Anda di halaman 1dari 15

SEMINAR KEPERAWATAN 

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “An.a”


DENGAN “DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)”
DI RUMAH SAKIT BUNDA PALEMBANG

Dosen Pengampu :

Ns. Yofa Anggraini, S.Kep., M.Kes., M.Kep.

Pembimbing Klinik :

Vivit Sumartin, Amd.Kep.


Disusun oleh : 
Ella Agustin 22.14901.10.31 Rani 22.14901.10.28
Dessy Triramadhani 22.14901.10.23 Sintia Bella 22.14901.10.24
Yuyun Efrianti 22.14901.10.40 Vina Sagita 22.14901.10.43
Ineska Sari 22.14901.10.16 Fiska Andriyani 22.14901.10.30
Alvira 22.14901.10.04 Novita Sari 22.14901.10.25
Emilia Puspita Sari 22.14901.10.06 Nur Khoiriyah 22.14901.10.34
Octia nurcahranti 22.14901.10.19 Eka Nur safitri 22.14901.10.29
Febri Fernando 22.14901.10.22 Lorenza al 22.14901.10.32
Yuyen 22.14901.10.14 Imelda Parawangsa 22.14901.10.26
Maria Ulfa 22.14901.10.38 Welly Saputra 22.14901.10.27
Sekar Putri 22.14901.10.15 Elistia Lestari 22.14901.10.08
Agung Satrio 22.14901.10.37 Dian Aditya Widyanti 22.14901.10.41
Laporan Pendahuluan
 Pengertian
Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Virus dengue
(arbovirus) yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti yang apabila
terlambat ditangani akan menyebabkan Dengue Syok Sindrom (DSS) yang dapat menyebabkan
kematian.
 Etiologi
Nursalam, dkk (2008), menyatakan bahwa kondisi lingkungan yang menyebabkan DBD sering
kali di daerah yang padat penduduknya dan lingkungan yang kurang bersih (seperti air yang
menggenang, bak yang jarang di kuras dan gantungan baju di kamar). Nyamuk Aedes Aegypti
biasanya menggigit pada siang hari jam 10.00-12.00 dan sore hari pada jam 16.00-18.00
Laporan Pendahuluan
Patofisiologi
 Virus dengue akan masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan kemudian akan
bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus antibody, dalam sirkulasi akan
mengaktivasi system complement. Akibat aktivasi dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, dua peptida yang
berdaya untuk melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat sebagai faktor meningginya
permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu.
 Terjadinya trombositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagulasi
(protrombin, faktor V, VII, IX, X dan fibrinogen) merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan
hebat, terutama perdarahan saluran gastrointestinal DHF.
 Yang menentukan beratnya penyakit adalah meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah,
menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diathesis hemoragik.
Renjatan terjadi secara akut.
 Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma melalui endotel dinding pembuluh
darah dan mengalami hypovolemik.
Laporan Pendahuluan
 Manifestasi Klinis

1. Demam tinggi selama 2-7 hari

2. Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit; ptechie, ekhimosis, hematoma

3. Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi

4. Nyeri otot, tulang sendi, abdomen, dan ulu hati

5. Sakit kepala Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening

6. Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun, gelisah,
capillary refill lebih dari dua detik, nadi cepat dan lemah
Laporan Kasus (Asuhan Keperawatan
pada An.A)
PENGKAJIAN  
Identitas Pasien Keluhan Utama : pasien datang ke
Nama : An.A IGD Sekitar jam 12.01 dengan
keluhan demam sejak 3 hari yang
No RM : 213923
lalu, dan BAB Susah
Umur : 4 tahun
Pemeriksaan Fisik
Jenis Kelamin: laki-laki
Kesadaran : Compos Mentis
Pekerjaan : -
GCS : E4M6V5 = 15
Agama : islam
BB / TB : 25 Kg / Cm
Status : -
Tanda Vital :
Tanggal MRS : 24 november 2022
N : 110 x/m
Tanggal Pengkajian : 24 november
P : 24 x/m S : 37,5 ˚C
2022
Laporan Kasus (Asuhan Keperawatan
pada An.A)
 TERAPI MEDIS

Paracetamol Flash

Infus RL 30 tts/menit

 DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme

2. Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan


Kesimpulan
 Hasil pengkajian pada An. A didapatkan data mengalami DBD dengan gejala yaitu demam

dengan suhu 37,5, kulit terdapat bintik-bintik merah, tidak bisa bab 3 hari dan lesu.

 Diagnosis keperawatan yang muncul pada kasus An. A adalah hipertermi berhubungan

dengan peningkatan laju metabolisme, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan kurangnya asupan makanan

 Rencana keperawatan untuk mengatasi masalah utama hipertermi adalah memantau

tanda tanda vital, monitor warna kulit dan suhu, berikan obat cairan IV, dorong konsumsi

cairan, kompres hangat pasien.

Anda mungkin juga menyukai