Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN

KASUS
TUMOR
CEREBRI
Nama : Abiyad Wisnu
NPM : 22710002
PEMBIMBING :
dr. Teddy Wijatmiko Sp.S.

SMF NEUROLOGI
RSUD DR WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
SURABAYA
2022
TOPIK

01 02 03 04

LAPORAN TINJAUAN DAFTAR


KESIMPULAN
KASUS PUSTAKA PUSTKA
LAPORAN KASUS
Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. J
Umur : 62 tahun
Pekerjaan :-
Alamat :Mojoanyar,
Mojokerto
Agama : Islam
Status Marital : Menikah
Tanggal MRS : 14-04-2023
Tanggal Pemeriksaan : 14-04-2023
Keluhan Utama

Lemah Separuh
Badan
Riwayat Penyakit Sekarang
(RPS)
3. lalu di bawa ke
1. Pasien datang ke
IGD RSUD dr.
IGD RSUD Dr.Wahidin
Wahidin, demam
Sudiro Husodo,
(-), batuk pilek
dengan keluhan
(-),sesak(-), nyeri
kelemahan separu
dada (-), nyeri
badan kanan sejak hari
perut (-), BAK dan
jumat SMRS ( -+5 hari
BAB dbn.
SMRS).

2. Di bawa ke
klinik dan
disarankan
Opname namun
pasien menolak,
Riwayat Penyakit Dahulu :
HT (-), DM (-), Stroke (-),
Cholesterol Tinggi (+)

Riwayat Penyakit Keluarga: =


Stroke (+) pada ibu pasien

Riwayat Pengobatan : -
PEMERIKSAAN FISIK GENERALIS

Keadaan Umum VITAL SIGN

Kesadaran: Komposmentis Tek. Darah : 140/80 mmHg


GCS : 4-5-6 Nadi : 89 x/menit
RR : 20 x/menit
SpO2 : 98 %
Suhu : 36,2°C
CRT : <2 detik
HEAD TO TOE Examination

KEPALA & LEHER ABDOMEN


A/ I/ C/ D : -/-/-/- Inspeksi : Distensi (-)
Pembesaran KGB (-) Auskultasi : BU (+) normal
THORAX Palpasi : Defance muskular (-)
PULMO Nyeri tekan (-)

Inspeksi : Simetris ka/ki; retraksi (-) - - -


- - -
Auskultasi : Rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- - -
Palpasi : Simetris kanan kiri
Perkusi : Sonor kanan kiri EKSTREMITAS
- -
COR Akral hangat + + edem
+ + - -
S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-) CRT <2 dtk
Status Neurologi
Kesadaran
Kualitatif: Compos mentis
Kuantitatif: GCS E4V5M6

Cara Bicara
Disartria :-
Afasia :-

Kepala
Bentuk : Normocephal
Asimetri: -
Nervus Cranial

Nervus I
(N.Olfactorius): dbn 1

Nervus II
2 (N. Opticus)
Nervus III ●

Tajam Penglihatan
Lapang Penglihatan
: dbn/dbn
: dbn/dbn
(N.Occulomotorius: 3


Tes Warna
Fundus Oculi
: dbn
: dbn
Refleks cahaya +/+
Nervus IV
4
(N.Trochlearis) :
dbn
Nervus Cranial
Nervus V
(N. Trigeminal) : dbn 5

Nervus VI
6 (N. Abducens) :
dbn
7
Nervus VII
(N. Facialis) : dbn
8 Nervus VIII
(N.Vestibulocochleari):
dbn
Nervus Cranial

Nervus IX
(N.Glossopharingeus): dbn 9

Nervus X
10 (N. Vagus) : dbn
Nervus XI
(N. Assesorius) : dbn 11

Nervus XII
12
(N.Hipoglossus) : dbn
Reflek Fisiologis Reflek Sensoris

Biceps : +1/+2
Triceps : +1/+2 Rasa Raba: -/+
Patella : +1/+2 Rasa Nyeri: -/+
Achiles : +1/+2

Reflek Patologis Kekuatan motoric

Hoffman tromner: Superior 1/5


+/- Inferior 1/5
Babinski : +/-
Chaddock : +/-
Hasil Foto
Thorax dan
Abdomen
Cor : bentuk dan ukuran kesan
membesar
Pulmo : tidak di dapatkan infiltrate
Sinus prhenicocostalis : kiri dan
kanan tajam
Kesimpulan : kesan cardiomegali &
pneuomonia.
Hasil CT Scan
- Tampak Nodul di Hemispher kanan
dan kiri ukuran sebesar 1,5 cm,
disertai edema luas suspect
Metastasis.
-Tampak deviasi mid line ke kiri
sebesar 5 mm.
-Sulcus dan Gyrus tampak normal.
-Cystena dan sistem ventrikel tampak
normal.
-Pons dan Cerebelum tampak baik :
tak tampak klasifikasi abnormal :
Orbita sinus paranasalis tampak
normal.
Kesimpulan : Kesan Tumor Cereberi di
Hempisher Dextra Metastase di
Hemispher Sinistra.
Hasil Darah Lengkap
Hasil Hitung Jenis & Kimia Darah
DIAGNOSA

Diagnosa Klinis : Hemiparese Dextra


Diagnosa Topis : Hemispher Cerebri
Dextra Et Sinistra (Bilateral)
Diagnosa Etiologi: Tumor Cerebri
Diagnosa Sekunder : CKD Stadium V
+ Hipertensi Stage I + Pneumonia.
 

DIAGNOSA
] BANDING

1. Epidural Hematoma (EDH)


2. Abses Cerebri
PENATALAKSANAAN
Planning Terapi Non
Planning Terapi Medikamentosa
Medikamentosa
- Infus Pz 100 cc / 24
- Antrain 3x1 (iv)
--Bed rest
--Ranitidine 2 x1 (iv)
-Terapi rehabilitasi medik
-Ondansentrone 2x4 (iv)
-Ceftriaxone 3x1 (iv)
- Aspilet 1x1
- Atorvastatin 1x40 mg
LAMPIRAN FOLLOW UP
12/04/2023

S O A P
Pasien mengeluhkan mual muntah, KU: Cukup Tumor Cerebri
- Infus Pz
batuk, susah menelan, nafsu makan Vital Sign : TD: 140/80 mmHg
menurun, bak dan bab belum bisa Nadi : 100x/menit
sejak kemarin MRS. Suhu : 36°C - Ondansentrone 2x4 (iv)
Spo : 99%
Status Neurologis : dbn -Ceftriaxone 3x1 (iv)
Status Generalis: dbn
Refleks Fisiologis: +1/+2 - Aspilet 1x1
Refleks Patologis: +/-
Motoric : Superior 3/5  
Inferior 2/5

13/04/2023
Pasien mengatakan sudah tidak KU : Cukup Tumor Cerebri
- Infus Pz
mengeluhkan mual muntah, namun Vital Sign :
masih batuk dan nafsu makan sudah TD : 150/90 mmHg
agak membaik, bab dan bak belum Nadi : 65x/menit - Ondansentrone 2x4 (iv)
bisa Suhu : 36, °C
RR : 20x/menit -Ceftriaxone 3x1 (iv)
Spo : 99%
Status Neurologis : dbn - Aspilet 1x1
Status Generalis: dbn
Refleks Fisiologis: +1/+2  
Refleks Patologis:+/-
Motoric : Superior 3/5
Inferior 3/5
TINJAUAN
PUSTAKA
ANATOMI
DEFINISI
TUMOR OTAK

Sebagai bagian dari organ


Otak merupakan organ
tubuh manusia, otak dapat
penting bagi kehidupan
mengalami gangguan yang
manusia yang terletak di
dapat diakibatkan karena
dalam rongga kranium.
berbagai penyebab
diantaranya tumor.
Otak terdiri dari empat
menderita tumor otak akan bagian besar yaitu serebrum
mengalami gejala dan defisit (otak besar), serebelum
neurologi yang tergantung (otak kecil), brainstein
histologi, tipe, lokasi dan (batang otak) dan
cara pertumbuhan tumor. diensefalon.

Tumor otak adalah sebuah Otak menerima 17 % curah


lesi desak ruang jinak jantung dan menggunakan
maupun ganas, yang 20 % konsumsi oksigen total
tumbuh di otak, meningen tubuh manusia untuk
dan tengkorak terletak pada metabolisme aerobiknya.
intrakranial (Brunner &
Suddarth, 2002).
ETIOLOGI
Etiologi pasti terjadinya tumor otak belum diketahui, namun menurut
beberapa ahli dapat terjadi akibat proses primer dan sekunder:

PRIMER SEKUNDER

● Gangguan pada otak


● Gangguan imunologi
tubuh ● Metastase tumor lain,
● Gangguan fungsi biasanya tumor paru
hipofisis dan payudara.
● Virus
● Toksin
ETIOLOGI

1987,beberapa penyebab tumor


Menurut Brunner & Suddarth - Peningkatan TIK yang terlalu
tinggi

otak antara lain : - Kejang dan tanda-tanda


neurologi fokal

- Perdarahan intrakranial
- Gangguan imunologi tubuh

- Hidrocefalus
- Gangguan fungsi hipofisis
EPIDEMIOLOGI
18- 75
24 %
%

LUAR INDONESIA
NEGERI Data epidemiologi tumor otak di Indonesia
The American Cancer Society melaporkan masih sangat terbatas. Sebuah penelitian
sebanyak 24.530 kasus tumor otak dan sistem di rumah sakit umum di daerah Medan
saraf yang telah didiagnosis pada tahun 2021.melaporkan terdapat 131 kasus tumor otak
Estimasi tingkat insiden tahunan tumor otak selama periode Januari 2018 hingga
juga dilaporkan akan meningkat, yaitu 7‒19,1 Desember 2019, yang terdiri dari 52 kasus
kasus per 100.000 penduduk. Beberapa meningioma (40%), 34 kasus glioma
penelitian juga melaporkan bahwa kanker di (26%), 12 kasus adenoma hipofisis (9%),
organ lain, seperti kanker payudara, kanker dan 33 kasus metastasis otak (25%).
paru, dan kanker kolon, dapat menyebabkan
metastasis ke otak dan intrakranial pada 18‒
24% pasien.
PATOFISIOLOGI
Menurut Brunner dan Suddarth 1987, gangguan neurologi
pada tumor otak disebabkan oleh 2 faktor yaitu gangguan
fokal disebabkan oleh, tumor dan kenaikan TIK.

Gangguan Fokal Peningkatan TIK

Terjadi apabila terdapat .    Peningkatan TIK dapat diakibatkan oleh


penekanan pada jaringan bebrapa faktor : bertambahnya massa
otak dan infiltrasi atau invasi dalam tengkorak, terbentuknya oedema
langsung pada parekim otak sekitar tumor dan perubahan sirkulasi
dengan kerusakan jaringan
cairan serebrospinal. Pertumbuhan tumor
neuron. Tentu saja disfungsi
yang paling besar terjadi menyebabkan bertambahnya massa
pada tumor yang tumbuh karena ia mengambil tempat dalam ruang
paling cepat (misalnya yang relatif tetap dari ruangan tengkorak
glioblastama multiforme). yang kaku. Tumor ganas menyebabkan
Perubahan suplai darah oedema dalam jaringan otak sekitarnya.
akibat tekanan yang Mekanismenya belum seluruhnya
ditimbulkan tumor yang dipahami, tetapi diduga disebabkan oleh
bertumbuh menyebabkan
selisih osmotik yang menyebabkan
nekrosis jaringan otak.
penyeparan cairan tumor.
KLASIFIKASI

Tumor otak ada bermacam-macam menurut Price, Sylvia


Ardeson,2000, yaitu :

TUMOR MENINGEN
GLIOMA TUMOR HIPOFISIS
(MENINGIOMA)

TUMOR SYARAF TUMOR TUMOR


PENDENGARAN METASTASIS PEMBULUH DARAH
( MEURILOMA )
KLASIFIKASI
Tumor pembuluh darah antara lain :

A ANGIOMA

B HEMANGIOMABLASTOMA

SINDROM NON HIPPLE-


C LINDAN
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Price, Sylvia Ardeson,2000 :

NAUSEA & GEJALA


VOMITING FOKAL

SAKIT PAPILEDEM
KEPLA A
GEJALA FOKAL
Tanda-tanda dan gejala-gejala tumor otak antara lainnya juga terjadi,
tetapi ini lebih cenderung mempunyai nilai melokalisasi :

- Tumor Cerebellum
- Tumor Lobus
Frontal

- Tumor Korteks - Tumor


Motorik Cerebroponsin
- Tumor Lobus - Tumor Ventrikel &
Oksipital Hipotalamus
PEMERIKSAAN PENUNJANG

CT SCAN

MRI A B BIOPSI

C D E F

Angigrafi Penelitian
EEG Ventriculogram /
Cerebral Sitologis pada
Arteriografi
CSF
Tumor Cerebri pada CT Scan & MRI
PENATALAKSANAAN

Menurut Brunner dan Suddarth 1987 :

TERAPI
PEMBEDAHAN
RADIASI

PENGOBATAN
IMUNOTERAPI PENYELIDIKAN
KOMPLIKASI

Menurut Brunner dan Suddarth 1987, komplikasi yang dapat terjadi adalah :

Peningkatan TIK dari tumor dalam 50%


ruang kranium yang terbatas

Adanya lesi yang mengganggu


fungsi normal yang dikontrol 30%

Pengobatan kemoterapi 20%


BAB III
KESIMPULAN

Pasien datang ke IGD RSUD Dr.Wahidin Sudiro Husodo, dengan keluhan


kelemahan separu badan kanan sejak hari jumat SMRS ( -+5 hari SMRS), di
bawa ke klinik dan disarankan Opname namun pasien menolak, lalu di bawa
ke IGD RSUD dr. Wahidin, demam (-), batuk pilek (-),sesak(-), nyeri dada (-),
nyeri perut (-), BAK dan BAB dalam batas normal.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan terdapat hipertensi stage 1 dan defisit
neurologis serta pada pemeriksaan penunjang CT Scan di dapatkan Nodul di
hemispher cerebri dextra et sinistra kesan tumor cerebri dextra et sinistra.
Diagnosa banidng tumor otak terdapat abses otak dan epidural hematoma
(edh).
Pada pasien ini Pereda nyeri berupa antrain, diberikan ceftriaxone
sebagai antibiotik untuk bakteri aerob mencegah adanya infeksi, Sedangkan
aspilet sebagai antiplatet dan atorvastatin golongan statin yang digunakan
untuk menurunkan kadar kolesterol.
DAFTAR PUSTAKA

● Widyaningrum A E, Idaris N D M, Astuti W, Fajriyah S. 2022. Studi Terapi


Antiretroviral pada Pasien HIV/AIDS di RSUD dr. Iskak Kabupaten Tulungagung.
Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan. 8(2); 5-10.
● Rachman E M, Kaelan C. 2019. Laporan Kasus Rumah Sakit Ibnu Sina. Jurnal
Kedokteran. Vol. 4; No. 1.
● Hulmasyah D. 2020. Prosedur Pemeriksaan Magnetic Resonance Spectroscopy
(MRS) Kepala pada Kasus Tumor Otak di Instalasi Radiologi RS Awal Bros.
Jurnal Stikes Awal Bros Pekanbaru.
● Agung N R. 2021. Nyeri Kepala Sekunder EC Space Occupying Lesion
Intrakranial (Astrositoma Difus Who Grade II) Post Kraniotomi Removal Tumor.
Jurnal Human Care. Vol. 6; No. 3. Hal 592-597.
● Mutiudin I A, Sagala R, Pahria T, Herliani K Y, Harun H, Pitriana E. 2020. Studi
Kasus : Status Neurologi Pasien Space Occupying Lesion dengan HIV dan
Toxoplasmosis Cerebri. Vol 4; No. 1. Hal 42-43.

Anda mungkin juga menyukai