Anda di halaman 1dari 22

ABSES PERIANAL

PUTRI SAHARA
PEMBIMBING: DR KARTIKA
DATA PASIEN

• Nama : tn r
• umur : 26 tahun
• Jenis kelamin : laki2
• Alamat :Jaya sakti

• Med rec : 276602


• Tanggal masuk : 23-11-22
• Pekerjaan : karyawan swasta
ANAMNESA
Keluhan utama
pasien datang ke rs dengan keluhan nyeri di anus seminggu yg lalu, dan
memberat sejak tiga hari terakhir pasien juga mengeluhkan mual dan muntah dan
kadang terasa demam naik turun , pasien juga terasa sangat nyeri di anus dan terasa
perih saat bab
Riwayat penyakit dahulu : di sangkal
Riwayat pengobatan :di sangkal

Riwayat dm : di sangkal
PEMERIKASAAN FISIK

Status Present
• Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
• Kesadaran : CM
• GCS : E4V5M6 total 15
• Tanda Vital
Tekanan darah : 135/79 mmHg
Nadi : 99 x/menit
Pernapasan : 21 x/menit
Suhu : 36,8 derajat celcius
spo2 : 98 %
Status Generalisata
• kepala : dbn
• mata : dbn
• leher : dbn
• Thorak : dbn
• abdomen : dbn
• extremitas:dbn
• Pemeriksaan rectal: - inspeksi : tampak eritema (+) dan edema
• - Palpasi: nyeri tekan (+) dan teraba hangat
• - Fluktuasi (+)
DIAGNOSA

Abses perianal
PENATALAKSANAAN

Rl 20 tpm
Ranitidin 1 amp

Rencana op
Insisi + debridement
ABSES PERIANAL
DEFINISI

• Abses perianal merupakan infeksi pada jaringan lunak dari kelenjar disekitar anus yan
mengakibatkan pembengkakan sekitar saluran anal, dengan pembentukan abses di rongga
diskrit.
ETIOLOGI

 Bakteri aerob dan anaerob dapat ditemukan pada abses


 Bakteri anaerob yang sering ditemukan adalah Bacteroides fragilis, Peptostreptococcus,
Prevotella, Fusobacterium, Porphyromonas, and Clostridium
 Bakteri aerob : Staphylococcus aureus, Streptococcus,and Escherichia coli
EPIDEMIOLOGI

 Paling sering pada usia 20 – 60 tahun


 Laki laki lebih serig dibanding wanita dengan perbandingan 2:1
 Pengananan yg tidak baik akan menjadi fistula perianal
 Infeksi fisura perianal ( robekan pada permukaan kulit anus)
 Infeksi penyakit seksual
 Sumbatan pada kelenjar perianal
FAKTOR RESIKO

 Colitis ( radang pada usus besar )


 DM
 Diverticulosis ( radang divertikel/ penonjolan berupa kantong pada lapisan usus)
 Anal Sex
 Penggunaan obat-obatan imunocompromised jangka panjang
 Fisura perianal
 Infeksi pada organ pelvic
TANDA & GEJALA

 Benjolan disekitar anus


 Nyeri (sifat konstan, lebih nyeri pada saat duduk)
 Iritasi sekiar anus , diseratai pembengkakan dan warna kemerahan
 Keluar nanah
 Sulit dan nyeri saat BAB
 Dapat disertai dengan demam dan mengigil
DIAGNOSIS

1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan laboratorium
ANAMNESA

 Pasien dengan abses perianal biasanya mengeluh adanya ketidak nyamanan perianal,
kusam, rasa nyeri tumpul dan pruritus.

 Nyeri di sekitar perianal biasanya dieksaserbasi karena gerakan dan peningkatan tekanan
karena duduk, mengedan, defekasi, batuk dan bersin. Dengan perjalanan abses, nyeri
dapat mengganggu aktivitas seperti berjalan
PEMERIKSAAN FISIK

Pada pemeriksaan fisik bisa ditemukan adanya massa subkutaneus yang eritematosa, berbatas tegas, kecil dan berfluktuasi di dekat
orifisium anal.
Manifestasi klinis lainnya termasuk:
 Konstipasi
 Tidak dapat duduk dengan baik
 Demam
 Lemas
 Keringat malam
 Retensi urin
 Pasien dengan imunitas yang baik, biasanya tidak disertai demam, leukositosis atau sepsis.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

 Belum terdapat pemeriksaan laboratorium khusus yang dapat dilakukan untuk


mengevaluasi pasien dengan abses perianal atau anorektal
 Individu dengan diabetes dan pasien dengan imunitas tubuh yang rendah karena memiliki
risiko tinggi terhadap terjadinya sepsis bakteremia yang dapat disebabkan dari abses
anorektal.
 Dalam kasus tersebut, evaluasi laboratorium lengkap adalah penting
TATALAKSANA

MEDIKAMENTOSA
 Terapi medikamentosa dengan antibiotik biasanya tidak diperlukan.
 Pemberian antibiotik secara tunggal bukan merupakan pengobatan yang efektif untuk
mengobati abses perianal
 Namun, pada pasien dengan peradangan sistemik, diabetes, imunitas rendah, atau
memiliki penyakit katub jantung antibiotik wajib diberikan.
TATALAKSANA

 Penatalaksanaan abses perianal dapat dilakukan drainase di bawah anestesi lokal di kantor, klinik, atau
unit gawat darurat.
 Pada kasus abses yang besar maupun pada lokasinya yang sulit mungkin memerlukan drainase di dalam
ruang operasi.
 Insisi dilakukan sampai ke bagian subkutan pada bagian yang paling menonjol dari abses.
 Luka dibiarkan terbuka dan Sitz bath dapat dimulai pada hari berikutnya
NOTE :
Sitz bath adalah berendam di dalam bak yang berisi air hangat,garam atau soda kue yang dapat membantu
mengurangi rasa gatal dan nyeri nya.
KOMPLIKASI

1. Terbentuknya fistula perianal pada lubang anus/rektum dengan lubang bekas abses
yang bermuara pada kulit sekitar anus.
2. Sepsis sistemik

Anda mungkin juga menyukai