Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

S
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN
INTOLERANSI AKTIVITAS
DI RUANG ICU RSU MUHAMADIYAH
PONOROGO
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2021/2022
OLEH :
KELOMPOK 7

1. Muhammad Fahim H.S 20631939


2. Vyan Bagus Pratam A.S 20631927
3. Sela Nofita Sari 20631922
4. Aisyi Aunnida Yahya 20631936
5. Dian Tri Hastuti 20631976
6. Dhea Andara Yunikasari 20631946
7. Windy Wiga Regilta 20631919
8. Winda Wihastuti 20631914
9. Erni Kasaputri 20631908
10. Retno Dwi Ambarwati 20631912
A. Pengkajian
Tgl. Pengkajian : Selasa, 18 Januari 2022 No. Register : 53xxxx
Jam. Pengkajian : 12.00 Tgl. MRS : Selasa, 18 Januari 2022
Ruang/Kelas : ICU

I. IDENTITAS
1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. S Nama : Ny. J


Umur : 70 th Umur : 58 th
Jenis Kelamin :L Jenis Kelamin :P
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pekerjaan : Petani Alamat : Bandaralim, Badegan
Gol. Darah : O+ Hubungan : Istri
Alamat : Bandaralim, Badegan dengan Klien
II. KELUHAN UTAMA III. DIAGNOSA MEDIS
1. Keluhan Utama Saat MRS 1. PJK Decom
Px mengeluh sesak. 2. DM
3. Hiperurisemia
2. Keluhan Utama Saat Pengkajian
Px mengeluh sesak.
IV. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak tgl 16 – 01 – 2022 Px mengatakan tiba – tiba sesak. Pada tgl 18 – 01 – 2022 jam 02.20 Px
masih mengatakan sesak dan semakin memburuk sehingga oleh keluarga Px dibawa ke IGD RSU
Muhammadiyah Ponorogo. Kemudian Px mendapatkan penanganan dan dianjurkan untuk mendapatkan
penanganan yang lebih intensif di ruang ICU. Pada tgl 18 – 01 – 2022 jam 12.00 saat pengkajian Px
masih mengatakan sesak. Pada saat istirahat Px juga masih mengatakan sesak dan sesak dirasakan
memberat saat pasien mobilisasi.
2. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
± 1 tahun yang lalu Px pernah dirawat di RSU Muhammadiyah Ponorogo dengan keluhan fraktur
lutut karena kecelakaan. Setelah sembuh Px rutin kontrol di RSU Muhammadiyah Ponorogo. Selama ± 3
tahun terakhir Px memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus dan Px rajin meminum obat serta kontrol.
Px juga pernah dirawat 3x di RSUD Dr. Harjono Ponorogo degan keluhan penyakit jantung.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit DM.
Genogram

x x x x
x 70
x x x x x 58

Keterangan :

: Laki - Laki : Tinggal Serumah

: Perempuan 70
: Usia

x : Meninggal : Klien
V. RIWAYAT KEPERAWATAN KLIEN
1. Pola Aktivitas Sehari – hari (ADL)

ADL Di Rumah Di Rumah Sakit


Pola Pemenuhan - Makan sendiri 3x/hari habs 1 - Makan dibantu keluarga habis ½
Kebutuhan Nutrisi dan porsi, tidak ada alergi makanan danporsi saat makan siang (nasi tim,
Cairan (makan dan minum kurang lebih 6 gelas/hari sayur, telur, tahu) dan 1x jajan
minum) secara rutin dan mandiri. selingan/hari (bubur kacang ijo,
papaya) dan minum air mineral (1,5
botol + susu putih) dibantu oleh
perawat.
Pola Eliminasi - BAK secara mandiri 4 – 5 x/hari, - BAK menggunakan alat bantu
BAK : urine berwarna kuning jernih dan terpasang kateter urine no 16 dengan
bau khas urine. output urine : 950 cc/6 jam,
 
- BAB secara mandiri normal berwarna kuning jernih, bau khas
BAB : setiap hari, tidak ada keluhan. urine.
- Selama di rawat di RS pasien
belum BAB.
Pola Istirahat Tidur - Klien mengatakan dapat - Selama di RS pola istirahat
istirahat dengan cukup baik saat pasien tidak cukup terpenuhi,
siang 2 jam dan malam 9 jam, sering terbangun karena sesak dan
serta tidak ada masalah. cemas.
- Pola tidur : Pagi 4 jam, siang 4
jam dan malam 10 jam.
Pola Kebersihan Diri (PH) - Px secara mandiri dapat mandi - Selama dirawat di RS Px hanya
2x sehari pagi dan sore, keramas sibin 2x/hari pagi dan sore dibantu
3x dalam seminggu, gosok gigi perawat, belum gosok gigi, belum
2x sehari setiap mandi, serta keramas, dan belum potong kuku.
selalu memotong kuku sendiri
saat sudah panjang.
Aktivitas Lain - Px dapat melakukan berbagai - Selama di RS semua aktivitas Px
aktivitas secara mandiri. dibantu oleh keluarga dan perawat
karena Px masih sesak dan lemas.
2. Riwayat Psikologi
a. Status Emosi
Ekspresi klien nampak sedih karena merasa terbatas dalam beraktivitas, tidak nyaman saat
sesak dan kepalanya pusing. Klien tampak bahagia dan senang saat jam jenguk keluarga dan
saat diberikan tawaran makanan oleh perawat.
b. Gaya Komunikasi
Px mudah untuk diajak komunikasi dan spontan menjawab. Px menjawab dengan jelas dan
tidak menggunakan bahasa isyarat.
c. Pola Pertahanan
Saat dalam mengatasi masalah penyakitnya Px selalu rutin minum obat yang dibeli dari resep
dokter. Px mengatakan sehari bisa rutin minum obat sebanyak 9 – 12 obat untuk riwayat
penyakit jantung dan DM.
d. Dampak di Rawat di Rumah Sakit
Secara tampilan fisik Px tampak kurus dan terlihat lemah.
e. Kondisi Emosi/Perasaan Klien
Suasana hati Px sedih karena harus dirawat di RS dan ekspresi wajahnya sesuai dengan
suasana hatinya yang sedih
3. Riwayat Sosial
Px mudah bersosialisasi dengan orang lain. Px dekat dan percaya kepada istrinya tetapi Px
sangat baik berinteraksi dengan perawat ataupun pasien lain yang ada disampingnya.

4. Riwayat Spiritual
Px merupakan orang yang beragama Islam dan taat kepada agama. Px selalu berusaha
memenuhi kewajibannya untuk sholat dengan posisi tidur dan berdoa agar segera sembuh dan
bisa pulang.
VI. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
- Ku : lemah
- Kesadaran : composmentis
- GCS : E 4, V 5, M 6
- Px terpasang nasal kanul 4 lpm
- Px terpasang kateter urine no. 16
- Tangan kanan Px terpasang infus NaCl 0,9 % - 12 tpm
- Posisi tidur supine
- TTV : TD : 58/36 mmHg
RR : 18 x/menit
SpO2 : 98%
N : 96 x/menit
S : 34˚
- BB : 70 kg
- TB : 160 cm
B. Pemeriksaan Kepala
1. Kepala : Bentuk dolicephalus, simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan saat
palpasi, rambut merata.
2. Mata : Mata simetris, pupil isokor, konjungtiva anemis, terdapat lingkaran putih
diluar iris, warna iris hitam, alis simetris kanan kiri, fungsi penglihatan berkurang, tidak
ada oedem.
3. Mulut : Tidak ada kelainan bibir, warna bibir pucat, tidak ada lesi, mulut bersih,
membrane mukosa basah.
4. Telinga : Bentuk telinga simetris kanan kiri, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan,
telinga bersih, fungsi pendengaran baik.
C. Pemeriksaan Leher
Bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening, posisi trakea simetris, tidak ada oedem, tidak ada nyeri
tekan, distensi vena jugularis.
D. Pemeriksaan Thoraks (Paru – paru dan Jantung)
1. Paru – paru
Inspeksi : Bentuk simetris, bentuk normal cheast, expansi dada simetris, irama nafas
teratur.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : Bunyi sonor.
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, bersih, tidak ada suara tambahan.
2. Jantung
Inspeksi : Pulsasi ictus cordis terlihat di ICS 4, 5 midclavicula sinistra.
Palpasi : Pulsasi pada dinding torak teraba lemah, pulsasi ictus cordis teraba di ICS 5
midclavicula sinistra, tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : Bunyi pekak.
Auskultasi : Suara jantung S1/S2 tunggal, tidak ada bunyi jantung tambahan.
E. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Simetris, tidak ada massa, tidak ada lesi, tidak ada luka operasi, perut
tambah buncit.
Auskultasi : Peristaltik usus 12 x/menit.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran ginjal.
Perkusi : Bunyi hyperthympani.
F. Pemeriksaan Genetalia
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada benjolan, keadaan bersih, ada rambut pubis.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
G. Pemeriksaan Punggung dan Tulang Punggung
Tidak ada lesi, bentuk tulang belakang normal, tidak ada kelainan, sedikit
ada rasa nyeri tekan.
H. Pemeriksaan Ektremitas/Muskuloskeletal
Otot kanan kiri simteris, kekuatan otot :

 
4 5
5 5
I. Pemeriksaan Kulit/Integument
a. Itegument/Kulit
Tidak ada lesi, tidak ada oedem, warna kulit sawo matang, terdapat
sianosis/kebiru – biruan di kulit, CRT > 2 detik.
b. Pemeriksaan Rambut
Penyebaran merata, warna putih, tidak ada rontok.
c. Pemeriksaan Kuku
Kuku bersih, kuku belum terlalu panjang, tidak ada nyeri tekan.
J. Pemeriksaan Neurologi
I. Nervus Olfaktorius : Px mampu membedakan bau
II. Nervus Opticus : Fungsi penglihatan dari Px berkurang dalan jarak 30 cm.
III. Nervus Ocumulatorius : Px dapat menggerakkan bola mata ke atas, ke
bawah, kesamping dan mampu mengangkat kelopak mata.
IV. Nervus Throclearis : Px dapat menggerakkan bola mata ke atas, ke bawah,
kesamping kanan dan kiri.
V. Nervus Thrigeminus : Px dapat merasakan sensasi nyeri, reflek berkedip baik.
VI. Nervus Abdusen : Pupil isokor, kemudian Px dapat menggerakkan bola
mata ke atas ke bawa, kesamping kanan dan kiri.

 
VII. Nervus Facialis : Wajah simetris, serta Px mampu mengerutkan dahinya.
VIII. Nervus Auditorius : Fungsi pendengaran baik.
IX. Nervus Glosopharingeal : Px mampu menelan dengan baik
X. Nervus Vagus : Uvula Px berada ditengah, reflek muntah baik.
XI. Nervus Accessa : Px mampu menaikkan bahu, mampu menoleh kekanan
dan kekiri.
XII. Nervus Hypoglosal : Px juga mampu menjulurkan lidah dan lidah simetris.

 
VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG/DIAGNOSTIK MEDIK
A. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI      
Darah Rutin      
Hemoglobin 10.6 13.2 – 17.3 g/dl
Hematokrit 31.8 40 - 52 %
Leukosit 6.6 3.8 – 10.6 x10^3/ul
Trombosit 251 150 - 440 x10^3/ul
Eritrosi 3.99 4.4 – 5.9 x10^3/ul
Indeks Eritrosit      
MCHC 31.5 32 - 36 g/dl
Hitung Trombosit      
PDW 18.6 9 - 17  
Hitung Jenis%      
Lymfosit % 9.1 20 - 40 %
Nuetrophil % 86.8 50 - 70 %
Eosinofil % 0.6 2–4 %
KIMIA KLINIK      
Gula Darah      
Glukosa Darah Acak 127.80 <140 mg/dl
(2022-01-18 02:54:52)
Lemak      
Cholesterol Total 275.1 150 - 220 mg/dl
Trigliserida 149 70 - 140 mg/dl
Fungsi Ginjal      
Creatinin 1.45 0.7 – 1.4 mg/dl
Ureum 54 10 – 50 mg/dl
Asam Urat 10.6 3.4 – 7.0 mg/dl
ELEKTROLIT      
Natrium 137 136 - 145 ISE
Kalium 4.2 3.5 – 4.5 ISE
Chlorida 101 98 - 107 ISE
Calsium 1.3 1.15 – 1.33  
URINALISA      
Sedimen Urin      
Lekosit 5-6 0-3 Mikroskopis
Eritrosit 8 - 10 0-2 Mikroskopis
Epithel Sel 2-3 0-1 Mikroskopis
Kristal +1 Negative Mikroskopis
B. Hasil Rekam EKG
Kesimpulan Hasil EKG : Sinus Tachycardia dengan (HR (Heart Rate) : 100 – 130)
C. Hasil Pemeriksaan Radiologi
Nama : Tn S Umur : 70 th
No. RM : 08xxxx
 
Foto Thorax PA :
Cor & Pulmo : Radiologist Normal

VIII. TINDAKAN DAN TERAPI


A. Penatalaksanaan
Infus NaCl 0,9 % - 12 tpm
Terpasang O2 4 lpm
Injeksi furosemide 2–1–2
Injeksi ceftriaxone 2x1g
Oral :
Ramipril 1 x 5 mg
Isosorbide dinitrate (ISDN)3 x 5 mg
Aspirin (ASA) 1 x 100 mg
Gabapentin 1 x 300 mg
Allopurinol 1 x 300 mg
Metformin 3 x 500 mg
 
B. Analisa Data
Nama : Tn S
Alamat : Bandaralim, Badegan
No.Reg : 53xxxx
No Tanggal/ Kelompok Data Masalah/ Penyebab/
Jam Problem Etiologi
1. 18 Januari 2022  DS : Px mengatakan sesak Intoleransi aktivitas Ketidakseimbangan
12.30 DO : - Ku : lemah suplai dan kebutuhan
oksigen
  - GCS : E 4, V 5, M 6
- Px terpasang nasal kanul 4 lpm
- Semua aktivitas dibantu oleh perawat dan
keluarga
- Skala aktivitas 2 (memerlukan bantuan orang
lain)
- TTV :
TD : 58/36 mmHg
RR : 18 x/menit
SpO2 : 98%
N : 96 x/menit
S : 34˚ C
- Kekuatan otot
4 5
5 5
2. 18 Januari 2022 DS : Px mengatakan cemas Gangguan Mobilitas Kecemasan
12.30 DO : - Ku : lemah Fisik
- Px nampak gelisah
- Px terus menggerakkan ujung kakinya
meskipun sedang tidur
- Asam urat tinggi (hasil lab 10.6 mg/dl)
- Px terlihat cemas saat pusing dan sesaknya
kambuh
- GCS : E 4, V 5, M 6
- TTV :
TD : 58/36 mmHg
RR : 18 x/menit
SpO2 : 98%
N : 96 x/menit
S : 34˚ C
 
3. 18 Januari 2022 DS : Px mengatakan susah BAB Resiko Konstipasi Peristaltik otot
12.30 DO : - Nafsu makan berkurang melemah
- Abdomen membesar
- Kulit tampak pucat
- Perkusi hyperthympani
- Bising usus 12 x/menit
- TTV :
TD : 58/36 mmHg
RR : 18 x/menit
SpO2 : 98%
N : 96 x/menit
S : 34˚ C

4. 18 Januari 2022 DS : Px mengatakan dadanya ampek Penurunan Curah Perubahan Irama


12.30 DO : - Ku : lemah Jantung Jantung
- Terlihat sesak saat bernafas
- Terpasang nasal kanul 4 lpm
- Kulit pucat
- TTV :
TD : 58/36 mmHg
RR : 18 x/menit
SpO2 : 98%
N : 96 x/menit
S : 34˚ C
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Daftar Diagnosa Keperawatan :
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kecemasan.
3. Resiko konstipasi berhubungan dengan peristaltic otot melemah.
4. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung.

D. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Daftar Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas :
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.
E. PERENCANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
Nama : Tn S
Alamat : Bandaralim, Badegan
No.Reg : 53xxxx
No Diagnosa Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Dx Keperawatan
 
1. Intoleransi Setelah dilakukan intervensi Manajemen Energi 1. Membantu menentukan derajat
aktivitas b.d keperawatan selama 3 x 24 jam, maka   kerusakan dan kesulitan terhadap
ketidakseimbanga  status aktivitas meningkat dengan Observasi keadaan yang dialami.
n antara suplai kriteria hasil : 1. Identifikasi gangguan fungsi 2. Mengidentifikasi
dan kebutuhan   tubuh yang mengakibatkan kekuatan/kelemahan dan
oksigen - Frekuensi nadi meningkat (5) kelelahan memberikan informasi mengenai
- Saturasi oksigen meningkat (5) 2. Monitor kelelahan fisik dan pemulihan.
- Kemudahan dalam melakukan emosional 3. Mengkaji perlunya mengetahui
aktivitas sehari – hari meningkat (5) 3. Monitor pola dan jam tidur penyebab gangguan tidur.
- Kecepatan berjalan meningkat (5) 4. Monitor lokasi dan 4. Mengidentifikasi letak nyeri
- Jarak berjalan meningkat (5) ketidaknyamanan selama yang menghambat aktivitas.
- Kekuatan tubuh bagian atas meningkat melakukan aktivitas
(5)
- Kekuatan tubuh bagian bawah Terapeutik 5. Memberikan kenyamanan
meningkat (5) 5. Sediakan lingkungan nyaman istirahat serta dukungan
- Toleransi dalam menaiki tangga dan rendah stimulus (mis. fisiologis/psikologis.
meningkat (5) cahaya, suara, kunjungan) 6. Mencegah kekakuan sendi,
- Keluhan lelah menurun (5) 6. Lakukan latihan rentang kelelahan otot, meningkatkan
- Dyspnea saat aktivitas menurun (5) gerak pasif dan/atau aktif kembalinya aktivitas.
- Dyspnea setelah aktivitas menurun (5) Edukasi 7. Meningkatkan kenyamanan
- Perasaan lemah menurun (5) 7. Anjurkan tirah baring istirahat serta dukungan
- Aritmia saat aktivitas menurun (5) 8. Anjurkan melakukan fisiologis/psikologis.
- Aritmia setelah aktivitas menurun (5) aktivitas secara bertahap 8. Meminimalkan atrofi otot dan
- Sianosis menurun (5) 9. Anjurkan menghubungi meningkatkan sirkulasi,
- Warna kulit membaik (5) perawat jika tanda dan gejala mencegah kontraktur.
- Tekanan darah membaik (5) kelelahan tidak berkurang 9. Memberikan informasi
- Frekuensi napas membaik (5) 10. Ajarkan strategi koping mengenai pemulihan gejala tanda
- EKG Iskemia membaik (5) untuk mengurangi kelelahan kelelahan.
Kolaborasi 10. Mengidentifikasi penyebab
11. Kolaborasi dengan ahli gizi kelemahan dan memberikan
tentang cara meningkatkan informasi pemulihan
asupan makanan 11. Mempercepat proses
pemulihan dengan asupan nutrisi.
F. PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN (IMPLEMENTASI)
Nama : Tn S
Alamat : Bandaralim, Badegan
No.Reg : 53xxxx
No Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan TTD
Dx
 
1. 18 Januari 2022 1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan.
12.40 R/ : Px mengalami gangguan fungsi tubuh pada pinggang kanan, tangan kiri dan kedua kaki.
  2. Memonitor kelelahan fisik dan emosional.
R/ : Px tampak terbaring lemah dan sedih.
3. Memonitor pola dan jam tidur.
R/ : Px selalu tidur saat jam kunjungan keluarga selesai, saat tidak ada tindakan perawat atau
tidak ada keluhan. Pola jam tidur pagi 4 jam, siang 4 jam, dan malam 10 jam.
4. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas.
R/ : Px tidak nyaman saat beraktivitas gerak pada area pinggang kanan dan tangan kiri.
5. Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan)
R/ : Px sudah merasa nyaman dengan lingkungan ruangan yang sepi, cahaya lampu redup dan
pembatasan jam kunjungan.
6. Melakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif.
R/ : Px masih enggan menggerakkan anggota tubuhnya.
7. Menganjurkan tirah baring.
R/ : Selama dirawat Px bedrest dengan posisi tidur supine.
8. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap.
R/ : Px masih enggan dan merasa cemas utuk melakukan beberapa gerakan aktivitas.
9. Menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang.
R/ : Px sering memanggil perawat saat merasa pusing dan sesaknya kambuh yang disertai
kecemasan.
10. Menganjurkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan.
R/ : Px melakukan sesuai anjuran untuk tarik nafas panjang dan tidak panic saat sakit dan
sesak nafasnya kambuh.
11. Berkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan.
R/ : Px mengatakan lebih suka dan nafsu makan meningkat saat makan nasi berstektur
daripada nasi bubur yang lembek.

2. 19 Januari 2022 1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan.


09.00 R/ : Px mengatakan gangguan fungsi kedua kakinya yang terasa sakit sudah berkurang, tetapi
pinggang kanan dan tangan kirinya belum berkurang.
2. Memonitor kelelahan fisik dan emosional.
R/ : Px masih terbaring lemah dan sedih.
4. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas.
R/ : Px masih merasa tidak nyaman bergerak pada area pinggang kanan dan tangan kiri.
6. Melakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif.
11.30 R/ : Px sudah mampu menekuk tangannya, mampu menekuk kakinya, mampu menggerakkan
jari –jari tangan dan kaki, mampu menggerakkan kepala ke kanan dank e kiri, keatas dan
kebawah.
8. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap.
R/ : Px masih lemas untuk melakukan latihan gerak aktivitas secara bertahap.
9. Menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang.
R/ : Px sudah tidak sering memanggil perawat karena keluhan, Px memanggil hanya karena
butuh bantuan minum dan aktivitas ringan lainnya.

3. 21 Januari 2022 1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan.


15.00 R/ : Gangguan fungsi tubuh pada pinggang kanan dan tangan kiri Px sudah berkurang.
2. Memonitor kelelahan fisik dan emosional.
R/ : Px terlihat lebih senang tetapi masih lemah.
4. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas.
R/ : Px sudah merasa lebih nyaman dan membaik di area pinggang kanan dan tangan kirinya.
16.00 Menganjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap.
R/ : Px sudah bisa melakukan beberapa aktivitas ringan seperti memiringkan badan ke kanan
dan ke kiri secara perlahan, mampu makan jajan dan buah dengan tangannya sendiri tetapi
masih belum bisa melakukan aktivitas berat lainnya.

4. 22 Januari 2022 2. Memonitor kelelahan fisik dan emosional.


05.30 R/ : Px terlihat sudah tidak lemah dan lebih senang serta tampak ceria.
8. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap.
R/ : Px sudah mampu minum sendiri dengan botol minum didekatkan disampingnya, mampu
mencari posisi tidur yang nyaman sendiri, sudah mampu duduk tetapi tetap di bed tempat
tidur, makan dengan tangan sendiri dengan didampingi oleh keluarga
G. CATATAN PERKEMBANGAN
KEPERAWATAN
Nama : Tn S
Alamat : Bandaralim, Badegan
No.Reg : 53xxxx
No Tanggal/Jam Perkembangan TTD
Dx
1. 18 Januari  2022 S : Px mengatakan masih sesak
14.30 O : - Ku : lemah
  - GCS : E 4, V 5, M 6
- Px terpasang nasal kanul 4 lpm
- Semua aktivitas dibantu oleh perawat dan keluarga
- Skala aktivitas 2 (memerlukan bantuan orang lain)
- TTV :
TD : 56/36 mmHg
RR : 18 x/menit
SpO2 : 98%
N : 96 x/menit
S : 34 ˚ C
- Kekuatan otot
4 5
5 5
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 4, 6, 8, 9

2. 19 Januari 2022 S : Px mengatakan masih sesak


14.30 O : - Ku : lemah
- GCS : E 4, V 5, M 6
- Px terpasang nasal kanul 4 lpm
- Semua aktivitas dibantu oleh perawat dan keluarga
- Skala aktivitas 2 (memerlukan bantuan orang lain)
- TTV :
TD : 90/68 mmHg
RR : 18 x/menit
SpO2 : 98%
N : 95 x/menit
S : 36 ˚ C
- Kekuatan otot 4 5
5 5
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 4, 8
- TTV :
TD : 130/85 mmHg
RR : 18 x/menit
SpO2 : 97%
N : 102 x/menit
S : 36 ˚ C
- Kekuatan otot 5 5
5 5
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi pasien pindah ruangan
3. 21 Januari 2022 S : Px mengatakan sesak berkurang
21.30 O : - Ku : sedang
- GCS : E 4, V 5, M 6
- Px sudah tidak terpasang nasal kanul 4 lpm
- Sebagian aktivitas dibantu oleh perawat dan keluarga
- Skala aktivitas 1 (sebagian memerlukan bantuan orang lain)
- TTV :
TD : 130/85 mmHg
RR : 19 x/menit
SpO2 : 97%
N : 102 x/menit
S : 36 ˚ C
- Kekuatan otot
5 5
5
A : Masalah teratasi sebagian 5
P : Lanjutkan intervensi 2, 8

4. 22 Januari 2022 S : Px mengatakan sudah tidak sesak


08.00 O : - Ku : membaik
- GCS : E 4, V 5, M 6
- Px sudah tidak terpasang nasal kanul 4 lpm
- Sebagian aktivitas dibantu oleh perawat dan keluarga
- Skala aktivitas 1 (sebagian memerlukan bantuan orang lain)
KESIMPULAN
Tn.S sejak masuk rumah sakit mengeluh sesak yang menghambatnya untuk melakukan
aktivitas dan harus bedrest. Diagnosa medis Tn. S adalah PJK Decom, DM, dan
Hiperurisemia. Dan untuk diagnosa keperawatan dengan prioritas adalah Intoleransi
aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Dalam
perawatan selama 5 hari di ICU RSU Muhammadiyah Ponorogo kondisi Tn. S semakin
membaik dan stabil, tidak ada keluhan sesak serta sudah dapat melakukan beberapa
aktivitas ringan hingga sedang dengan tetap dalam pantauan dan bantuan baik keluarga
maupun perawat. Pada hari ke 6 perawatan di ICU RSU Muhammadiyah Ponorogo
intervensi dilanjutkan dengan Tn. S sudah diperbolehkan oleh dokter untuk pindah ke
ruangan rawat inap hingga kondisinya lebih stabil kemudian baru diperbolehkan
pulang. Implementasi dari intevensi rencana asuhan keperawatan telah mengatasi
sebagian masalah Tn. S dan implementasi tersebut sesuai dengan buku panduan
capaian kompetensi dan penilaian praktek keperawatan dasar serta buku 3S yaitu
SDKI, SLKI, dan SIKI.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai