Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN PENYAKIT

KATARAK KONGENITAL

NAMA : FITRIANI
NIM : 14420202152

Pembimbing : Ns, Sunarti, M.Kes


DEFINISI

Katarak kongenital adalah katarak yang ditemukan pada bayi atau


katarak lahir (atau beberapa saat kemudian). Atau katarak kongenital
merupakan penyakit keturunan (diwariskan secara autosomal dominan)
atau biasa disebabkan oleh infeksi kongenital seperti campak jerman,
berhubungan dengan penyakit metabolic seperti galaktosemia. Dan juga
riwayat keluarga, infeksi virus pada ibu ketika bayi masih dalam
kandungan. (Ayuni,(2020)
ETIOLOGI
Penyebab terjadinya katarak kongenital adalah akibat infeksi virus di masa pertumbuhan janin, genetic,
dan gangguan perkembangan:
1. Keturunan
– Kelainan terjadi saat pembentukan protein gula mendukung fungsi lensa mata alami. Masalah pada
pembentukan protein tersebut dapat dikarenakan adanya infeksi dan perubahan DNA (kode genetic yang
diturunkan dari orangtua ke anak)
2. Infeksi
– Salah satunya adalah infeksi saat hamil juga dapat disebabkan oleh rubeola, cacar air, cytomegalovirus, herpes
simplex, herpes zoster, poliomyelitis, influenza, virus Epstein-Baee, sifilid, dan toksoplasmasmosis.
3. Reaksi obat
– Contohnya antibiotic tetrasiklin yang digunakan untuk mengobati infeksi pada wanita hamil.
– Masalah metabolic
– Diabetes
– Trauma

Patofisiologi

Lensa yang normal adalah struktuk posterior iris yang


jernih, transparan, berbentuk seperti kancing baju dan
mempunyai kekuatan refraksi yang besar. Lensa mengandung
tiga komponen anatomis. Pada zona sentra terdapat nekleus,
diperifer ada korteks, dan yang mengelilingi keduanya adalah
kapsul anterior dan posterior. Dengan bertambahnya usia,
nekleus mengalami perubahan warna menjadi coklat
kekuningan. Disekitar opasitas terdapat densitas seperti duri di
anterior dan posterior nucleus. Opasis pada kapsul posterior dan
posterior merupakan bentuk katarak yang paling bermakna,
Nampak seperti Kristal salju dan jendela.
Manifestasi Klinis

Katarak didiagnosis terutama dengan gejala subjektif.


Biasanya, pasien melaporkan penurunan ketajaman fungsi
penglihatan, silau, dan gangguan fungsional sampai derajat
tertentu yang diakibatkan karena kehilangan penglihatan,
temuan objektif biasanya meliputi pengembungan seperti
mutiara keabuan pada pupil sehingga retina tak akan tampak
dengan oftalmoskop. Ketika lensa sudah menjadi opak, cahaya
akan dipendarkan dan bukannya ditransimisikan dengan tajam
menjadi bayangan terfokus pada retina
KOMPLIKASI

Jika katarak tidak ditangani dan dibiarkan untuk berprogresi, katarak dapat
menyebabkan kebutaan fungsional. Operasi katarak pada umumnya dapat mengembalikan
penglihatan seperti pada saat prekatarak jika tidak terdapat proses penyakit posterior mata
lainnya.
Komplikasi pasca bedah katarak anak meliputi VAO, endoftalmitis, dislokasi IOL,
glaucoma, ablasio retina dan macula edema. Afakia glaukoma merupakan komplikasi yang
dapat terjadi dalam kurun waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan pasca operasi bedah
katarak. Pasien yang menjalani operasi katarak dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
oftalmologi rutin..Pemeriksaan oftalmologi paska bedah dilakukan dengan memperhatikan
tekanan bola mata, posisi bola mata, tajam penglihatan, luka jahitan, reaksi perandangan pada
segmen anterior, kekeruhan pada visual aksis dan segmen posterior.
Pemeriksaan Penunjang

– Kartu mata Snellen/mesin telebinokuler : mungkin terganggu dengan kerusakan kornea, lensa,
akueus/vitreus humor, kesalahan refraksi, penyakit system saraf, penglihatan ke retina
– Lapang Penglihatan : penurunan mungkin karena masaatumor, karotis, glukoma
– Pengukuran Tonografi : TIO (12-25 mmHg)
– Pengukuran Gonioskopi membedakan sudut terbuka dari sudut tertutup glukoma
– Tes Provokatif : menentukan adanya / tipe glaucoma
– Oftalmoskopi : mengkaji struktur internal okuler, atrofi lempeng optic, papilledema, perdarahan
– Darah lengakp, LED : menunjukan anemi sistemik / infeksi
– EKG, kolesterol serum, lipid, tes toleransi glukosa : kotrol DM
Penatalaksanaan

Penatalaksaan katarak kongenital dibagi menjadi 2 yaitu, terapi non bedah dan terapi
bedah.
– Terapi non bedah pada katarak anak dilakukan dengan observasi dan dilatasi pupil. Observasi
dilakukan pada katarak yang berukuran dari 3 milimeter atau terletak perisentral. Terapi
dilatasi pupil dengan sikloplegik diberikan pada katarak bilateral parsial atau pada batas
amblyopia sampai dapat dilakukan operasi katarak dengan pemasangan lensa intraocular
pada usia2 atau 3 tahun sat pertumbuhan bola mata sudah stabil
– Terapi bedah di lakukan segera pada katarak yang disignifikan secara visual yaitu berukuran
diameter lebih dari 3 milimeter. Pengakatan katarak dapat dilakukan tanpa pemasangan lensa
intraocular (IOL) dan dengan pemasangan IOL yang disesuaikan dengan usia. Usia yang
lebih muda pada pengakatan tarakak anak bertujuan mencegah terjadinya
ambliopiadeprivatif. Perkembangan visual yang optimal pada katarak anak dapat dicapai
dengan pengangkatan.
KONSEP LEGAL ETIK KEPERAWATAN
– Otonomi (Autonomy) Dalam bekerja perawat harus memilik prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan
bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri
– Berbuat baik (Beneficience) Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Setiap kali perawa bertindak atau bekerja
senantiasi didasari prinsip berbuat baik kepada klien
– Keadilan (Justice) Prinsip keadilan harus ditumbuh kembangan dan dibutuhkan dalam diri perawat, perawat
bersikap yang sama dan adil terhadap orang lain
– Tidak merugikan (Nonmaleficience) Prinsip tidak merugikan harus di pegang oleh setiap perawat, prinsip ini
berarti tidak menimbulkan bahaya
– Kejujuran (Veracity) Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran, perawatharus menerpkan prinsi nilai
ini setiap memberikan pelayanan keperawatan untuk menyampaikan kebenaran
– Menepati janji (Fidelity) Prinsip fidelity dibutuhkan oleh setiap perawat untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain
– Karahasiaan (Confidentiality) Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
– privasi .klien.Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien.
– Akuntabilitas (Accountability) Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam situasi
yang tidak jelas atau
tanpa terkecuali.
ASUHAN KEPERAWATAN

– Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah tahap pertama dalam proses
keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam
mengumpulkan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi
dan mengidentifikasi status kesehatan pasien.
– Identitas pasien
Nama, umur, jenis kelamin, status, agama, pendidikan, pekerjaan,
alamat.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan persepsi sensorik (Penglihatan)


2. Nyeri akut
3. Resiko infeksi
4. Ansietas
5. Resiko cedera
1. Gangguan persepsi sensori : Penglihatan
Definisi : perubahan persepsi terhadap stimulus baik internal maupun eksternal yang disertai dengan respon yang berkurang,
berlebihan atau terdistorsi
Penyebab :
Gangguan penglihatan
Gangguan pendengaran
Hipoksia serebal
Penyalahgunaan zat
Pemajanan toksin lingkungan
Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif :
Mendengar suara bisikan atau melihat bayangan
Merasakan sesuatu melalui indera penglihatan
Objektif :
Distorsi sensori
Respon tidak sesuai
Bersikap seolah melihat
Gejala dan tanda Minor :
Subjektif :
Menyatakan kessal
Objektif :
Menyendiri
Melamun
Konsentrasi buruk
2. Nyeri akut

Definisi : pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dena kerusakan 3. Resiko infeksi
jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan. Definisi : resiko mengalami peningkatan terserang
Penyebab : organisme patogenik
– Agen pencedera fisiologis (Mis, Inflamasi, iskemia, neoplasma)
Penyebab :
– Agen pencedera kimiawi (Mis, terbakar, bahan kimia iritan)
Penyakit kronis
Gejala dan Tanda Mayor :
Efek prosedur invasif
Malnutrisi
Subjektif :
Peningkatan paparan organisme patogen lingkungan
– Mengeluh nyeri
Gejala tanda mayor :
– Objektif :
Gangguan peristaltik
– Tampak meringis
Kerusakan integritas kulit
– Bersikap protektif (mis, waspada, posisi menghindari nyeri)
Perubahan sekresi PH
– Gelisah Penurunan kerja silliaris
– Sulit tidur Gejala dan Tanda minor
Gejala dan Tanda Minor : Penurunan Hemoglobin
Subjektif : - Imununosupresi
Objektif :
– Proses berpikir terganggu
– Menarik diri
– Berfokus pada diri sendiri
– Diaphoresis
Intervensi keperawatan
– Diagnose 1 : Edukasi Perawatan Mata Diagnose 2 : Pemantauan Nyeri
– Definisi : memberikan informasi cara melakukan perawatan mata,
Definisi : Mengumpulkan dan menganalisis data
mencegah atau meminimalkan ancaman pada integritas mata dan nyeri
fungsi visualnya Tindakan

Observasi :
Tindakan
Identifikasi factor pencetus dan Pereda nyeri
– Observasi : Monitor kualitas nyeri (Mis, terasa tajam, tumpul,
– Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi diremas-remas)
– Teraupetik : Monitorlokasi dan penyebaran nyeri
Monitor durasi dan frekuensi nyeri
– Deiakan materi dan media pendidikan kesehatan
Teraupetik :
– Edukasi Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan
– Ajarkan memonitor kemerahan, eksudar, atau ulserasi kondisi pasien

Dokumentasi hasil pemantauan
Anjurkan untuk tidak menyentuh mata
Edukasi :
– Ajarkan cara memoniotr reflex kornea Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
– Anjurkan melepaskan lensa kontak sesuai kebutuhan Informasi pemantauan, jika perlu
– Ajarkan cara menggunakan penutup mata
– Ajarkan cara menggunakan pelembab mata
Diagnose 3 : Pencegahan Infeksi
Definisi : Mengidentifikasi dan menurunkan resiki terserang organisme patogenik
Tindakan
Observasi :
Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistenik
Teraupetik :
Batasi jumlah pengunjung
Berikan perawatan kulit bagian edema
Cuci tangan sebelum dansesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
Pertahankan teknik aseptic pada pasien yang berisiko tinggi
Edukasi :
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara mencuci tangan yang benara
Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai