Anda di halaman 1dari 8

ADHF

KELOMPOK 1
Nova, Fahmil, Melisa
ADH
Pengertian
F
• Acute decompensated heart failure
(ADHF) adalah kondisi ketika gejala
gagal jantung mengalami perburukan
secara tiba-tiba (Teerlink, 2015).
Etiologi
• Diet tidak teratur
• Tidak patuh minum obat
• Hipertensi tidak terkontrol
• Penyalahgunaan zat alkohol
• Iskemia/infark miokard
• Aritmia
• Miokarditis, endokarditis
• Disungsi miokard (Teerlink, 2015).
Gambaran Klinis yang dominan Gejala Tanda-Tanda
Edema Perifer/ Kongesti Sesak nafas, kelelahan, Edema perifer, peningkatan vena
anoreksia, dispnea saat jugularis, edema pulmonal,
beraktivitas hepatomegaly, asites, overload cairan

Edema Pulmonal Sesak nafas yang berat saat Crackles pada paru-paru atas, takikardi,
istirahat, Paroxysmal nocturnal takipneu, SaO2 rendah, hasil rontgen
dyspnea, Batuk dada kongesti, edema paru, efusi pleura

Syok Kardiogenik Konfusi, kelemahan, dingin Perfusi perifer yang buruk, Systole
pada perifer Blood Pressure (SBP) < 90 mmHg.
Anuria atau oliguria
Tekanan darah tinggi (gagal Sesak nafas Biasanya terjadi pada peningkatan
jantung hipertensif) tekanan darah, hipertrofi ventrikel kiri
Disfungsi ventrikel kanan, peningkatan
vena jugularis, edema perifer,
Pemeriksaan Penunjang ADHF (Teerlink, 2015):
• Penilaian elektrolit (natrium, kalium, magnesium), fungsi ginjal, enzim hati
• Peptida natriuretik (BNP, NT-proBNP)
• Glukosa serum, hemoglobin glikosilasi, panel lipid puasa, dan tingkat
hormon perangsang tiroid pada pasien tertentu
• EKG 12 sadapan
• Rontgen dada
• Ekokardiografi
• respons hemodinamik yang adekuat terhadap terapi inotropik sering
diperlukan sebelum memulai terapi rawat jalan kronis
Diagnosa Keperawatan (SDKI):
• Gangguan Pertukaran Gas
• Gangguan Pola Nafas Tidak Efektif
• Penurunan curah jantung
• Hipervolemia
• Perfusi perifer tidak efektif
• Intoleransi aktivitas
• Ansietas
Penatalaksanaan ADHF
• Menurunkan kerja otot jantung pemberian diuretik (Furosemide), vasodilator
(Natriumnitrofusida, nitrogliserin) dan beta-adrenergic antagonis (beta bloker) (Smeltzer,
2013)
• Elevasi Kepala  Pemberian posisi fowler/semi fowler bertujuan untuk mengurangi kongesti
pulmonal dan mengurangi sesak napas
• Mengurangi Retensi Cairan  mengontrol asupan natrium dan pembatasan cairan
• Meningkatkan Pompa Ventrikel Jantung  Penggunaan adrenergic agonist atau obat
inotropik (Dobutamin dan Dopamin)
• Pemberian Oksigen dan Kontrol Gangguan Irama Jantung (Digoxin)
• Mencegah Miokardial Remodelling Angiotensin Converting Enzyme inhibitor atau ACE
inhibitor (catropil, ramipril, fosinopril)
• Merubah Gaya Hidup (Black & Hawks, 2014)
Daftar Pustaka
• Christopher O'Connor, Kirkwood F. Adams, Miahai
Gheorghiade, Wendy Gattis Stough. 2005. Management of
Acute Decompensated Heart Failure. Taylor & Francis
• Glenn N. Levine. 2014. Cardiology Secrets. Elsevier/Saunders
• John R Teerlink, Khalid Alburikan, Marco Metra , dan Jo E
Rodgers. 2015 Acute Decompensated Heart Failure Update.
National library of medicine NCBI. 11(1):53-62

Anda mungkin juga menyukai