Anda di halaman 1dari 31

Asuhan Keperawatan

Kesehatan Komunitas
Populasi rentan: Populasi
Kecacatan
(Disabilitas),Terlantar dan
Penyakit Kronis
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa di harapkan mampu
Menjelaskan Asuhan Keperawatan
Kesehatan Komunitas Populasi Rentan,
Populasi Kecacatan,Terlantar dan Penyakit
Kronis.
Konsep
Populasi rentan atau
populasi beresiko
adalah kondisi yang
mempengaruhi
kondisi seseorang
atau populasi untuk
menjadi sakit atau
sehat
Konsep
Pengertian Kelompok Rentan tidak
dirumuskan secara eksplisit dalam
peraturan perundang-undangan, seperti
tercantum dalam Pasal 5
ayat (3) Undang-Undang No.39 Tahun
1999 yang menyatakan bahwa
setiap orang yang termasuk kelompok
masyarakat yang rentan berhak
memperoleh perlakuan dan perlindungan
lebih berkenaan dengan
kekhususannya.

Orang lanjut usia, anak anak, fakir miskin,


wanita hamil dan penyandang cacat.
Konsep
Human Rights Reference Kelompok
Rentan adalah:
a. Refugees (pengungsi)
b.Internally Displaced Persons (IDPs)
(orang orang yang terlantar)
c.National Minoritie (kelompok
minoritas)
d.Migrant Workers (pekerja migran )
e.Indigenous Peoples (orang
pribumi/penduduk asli dari tempat
pemukimannya)
f.Children (anak)
g.Women (wanita)
Konsep
Menurut Departeman Hukum dan Hak
Asasi Manusia, kelompok rentan adalah
semua orang yang menghadapi hambatan
atau keterbatasan dalam menikmati
standar kehidupan yang layak bagi
kemanusiaan dan berlaku umum bagi
suatu masyarakat yang berperadaban.

Menurut Undang-undang No.4 tahun


1997 yang dimaksud dengan penyandang
cacat adalah setiap orang yang
mempunyai kelainan fisik dan atau
mental, yang dapat mengganggu atau
merupakan rintangan dan hambatan
baginya untuk melakukan kegiatan secara
selayaknya.
Konsep
Jadi kelompok rentan dapat
didefinisikan sebagai kelompok yang
harus mendapatkan perlindungan dari
pemerintah karena kondisi sosial
yang sedang mereka hadapi.
Kelompok rentan terbagi menjadi 3:
a. Penyandang cacat /Disabilitas
b. Tunawisma /Gelandangan
c. Gangguan mental/mental disorder
Kecacatan / Disabilitas

Menurut Undang-undang No.4 tahun


1997 yang dimaksud dengan penyandang
cacat adalah setiap orang yang
mempunyai kelainan fisik dan atau
mental, yang dapat mengganggu atau
merupakan rintangan dan hambatan
baginya untuk melakukan kegiatan
secara selayaknya.
PPT 模板下载: www.1ppt.com/moban/ 行业 PPT 模板: www.1ppt.com/hangye/
节日 PPT 模板: www.1ppt.com/jieri/ PPT 素材下载: www.1ppt.com/sucai/
PPT 背景图片: www.1ppt.com/beijing/ PPT 图表下载: www.1ppt.com/tubiao/
优秀 PPT 下载: www.1ppt.com/xiazai/ PPT 教程: www.1ppt.com/powerpoint/
Word 教程: www.1ppt.com/word/ Excel 教程: www.1ppt.com/excel/
资料下载: www.1ppt.com/ziliao/ PPT 课件下载: www.1ppt.com/kejian/
范文下载: www.1ppt.com/fanwen/ 试卷下载: www.1ppt.com/shiti/
教案下载: www.1ppt.com/jiaoan/

Dari sisi pengelompokkannya, maka penyandang cacat dapat dikelompokkan


menjadi 3 (tiga) hal :

Cacat Cacat
Cacat
Fisik
Fisik Mental
dan
Mental
A B C
Konsep

Disabilitas Fisik

(Tuna 04 01 (Tuna
wicara 03 02 Daksa) 。
)
。 (Tuna (Tuna
rungu) Netra)
。 。
Disabilitas Mental

1 Mental
Tinggi.
Mental
Rendah

Berkesulitan
Belajar Spesifik

3
Penyebab gangguan mental (mental disorder)

1 Faktor
Organis Faktor-faktor
psikis dan
(somatic)
struktur
kepribadiann
2
Faktor-faktor ya

lingkungan
(milieu) atau
faktor-faktor
sosial
3
diklasifikasikan gangguan mental (mental disorder)

Gila
(insanity)
Ganguan 。
prilaku
(behavior
disorder)
。 06
05
Ganggua
Gangguan
n mental 04 01 emosional
(mental
03 02 (emotional
disorder)
distubance)


Sakit mental Psikopatolo
gi
(mental
(psychopath
illenes) 。 ology) 。
Tunawisma/ Gelandangan

Homeless atau tunawisma


menggambarkan seseorang yang tidak
memiliki tempat tinggal secara tetap
maupun yang hanya sengaja
dibuat untuk tidur. Tunawisma biasanya
di golongkan ke dalam golongan
masyarakat rendah dan tidak memiliki
keluarga.
Faktor Penyebab :

1
Kemiskina Rendah
n Tingginya
Pendidikan 2

Keluarga

3
Penyakit Kronik

Penyakit dengan durasi yang lama dan


biasanya menunjukkan progesifitas yang
lambat,menyebabkan kerusakan yang
permanen yang memeperlihatkan adanya
penurunan atau menghilangnya suatu
kemampuan untuk menjalankan berbagai
fungsi
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Asuhan Keperawatan

1
Pengkajian Faktor
Contributing
to vulner
2
rability

Pengkajian
Komunitas

3
Pengkajian

Berdasarkan model Community as partner dari


Andersen dan Mc Farland
Meliputi:
1. core / data inti komunitas : demografi; usia, jenis
kelamin, suku, pekerjaan, vital statistik; angka
kejadian TBC paru selama 3 bulan terakhir di satu
kelurahan
2. Lingkungan: di dalam dan di luar rumah
3. Pendidikan: Pengetahuan masy thd TBC Paru
Pengkajian

4. Keamanan dan transportasi: alat transportasi


5. Pelayanan sosial dan kesehatan: apakah masy
memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan
6. Rekreasi:
7. Ekonomi: pendapatan rata-rata keluarga per bulan
8. Komunikasi: sumber informasi ttg TBC paru
9. Politik dan pemerintahan: Cara untuk memperoleh
pengobatan TBC gratis yang diberikan Puskesmas
Hasil Pengkajian

 Masyarakat masih memiliki pengetahuan rendah ttg TBC paru


(34,7%)
 Masih ada (8,2%) yang belum diimunisasi BCG
 Masyarakat yang menunjukkan gejala TBC Paru (11,6%)
 Ada 27,4% masy yang tidak membuka jendela pada siang hari
 Ada 10,5% masy yang tidak menutup mulut saat batuk, bersin
dan membuang dahak sembarangan
 Terdapat 30,5% rumah masy yang tidak mendapat sinar
matahari secara langsung
Hasil Pengkajian

 Hasil pengamatan di sepanjang jalan banyak


terlihat masyarakat yang membuang dahak
sembarangan
 Perilaku merokok di RW …,…,…,cukup tinggi (>
50%)
 Hasil pengamatan di masy perilaku merokok juga
terdapat pada kalangan ibu-ibu, bukan hanya
bapak-bapak
Diagnosa Keperawatan:
Perilaku kesehatan beresiko peningkatan kasus TB
Paru di kelurahan….., Kecamatan…., kota…..
Perencanaan

 Tujuan Umum:

Setelah dilakukan tindakan bersama masy selama 6


bulan, diharapkan tidak terjadi peningkatan TB
paru pada warga kelurahan…., kecamatan….,
dengan kriteria….(lihat hasil pengkajian)
Perencanaan

Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan tindakan bersama masyarakat selama 4
minggu, diharapkan:

 Keluarga memiliki kemampuan melaksanakan 5 tugas kesh


klg terhadap anggota keluarga yang menderita TB paru
 Masyarakat memiliki pengetahuan yang adekwat thd TB
paru
 Masyarakat memiliki ketrampilan melakukan perawatan dan
pencegahan TB paru
Tindakan perawatan

 Pendidikan kesehatan dan pembinaan keluarga-


keluarga dengan masalah TB paru
 Pendidikan kesehatan terhadap kelompok (KIE)
 Pemberian informasi TB paru (pemasangan poster,
pembagian leaflet, pemutaran film TB paru di tempat
strategis)
 Demonstrasi cara melakukan perawatan sederhana TB
paru
 Senam pernafasan bersama masyarakat
Evaluasi

 Peningkatan kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas


kesh klg terhadap anggota keluarga yang menderita TB paru
 Peningkatan pengetahuan masyarakat thd TB paru
 Peningkatan ketrampilan masyarakat melakukan perawatan
dan pencegahan TB paru
 Poster terpasang di lokasi strategis
 Leaflet terbagi kepada masyarakat
 Masyarakat mampu melakukan senam pernafasan secara
mandiri
Diagnosis Keperawatan kelompok/ Komunitas

 Formulasi diagnosis keperawatan kelompok dan


komunitas, tipe ini, mengacu kepada ketentuan
Diagnosis Keperawatan Nanda (2009-2011).

 Formulasi diagnosis tersebut digunakan tanpa


menuliskan etiologi atau diagnosis tunggal (single
diagnosis).
Contoh diagnosis kelompok/ komunitas

 Ketidakefektifan koping komunitas


 Perilaku kesehatan beresiko
 Kesiagaan meningkatkan koping komunitas
 Kesiagaan meningkatkan pengetahuan
 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
Jika kita gagal melakukan sesuatu..
Hanya ada satu hal yang dapat kita lakukan..
COBA LAGI..!!!
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai