Anda di halaman 1dari 68

Analisis Biaya

Pelayanan Kesehatan

PENGENALAN METODE DD DAN RVU


Penyebab Meningkatnya Biaya Kesehatan

- Pola penyakit degeneratif


- Orientasi pada pembiayaan kuratif
- Pembayaran out of pocket secara individual
- Service yang ditentukan oleh provider
- Teknologi canggih
- Perkembangan spesialisasi ilmu kedokteran
- Tingkat Inflasi
Inflasi Sektor Kesehatan dipengaruhi:

1. Indemnity Health Insurance


2. Medical Technology
3. Demand
4. Komponen non medis  untuk kebutuhan
convenience & amenities
5. Defensive Medicine
6. Meningkatnya proporsi penduduk usia
lanjut Meningkatnya penyakit kronis
Perbandingan Pembiayaan Kesehatan
Biaya kesehatan yang dikeluarkan :

• Pemerintah  26,1%

• Masyarakat  74,9 %
Peran RS swasta bertambah besar :
• Meningkatnya sosial ekonomi penduduk
• Jumlah penduduk yang dilayani bertambah
• Adanya kesadaran akan kualitas pelayanan
yang baik

Timbulnya RS terutama di kota besar


Tingkat kompetisi cukup tinggi
Hanya RS dengan layanan bermutu dan biaya
relatif rendah dapat bertahan dan unggul
PENGENDALIAN BIAYA PELAYANAN RS
C. Standarisasi
A. Meningkatkan Efisiensi Pelayanan

Economic Efficiency Tanpa standar yang jelas, akan sulit


memprediksi dan mengendalikan
Technical in Efficiency biaya, artinya ketidak pastian dapat
menimbulkan biaya yang semakin
Scale Efficiency
besar

B. Sistem Pembayaran D. Pembinaan promosi dan


Penyuluhan kesehatan

Sistem pembayaran prospektif upaya sistematis dan terencana untuk


kepada PPK, mengendalikan mengarahkan pelayanan kesehatan pada
upaya promotif, preventif dan edukatif.
supply induced demand
F. Intervensi Teknis
H. Penggunaan Sistem
Casemix
Analisis Biaya  Penghitungan Unit Cost

sistem pengklasifikasian penyakit yang


G. Hospital Investment Control menggabungkan jenis penyakit yang dirawat
di RS dengan biaya keseluruhan pelayanan
yang terkait  menggunakan DRG
Menghindari investasi yang tidak
optimal dengan melakukan studi (Diagnostic Related Group)
kelayakan terlebih dahulu antara lain
dengan Cost Effectiveness Analysis dan
Cost Benefit Analysis.
BIAYA PELAYANAN KESEHATAN
• Dari sisi penyelenggara  sejumlah dana
yang harus disediakan untuk dapat
menyelenggarakan pelayanan kesehatan

• Dari sisi pengguna  sejumlah dana yang


perlu disediakan untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan
PEMBIAYAAN RS
Menggunakan Asuransi Kesehatan menjadi
hal yang dibutuhkan

Sistem Managed Care  salah satu


pemecahan masalah
Perspektif dlm Pelayanan RS
Perspektif Consumer Perspektif Provider

Consumer Petugas Kesehatan

Fee for Service Supply Induced Demand

Consumer Iqnorence
Meminta Pelayanan yang
berlebihan Moral Hazard

Tidak Sadar Biaya


Consumer Ignorance
Penetapan Tarif Pelayanan Kesehatan
Sarana Pelayanan Kesehatan
(Rumah Sakit, Puskesmas/BP)

Tarif Bervariasi

Unit Cost Sistem Usulan Kebijakan


Akuntansi Tradisional
Faktor Yang Berhubungan Dengan Biaya Layanan
Kesehatan :
• Jumlah tempat tidur
• Jenis penderita  klasifikasi diagnostik
• Tindakan & pemeriksaan penunjang
• Berat ringannya penyakit  jumlah operasi
• Upah kepada sumber daya rumah sakit
• Jumlah penderita rawat jalan
• Dan lain-lain
TARIF PELAYANAN KESEHATAN
• Tarif adalah nilai suatu jasa pelayanan yang
ditetapkan dengan ukuran sejumlah uang
berdasarkan pertimbangan bahwa dengan
nilai uang tersebut sarana pelayanan
kesehatan bersedia memberikan jasa kepada
pasien.
Tarif Rasional
Pada tingkat mikro, hubungan antara biaya
total, pendapatan total dan jumlah ouput
(produk) dapat menentukan tarif rasional

Tarif rasional adalah tarif optimal untuk


melayani consumer surplus, tetapi tetap
berusaha mempertahankan pemerataan
pelayanan kesehatan rawat inap dirumah
sakit.
Tujuan Penetapan Tarif
• Penetapan Tarif untuk Pemulihan Biaya
• Penetapan Tarif untuk Subsidi Silang
• Meningkatkan Akses Pelayanan
• Meningkatkan Mutu Pelayanan
• mengurangi pesaing, memaksimalkan
pendapatan, meminimalkan
penggunaan, menciptakan corporate
image
Strategi Penetapan Tarif
– Model Tiga C dari Philip Kotler memberikan
pemahaman yang mudah dimengerti dalam rangka
penentuan tarif Pelayanan Kesehatan. Model 3 C
tersebut adalah:
• Cost
• Characteristics of products
• Competitor
– Cost atau informasi tentang unit cost, menjadi
salahsatu kunci dalam strategi pentarifan RS.
• Cost
– Informasi mengenai seberapa besar unit cost dari suatu produk atau layanan yang
ada. Informasi ini harus tersedia dan harus akurat.

• Characteristics of product
– Informasi yang terkait dengan sejauh mana konsumen menghargai karakteristik
produk yang ditawarkan. Informasi ini terkait dengan willingness to pay dan ability
to pay.

• Competitors
– Informasi tentang pesaing, terutama tarif yang ditentukan oleh pesaing. Informasi
ini akan sangat menentukan dalam kondisi memiliki pesaing.
Proses Penetapan Tarif
• Full-cost pricing
Menetapkan tarif sesuai dengan unit cost
ditambah dengan keuntungan
• Kontrak dan cost-plus,
Tarif rumah sakit dapat ditetapkan berdasarkan
kontrak misal-nya kepada perusahaan
asuransi, ataupun konsumen yang tergabung
dalam satu organisasi
• Target rate of return pricing
Cara ini merupakan modifikasi dari metode full-cost di
atas. Misalnya, tarif ditentukan oleh direksi harus
mempunyai 10% keuntungan.
• Acceptance pricing
Teknik ini digunakan apabila pada pasar terdapat satu
rumah sakit yang dianggap sebagai panutan
(pemimpin) harga. Rumah sakit lain akan mengikuti
pola pentarifan yang digunakan oleh rumah sakit
tersebut.
Masalah-Masalah Praktis dalam Penetapan Tarif
1. Penetapan tarif yang dipengaruhi struktur pasar tenaga kerja
Kekuatan tawar menawar dokter cukup besar akibat keterbatasan dri segi jumlah
2. Transfer Price
• Ada tidaknya harga pasar untuk produk yang dihasilkan oleh bagian di rumah
sakit .
• Mengukur investasi secara benar dan dapat digunakan untuk memperkirakan
pendapatan dan pengeluaran suatu unit
• Produk yang tidak dapat dibeli dari pihak luar rumah sakit dan produk yang
dapat dibeli dari luar rumah sakit
3. Masalah dalam menetapkan tarif untuk produk baru
Suatu produk yang baru bagi rumah sakit dan pasar
ANALISIS BIAYA
PELAYANAN KESEHATAN
Pengertian Biaya
• Biaya (Cost) adalah semua pengorbanan yang
dikeluarkan untuk memproduksi atau
memperoleh suatu komoditi.
• Biaya adalah nilai dari sejumlah input (faktor
produksi) yang dipakai untuk menghasilkan suatu
produk (output).
• Dalam bidang kesehatan produk yang dihasilkan
adalah jasa pelayanan kesehatan,
Misal di rumah sakit produk outputnya adalah pelayanan
rawat jalan, rawat inap, laboratorium, radiologi, kamar
bedah dan lain-lain
KEGUNAAN ANALISIS BIAYA
1. Mengetahui struktur biaya menurut jenis dan lokasi biaya
ditempatkan, sbg bahan pertimbangan dalam pengendalian biaya
yang dikeluarkan.
Unit yg mengeluarkan banyak biaya

2. Mengetahui biaya satuan


Besarnya Tarif Pelayanan Yg Diberikan
Tarif Rasional Atau Tidak
Profit, rugi atau BEP
Cost Recovery

3. Bahan pertimbangan dalam menyusun anggaran


4. Mendapatkan informasi tentang biaya total rumah sakit dan
sumber pembiayaan serta komponennya.
Tahap-Tahap Analisis Biaya:
1. Menentukan bagian yang akan di analisis,
2. Identifikasi semua biaya yang mungkin timbul,
3. Analisis kegiatan pada unit /bagian yang secara
logika biayanya timbul akibat peningkatan aktivitas
di unit tersebut,
4. Telusuri dan hitung semua biaya langsung yang
terjadi
5. Telusuri biaya tidak langsung dan hitung alokasi
biaya tidak langsung untuk setiap unit / bagian
6. Hitung unit cost per kegiatan dengan cara
mengalokasikan total biaya (biaya langsung maupun
biaya tidak langsung) ke setiap kegiatan yang ada
JENIS BIAYA
 BERDASARKAN PENGARUHNYA PADA PERUBAHAN
SKALA PRODUKSI:
# BIAYA TETAP
# BIAYA VARIABEL
 BERDASARKAN LAMA PENGGUNAANNYA:
# BIAYA INVESTASI
# BIAYA OPERASIONAL
 BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIVITAS SUMBER
BIAYA:
# BIAYA LANGSUNG
# BIAYA TAK LANGSUNG
Dasar Klasifikasi Biaya
 Fixed Cost (FC)
 Variable Cost (VC)
 Semi Fixed Cost
 Total Cost (TC)
 Annualized Fixed Cost (AFC)
KOMPONEN BIAYA
BIAYA TETAP (FIXED COST)

 Adalah biaya yg nilainya secara relatif tdk


dipengaruhi oleh oleh besarnya jumlah
produksi (output). Biaya ini harus
dikeluarkan , walaupun tidak ada pelayanan.

Contoh :
- Biaya Investasi Gedung
- Biaya Invesatasi Alat Medis
- Biaya Investasi Alat Non Medis

- Biaya Investasi Kendaraan


Jenis investasi
• Penggantian peralatan medik yang lama dengan teknologi yang
lebih baru, atau teknologi tetap tetapi alat baru. .
• Perluasan perlengkapan modal yang sudah ada misalnya, penam-
bahan kapasitas dengan menambah ruangan bangsal.
• Perluasan atau penambahan garis produk baru dengan pembelian
mesin atau peralatan baru yang belum pernah dimiliki.Sebagai
contoh, pengembangan operasi jantung RSUP Dr. Kariadi
Semarang dengan soft-loan dari pemerintah Jerman (KfW).
• Sewa atau leasing peralatan baru.
• Merger atau pembelian rumah sakit oleh sebuah rumah sakit yang
lebih baik keadaan keuangannya.
BIAYA VARIABEL (VARIABEL COST)

Adalah biaya yg nilainya dipengaruhi oleh


banyaknya produksi (output).
Contoh :

Biaya Habis Pakai Medis, Biaya Habis Pakai Non


Medis, Biaya Makan –Minum, Biaya Listrik, Biaya
Air, dll
Dalam praktek seringkali dialami
kesulitan untuk membedakan secara
tegas apakah suatu biaya termasuk
BIAYA TETAP atau BIAYA VARIABEL

Oleh sebab itu ada yang Mengelompokkan biaya


pegawai, biaya pemeliharaan, pakain dan
perjalanan dinas, sebagai biaya
SEMI-VARIABLE COST
Komponen Biaya Berdasarkan Lama Penggunaan
1. Biaya Investasi
 Gedung
 Alat Medis dan Non Medis
 Alat Penunjang medis
 Kendaraan

2. Biaya Operasional & Pemeliharaan


 Gaji Makan
 Obat/Bahan Medis Alat Medis Habis Pakai
 Pemeliharaan (gedung, Bahan/Alat Non Medis
alat medis & non medis) habis pakai
3. Umum
Listrik, air, telepon, BBM
Klasifikasi Biaya - Atas Dasar Fungsi Produksi
Direct Cost : Indirect Cost:
Biaya langsung/pel. Publik Biaya penunjang/ aparatur
•Biaya overhead (Biaya Adm) • BMHP,
• Biaya pendidikan • ATK,
• Biaya bagian keuangan • ART,
• Biaya administrasi kantor • Alat Medis,
• Biaya kendaraan • Alat Non Medis,
• Biaya perjalanan • Penyusutan Gedung
• Biaya lain-lain diluar pelayanan di • Penyusutan Kendaraan
unit
PENGERTIAN BIAYA SATUAN
(Unit Cost = UC)
Biaya satuan adalah biaya yang dihitung untuk satu
produk (misalnya pelayanan).
UCi = TCi / Qi

UCi = biaya Satuan Pada Unit Produksi Tertentu (i)


TCi = Total Cost (biaya total) Pada Unit Produksi Tertentu (i)
Qi = Quantity (Jumlah Produk) Pada Unit Produksi Tertentu (i)
Per definisi biaya satuan seringkali disamakan
dengan biaya rata-rata (average cost).
Dasar Simulasi Biaya
• Untuk biaya umum data awal yang dientry adalah data
Total Cost (TC) kemudian dialokasikan kedalam masing2
unit dengan cara membobot berdasarkan %
• UC tanpa AFC (Biaya penyusutan)=
Total Cost (TC) OperasionalTotal
Output unit.
• Untuk sarana pelayanan swadana diberlakukan subsidi
untuk biaya investasi dan gaji PNS maka perlu dihitung
UC tanpa AFC dan Gaji (tetapi insentif, honor, jasa medis
tetap dibebankan).
Cost Recovery Rate (CRR)
Nilai dalam persen yang menunjukkan seberapa besar
kemampuan sarana pelayanan kesehatan menutup
biayanya dengan penerimaannya dari retribusi pasien
(Revenue).
Proses ini menghasilkan seberapa besar subsidi diberikan
kepada pasien, baik pasien umum maupun pasien askes.
•CRR Total = TR RS / TC RS (Total) X 100%
•CRR Per Unit = TR Unit / TC X 100%
•CRR Per Pasien= Revenue Per Unit / UC X 100%
TEORI & KONSEP BIAYA
DALAM
ACTIVITY BASED COSTING
Pengertian Biaya

 Sudut pandang  Sudut pandang


Provider: Konsumen:
Nilai sejumlah input
(Faktor Suatu pengorbanan untuk
Produksi/resources) memperoleh suatu
yang digunakan untuk produk tertentu
menghasilkan suatu (pelayanan kesehatan),
produk (pelayanan
kesehatan) dapat berupa moneter,
barang, waktu,
tenaga,& kenyamanan.
Tujuan Analisis Biaya
1. Perencanaan :
 Unit cost  perencanaan tarif
 Penyusunan anggaran

2. Evaluasi :
 Tingkat efisiensi pelayanan
 Tingkat efektifitas biaya
 Pengendalian biaya (cost containment
JENIS UNIT KERJA DI RS

1. UNIT KERJA PRODUKSI (MEMBERIKAN PELAYANAN


KESEHATAN DI RS)
2. UNIT KERJA PENUNJANG (MENUNJANG
TERLAKSANANYA PELAYANAN DI UNIT PRODUKSI)
 DIKELOMPOKKAN SESUAI DENGAN AKTIVITAS
YANG MEMBUTUHKANNYA DAN DISEBUT SBG
“FACILITY ACTIVITY”
KLASIFIKASI BIAYA
 Berdasarkan hubungan dengan fungsi & aktivitas
sumber biaya
 Biaya Langsung
 Biaya Tak Langsung
 Lama Penggunaan Obyek
 Biaya Investasi depresiasinya
 Biaya Operasional
 Biaya Pemeliharaan
Biaya - Fungsi & Aktivitas Sumber Biaya

A. BIAYA LANGSUNG (Direct Cost)


Biaya yang digunakan untuk melakukan proses produksi secara langsung

Contoh :
 Biaya BHP langsung  BHP Medis
 Biaya Tenaga Kerja Langsung  SDM Medis, Keperawatan
 Biaya Alat medis  Depresiasi Alat medis

B. BIAYA TAK LANGSUNG (Indirect Cost)


Biaya yang digunakan untuk menunjang keberhasilan proses produksi. Seringkali disebut
Overhead Cost

Contoh:
 Biaya di dlm unit produksi selain biaya langsung (SDM Langsung, BHP Medis dan
Depresiasi Alat Medis)
 Biaya yang terjadi di unit penunjang, digunakan untuk menunjang proses
produksi. Misal: Biaya di sekretariat, Manajemen, IPS, Loundry.
Biaya Berdasarkan Lama Penggunaan Obyek

A. BIAYA INVESTASI (Investment Cost)


Biaya yang obyek biayanya mempunyai kegunaan/fungsi lebih dari satu tahun
dan mempunyai nilai yang relatif cukup besar
Dalam pembebanannya, harus memperhatikan:
 Jumlah & harga satuan masing-masing jenis barang investasi
 Umur ekonomi barang tersebut

Yang dibebankan pada perhitungan biaya produksi adalah biaya depresiasinya.


Contoh Biaya Investasi:
Nilai bangunan (baik di unit produksi & penunjang)
Nilai kendaraan (kendaraan dinas)
Peralatan rumah tangga (non medis)
Misal: meja, kursi, AC, mesin tik, almari, dll.
B. BIAYA OPERASIONAL & PEMELIHARAAN (Operational &
Maintenance Cost)

Biaya operasional :
Biaya yang diperlukan untuk kegiatan proses produksi dan
memiliki sifat “habis pakai” dalam kurun waktu relatif singkat
( < satu tahun)

Contoh: Gaji SDM non medis, BHP non medis, Listrik, air, telpon,
seragam

Biaya pemeliharaan :
Biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan nilai suatu
barang investasi agar terus berfungsi
Seringkali dijadikan satu dengan biaya operasional
Contoh: biaya pemeliharaan (gedung, kendaraan, alat medis,
alat non medis)
DEFINITION OF
ACTIVITY BASED COSTING

 Suatu sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas yang


menghubungkan sumber daya yang digunakan organisasi
dengan produk atau jasa yang diproduksi atau diterima
pelanggan (Atkinson, 2001)
 Suatu metode untuk menghitung biaya pada produk atau jasa
sesuai dengan biaya aktivitas yang digunakan untuk
memproduksi barang atau jasa (Maher et al, 1991).
ISTILAH DALAM ‘ABC’ METHODE

 Aktivitas: perbuatan, tindakan atau pekerjaan spesifik yang


dilakukan suatu unit kerja, dalam rangka membuat produk
atau menghasilkan pelayanan.
 Klasifikasi Aktivitas : primer dan sekunder
 Kategori aktivitas : Facility, Product, Batch, dan Unit
 Resources (sumberdaya): unsur ekonomis yang digunakan
dalam melaksanakan suatu aktifitas produksi
 Cost Drivers : penggerak biaya , terdapat 2 jenis:
(1) Resources cost drivers
(2) Activity cost drivers
KLASIFIKASI AKTIVITAS
1. AKTIVITAS PRIMER (UTAMA):
Aktivitas yang dikonsumsi oleh suatu produk atau pelayanan
jasa untuk pasien
(aktivitas pelayanan medis dan keperawatan)

2. AKTIVITAS SEKUNDER (PENUNJANG):


Aktivitas yang dikonsumsi aktivitas primer, yang menunjang
penyediaan suatu produk atau pelayanan jasa untuk pasien
(aktivitas di luar pelayanan medis dan keperawatan)
KATEGORI AKTIVITAS
1. Facility Activity: Aktivitas yang mendukung proses produksi secara
umum, menguntungkan suatu organisasi tetapi tidak memberi
keuntungan pada produk tertentu. Contoh : Pendidikan dan Pelatihan
Umum (customer excelent, mutu), Kegiatan manajerial
2. Product Activity: Aktivitas yang digunakan untuk mendukung
pengembangan produk tertentu. Contoh: Biaya riset pengembangan
untuk jenis layanan baru
3. Batch Activity: Aktivitas yang digunakan untuk satu “batch” tertentu.
Contoh: Plebotomi, pada layanan laboratorium.
4. Unit Activity: Aktivitas yang terjadi pada setiap unit layanan, yang
diproduksi unit kerja. Contoh: anamnesa, pemeriksaan fisik, tindakan
medis
RESOURCES COST DRIVER
(Penggerak Biaya untuk Sumber Daya)

 Faktor yang mengukur pemakaian sumber daya yang


dikonsumsi oleh suatu aktivitas.
 Digunakan untuk membebankan biaya sumber daya yang
dikonsumsi suatu aktivitas
 Alat bantu untuk menghitung resources cost driver, antara
lain: waktu pelayanan, waktu pemakaian, frekuensi
pemakaian, jumlah pelayanan
 Contoh:
Sumber daya pegawai  jam kerja/ waktu pelayanan
Sumber daya alat medis  frekuensi pemakaian alat medis
TAHAPAN PENGHITUNGAN
BIAYA SATUAN (UNIT COST)
DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING
TAHAPAN ABC
1. Mengidentifikasi aktivitas penunjang (facility activity) di
luar unit produksi beserta jenis cost drivernya
2. Menghitung total biaya dari setiap aktivitas penunjang di
luar unit produksi (overhead cost yang bersifat facility
activity)
3. Mendistribusikan overhead cost yang bersifat facility
activity ke seluruh unit produksi yang ada berdasarkan cost
driver yang sudah ditentukan
4. Menentukan unit kerja (unit produksi) yang akan dihitung
unit cost nya
5. Menentukan Produk atau Jenis Pelayanan yang akan
dihitung unit cost-nya di setiap unit produksi
Next
6. Melakukan identifikasi aktivitas dan atribut produk atau jenis pelayanan
yang akan dihitung unit cost -nya, yang terdiri dari:
a. Menentukan kategorisasi aktivitas yang ada dalam unit kerja (unit
activity, batch activity)
b. Menentukan klasifikasi aktivitas, yaitu: primer (utama) atau sekunder
(penunjang)
c. Mengidentifikasi waktu setiap aktivitas dalam pelayanan dan total
waktu pelayanan primer
7. Menggabungkan seluruh aktifitas (primer dan sekunder) dari seluruh jenis
pelayanan di suatu unit kerja produksi, termasuk facility activity
8. Mengidentifikasi biaya langsung yang digunakan pada setiap produk pelayanan
di suatu unit kerja produksi, antara lain: Biaya Bahan Medis Habis Pakai, Biaya
Gaji SDM Medis (termasuk Paramedis, Tenaga Kesehatan), Biaya Peralatan
Medis.
9. Menghitung total biaya langsung yang dikeluarkan suatu unit produksi untuk
setiap produk pelayanan.
STRATEGI PENETAPAN
TARIF PELAYANAN RUMAH
SAKIT
MASALAH DALAM PEMBIAYAAN RS
A. Inflasi Biaya Kesehatan Tinggi
 Peningkatan Demand > Peningkatan Supply
 Kemajuan Teknologi
 Tuntutan Mutu
B. Anggaran Pemerintah Terbatas
 Beban Ganda
 Harga Teknologi “mahal”
C. Subsidi Salah Sasaran
D. Tarif Pelayanan Rumah Sakit Tidak Rasional
 Tidak seimbang dengan peningkatan inflasi
 Tidak didasarkan pada perhitungan riil  Bukan “Cost Based
PENGELOLAAN RS SECARA EKONOMI
A. Keseimbangan antara expenses atau cost (pengeluaran)
dengan revenue (pendapatan)
B. Pengelolaan cost diarahkan untuk tercapainya tingkat
efisiensi
C. Revenue dihasilkan dari utilisasi (kunjungan) dengan
tingkat harga tertentu
(Revenue = Tarif x Kunjungan)  Penanganan Tarif dan
Kepuasan Konsumen sangat penting
D. Perlu ada indikator ekonomi (indikator biaya) sebagai alat
manajerial
BAGAIMANA BISA DIKELOLA SECARA EKONOMI ?

A. Rumah Sakit harus mengetahui besarnya biaya


yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan
 “Analisis Biaya dan Unit Cost”
B. Rumah Sakit harus menetapkan “tarif” yang
rasional
 berdasarkan “Unit Cost”
PENGERTIAN TARIF
Harga (nilai uang) yang harus dibayar oleh
konsumen untuk memperoleh atau
mengkonsumsi suatu komoditi (barang atau
jasa) yang dibebankan kepada konsumen
sebagai imbalan atas komoditi yang diterima
Besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk
memperoleh jasa pelayanan kesehatan
tertentu
FAKTOR PENENTU PENETAPAN
TARIF PELAYANAN KESEHATAN

 Faktor internal institusi yaitu biaya riil atau biaya


satuan (unit cost) pelayanan yang diperlukan dan
kebijakan pembiayaan bagi pelayanan tersebut
 Faktor eksternal institusi yang salah satunya adalah
faktor kemampuan dan kemauan membayar
pengguna jasa (pasien).
DASAR RASIONALISASI TARIF

1. BESARAN TARIF HARUS DAPAT COST


RECOVERY TETAPI TETAP MELINDUNGI
GOLONGAN EKONOMI LEMAH (EQUITY) 
HARUS BERDASARKAN UNIT COST
2. MEMPERHATIKAN ATP-WTP MASYARAKAT
(PASAR POTENSIAL-NYA)
UNIT COST
• BIAYA YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELAYANI SATU
KALI PEMERIKSAAN/ TINDAKAN/PELAYANAN.
• METODE:
- FULL COSTING
- DOUBLE DISTRIBUTION
- ACTIVITY BASED COSTING (ABC)
 METODE ABC  BIAYA LANGSUNG + BIAYA TAK
LANGSUNG
ABILITY TO PAY
• KEMAMPUAN MEMBAYAR MASYARAKAT ,
KHUSUSNYA UNTUK PELAYANAN RUMAH SAKIT
• RUMUS:
Jumlah pendapatan keluarga setahun dikurangi
dengan Jumlah pengeluaran keluarga non pelayanan
kesehatan, dibagi jumlah anggota keluarga
 Diukur pada masyarakat yang merupakan “target
market” rumah sakit, biasanya pada radius 2 sd 5 km
dari rumah sakit.
WILLINGNESS TO PAY

• Kemauan membayar masyarakat, khususnya dalam


membelin pelayanan rumah sakit
• Dapat diukur dg 2 cara: wtp actual dan wtp hipotetik
• Wtp actual: berdasarkan realisasi yang sudah pernah
dibayar masyarakat pada saat memanfaatkan
pelayanan rumah sakit, untuk masing-masing jenis
pelayanan
• Wtp hipotetik: berdasarkan kesanggupan masyarakat
apabila akan memanfaatkan pelayanan rumah sakit
LANGKAH STRATEGIS
PERHITUNGAN UNIT COST
DI RUMAH SAKIT
TAHAP PERSIAPAN
1. GALANG KOMITMEN
2. BENTUK TIM TARIF, beranggotakan 5-7 orang,
perwakilan dari manajemen, pelayanan keuangan,
pengelola aset
3. SOSIALISASI KE SELURUH UNIT KERJA, yang akan
dihitung unit cost nya
4. PERSIAPAN FORM PENGUMPUL DATA OLEH TIM
TARIF
TAHAP PENGUMPULAN DATA (I)
BIAYA LANGSUNG:
1. DATA BASE HARGA SATUAN PEMBELIAN BHP LANGSUNG
(BHP MEDIS)
2. DATA BASE STANDAR GAJI SDM LANGSUNG (MEDIS DAN
KEPERAWATAN/LABORAN)
3. DATA BASE HARGA ALAT MEDIS
4. IDENTIFIKASI AKTIVITAS PELAYANAN UNTUK MASING2
PRODUK
5. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BHP DAN ALAT MEDIS YANG
DIBUTUHKAN UNTUK MELAKUKAN PELAYANAN TERSEBUT
TAHAP PENGUMPULAN DATA (II)

BIAYA TIDAK LANGSUNG:


1. DATA AKTIVITAS PENUNJANG PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
2. DATA ASET GEDUNG DAN ALAT NON MEDIS DI MASING
MASING UNIT KERJA
3. DATA GAJI PEGAWAI TAK LANGSUNG DI MASING2 UNIT
KERJA
4. DATA BIAYA OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN DI
TINGKAT RUMAH SAKIT DAN UNIT KERJA

Anda mungkin juga menyukai