PUTRI SAHARA
PEMBIMBING: DR KARTIKA
DATA PASIEN
• Nama : tn r
• umur : 26 tahun
• Jenis kelamin : laki2
• Alamat :Jaya sakti
Riwayat dm : di sangkal
PEMERIKASAAN FISIK
Status Present
• Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
• Kesadaran : CM
• GCS : E4V5M6 total 15
• Tanda Vital
Tekanan darah : 135/79 mmHg
Nadi : 99 x/menit
Pernapasan : 21 x/menit
Suhu : 36,8 derajat celcius
spo2 : 98 %
Status Generalisata
• kepala : dbn
• mata : dbn
• leher : dbn
• Thorak : dbn
• abdomen : dbn
• extremitas:dbn
• Pemeriksaan rectal: - inspeksi : tampak eritema (+) dan edema
• - Palpasi: nyeri tekan (+) dan teraba hangat
• - Fluktuasi (+)
DIAGNOSA
Abses perianal
PENATALAKSANAAN
Rl 20 tpm
Ranitidin 1 amp
Rencana op
Insisi + debridement
ABSES PERIANAL
DEFINISI
• Abses perianal merupakan infeksi pada jaringan lunak dari kelenjar disekitar anus yan
mengakibatkan pembengkakan sekitar saluran anal, dengan pembentukan abses di rongga
diskrit.
ETIOLOGI
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan laboratorium
ANAMNESA
Pasien dengan abses perianal biasanya mengeluh adanya ketidak nyamanan perianal,
kusam, rasa nyeri tumpul dan pruritus.
Nyeri di sekitar perianal biasanya dieksaserbasi karena gerakan dan peningkatan tekanan
karena duduk, mengedan, defekasi, batuk dan bersin. Dengan perjalanan abses, nyeri
dapat mengganggu aktivitas seperti berjalan
PEMERIKSAAN FISIK
Pada pemeriksaan fisik bisa ditemukan adanya massa subkutaneus yang eritematosa, berbatas tegas, kecil dan berfluktuasi di dekat
orifisium anal.
Manifestasi klinis lainnya termasuk:
Konstipasi
Tidak dapat duduk dengan baik
Demam
Lemas
Keringat malam
Retensi urin
Pasien dengan imunitas yang baik, biasanya tidak disertai demam, leukositosis atau sepsis.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
MEDIKAMENTOSA
Terapi medikamentosa dengan antibiotik biasanya tidak diperlukan.
Pemberian antibiotik secara tunggal bukan merupakan pengobatan yang efektif untuk
mengobati abses perianal
Namun, pada pasien dengan peradangan sistemik, diabetes, imunitas rendah, atau
memiliki penyakit katub jantung antibiotik wajib diberikan.
TATALAKSANA
Penatalaksanaan abses perianal dapat dilakukan drainase di bawah anestesi lokal di kantor, klinik, atau
unit gawat darurat.
Pada kasus abses yang besar maupun pada lokasinya yang sulit mungkin memerlukan drainase di dalam
ruang operasi.
Insisi dilakukan sampai ke bagian subkutan pada bagian yang paling menonjol dari abses.
Luka dibiarkan terbuka dan Sitz bath dapat dimulai pada hari berikutnya
NOTE :
Sitz bath adalah berendam di dalam bak yang berisi air hangat,garam atau soda kue yang dapat membantu
mengurangi rasa gatal dan nyeri nya.
KOMPLIKASI
1. Terbentuknya fistula perianal pada lubang anus/rektum dengan lubang bekas abses
yang bermuara pada kulit sekitar anus.
2. Sepsis sistemik