Anda di halaman 1dari 79

PRESENTASI KASUS

GERIATRI
Pembimbing: dr.Hari Hendarto, Sp.PD-KEMD
Disusun oleh: Ahmad Zufar M.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Geriatri


Program Studi Profesi Dokter
FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Periode 19 Juni – 21 Juli 2023
ANAMNESIS

2
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. U
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 67 tahun
Agama : Islam
Alamat : Pondok Aren
Suku : Betawi
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Jumlah anak :5
Jumlah cucu : 10
Tanggal masuk : 4 Juli 2023
Tanggal Pemeriksaan : 5 Juli 2023
Datang ke RS : Diantar keluarga
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Anamnesis dilakukan secara
autoanamnesis dan alloanamnesis pada Muntah darah sejak 2-3 jam
hari Rabu, 5 Juli 2023 di ruangan. SMRS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Keluhan muntah darah sejak 2-3 jam SMRS, berwarna merah kehitaman,
encer, menyemprot, tidak berisi makanan. Sebanyak >3x dengan jumlah
kurang lebih 1 liter. Keluhan muntah darah baru pertama kali dirasakan.
Terdapat BAB berwarna kehitaman sejak sejak 2 bulan. Pasien juga dikatakan
terdapat halusinasi dan pikiran kacau. Namun tidak jelas muncul sejak kapan.
Halusinasi berupa visual & auditorik. Sebelumnya halusinasi dan omongan
tidak nyambung sudah pernah beberapa kali, hilang timbul. Pasien lemas,
tidak mengamuk. Terdapat keluhan perut membuncit sejak 2 minggu SMRS.
Perut buncit sebelumnya memang kambuh-kambuhan bersama dengan
halusinasinya sejak 2-3 tahun SMRS. Ada nyeri ulu hati. Ada riwayat sering
minum jamu sebelumnya.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Tidak ada nyeri perut. Keluhan kuning pada anggota badan disangkal. Tidak
ada pembuluh yang terlihat & menonjol di perut. Obat-obatan rutin
disangkal. Obat-obatan hanya diberikan & diminum saat keluhan kambuh.
Demam saat ini disangkal. Riwayat BB turun tidak diketahui.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat pemeriksaan HBsAg (+) pada tahun 2020
Riwayat DM, hipertensi, sakit ginjal, sakit jantung disangkal.
Riwayat transfusi/donor darah disangkal.
Keluhan batuk lama atau Riwayat pengobatan TB disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Pasien merupakan anak pertama dari 6 bersaudara. Pasien hanya 1x menikah


dan memiliki 5 orang anak. Salah satu anak pasien terdapat riwayat kuning.
Riwayat sakit kuning, perut membesar, bengkak anggota badan pada
keluarga lain disangkal. Kedua orang tua pasien sudah meninggal. Ibu pasien
dikatakan memiliki asma. Riwayat sakit lainnya tidak diketahui.
RIWAYAT PERSONAL SOSIAL

Pasien tidak merokok, minum alkohol, tidak ada riwayat penggunaan jarum
suntik. Makan 2-3x sehari, porsi sedikit, lauk pauk lengkap. Terkadang sulit
makan. Aktivitas sehari-hari hanya di rumah kebanyakan hanya duduk,
sebelum sakit dahulu sempat menjahit. Tidak pernah olahraga.
Analisis Finansial

Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Suami pasien sudah tidak
bekerja, dulu bekerja sebagai pedagang kios di pasar. Biaya sehari-hari
pasien berasal dari anak-anaknya kurang lebih 1,5 juta/bulan sudah
termasuk uang makan. Pasien merasa kebutuhannya cukup terpenuhi.
Pasien memiliki asuransi BPJS kelas III.
Analisa Lingkungan

Pasien tinggal di lingkungan tidak padat penduduk. Pasien tinggal bersama


dengan suami. Rumah pasien berdampingan dengan rumah anak ke-3.
Bangunan rumah 1 lantai berlantaikan keramik, terdapat 2 kamar tidur, 1 kamar
mandi, ruang keluarga, dan dapur. Lantai kamar mandi berupa keramik tidak licin,
dibersihkan setidaknya 1 minggu sekali, menggunakan toilet duduk, dan tidak
ada pegangan. Ventilasi rumah cukup baik dan sinar matahari masuk.
Penerangan saat malam maupun siang rumah cukup baik dengan lampu.
Denah Rumah
Genogram
ANAMNESIS SISTEM
Sistem Keluhan

Penglihatan Tidak ada keluhan

Pendengaran Tidak ada keluhan

Kardiovaskular Tidak ada keluhan

Paru Tidak ada keluhan


Keluhan muntah darah sejak 2-3 jam SMRS, berwarna
merah kehitam, encer, menyemprot, tidak berisi makanan.
Saluran pencernaan kurang lebih 1 liter sebanyak 1x.. Terdapat keluhan
membuncit sejak 2 minggu SMRS yang sebelumnya
memang kambuh-kambuhan sejak 2 tahun SMRS
Saluran kemih Tidak ada keluhan

Darah Tidak ada keluhan

Endokrin Tidak ada keluhan

Saraf Tidak ada keluhan


Keluhan halusinasi dan pikiran kacau hilang timbul.
Jiwa
Halusinasi berupa visual & auditorik..
COMPREHENSIVE
GERIATRIC
ASSESSMENT

15
Fungsi Skor Max Sebelum sakit Sesudah sakit
Mengendalikan rangsang BAB  2 2 2
Mengendalikan rangsang BAK  2 2 2
Membersihkan diri  1 1 0
Penggunaan jamban  2 2 0
Makan  2 2 1
INDEKS ADL Berbaring ke duduk  3 3 1

BARTHEL Berpindah/ berjalan 


Memakai baju 
3
2
3
2
2
1
Naik turun tangga  2 2 0
Mandi  1 1 0
SKOR  20 20 9
20       : mandiri
12-19  : ketergantungan ringan
9-11    : ketergantungan sedang
5-8      : ketergantungan berat
0-4      : ketergantungan total
No. Pertanyaan Jawaban Skor
1 Usia ……. tahun Salah 0
2 Waktu / Jam saat ini ……… Salah 0
3 Alamat tempat tinggal………… Salah 0
4 Tahun ini……….. Salah 0
ABREVIATED 5 Saat ini berada dimana…….. Benar 1
MENTAL TEST 6 Mengenali orang lain di RS…….. Benar 1
7 Tahun kemerdekaan RI…….. Salah 0
(AMT) 8 Nama presiden RI……… Salah 0
9 Tahun kelahiran pasien Salah 0
10 Menghitung mundur (20 s/d 1) Benar 1
Skor 3
 Interpretasi
0-3 : Gangguan ingatan berat
4-7 : Gangguan ingatan sedang
8-10 : Normal
MINI MENTAL
STATE
EXAMINATION
(MMSE)

Total skor: 11

Interpretasi
30 - 27 : normal
21 - 26 : gangguan kognitif ringan
10 - 20 : gangguan kongitif sedang
< 10 : gangguan kongnitif berat
No. Pertanyaan Max Skor
Orientasi
1 Sekarang ini (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), (hari) 5 0
2 Kita berada di mana? (negara), (propinsi), (kota), (RS), (lt / kamar) 5 0

Registrasi
Sebutkan 3 objek: tiap satu detik, pasien disuruh mengulangi
3 nama 3 ketiga objek tadi. Nilai 1 untuk tiap 3 3
MINI MENTAL nama objek yang disebutkan benar. Ulangi lagi sampai
pasien menyebut dengan benar: buku, pensil, kertas
STATE Atensi dan Kalkulasi

EXAMINATION 4
Pengurangan 100 dengan 7. Nilai 1 untuk setiap jawaban yang
benar. Atau eja secara terbalik kata “WAHYU” (nilai diberi pada 5 1

(MMSE) huruf yang benar sebelum kesalahan).

Mengenal Kembali
Total skor: 11 5 Pasien disuruh menyebut kembali 3 nama objek di atas tadi 3 0
Bahasa
6 Pasien disuruh menyebut: pensil, buku 2 2
Interpretasi
7 Pasien disuruh menyebut: “jika tidak, dan atau tapi” 1 1
30 - 27 : normal Pasien disuruh melakukan perintah “ambil kertas itu dengan
21 - 26 : gangguan kognitif 8 3 2
tangan anda, lipat menjadi 2, dan letakkan di
ringan lantai”
10 - 20 : gangguan kongitif 9 Pasien diminta membaca kemudian melakukan perintah 1 1
sedang 10 Pasien disuruh menulis dengan spontan 1 1
< 10 : gangguan kongnitif 11 Pasien disuruh menggambar bentuk 1 0
berat TOTAL 11
No. Pertanyaan Jawaban Skor
Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan
1. Ya 0
anda?
Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan
2. Tidak 0
dan minat atau kesenangan anda?
3. Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? Tidak 0
4. Apakah anda merasa bosan? Tidak 0

Geriatric Depression 5.
Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap
saat?
Ya 0

Scale (GDS) 6.
Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan
terjadi pada anda?
Ya 1
Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar
7. Ya 0
hidup anda?
8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya? Ya 1
Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada
9. Ya 1
pergi ke luar dan mengerjakan sesuatu yang baru?
Apakah anda merasa punya banyak masalah dengan
10. daya ingat anda dibandingkan dengan Ya 1
Total skor: 4 kebanyakan orang?
Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini
11. Ya 0
menyenangkan?
Interpretasi 12. Apakah anda merasa kurang dihargai? Tidak 0
0 – 4: tidak depresi 13. Apakah anda merasa penuh semangat? Ya 0
5 – 8: depresi ringan Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada
14. Tidak 0
harapan?
9 – 11: depresi sedang 15.
Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik
Tidak 0
>11: depresi berat keadaannya dari anda?
No. Pertanyaan Skor Hasil
Selama 3 bulan terakhir
0 = nafsu makan sangat berkurang
1 = nafsu makan sedikit berkurang
Nafsu makan berkurang, gangguan
1. (sedang) 1
mengunyah, gangguan menelan
2 = nafsu makan biasa saja

Mini Nutrition 2. BB menurun


0 = BB menurun > 3 kg; 1 = tidak jelas;
2= BB menurun1-3 kg; 3 = tidak ada
1
Assessment (MNA) penurunan

0 = tidur, kursi; 1 = bisa bangun tapi


tidak bisa jalan/keluar rumah; 2 = bisa
3. Mobilitas sekarang 0
keluar rumah

Skor Skrining : 8 4. Stress psikologik/ penyakit akut


0 = yes, 2 = no
2
0 = demensia parah atau depresi, 1 =
Interpretasi 5. Masalah neuropsikologikal
demensia ringan, 2 = tidak ada
1
gangguan
12 – 14: Status nutrisi
normal
8 – 11: risiko 6. BMI 0=<19; 1 = 19-<21; 2=21-<23; 3=>23 3
malnutrisi
0 – 7: malnutrisi
PENILAIAN
No Pertanyaan Skor Hasil
Mampu merawat diri sendiri (tidak di panti 0 = tidak
G 1
werdha atau rumah sakit) 1 = ya
0 = ya
H Mengonsumsi lebih dari 3 obat resep setiap hari 1
1 = tidak
0 = ya
I Luka tekan atau borok kulit 1 = tidak 1
 

Mini Nutrition J
Berapa kali pasien mengonsumsi makan
lengkap setiap hari?
0 = 1 kali
1 = 2 kali
2 = 3 kali
2

Assessment (MNA) Penanda konsumsi terpilih untuk asupan protein


∙ Setidaknya satu porsi produk susu (susu,
keju, yogurt) setiap hari
____________Ya/Tidak 0,0 = Jika 0 atau 1 jawaban ya
K ∙ Dua porsi atau lebih kacang-kacangan 0,5 = Jika 2 jawaban ya 0,5
atau telur setiap minggu 1,0 = Jika 3 jawaban ya
_______________Ya/Tidak
∙ Daging, ikan, atau unggas setiap hari
_________Ya/Tidak

Skor Penilaian : 13 L
Mengonsumsi dua porsi atau lebih buah atau 0 = tidak
0
sayuran setiap hari 1 = ya
0,0 = Kurang dari 3 gelas
Berapa banyak cairan (air, jus, kopi, teh, susu,
Penilaian Total: 8+13 = 21 M
dsb.) yang dikonsumsi setiap hari?
0,5 = 3 hingga 5 gelas
1,0 = Lebih dari 5 gelas
0,5

0 = Tidak bisa makan tanpa


bantuan
N Cara makan 1 = Makan sendiri meskipun sedikit 2
Interpretasi sulit
2 = Makan sendiri tanpa masalah

24-30 poin = Status gizi normal 0 = Menganggap diri mengalami


kurang gizi
O Pendapat pribadi tentang status gizi 1 = Tidak yakin dengan status gizi 2
17-23,5 poin = Berisiko mengalami 2 = Menganggap diri tidak
mengalami masalah gizi

malnutrisi Dibandingkan orang lain dengan usia yang


0,0 = Kurang baik
0,5 = Tidak tahu
P sama, bagaimana pendapat pasien tentang 1
<17 poin = Malnutrisi status kesehatannya
1,0 = Sama baiknya
2,0 = Lebih baik
0,0 = LLA kurang dari 21
Q Lingkar lengan atas (LLA) dalam cm 0,5 = LLA 21 hingga 22 1
1,0 = LLA lebih dari 22
0 = LB kurang dari 31
R Lingkar betis (LB) dalam cm 1
1 = LB 31 atau lebih besar
Analisis Gizi
BB ideal:  90% x (155-100)x 1 kg = 49,5 kg
IMT: 24,97 kg/m2 (overweight)
Kebutuhan kalori per hari
Kebutuhan kalori basal = 25 x BBI = 25 X 49,5 kg = 1.237,5 kkal
  Koreksi 
Umur diatas 60 tahun (-10%) = 10% x 1237,5 =123,75 kal
Kebutuhan aktivitas (+10%) = 10% x 1237,5 =123,75 kal
Faktor Stress atau infeksi (+20%) = 20% x 1237,5 = 247,5 kal
Analisis Gizi
Total kebutuhan kalori/hari = 1.485 kkal/hari 

Distribusi Makanan
Karbohidrat 50% = 0.5 x 1.485 = 742,5 kkal
Protein 25% = 0.25 x 1485 =371,25 kkal  
Lemak 25% = 0.25 x 1485 = 371,25 kkal
Pemberian makanan: 
Pro diet makanan per oral. 
Jumlah Berat Energi Protein Lemak KH
Waktu Jenis Makanan
Takaran (gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
Pagi Nasi putih 1 piring 150 270 4.5 0.8 60
(07.00) Sayur Bayam 1 gelas 100 45 3.5 0.5 6.5
Tahu goreng 1 bj besar 50 34 2.3 1.4 3.2
Ayam goreng 1 ptg sdg 80 173 25.3 7.3 0
dengan kulit
Selingan
  Gorengan 2 buah 40 70 4.4 5.2 2.8
(10.00)

Siang Nasi putih 1 piring 150 270 4.5 0.8 60


(12.00) Tempe goreng 1 ptg sedang 30 68 5.7 4.6 3.6
Ayam goreng 1 ptg sedang 80 173 25.3 7.3 0
Food Recall dengan kulit

Selingan Singkong rebus 2 ptg sedang 100 360 30 4 160


(16.00)

Malam Nasi Putih 1 piring 150 270 4.5 0.8 60


(19.30) Telur goreng 1 buah 45 70 6.3 5 0,4

Total 1803 89.3 x 4 = 33.2x 9 = 356.5 x 4


kkal 357.2 kkal 298.8 kkal = 1.426
Asupan Zat Gizi dibandingkan
Kebutuhan Gizi 

Keterangan Energi   Protein  Lemak  Karbohidrat 


Asupan  1.803 357.2 298.8 1.426
Kebutuhan  1.485 371,25 371,25 742,5
% Asupan  121,4%  99,63%  80,5%  192% 
Kategori  Lebih Baik Baik  Lebih
Berg Balance Scale

Tidak dapat dilakukan karena pasien lemas.


 
PEMERIKSAAN
FISIK

27
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan di ruangan tanggal 5 Juli 2023

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos Mentis, GCS 15

Tanda Vital
Tekanan darah : 112/84 mmHg
Frekuensi Nadi : 108x/menit, regular, isi cukup
Frekuensi Nafas : 22x/menit
Suhu : 36,1°C
SaO2 : 99% room air
Antropometri
BB : 60 kg  BB Ideal: 49,5 kg
TB : 155 cm
KH : 36 cm
IMT : 24,97 kg/m2 (Kesan: overweight)
STATUS GENERALIS
Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Fisik
Kulit Warna sawo matang, turgor baik

Kepala Normocephal, rambut sebagian putih, penyebaran rambut merata, tidak mudah dicabut

Mata Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), pupil bulat isokor, RCL (+/+), RCTL (+/+),
diameter 3 mm/3 mm, arkus senilis -/-, lensa keruh -/-, shadow test -/-, visus ODS 2/60
terbatas ruangan, mata cekung -/-, pterigium -/+
Hidung Pernapasan cuping hidung (-/-), deviasi septum (-/-), sekret (-/-)

Telinga Normotia, deformitas (-/-), liang telinga sempit (-/-), sekret (-/-)

Mulut Oral hygine baik, oral trush (-), gigi palsu (-), faring hiperemis (-), uvula di tengah, tonsil
T1/T1, mukosa mulut lembab
Gigi tanggal:
8 7 6 5 4 3 2 1  | 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1  | 1 2 3 4 5 6 7 8
STATUS GENERALIS
Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Fisik
Leher Trakea di tengah, pembesaran tiroid (-), JVP 5+2 cmH20, pembesaran KGB (-)

Paru I : bentuk dada normal, pergerakan dada simetris statis & dinamis, penggunaan otot bantu napas
-/-, retraksi sela iga +/-, spider nevi (-)
P : pelebaran sela iga -/-, nyeri tekan -/-, vokal fremitus kanan dan kiri simetris, ekspansi dada
simetris
P : sonor pada kedua lapang paru
A : vesikuler +/+, ronkhi basah halus -/-, wheezing -/-
Jantung I : iktus cordis tidak terlihat
P : iktus cordis teraba di ICS 5 linea midclavicular sinistra
P : batas jantung kanan di ICS 4 linea sternalis dextra
batas jantung kiri ICS 5 linea axillaris anterior sinistra
A: BJ 1-2 normal reguler, murmur (-), gallop (-)
STATUS GENERALIS
Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Fisik
Abdomen I : tampak membuncit, spider nevi (-)
A : Bising usus (+) normal
P : Supel, nyeri tekan (+) pada regio epigastrium dan umbilikus, hepar
dan lien tidak teraba, turgor baik
P : Timpani, shifting dullness +
Ginjal Nyeri ketok CVA (-/-), balotement (-/-), massa (-/-)

Genitalia eksterna tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas
akral hangat, CRT< 2s, edema -/-, palmar eritema -/-, clubbing finger -/-,
petekiae -/-, flapping tremor +/+
Pemeriksaan Neurologis

Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan

GCS E4 M6 V5

Pupil Pupil bulat, isokor, diameter 3 mm/3 mm, RCL +/+, RCTL +/+

TRM Kaku kuduk (-), Brudzinski I (-), Kernig >135/>135, Laseque >70/>70,
Brudzinski II -/-
Pemeriksaan Saraf N.III, N.IV, N.VI Kanan Kiri
Kranialis Kedudukan bola mata Ortoforia Ortoforia

Dapat kesemua Dapat kesemua


 N.I Kanan Kiri Pergerakan bola mata
arah arah

Penghidu Normal Normal M. levator palpebra Ptosis (-) Ptosis (-)


Eksoftalmus (-) (-)
 N.II Kanan Kiri
Nistagmus (-) (-)
2/60 (terbatas 2/60 (terbatas Akomodasi (+) (+)
Acies visus
ruangan) ruangan)
N.V Kanan Kiri
Visus campus Normal Normal Cabang motorik    

Tidak Tidak M. Maseter Normal Normal


Funduskopi M. Temporalis Normal Normal
dilakukan dilakukan
Cabang Sensorik    
Oftalmika Normostesis Normostesis
Maxillaris Normostesis Normostesis
Mandibularis Normostesis Normostesis
Pemeriksaan Saraf Kranial

 N.VII Kanan Kiri


 N.VIII Kanan Kiri
Motoric Tidak ada parese
M. Frontalis Normal Normal Tes Gesek Jari Normal Normal
Vertigo Tidak dilakukan
M. Orbicularis Oculi Normal Normal
Nistagmus Tidak dilakukan
M.Buccinator Normal Normal Rhinne Tidak dilakukan
Weber Tidak dilakukan
M. Orbicularis oris Normal Normal
Swabach Tidak dilakukan
Pengecap Lidah Tidak dilakukan
Pemeriksaan Saraf Kranial
 N.IX, X Kanan Kiri  N.XII Kanan Kiri
Saat statis Tidak ada deviasi
Uvula Tidak ada deviasi
Pergerakan lidah Normal
Arkus faring Tidak ada deviasi
Atrofi -
Palatum mole Tidak ada deviasi Fasikulasi -
Tremor -

 N.XI Kanan Kiri

Mengangkat bahu Normal Normal

Menoleh Normal Normal


Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan

Motorik 5555 / 5555 Trofi : eutrofi/eutrofi


5555 / 5555 Tonus : normotonus/normotonus

Refleks Biseps +2/+2, Triseps +2/+2, Patella +2/+2, Achilles +2/+2


Fisiologis
Refleks Hoffman tromner : -/-
Patologis Babinsky : -/-
Chaddock : -/-
Oppenheim : -/-
Gordon : -/-
Schaffer : -/-
Klonus patella : -/-
Klonus achilles : -/-
Sistem Sensorik Proprioseptif : Baik
Eksteroseptif : Baik

Fungsi otonom Miksi : baik


Defekasi : baik
Sekresi Keringat : normohidrosis
STATUS MENTAL
Deskripsi Umum Gangguan Persepsi
• Penampilan: pasien seorang perempuan • Halusinasi auditorik : ada
berusia 67 tahun dan berpenampilan fisik • Halusinasi visual : ada
sesuai dengan usianya. Kulit sawo matang, • Halusinasi taktil : tidak ada
rambut pendek berwarna hitam diseryai • Halusinasi olfaktori : tidak ada
uban. Kebersihan dan kerapihan pasien • Halusinasi gustatoris : tidak ada
cukup baik. • Depersonalisasi : tidak ada
• Perilaku dan aktivitas psikomotor: pasien • Derealisasi : tidak ada
berbaring di kamar rawat, kontak mata
adekuat, berkomunikasi dua arah, spontan. Pikiran
• Sikap terhadap pemeriksa: pasien kooperatif • Proses dan bentuk pikir : bentuk pikir
pasien koheren, tidak ada hendaya
Mood dan Afek berbahasa
• Mood : Eutim • Isi pikir : tidak terdapat waham,
• Afek : sesuai preokupasi, obsesi dan fobia
• Keserasian : serasi antara ekspresi wajah
dan pembicaraan
STATUS MENTAL
Kesadaran dan Kognitif Daya Ingat
Taraf Kesadaran dan Kesigapan • Daya ingat jangka panjang : Tidak
• Kesadaran biologis/neurologis : terganggu
compos mentis • Daya ingat jangka pendek : Tidak
• Kesadaran psikologik : baik terganggu
• Kesadaran sosial : baik • Daya ingat sesaat : terganggu

Orientasi Pengendalian Impuls


• Waktu : tidak terganggu • Pengendalian impuls pasien baik
• Tempat : tidak terganggu
• Personal : baik (pasien dapat Daya Nilai dan Tilikan
mengetahui siapa yang • Daya nilai sosial : Tidak terganggu
memeriksanya, dapat mengenali • Uji daya nilai : Tidak terganggu
anaknya) • Penilaian realita : Tidak terganggu

Tilikan
• Derajat 6
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

39
LABORATORIUM Fungsi Hati

A
04/07/23
SGOT
SGPT
194
98
<=35
<=35

BOR
HEMATOLOGI Fungsi Ginjal
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Ureum 65 <48
Hemoglobin 7.0 11,7 – 15,5 Kreatinin 1,34 0,51 – 0,95

ATO Hematokrit
Leukosit
20
11.2
35 – 47
3,6 – 11
eGFR
Glukosa
43 >=90

RIUMTrombosit
Eritrosit
89
1,8
150 – 440
3,8 – 5,2
GDS
Elektrolit
92 76 – 140

Indeks Eritrosit Natrium 138 135 – 147


MCV 110 80 – 100 Kalium 5,2 3,5 – 5
MCH 38 26 – 34 Klorida 103 95 – 105
MCHC 35 26 – 34
BILIRUBIN
Hitung Jenis
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Basofil 0 0–1
Bilirubin Total 3,41 <1.0
Eosinofil 0 2–4
Bilirubin Direk 2,45 <0,2
Neutrofil batang 3 3–5
Bilirubin indirek 0,96 <0,8
Neutrofil segmen 68 50 – 70
Albumin 2,0 3,4 – 4,8
Limfosit 22 25 – 40
Monosit 7 2–8
Neutrofil Absolut 7852 1800 – 7900
Jumlah Limfosit Absolut 2464 1300 – 5100
Rasio Neutrofil Limfosit 3,23 < 3,13
FOTO THORAKS (04/07/23)
Trakea masih di tengah
Cor tampak sedikit membesar ke lateral kiri,
pinggang jantung normal
Kalsifikasi aorta (+).
Sinuses dan diafragma mendatar
Pulmo:
- Hili kasar
- Corakan bronkovaskuler bertambah, cuffing sign
(+)
- Tampak fibroinfiltrat di perihiler bilateral dan
lapang bawah paru kanan
- Kranialisasi (-).

Kesan :
TBC paru lama, curiga aktif
Kardiomegali DD/ posisi
Atherosklerosis aorta.
USG Abdomen (05/07/23)

USG Abdomen (05/07/23


Kesan :
Parenkim hepar kasar
Asites di abdomen atas-bawah --> Mengarah ke sirosis
hepatis
Kista ginjal kanan Cystitis
USG Abdomen (05/07/23)
Hepar: Ukuran tidak membesar, sudut tajam, permukaan dan tekstur parenkim kasar, kapsul tidak menebal,
tidak tampak bayangan nodul / massa. Vena porta dan vena hepatika tidak melebar. Tampak koleksi cairan di
sekitarnya.
Kandung empedu: Besar normal, dinding normal, tidak tampak batu /sludge. Duktus biliaris intra /
ekstrahepatal: tidak melebar.
Spleen: Ukuran tidak membesar, tekstur parenkim homogen halus, tidak tampak nodul / massa. Vena lienalis
tidak melebar. Tampak koleksi cairan di sekitarnya.
Pankreas: Besar normal, kontur normal, tekstur parenkim homogen, tidak tampak massa / kalsifikasi. Duktur
pankreatikus tidak melebar.
Ginjal kanan: Ukuran normal, kontur normal, parenkim normal, intensitas gema normal. Batas tekstur
parenkim dengan central echocomplek normal. Tidak tampak bayangan hiperekhoik dengan acoustic shadow.
Tampak lesi kistik berukuran lk 2,8 cm x 2,3 cm. Sistem pelvokalises tidak melebar. Ureter tidak terdeteksi.
Ginjal kiri: Ukuran normal, kontur normal, parenkim normal, intensitas gema normal. Batas tekstur parenkim
dengan central echocomplek normal. Tidak tampak bayangan hiperekhoik dengan acoustic shadow. Sistem
pelvokalises tidak melebar. Ureter tidak terdeteksi.
Vesica urinaria: Ukuran normal, dinding menebal, Tidak tampak gambaran batu/massa. Tampak koleksi
cairan di sekitarnya.
Uterus: Ukuran normal, kontur normal, tekstur parenkim homogen.
Scan Paraaorta/Parailiaka: Tidak tampak bayangan nodul hipoekhoik.
RESUME
Hematemesis sejak 2-3 jam SMRS, sebanyak 3x-jumlah 1 liter, pertama kali. Melena sejak 2 bulan. Halusinasi visual
& auditorik dan pikiran kacau, onset tidak jelas dan sudah berulang. Malaise. Asites sejak 2 minggu SMRS, sudah
berulang kali selama 2-3 tahun SMRS. Nyeri epigastrik ada. Riwayat sering minum jamu ada. Riwayat HBsAg (+)
pada 3 tahun SMRS. Pada keluarga, terdapat sakit kuning pada anak pasien & asma pada ibu pasien.
Pemeriksaan CGA didapatkan: ADL Barthel index ketergantungan sedang, Abbreviated Mental Test (AMT)
gangguan ingatan berat, MMSE gangguan kognitif sedang, Geriatric Depression Scale tidak ada depresi, MNA
risiko malnutrisi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan status gizi overweight, mata konjungtiva anemis &
pterygium, thorax batas jantung kiri membesar, abdomen buncit. Nyeri tekan epigastric & umbilicus, shifting
dullness (+), ekstremitas flapping tremor (+). Dari pemeriksaan penunjang lab didapatkan anemia, peningkatan
SGOT & SGPT, peningkatan ureum & kreatinin, penurunan fungsi ginjal, hiperkalemia, hyperbilirubinemia dan
hypoalbuminemia. Xray thoraks didapatkan kesan TBC paru lama curiga aktif, kardiomegali, aterosklerosis aorta.
USG abdomen didapatkan kesan parenkim hepar kasar, asites (mengarah ke sirosis hepatis), kista ginjal kanan
DAFTAR MASALAH

1. Anemia normositik normokrom ec hemoragik Hematemesis Melena ec susp gastritis


erosive dd/ rupture varises esofagus
2. Sirosis hepatis dengan ensefalopati hepatikum asites, edema & hipoalbuminemia
3. AKI dd/ Acute on CKD dengan Hiperkalemia
DIAGNOSIS

Diagnosis Diagnosis Sindrom Diagnosis


Medik Fungsional Geriatri Psikiatrik
Impairment pada kognitif Intelectual impairment -
1. Anemia normositik
normokrom ec hemoragik Infection
2. Ensefalopati Hepatikum
Inanition
3. Gastritis erosive dd/
rupture esofagus Iatrogenesis
4. AKI dd/ Acute on CKD
5. Hiperkalemia
6. Sirosis hepatis
ANJURAN PEMERIKSAAN
- Ureum & Creatinin per 48 jam
- USG abdomen
- PT & aPTT
TATALAKSANA

TATALAKSANA NON-MEDIKAMENTOSA TATALAKSANA MEDIKAMENTOSA

- Rawat inap dan monitor tanda vital IGD:


• Ringer laktat 500cc/12 jam
Dianjurkan
• Asam tranexamat 1x500mg IV
- Pemasangan NGT & DC • Omeprazol 3x40 mg (1amp) IV
• Ondansetron 1x4mg (1amp) IV
Edukasi Konsul sp. PD:
- Edukasi mengenai penyakit • Stop omeprazole
- Edukasi kebutuhan nutrisi • Pantoprazol 1x80mg (2amp) dalam NaCl
0,9% 100 cc dalam 10 jam selama 3 hari
• Cefotaxim 2x1gr IV
• Transfusi PRC 2x260cc IV (Hb target 10)
• Asam traneksamat 2x250mg (1amp) IV
• Vit. K 3x50mg (1amp) IV
TATALAKSANA

TATALAKSANA NON-MEDIKAMENTOSA TATALAKSANA MEDIKAMENTOSA


Saat di ruang rawat inap (5/7/23):
• Pantoprazol 1x2amp dalam NaCl 0,9% 100 cc
- Monitor tanda vital
dalam 10 jam selama 3 hari
- Diet cair peroral 1200-1500 kal • Cefotaxim 2x1gr IV
- Pemasangan DC • Asam traneksamat 2x250mg (1amp) IV
• Vit. K 3x50mg (1amp) IV
• Lactulac 3x1cth PO
• Propanolol 1x10 mg PO
• Monocammonium glycyrrhizinate glycine
(SNMC) 1x2amp (20cc/1amp) IV
• Furosemid (Lasix) 1x20mg (1amp) IV jika TD
>90
• Ca glukonas 1x10cc (1amp) IV bolus pelan
• Albumin 25% 100cc
PROGNOSIS
DIAGNOSIS QUO AD VITAM QUO AD FUNCTIONAM QUO AD SANATIONAM

Anemia penyakit kronik dd/ Ad bonam Ad bonam Dubia ad bonam


hemoragik

Ensefalopati Hepatikum Dubia ad bonam Bonam Dubia ad malam

Gastritis erosive dd/ rupture Ad bonam Ad bonam Dubia ad bonam


esofagus

AKI dd/ Acute on CKD Dubia ad bonam Dubia ad malam Dubia ad malam

Hiperkalemia Ad bonam Ad bonam Dubia ad malam

Sirosis hepatis Dubia ad bonam Dubia ad malam Dubia ad malam


TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI

Martini, 2012
HISTOLOGI
Hepar terdiri dari
komponen:
1. Hepatosit
2. Sinusoid
3. Saluran Empedu.
Portal triads hepar terdiri
dari 3 struktur:
4. Vena porta hepatica
5. Arteri hepatica
6. Duktus biliaris
Gambaran mikroskopik di
sinusoid hepar  dilapisi o/
sel Kupffer.

Martini, 2012
FISIOLOGI HEPAR
 Regulasi metabolik

 Regulasi hematologi

 Produksi garam empedu

 Detoksifikasi tubuh, hormon, serta obat-obatan

 Mensintesis protein plasma dan pembentukan protein


(albumin)

 Mengaktifkan vitamin A,D,E,K,dan B12 serta ferritin

Martini, 2012
HEPATITIS C
DEFINISI
Infeksi parenkim hati akut yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (HVC)

Virus ini dapat menyebabkan hepatitis akut dan kronis, mulai dari tingkat keparahan dari penyakit ringan
yang berlangsung beberapa minggu hingga penyakit serius seumur hidup.

(World Health Organization, 2019)

World Health Organization, 2019


EPIDEMIOLOGI
Data WHO (2019):

● Prevalensi hepatitis virus C di Indonesia berkisar 1 – 2,4 %. Diperkirakan


sekitar 5 - 7,5 juta penduduk Indonesia terkena infeksi kronik HCV

● Penularan HCV lebih banyak dari produk darah. Faktor resiko terbanyak
di Indonesia adalah transfusi

● Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan di dunia. termasuk di


Indonesia

Kemenkes RI (2017):

● Transmisi  ↑  transfusi darah, sosial ekonomi rendah, perilaku seks, co-


infeksi dengan HIV

● Banyak dijumpai pada populasi penasun dan pasien hemodilisis

World Health Organization, 2019


Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Panduan Singkat Tatalaksana Hepatitis C. Kementerian KesehatanRI. 2017
PERJALANAN ALAMIAH INFEKSI VIRUS HEPATITIS C

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Panduan Singkat Tatalaksana Hepatitis C. Kementerian KesehatanRI. 2017
ETIOPATHOGENESIS

Sudoyo, Aru W, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi VI. Jilid I. Internal Publishing.2014
DIAGNOSIS

Anamnesis: Pemeriksaan Fisik:

70-80% kasus infeksi akut Mata : Sklera ikterik


hepatitis C asimptomatik Abdomen : Nyeri tekan kuadran kanan atas

Gejala: malaise, mual, nyeri


perut kuadran kanan atas diikuti
dengan urin berwarna gelap dan
ikterik

Sudoyo, Aru W, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi VI. Jilid I. Internal Publishing.2014
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang :

 Infeksi hepatitis C akut  HCV RNA dapat


terdeteksi 7- 10 hari setelah paparan, kemudian
anti-HCV mulai dapat terdeteksi di dalam darah
7-8 minggu setelah paparan

 Diagnosis hepatitis C kronik : anti-HCV dan


HCV RNA tetap terdeteksi >6 bulan sejak
terinfeksi + dengan gejala-gejala penyakit hari
kronik

 Pemeriksaan laboratorium anti HCV


menggunakan uji diagnostik cepat/rapid
diagnostic test (RDT).

Robbins Basic Pathology. 9th edition


Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Panduan Singkat Tatalaksana Hepatitis C. Kementerian KesehatanRI. 2017
TATALAKSANA

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Panduan Singkat Tatalaksana Hepatitis C. Kementerian KesehatanRI. 2017
SIROSIS HEPATIS
DEFINISI
Sirosis Hepatis merupakan tahap akhir dari proses difus fibrosis hati progresif yang
ditandai dengan adanya distorsi arsitektur hati dan pembentukan nodul regeneratif

Sudoyo, Aru W, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi VI. Jilid I. Internal Publishing.2014
ETIOLOGI
Alkoholisme Sirosis Kardiak

Hepatitis Virus Kronik Penyakit Metabolik yang Diturunkan


• Hepatitis B • Hemokromatosis
• Hepatitis C • Wilson’s disease
• DefisiensiAlpha1-antitrypsin
• Fibrosiskistik

Hepatitis Autoimmune Sirosis Kriptogenik

Steatohepatitis Alkoholik

Sirosis Bilier
• Sirosis Bilier Primer
• Kolangitis Sclerosing Primer
• Kolangiopati Autoimun

Sudoyo, Aru W, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi VI. Jilid I. Internal Publishing.2014
EPIDEMIOLOGI

WHO 2018  sirosis hepatis merupakan penyebab kematian


nomor 9 pada negara dengan status ekonomi menengah
kebawah

Penyebab kematian terbesar ketiga pada penderita usia 45-46


tahun (setelah penyakit kardiovaskular dan kanker).

Laki-laki > perempuan (1,6:1)


Usia rata-rata 30-59 tahun dengan puncaknya pada usia 40-49 tahun.

Underestimated karena biasanya penyakit ini tidak


didiagnosis pada tahap awal

World Health Organization, 2019


PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Silbernagl S, Lang F. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi Edisi 3. Jakarta:EGC;18.


PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Calgary. Gastroenterology Cirrhosis: Pathogenesis and Complications


MANIFESTASI KLINIS

KOMPENSATA

DEKOMPENSATA

Geong GY, Kang SH, Lee CM. An Update Review on the Epidemiology,
Pathophysiology, Etiology, and Diagnosis of Liver Cirrhosis.Creative Common CC.
MANIFESTASI KLINIS

Geong GY, Kang SH, Lee CM. An Update Review on the Epidemiology,
Pathophysiology, Etiology, and Diagnosis of Liver Cirrhosis.Creative Common CC.
DIAGNOSIS

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG

Golden standard untuk diagnosis  BIOPSI HATI


Melalui perkutan, transjugular, laporoskopi atau dengan
biopsi jarum halus.
Namun bisa tidak diperlukan bila secara klinis, laboratoris
dan radiologis menunjukan kecenderungan Sirosis Hepar

Geong GY, Kang SH, Lee CM. An Update Review on the Epidemiology,
Pathophysiology, Etiology, and Diagnosis of Liver Cirrhosis.Creative Common CC.
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium

Pencitraan
1. USG abdomen dengan Doppler
2. Elastografi

Biopsi hati

Geong GY, Kang SH, Lee CM. An Update Review on the Epidemiology,
Pathophysiology, Etiology, and Diagnosis of Liver Cirrhosis.Creative Common CC.
KOMPLIKASI
PORTAL HYPERTENSION

ESOPHAGUS VARICEAL

HEPATORENAL SYNDROME

HEPATICUM ENCELOPATHY

SPONTANEOUS BACTERIAL PERITONITIS


TATALAKSANA
KOMPENSATA  terapi medikamentosa sesuai penyebab

 Menekan faktor etiologi


DEKOMPENSATA
 Mencegah komplikasi/progresi sirosis

Sudoyo, Aru W, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi VI. Jilid I. Internal Publishing.2014
Sudoyo, Aru W, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi VI. Jilid I. Internal Publishing.2014
PROGNOSIS
ANALISIS KASUS
Anemia normositik normokrom Tatalaksana

Atas Dasar Rencana Konsultasi :


Konsul Sp. PD KGEH
Anamnesis : untuk EGD dan ligase

- Hematemesis sejak 2-3 jam SMRS, sebanyak 3x-jumlah 1 liter, pertama kali. Melena sejak 2 bulan. Rencana Diagnostik :
PT, aPTT, EGD
- Nyeri epigastrik ada. Riwayat sering minum jamu ada
- Riwayat HBsAg (+) Rencana Evaluasi:
- Evaluasi keluhan
Pemeriksaan Fisik : hematemesis dan melena
pada pasien
- Mata konjungtiva anemis - Evaluasi tanda vital dan
keadaan umum
- JVP 5+2 cmH2O - Evaluasi Hb &trombosit

- Nyeri tekan epigastrik (+) Rencana Terapi :


- Tirah baring
Pemeriksaan Penunjang - Observasi hemodinamik
- Hb 7,0. Trombosit 89rb. MCV 110. MCH 38. tanda-tanda vital
- Transfusi PRC 2x260cc
IV (Hb target 10)
- Asam traneksamat
Dipikirkan: 2x250mg (1amp) IV
- Vit. K 3x50mg (1amp) IV
Anemia normositik normokrom ec hemoragik (Hematemesis Melena ec susp gastritis erosive dd/ rupture varises - Pantoprazol 1x80mg
esofagus) (2amp) dalam NaCl 0,9%
100 cc dalam 10 jam
selama 3 hari
- Cefotaxim 2x1gr IV
- Pemasangan NGT & DC
Ensefalopati hepatikum pada Sirosis hepatis Tatalaksana

Atas Dasar Rencana Konsultasi :


-
Anamnesis : Rencana Diagnostik :
-
- Halusinasi visual & auditorik dan pikiran kacau, onset tidak jelas dan sudah berulang. Malaise (+).
Rencana Evaluasi:
- Asites sejak 2 minggu SMRS, sudah berulang kali selama 2-3 tahun SMRS - Evaluasi halusinasi
- Evaluasi kesadaran &
- Riwayat HBsAg (+) kognitif pasien
- Evaluasi kadar bilirubin
- Abbreviated Mental Test (AMT) gangguan ingatan berat, MMSE gangguan kognitif sedang - Evaluasi SGOT & SGPT
- Evaluasi albumin post
Pemeriksaan Fisik :
pemberian albumin IV
- Abdomen tampak membuncit, shifting dullness (+). Nyeri tekan epigastrik (+). JVP 5+2 cmH2O
Rencana Terapi :
- Flapping tremor (+) - Tirah baring
- Albumin 25% 100cc
Pemeriksaan Penunjang - Furosemid (Lasix)
1x20mg (1amp) IV jika
- SGOT/SGPT 194/98. Bilirubin total 3,41. Bil. Direk 2,45. Bil. Indirek 0,96. Albumin 2,0
TD >90
- Monocammonium
glycyrrhizinate glycine
Dipikirkan: (SNMC) 1x2amp
(20cc/1amp) IV
Sirosis Hepatis Sirosis hepatis dengan asites, edema & hipoalbuminemia - Pantoprazol 1x2amp
dalam NaCl 0,9% 100 cc
dalam 10 jam selama 3
hari
AKI dd/ Acute on CKD Tatalaksana

Atas Dasar Rencana Konsultasi :


-
Anamnesis : Rencana Diagnostik :
- Analisis urin
- Perut membuncit berulang. Riwayat konsumsi jamu
- Riwayat sakit ginjal sebelumnya disangkal Rencana Evaluasi:
- Evaluasi Ur, Cr, eGFR,
Pemeriksaan Fisik : Kalium

- Rencana Terapi :
- Ca glukonas 1x10cc
Pemeriksaan Penunjang
(1amp) IV bolus pelan
- Ureum 65. Creatinine 1,34, eGFR 43. Kalium 5,2

Dipikirkan:
AKI dd/ Acute on CKD
THANKS
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai