk membentuk senyawa yang dikenal
sebagai garam. Misalnya, dalam persamaan di
bawah ini, asam hidroklorida bereaksi dengan
basa kalium hidroksida (KOH) untuk
membentuk garam kalium klorida (KCl) dan air
Skala pH : Keasaman atau alkalinitas dari larutan dapat
diukur dengan skala pH, yang pada dasarnya
adalah skala logaritmik mulai dari 0-14 yang didasarkan pada konsentrasi ion H+ dalam mol per liter.
pH sebagai larutan didefinisikan sebagai logaritma desimal dari konsentrasi H+ bebas dan dapat
diekspresikan menurut persamaan berikut, di mana [H+] adalah konsentrasi ion hidrogen
Suatu larutan dengan pH 7 disebut sebagai netral, dan contoh yang umum adalah air murni.
Jika larutan memiliki pH netral, ini berarti ia mengandung 1 × 10−7 mol ion hidrogen per liter.
Bila larutan memiliki lebihbanyak ion H+ dari pada ion OH−, larutannya disebut sebagai
larutan asam dan karena itu memiliki pH di bawah 7. Sebaliknya, bila larutan memiliki lebih
banyak ion OH- dari pada ion H+, larutannya disebut sebagai larutan alkali dan memiliki pH
lebih dari 7.
Buffer (penyangga) : Kemampuan tubuh untuk
mengatur pH didukung oleh buffer, yang didefinisikan
sebagai senyawa yang dapat mengkonversi asam atau
basa kuat menjadi senyawa lebih lemah. Sistem
buffer asam karbonat-bikarbonat adalah salah satu
sistem yang bisa membantu mengatur pH, terutama di
cairan ekstrasel. Misalnya, dalam kondisi ion asam
HCO3- dapat berfungsi sebagai basa lemah dan
melepaskan ion H+,Demikian pula, dalam kondisi basa,
asam karbonat (H2CO3) dapat berfungsi sebagai asam
lemah dan memberikan ion H+ yang diperlukan untuk
mengurangi pH di kisaran fisiologis.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik