Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN

Dosen : DR. Erliany Saodih, M.Pd

Oleh : Rangga Kembang Taruna ( 71230096)


LATAR BELAKANG

• UU RI Nomor 36 (2009) Tentang Kesehatan, pasal 5 : pelayanan kesehatan yang aman, memiliki mutu, dan harganya
terjangkau adalah hak setiap individu.

• UUD1945 Pasal 28H juga menyebutkan : kesehatan adalah hak setiap orang. Oleh karena itu, setiap individu, keluarganya,
dan masyarakat secara umum harus memiliki akses terhadap pelayanan dan perlindungan kesehatan.

• Pembangunan kesehatan memiliki tujuan guna meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat.

• Sebagai upaya menghasilkan kondisi sehat, salah satu peranan yang vital yaitu penyelenggaraan pelayanan kesehatan

• Keberhasilan upaya tersebut dapat dinilai melalui peningkatan mutu pelayanan, selain itu tujuan pembangunan Kesehatan
menuju Indonesia Sehat 2025 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat Setiap orang.

• Pengertian mutu pelayanan kesehatan sendiri telah dipahami secara luas, namun pelaksanaannya masih menemukan
berbagai tantangan khususnya karena mutu pelayanan bersifat subyektif.
…….
• Fasilitas penyelenggara pelayanan Kesehatan harus menyadari bahwa kepuasan pasien adalah sumber dari profit
yang mereka dapat.

• Kepuasan timbul ketika pasien merasa RS/Klinik tersebut dapat menyediakan dan mencapai kondisi kesehatan
sesuai dengan harapannya.

• Pasien yg puas dengan pelayanan kesehatan cenderung akan memanfaatkan kembali pelayanan yang telah
dipilihnya. Namun Sebaliknya jika tidak, maka akan berdampak buruk bagi RS/klinik.

• Penurunan jumlah kunjungan dapat mengindikasikan bahwa minat kunjungan.

• Menurut Rismayanti et al., (2018) mutu pelayanan kesehatan dapat ditentukan oleh berbagai aspek termasuk
kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi petugas ketika sedang melayani pasien, sopan dan santun petugas.

• Menurut Utami & Lubis, (2021) Pelayanan kesehatan yg bermutu dan terjangkau perlu dicapai dan
diselenggarakan sesuai standar profesi meliputi tangible (bukti fisik), reliability (kehandalan),responsiveness (daya
tanggap), assurance (jaminan) & emphaty (empati).
Berdasarkan fenomena-fenomena diatas lah yang melatar belakangi dilakukakannya penelitian oleh Ahmad,
(2022) dengan mengangkat judul “Hubungan Mutu Pelayanan Terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien di Klinik
Citra Medika Kota Semarang”

Terdapat juga penelitian serupa dilatar belakangi fenomena-fenomena di atas yang dilakukan oleh Aina,
(2018) dengan mengangkat judul “Hubungan Mutu Pelayanan dengan Minat Kunjungan Ulang Pasien Rawat Jalan
di Klinik Islamic Center Kota Samarinda”
RUMUSAN MASALAH

• Penelitian Ahmad, (2022) : Apakah terdapat hubungan mutu pelayanan terhadap minat
kunjungan ulang pasien di klinik citra medika kota semarang ?

• Penelitian Aina, (2018) : Apakah terdapat hubungan mutu pelayanan dengan minat
kunjungan ulang pasien rawat jalan di klinik islamic center kota samarinda dinilai dari 5 dimensi
kualitas pelayanan ?
METODE PENELITIAN

A. Penelitian Ahmad (2022)

• Analisis kuantitatif (cross sectional)

• Populasi September 2021 – Agustus 2022 (1565) pasien di Klinik Citra Medika Kota Semarang

• Purposive sampling, sampel sebanyak 50 orang

• menggunakan angket atau kuisioner

• Analisis data yang terdiri dari analisis univariat dan analisis bivariat.
….

B. Penelitian Aina (2018)

• Analisis kuantitatif (cross sectional)

• Populasi semua pasien yang berkunjung kepelayanan rawat jalan Klinik Islamic Center Kota Samarinda.

• sampling accidental., sampel sebanyak 96 orang

• Menggunakan angket atau kuisioner


HASIL PENELITIAN

• Dimensi Kehandalan (reliability) : terdapat hubungan positif & signifikan antara Kehandalan (reliability) terhadap
minat berkunjung kembali di rawat jalan. P 0,023 & 0,015 (Ahmad 2022, Aina 2018).

• Jaminan (Assurance) : terdapat hubungan positif & signifikan antara Jaminan (Assurance) terhadap minat berkunjung
kembali di rawat jalan. P 0,011 & 0,026 (Ahmad 2022, Aina 2018).

• Bukti Fisik (Tangible) : terdapat hubungan positif & signifikan antara Bukti Fisik (Tangible) terhadap minat berkunjung
kembali di rawat jalan. P 0,016 & 0,032 (Ahmad 2022, Aina 2018).

• Empaty (Emphaty) : terdapat hubungan positif & signifikan antara Empaty (Emphaty) terhadap minat berkunjung
kembali di rawat jalan. P 0,014 & 0,000 (Ahmad 2022, Aina 2018).

• Daya tanggap (Responsiveness) : terdapat hubungan positif & signifikan antara Empaty (Emphaty) terhadap minat
berkunjung kembali di rawat jalan. P 0,008 & 0,043 (Ahmad 2022, Aina 2018).
Dari hasil kedua penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa secara simultan terdapat hubungan positif
dan signifikan antara reliability, assurance, tangible, emphaty, dan responsiveness terhadap minat kunjungan ulang
pasien. Artinya semakin tinggi tingkat reliability (kehandalan), assurance (jaminan), tangible (bukti langsung/fisik),
emphaty (empati), & responsiveness (daya tanggap), maka semakin tinggi pula minat kunjungan ulang pasien.
TERIMAKASIH…

Find out more at the PowerPoint Getting Started Center


(Click the arrow when in Slide Show mode)

Anda mungkin juga menyukai